Anda di halaman 1dari 6

Adaptasi Siklus Sirkadian Mahasiswa Kedokteran Tingkat

Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret


Firdaus Lazuardi
Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Firdauslazuardi1507@gmail.com

Abstract.Circadian cycle or circadian rhythim is the regulation that control the sleep/wake
cycle of body. It regulates cycles of alertness and sleepiness by responding to light changes in
our environment. This biological circadian cycle has evolved to help our body adapt to
changes in our environment like radiation, temperature, and light. The circadian cycle also
like internal clock of body that regulates genes and the protein production that regulate
various physiological processes throughout our body. Circadian cycle not just change by our
environment, but also change by our behavior. Behavior of college students who often sleep
late at night can change their circadian cycle, especially for medical students that have to
study everyday. Same of medical students from Medical Faculty of Sebelas Maret University
also have chage circadian cycle because often sleep late at night. Change of circadian cycle
can cause disruptions of the biological rhythims can impair the health and well-being of the
organism. Thats because sleep is a vital activity that needs to function properly.

Keywords : circadian cycle, circadian rhythim,, sleep

1. PENDAHULUAN

Seorang siswa yang telah menjadi mahasiswa tentunya akan mengalami beberapa
perubahan tidak hanya statusnya tetapi juga kesehariannya. Keseharian mahasiswa sangatlah
berbeda dengan yang dimiliki siswa, beban yang dimiliki seorang mahasiswa juga lebih berat
karena mahasiswa memang disiapkan untuk masuk ke masyarakat. Banyaknya tugas dan kegiatan
yang dimiliki seorang mahasiswa seringkali membuat mereka harus tidur larut malam. Kebiasaan
mahasiswa yang sering tidur larut malam tersebut akan mempengaruhi jam biologis mereka seperti
siklus sirkadian.
Siklus sirkadian adalah sebuah siklus yang mengatur kapan tubuh kita bangun dan tidur.
Lebih lengkapnya siklus sirkadian adalah jam biologis dalam tubuh kita yang mengatur kapan
tubuh kita untuk waspada (ketika bangun) dan rasa kantuk, sesuai dengan cahaya dan perubahan
yang terjadi di lingkungan sekitar seperti suhu (Reddy & Sharma, 2018). Intinya, siklus sirkadian
akan mengatur tubuh kita terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Siklus sirkadian
juga mengatur fisiologi semua kerja sel dan organ didalam tubuh (Brainard et al., 2015). Selain
perubahan lingkungan sekitar, siklus sirkadian juga dipengaruhi oleh kebiasaan kita sehari-hari.
Oleh karena itu, kita harus melakukan kebiasaan yang baik setiap hari agar siklus sirkadian dalam
tubuh dapat berjalan secara optimal. Salah satu kebiasaan yang sangat berpengaruh pada
perubahan siklus sirkadian adalah tidur larut malam, karena ketika seharusnya tubuh kita sudah
tidur dan beristirahat sesuai dengan siklus sirkadian yang ada, kita malah memaksakannya untuk
tetap bangun. Hal tersebut tentunya akan merusak siklus sirkadian itu sendiri.
Bagian dari tubuh yang mengatur siklus sirkadian adalah dua kelompok saraf yang
bernama suprachiasmatic nuclei (SCN) yang berada di hypothalamus anterior (Vitaterna,
Takahashi, & Turek, 2001). SCN dalam mengatur siklus sirkadian akan menghasilkan beberapa
sinyal difusif yang nantinya akan mengatur siklus sirkadian dalam tubuh (Potter et al., 2016).
Sinyal difusif tersebut nantinya akan membuat tubuh bereaksi terhadap perubahan lingkungan
seperti ketika lingkungan mulai gelap, SCN akan mengirimkan sinyal kepada tubuh sehingga
seseorang tersebut akan mengantuk. Dari beberapa penilitian yang dilakukan oleh para ahli, SCN
dalam menjalankan fungsinya dalam mengatur siklus sirkadian juga dibantu oleh seluruh sel dan
jaringan dalam tubuh (Sollars & Pickard, 2015). Sedangkan dari lingkungan, yang mengatur atau
paling berpengaruh terhadap siklus sirkadian adalah cahaya. Cahaya bagaikan timer atau zeitgeber
bagi siklus sirkadian dalam tubuh.
Mekanisme dari SCN dalam mengatur siklus sirkadian berdasarkan perubahan cahaya
dibantu oleh organ lain juga. Ketika terjadi perubahan banyaknya cahaya dilingkungan, tubuh akan
mengirimkan sinyal melalui retinohypoyhalamic menuju ke SCN (Reddy & Sharma, 2018).
Selama siang hari, axon dari ganglia retina akan mengirimkan sinyal yang akan mengaktifkan SCN
melalui nervus opticus dan kemudian SCN akan mengirimkan sinyal berupa inhibitor
naeurotransmiter GABA ( Gamma-Amino-Butyric Acid) yang akan menginhibisi nukleus
paraventricular. Terinhibisinya nukleus paraventrikuler, akan menginhibisi ganglion cervicalis
superior yang kemudian menginhibisi sistem simpatis tubuh. Sistem simpatis yang terinhibisi akan
mengakibatkan tidak diproduksinya hormon melatonin oleh kelenjar pineal. Melatonin adalah
kelenjar yang menghasilkan rasa kantuk dan berperan dalam fase tidur manusia serta sangat
sensitif terhadap cahaya (Ambarwati, 2017). Oleh karena itu, ketika siang hari kita tidak
mengantuk karena tidak diproduksinya hormon melatonin. Sedangkan saat malam hari, sinyal
yang dikirimkan dari ganglia retina akan menginhibisi SCN dan mengaktifkan nukleus
paraventrikuler dan mengaktifkan sistem simpatik tubuh. Hal tersebut akan membuat kelenjar
pineal menghasilkan hormon melatonin dan mengkoversi hormon serotonin menjadi melatonin.
Hormon serotonin adalah hormon yang mengatur tubuh kita untuk tetap terjaga atau bangun dan
produksi dari hormon ini terjadi saat siang hari.
Siklus sirkadian juga berhubungan dengan metabolisme dalam tubuh, salah satunya dalam
metabolisme homeostasis (Eckel-mahan & Sassone-corsi, 2013). Metabolisme homeostasis dalam
tubuuh meliputi sekresi enzim yang tentunya sangat berpengaruh dalam fisiologi dalam tubuh.
Selain itu, siklus sirkadian berfungsi untuk mengistirahatkan tubuh dan ketika kita memaksakan
tubuh untuk tetap terjaga, maka tubuh yang seharusnya beristirahat dan menjaga homeostasis
tubuh malah dipaksa untuk tetap terjaga dan mengganggu homeostasis tubuh. Siklus sirkadian
menjaga homeostasis tubuh melalui mekanisme tidur dan bangun tersebut. Oleh karena itu, ketika
seseorang sering tidur larut malam dan mengacaukan siklus sirkadian, homeostasis mereka akan
terganggu dan tentunya akan mendatangkan beberapa penyakit dan mengganggu beberapa fisiologi
dalam tubuh. Hal tersebut sering sekali terjadi pada mahasiswa tak terkecuali mahasiswa
kedokteran tahun pertama Fakultas Kedokteran UNS.

