Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK KEBUDAYAAN

KELOMPOK 12:
Rahmawaty Yusuf 413 419 028
Zubaedah Safii 413 419 033
Definisi Konflik dan Kebudayaan
• Konflik berasal dari kata kerja latin configure,
yang berarti saling memukul, yang dimaksud
dengan konflik sosial adalah salah satu bentuk
interaksi sosial antara satu pihak dengan pihak lain
didalam masyarakat yang ditandai dengan adanya
sikap saling mengancam, menekan, hingga saling
menghancurkan.
• Menurut Berstein, konflik merupakan suatu
pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat
dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang
memberikan pengaruh positif dan negatif dalam
interaksi manusia.
Koentjaraningrat, mengartikan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Jadi konflik kebudayaan adalah adanya
pertentangan antara kebudayaan satu
dengan kebudayaan lainnya yang dapat
menimbulkan suatau permasalahan atau
konflik.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
1. Perbedaan individu yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda.
3. Perbedaan kepentingan antara individu
atau kelompok manusia memiliki perasaan,
pendirian maupun latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan
mendadak dalam masyarakat.
Konflik dalam masyarakat berdasarkan sifatnya:
1. Konflik destruktif: Merupakan konflik yang
membawa akibat kurang menguntungkan bagi pihak
yang berkonflik.
2. Konflik konstruktif: Adalah suatu konflik yang
terjadi karena adanya perbedaan pendapat dalam
menghadapi suatu masalah.
Konflik yang tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan dampak yang kurang baik. Konflik akan
berakibat positif ketika konflik yang terjadi membawa
keuntungan bagi pihak yang berkonflik. Untuk itu,
maka konflik perlu dikelola secara baik dan benar
sehingga dapat meminimalisir dampak negatif
konflik.namun, tidak ada konflik yang tidak membawa
akibat bagi masyarakat. Konflik mempunyai dampak
dan akibat baik langsung ataupun tidak langsung, baik
positif ataupun negatif.
Cara Mengatasi Konflik
1. Akomodasi yaitu proses penyelesaian konflik ke
arah tercapainya kesepakatan sementara yang
dapat diterima kedua belah pihak yang tengah
bersengketa.
2. Negosiasi atau Kompromi yaitu upaya
penyelesaian konflik yang dilakukan oleh masing-
masing pihak dengan cara memberikan dan
menawarkan sesuatu
3. Arbritasi yaitu bentuk akomodasi yang digunakan
untuk menyelesaikan konflik dengan cara meminta
bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah
pihak atau oleh badan yang berkedudukannya
lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertikai.
4. Adjudication yaitu penyelesaian konflik melalui
pengadilan.
5. Mediasi yaitu penyelesaian konflik
sosial yang dilakukan dengan cara
mendatangkan pihak ketiga yang sifatnya
netral dan tidak memihak.
6. Toleransi yaitu suatu bentuk akomodasi
tanpa adanya persetujuan formal.
7. Statlemate yaitu suatu bentuk
akomodasi dimana pihak-pihak yang
bertikai mempunyai kekuatan yang
seimbang.

Anda mungkin juga menyukai