Anda di halaman 1dari 2

D.

INTEGRASI NASIONAL

1. Pengertian Integrasi Nasional

Istilah integrasi nasional terdiri dari kata integrasi dan nasional. Integrasi berasal
dari bahasa Inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
Menurut KBBI, integrasi berarti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi
kesatuan yang utuh dan bulat. Sedangkan menurut Safroedin Bahar (1997),
integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya.

Pada hakikatnya, istilah integrasi nasional memiliki dua macam pengertian, yaitu :

 Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai


kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.
 Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

2. Jenis Integrasi

Menurut Myron Weiner, ada lima tipe atau jenis integrasi yaitu sebagai berikut.

1. Integrasi bangsa, yaitu proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan


sosial ke dalam satu kesatuan wilayah dan pada pembentukan identitas
nasional. Yang mana membangun rasa kebangsaan dalam suatu wilayah.
Contoh :
Berintegrasinya bangsa Indonesia dari berbagai latar belakang wilayah,
suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda ke dalam satu negara yang
dilandasi semangat kebangsaan.
2. Integrasi wilayah, yaitu pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
di atas unit-unit atau wilayah-wilayah yang lebih kecil dan mungkin
beranggotakan suatu kelompok budaya atau sosial tertentu.
Contoh :
Negara Indonesia memiliki kedaulatan wilayah dari Sabang sampai
Merauke, dengan batas-batas yang telah ditetapkan.
3. Integrasi nilai, yaitu adanya konsensus atau persetujuan terhadap nilai-nilai
bersama yang diperlukan untuk memelihara tertib sosial.
Contoh :
Masyarakat Indonesia sepakat bahwa Pancasila merupakan nilai bersama
yang mampu menyatukan keragaman dan perbedaan.
4. Integrasi elit-massa, yaitu kemampuan menghubungkan antara yang
memerintah dengan yang diperintah, antara penguasa dengan rakyat, atau
antara elit dengan massa.
Contoh :
Adanya komunikasi yang intensif antara kepala desa dengan warga desa.
5. Integrasi tingkah laku (integratif), yaitu kemampuan orang-orang di dalam
masyarakat untuk berorganisasi, bekerja sama demi mencapai tujuan
bersama dan yang bermanfaat.
Contoh :
Orang-orang yang bekerja sama mendirikan perusahaan dan bekerja sama
di bawah satu manajemen.

Anda mungkin juga menyukai