0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
246 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pemisahan dan identifikasi protein albumin dan globulin pada putih telur. Protein-protein tersebut dipisahkan menggunakan sentrifugasi dan diidentifikasi menggunakan uji Biuret dan Millon untuk mendeteksi ikatan peptida dan asam amino tirosin. Hasilnya menunjukkan adanya albumin pada lapisan atas dan globulin pada lapisan bawah, serta adanya ikatan peptida dan tirosin pada kedua protein.
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pemisahan dan identifikasi protein albumin dan globulin pada putih telur. Protein-protein tersebut dipisahkan menggunakan sentrifugasi dan diidentifikasi menggunakan uji Biuret dan Millon untuk mendeteksi ikatan peptida dan asam amino tirosin. Hasilnya menunjukkan adanya albumin pada lapisan atas dan globulin pada lapisan bawah, serta adanya ikatan peptida dan tirosin pada kedua protein.
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pemisahan dan identifikasi protein albumin dan globulin pada putih telur. Protein-protein tersebut dipisahkan menggunakan sentrifugasi dan diidentifikasi menggunakan uji Biuret dan Millon untuk mendeteksi ikatan peptida dan asam amino tirosin. Hasilnya menunjukkan adanya albumin pada lapisan atas dan globulin pada lapisan bawah, serta adanya ikatan peptida dan tirosin pada kedua protein.
Preparasi sampel bertujuan untuk memisahkan albumin dan globulin. Prinsip kerja pada preparasi sampel adalah putih telur pada bagian bawah yang telah diberi aquades dan dikocok jika disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm akan menghasilkan dua lapisan, lapisan atas yaitu albumin dan lapisan bawah yaitu globulin. Penambahan aquades berfungsi untuk melarutkan putih telur. Perlakuan dengan sentrifuge berfungsi untuk memisahkan lapisan albumin dan globulin. Hasil yang diperoleh dari preparasi sampel terdapat cairan dan endapan. Cairan atau lapisan atas yaitu albumin dan endapan atau lapisan bawah yaitu globulin. Hasil selama praktikum sudah sesuai dengan pendapat Faatih (2014) prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi, contohnya 2500 rpm atau 3000 rpm.
Uji pada lapisan atas yaitu albumin
Uji Biuret. Praktikum uji Biuret bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada albumin. Prinsip kerja praktikum ini adalah terjadi ikatan antara Cu dan CuSO4 dengan N dari peptida dengan larutan pada basa kuat membentuk Cupripotasium Biuret atau Cuprisodium Biuret yang berwarna ungu. Penambahan CuSO4 pada praktikum ini adalah untuk mengikat N pada gugus amin asam amino. Fungsi penambahan NaOH yang bersifat basa kuat untuk membentuk suasana basa sehingga ikatan peptida dapat terpecah apabila ikatan peptida terpecah, asam amino yang mengandung unsur N akan mudah bereaksi dengan biuret yang memiliki unsur Cu. Hasil yang diperoleh dari praktikum uji biuret adalah warna ungu pada permukaan larutan yang mengindikasikan adanya ikatan peptida pada albumin putih telur. Hasil selama praktikum sudah sesuai dengan pendapat Sumardjo (2009) bahwa dalam protein terdapat ikatan peptida antar asam amino. Unsur Cu dari CuSO4 bereaksi dengan N dari protein dan basa kuat membentuk cupripotasium biuret yang berwarna ungu.
