Anda di halaman 1dari 3

Indikator:

3.1.1 Membedakan tekanan osmosis larutan elektrolit dan nonelektrolit.


3.1.2 Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit

Perbedaan tekanan osmosis larutan elektrolit dan nonelektrolit

Seperti yang telah dijelaskan pada konsep sifat koligatif bahwa sifat koligatif larutan di
tentukan oleh jumlah partikel (ion, molekul) dalam larutan dan tidak tergantung pada jenis zat
terlarutnya maka, untuk konsentrasi yang sama pada larutan elektrolit dan nonlektrolit akan
mempunyai jumlah partikel yang berbeda. Hal ini disebabkan karena partkel zat elektrolit dapat
mengion (terdisosiasi) dalam larutannya membentuk ion-ion.
Tekanan osmotik termasuk dalam sifat-sifat koligatif karena besarnya hanya bergantung
pada jumlah partikel zat terlarut persatuan volume larutan. Tekanan osmotik tidak tergantung
pada jenis zat terlarut. Persamaan berikut (dikenal sebagai Persamaan Van’t Hoff) digunakan
untuk menghitung tekanan osmotik dari larutan encer.

Anda Harus Ingat Sifat koligatif Larutan non-


Larutan elektrolit
Sifat koligatif larutan larutan elektrolit
elektrolit bergantung pada
faktor Van’t Hoff. π =π MRT π=i π MRT
Tekanan
i = 1 + (n - 1)α
Osmosis

Contoh Soal
Sebanyak 11,4 gram gula (Mr = 342) dilarutkan dalam air hingga volumenya 300 mL.
Bila diketahui R = 0,082 atm L/mol K dan temperatur larutan 27 oC. Tentukan tekanan
osmosis larutan tersebut!

Jawab:
2. Tekanan Osmosis Larutan Elektrolit

Berbeda dengan larutan non elektrolit, larutan elektrolit di dalam pelarutnya


mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit
mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama. Dengan demikian, tekanan osmosis larutan elektrolit akan
semakin besar jika dibandingkan dengan larutan non elektrolit pada konsentrasi yang
sama. Hal ini dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff.
Persamaan tekanan osmosis larutan elektrolit dapat ditulis:

=MRTi

Keterangan:
i = faktor van’t Hoff = 1 + (n-1) α

c Contoh Soal:

Air laut mengandung 0,5 M NaCl. Hitunglah tekanan osmotik pada 25°C dan berapa persen
fase penyimpangan dari faktor van’t Hoff. Diketahui faktor van’t Hoff untuk NaCl = 1,9.
Jawab:
Oleh karena NaCl adalah larutan elektrolit, secara teoritis akan terdapat ion-ion sebanyak 2
kali konsentrasi garamnya. Perhitungan tekanan osmotik secara teoritis:
Perhitungan tekanan osmotik secara teoritis:
= (2) M RT = (2) (0,5 mol L–1) (0,082 L atm mol–1 K–1) (298 K)
= 24,436 atm

Perhitungan tekanan osmotik secara eksperimen:


 = M R T (i) = (0,5 mol L–1)(0,082 L atm mol–1K–1)(298 K) (1,9)
= 23,214 atm

Persentase fase penyimpangan dari perhitungan teoritis adalah

24,436 23,214
x 100 %=5 %
24,436
Untuk menghitung besarnya sifat koligatif larutan elektrolit dihitung
dengan menggunakan persamaan-persamaan yang telah dihitung dengan
menambahkan faktor van’t Hoff ( i). Faktor van’t Hoff merupakan perbandingan
efek koligatif larutan elektrolit relative terhadap larutan non-elektrolit. Hubungan
antara faktor van’t Hoff ( i) dengan derajat ionisasi (α)dijelaskan di bawah ini:
Elektrolit v ion-ion
Mula-mula : 1 mol -
Terurai : (-)α mol (+) vα mol
Setimbang : 1 – α mol vα mol
Maka:
- Tanpa ionisasi/disosiasi, jumlah partikel adalah 1 mol.
- Dengan adanya ionisasi/disosiasi, jumlah partikel adalah jumlah partikel
elektrolit dan ion-ion dalam keadaan setimbang yaitu ((1-α) + vα) mol.
((1−α )+ v α )
Sehingga diperoleh: i= ; i = 1 + (n– 1)α
1
dengann = total koefisien ion-ion dalam persamaan ionisasi/disosiasi.
a. Nilai ielektrolit lemah
Elektrolit lemah yang tidak terionisasi dengan sempurna, nilaii-nya dapat
ditinjau dari derajat ionisasinya.Derajat ionisasi dapat pula dirumuskan,sebagai
berikut.
i = 1 + (Z – 1)α
i−1
α=
z−1
Dengan:
α = derajat ionisasi
i = faktor Van’t Hoff
z = jumlah ion hasil ionisasi 1 molekul elektrolit
b. Nilai i elektrolit kuat
Jika elektrolit kuat terionisasi sempurna, maka derajationisasinya adalah
1.Sehingga nilai i menjadi:
i = 1 + ( z - 1)
perhatikan contoh ionisasi elektrolit kuat berikut.
1 mol NaCl → 1 mol Na+ + 1 mol Cl- z=2
1 mol CaCl2 → 1 mol Ca + 2 mol Cl
2+ -
z=3
3+ -
1 mol AlCl3 → 1 mol Al + 3 mol Cl z=4
nilaii untuk NaCl adalah i = 1 + (2 - 1) = 2
nilaii untuk CaCl2 adalah i = 1 + (3 - 1) = 3
nilaii untuk AlCl3 adalah i = 1 + (4 - 1) = 4

Anda mungkin juga menyukai