--
Sebelumnya kamu telah mengetahui tentang persilangan monohibrid yang
merupakan penerapan dari Hukum I Mendel dan persilangan dihibrid yang
merupakan penerapan dari Hukum II Mendel. .
Tidak semua persilangan menghasilkan rasio atau perbandingan fenotip yang sesuai
dengan Hukum Mendel. Terdapat beberapa kasus menghasilkan rasio fenotip yang
menyimpang dari Hukum tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa gen yang saling
mempengaruhi pada saat pembentukan fenotip (keturunan).
Meskipun demikian, rasio fenotip ini masih mengikuti aturan Hukum Mendel, sehingga
hasil rasio fenotipnya dapat dikatakan sebagai penyimpangan semu Hukum Mendel.
1. Atavisme
Penyimpangan semu Hukum Mendel yang pertama adalah atavisme. Atavisme
adalah interaksi antar gen yang menghasilkan filia atau keturunan dengan fenotip
yang berbeda dari induknya. Contoh atavisme dapat kamu temukan pada kasus
jengger ayam.
Terdapat empat jenis jengger ayam, di antaranya walnut (R-P-), rose (R-pp), pea (rrP-),
dan single (rrpp). Sekarang, kita coba lakukan persilangan antara jengger ayam rose
(RRpp) dengan jengger ayam pea (rrPP).
B = protoplasma basa
b = protoplasma asam
Linaria maroccana (sumber: pinterest.com)
3. Polimeri
Polimeri adalah interaksi antar gen yang bersifat kumulatif (saling menambah).
Jadi, gen-gen tersebut saling berinteraksi untuk mempengaruhi dan menghasilkan
keturunan yang sama. Contohnya adalah gandum berbiji merah yang memiliki dua gen
yaitu M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertemu maka ekspresi warna
akan semakin kuat.
Misalkan, akan dilakukan persilangan antara gandum berbiji merah dengan gandum
berbiji putih sebagai berikut:
4. Epistasis-Hipostasis
Epistasis-hipostasis merupakan peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan
menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi
disebut epistasis, sedangkan gen yang ditutupi disebut hipostasis. Contoh kasus
epistasis dan hipostasis dapat ditemukan pada persilangan labu.
Perhatikan contoh kasus epistasis dan hipostasis pada persilangan labu di bawah ini:
5. Komplementer
Penyimpangan semu Hukum Mendel yang terakhir adalah komplementer.
Komplementer adalah interaksi antar gen dominan dengan sifat yang berbeda yang
saling melengkapi, sehingga memunculkan fenotip tertentu. Apabila salah satu gen
tidak muncul, maka sifat yang dimaksud pun tidak akan muncul. Contoh komplementer
dapat ditemukan pada kasus persilangan bunga Lathyrus odoratus yang terdiri dari
gen:
Latihan Soal :
1. Disilangkan kelinci betina berbulu hitam ( HHll ) dengan kelinci jantan berbulu
coklat ( hhLL ). Jika bulu hitam epistasis terhadap bulu coklat , tentukan
perbandingan fenotipe keturunan kedua ( F2 ) pada anak-anaknya !
2. Buatlah diagram persilangan dan tentukan perbandingan fenotipe dari keturunan
yang dapat diharapkan dari persilangan berikut :
a. Ayam berpial walnut ( RRPp ) dengan ayam berpial biji ( rrPp )
b. Ayam berpial rose ( Rrpp ) dengan ayam berpial pea ( rrPP )