Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA

SISWA
Kenaikan Titik Didih

Nama Kelompok :

Anggota :

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


Indikator:
Indikator:

3.1.5 Menjelaskan konsep kenaikan titik didih (∆ Tb) larutan


3.1.6 Menjelaskan hubungan molalitas dengan kenaikan titik didih (∆ Tb) larutan
3.1.7 Menghitung kenaikan titik didih larutan

4.1.1 Menyajikan hasil diskusi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari

Pengantar

Cermati fenomena di bawah !

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


A. Menjelaskan Konsep Kenaikan Titik Didih (∆ Tb) Larutan
A.
Perhatikan gambar berikut!

1. Berdasarkan gambar di atas, jelaskan perbedaan antara menguap dan mendidih

Perhatikan gambar berikut!

Gelas A Gelas B
Titik didih air 100oC Titik didih larutan gula 101,5oC
2. Pada gelas A terdapat air, sedangkan pada gelas B terdapat gula yang dilarutkan dalam air.
Jika keduanya dipanaskan, manakah yang akan mendidih lebih cepat? Jelaskan!
Air pada gelas A yang akan mendidih lebih cepat, hal ini karena pada gelas B terdapat zat
terlarut yang sukar menguap yaitu gula yang akan menaikkan titik didih air dari 100 oC menjadi
101,5OC sehingga gelas A yang hanya berisi air akan mendidih lebih cepat dibandingkan larutan
gula pada gelas B

3. Bagaimana pengaruh adanya zat terlarut terhadap proses penguapan molekul air dan titik
didihnya?

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


Adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan membuat pergerakan molekul-molekul air
atau pelarut menjadi lebih terbatas sehingga menghalangi peristiwa penguapan pertikel-partikel
pelarut. Oleh karena itu partikel-partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar untuk
mendidih sehingga membuat titik didihnya juga semakin bertambah

Coba perhatikan data titik didih (Tb) dan kenaikan titik didih ( Tb) nonelektrolit berikut
ini!

Kenaikan
Titik
Titik
No Zat Molal didih
didih
(Tb)
(Tb)
1 Larutan 0,1 100,05oC 0,05
Gula(C12H22O11)
2 Larutan 0,2 100,10oC 0,10
Gula(C12H22O11)
3 Larutan urea 0,1 100,05oC 0,05
(CO(NH2)2)
4 Larutan urea 0,2 100,10oC 0,10
(CO(NH2)2)
4. Bandingkan nilai titik didih (Tb) dan kenaikan titik didih (Tb) larutan gula dan urea pada
konsentrasi yang sama!
Pada konsentrasi yang sama, nilai titik didih (Tb) dan kenaikan titik didih (Tb) larutan gula
dan urea memiliki nilai yang sama

5. Jelaskan alasan kalian mengapa terdapat nilai titik didih (Tb) dan kenaikan titik didih
(Tb) yang sama walaupun zat terlarutnya berbeda

Kenaikan titik didih suatu larutan tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada
kosentrasi (molalitas). Molalitas yang sama akan mempunyai Kenaikan titik didih yang sama

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


B. Menjelaskan hubungan molalitas dengan kenaikan titik didih (∆ Tb) larutan

Data berikut menampilkan hasil percobaan kenaikan titik didih dari larutan urea
Percobaan Molalitas urea (m) ∆Tb (oC)
1 0,2 0,104
2 0,4 0,208
3 0,6 0,312
4 0,8 0,416
5 1,0 0,520
Titik didih air = 100oC
1. Bagaimana pengaruh kemolalan urea terhadap kenaikan titik didih larutan?
Semakin besar kemolalan larutan urea maka semakin besar pula nilai kenaikan titik didihnya

2. Lengkapi grafik berikut berdasarkan data percobaan


Grafik Hubungan Molalitas terhadap Kenaikan Titik didih (∆Tb)
12

10
Kenaikan Titik Didih (∆Tb)

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Molalitas (m)

3. Bagaimana hubungan antara kemolalan (m) larutan dengan kenaikan titik didih larutan
(∆Tb)? (berbanding lurus atau terbalik)
Berbanding lurus

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


4. Kenaikan titik didih larutan (Tb) memiliki nilai yang sama dengan tetapan kenaikan titik
didih molal (Kb) dikalikan molalitas larutan (m), coba kalian tuliskan ungkapan
matematisnya!
Tb = Kb x m

C. Menghitung kenaikan titik didih larutan

1. Apabila 50 gram gula pasir/sukrosa (Mr=342) dilarutkan dalam 250 mL air dan diketahui K b
= 0,52oCm-1 dan ρ air = 1 g mL-1. Tentukan suhu larutan gula tersebut mulai mendidih!
Jawab:

Massa air = ρ air x V air

= 1 g mL-1 x 250 mL = 250 gram

massa skrosa
Jumlah mol sukrosa =
Mr sukrosa

50 g
= = 0,15 mol
342 g mol−1

jumlah mol skrosa


Kemolalan =
massa pelarut

0,15 mol
= = 0,6 m
0,25 Kg

∆Tb = Kb x m

= 0,52oC m-1 x 0,6 m = 0,312oC

Tb = Tbo + ∆Tb

= 100oC + 0,312oC = 100,312oC

Jadi, larutan gula tersebut mulai mendidih pada suhu 100,312 oC

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


2. Seebanyak 9 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam 250 gram air mendidih pada suhu
100,104oC (Kb air = 0,52oC/m). Berapakah masa molekul relatif zat tersebut?

Jawab:

∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut

= 100,104oC - 100oC

= 0,104oC

∆Tb = Kb m

massa 1000
x
Kb x M r p
=

9 1000
x
o
C = 0,52 C/m x
o M r 250
0,104

18,7
0,104oC =
Mr

18,7
Mr = = 180 g mol-1
0,104

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


D. Penerapan Kenaikan Titik Didih
Perhatikan Gambar berikut!

Gambar di atas merupakan salah satu contoh penerapan kenaikan titik didih. Jelaskan prinsip
kerjanya!

Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair
tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu,
kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).

Prinsip kerja destilasi fraksinasi yaitu mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa
dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut
kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada
sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi) Minyak mentah yang
menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu
yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom
fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan
terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu
kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan
disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~

Anda mungkin juga menyukai