Uji Millon. Praktikum uji millon bertujuan untuk mengetahui adanya
asam amino tirosin. Prinsip kerja praktikum adalah terjadi ikatan Hg dengan gugus hidroksifenil dari asam amino tirosin. Hg berikatan dengan NaNO 2 membentuk HgNO3 karena pemanasan membentuk endapan merah. Fungsi penambahan HgSO4 adalah untuk membentuk ikatan antara Hg dengan gugus hidroksifenil dari asam amino tirosin, penambahan kristal NaNO3 adalah untuk membentuk HgNO3. Hasil pada uji millon adalah terbentuk larutan berwarna merah. Hasil praktikum sudah sesuai dengan pendapat Sumardjo (2009) bahwa asam amino tirosin mengandung gugus hidroksifenil, apabila gugus tersebut bereaksi dengan Hg akan membentuk endapan putih apabila ditambahkan NaNO2 maka Hg akan bereaksi dengan NaNO2 membentuk HgNO2 yang membentuk endapan merah dan mengendap jika dipanaskan. Fungsi dari penambahan NaNO2 adalah untuk mengikat Hg, apabila Hg diikat oleh NaNO2 maka Hg akan melepas ikatannya dengan asam amino tirosin sehingga asam amino tirosin akan mengendap. Bintang (2010) menyatakan bahwa faktor terbentuknya warna merah pada uji karena didalam larutan terdapat tirosin, pereaksi millon bergantung pada keberadaan turunan monohidroksi benzena seperti fenol dan tirosin. Uji pada lapisan bawah yaitu globulin Uji Biuret. Praktikum uji biuret bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada globulin. Prinsip kerja praktikum ini adalah terjadi ikatan antara Cu dan CuSO4 dengan N dari peptida dengan larutan pada basa kuat membentuk Cupripotasium Biuret atau Cuprisodium Biuret yang berwarna ungu. Penambahan CuSO4 pada praktikum ini adalah untuk mengikat N pada gugus amin asam amino. Hasil pada uji biuret adalah terbentuk larutan berwarna ungu yang mengindikasikan adanya ikatan peptida pada globulin. Hasil praktikum sudah sesuai dengan pendapat Belitz et al (2009) menyatakan bahwa globulin merupakan salah satu protein yang terdapat pada telur. Protein tersusun dari berbagai macam asam amino sehingga terdapatnya asam amino membentuk ikatan Cu dari CuSO4 dengan N dari gugus amin asam amino. Uji Millon. Praktikum uji Millon bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino tirosin pada globulin. Fungsi penambahan HgSO4 adalah untuk membentuk ikatan antara Hg dengan gugus hidroksifenil dari asam amino tirosin, penambahan kristal NaNO3 adalah untuk membentuk HgNO3. Prinsip kerja praktikum ini yaitu terjadi ikatan Hg dengan gugus hidroksifenil dari asam amino tirosin, Hg berikatan dengan NaNO3 membentuk HgNO3 karena pemanasan membentuk endapan warna merah. Hasil yang diperoleh dari praktikum uji Millon adalah terbentuk warna merah pada larutan yang mengindikasikan adanya asam amino tirosin yang terdapat pada globulin. Hasil praktikum sudah sesuai dengan pendapat Sumardjo (2009) bahwa asam amino tirosin mengandung gugus hidroksifenil, apabila gugus tersebut bereaksi dengan Hg akan membentuk endapan putih apabila ditambahkan NaNO2 maka Hg akan bereaksi dengan NaNO2 membentuk HgNO2 yang membentuk endapan merah dan mengendap jika dipanaskan. Fungsi dari penambahan NaNO2 adalah untuk mengikat Hg, apabila Hg diikat oleh NaNO2 maka Hg akan melepas ikatannya dengan asam amino tirosin sehingga asam amino tirosin akan mengendap. Bintang (2010) menyatakan bahwa faktor terbentuknya warna merah pada uji karena didalam larutan terdapat tirosin, pereaksi millon bergantung pada keberadaan turunan monohidroksi benzena seperti fenol dan tirosin.
Belitz HD, Grosch W, Schieberle P. 2009. Eggs. In: Food
Chem. Springer. Berlin (Germany). Bintang. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga. Bogor. Sumardjo, Darmin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. EGC. Jakarta.
Djojodibroto, D. R. 2001. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan. Pustaka
populer Obor. Jakarta.
Faatih, M. 2014. Isolasi dan digesti DNA kromosom. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 10 (1) : 61 - 67.