2. METODE

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitati
adalah penelitian yang dilakukan tidak menggunakan data statistik melainkan si peneliti terjun ke
lapangan secara aktif dan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi (Gunawan, 2013).
Penelitian kali ini dilakukan dengan mewawancarai beberapa mahasiswa kedokteran tingkat
pertama FK UNS tentang siklus tidur mereka setelah masuk ke Fakultas Kedokteran UNS.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah dilakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa kedokteran tahun pertama
Fakultas Kedokteran UNS tentang siklus tidur mereka setelah menjadi mahasiswa, terjadi
perubahan dari masa SMA (sekolah menengah atas) . Kebanyakan mahasiswa mengaku selama
masa SMA, jam tidur mereka sehari-harinya adalah dibawah jam 12 malam. Mereka sangat jarang
tidur diatas jam 12 malam. Sedangkan siklus bangun mereka sebelum masuk ke Fakultas
Kedokteran UNS adalah sebelum jam 6 pagi, dengan siklus bang tidur seperti yang ditulis diatas,
kebutuhan tidur mereka pasti tercukupi. Hal tersebut tentunya membuat mereka dapat menjaga
homeostasis tubuh mereka tetap terjaga dan tidak akan terjadi gangguan saat siang hari seperti rasa
kantuk atau kurang konsentrasi. Siklus tersebut lah yang membentuk siklus sirkadian mereka dan
tetap terjaga selama masa SMA. Selain itu, siklus makan mereka juga masih tiga kali sehari yang
tentunya kesehatan mahasiswa pada masa SMA masih terjaga dengan baik.
Siklus sirkadian diatas sangat berbeda dengan saat mereka masuk ke perkuliahan.
Kebanyakan mahasiswa kedokteran tingkat pertama FK UNS mengaku saat pertama kali
menjalani perkuliahan, siklus tidur dan bangun mereka tidak berbeda jauh dengan masa SMA
mereka. Hal tersebut menunjukan siklus sirkadian mereka masih tetap terjaga dan belum
mempengaruhi fisiologi tubuh para mahasiswa. Mahasiswa juga masih menjaga pola makan
mereka karena masih mengikuti siklus makan mereka selama masa SMA dan tubuh juga masih
terbiasa dengan siklus lama sehingga ketika memang sudah biasa makan paad jam tertentu, tubuh
juga akan merasa lapar pada jam tersebut karena tubuh sudah terbiasa. Hal tersebut juga berlaku
pada tidur dan bangun, semisal seseorang terbiasa tidur jam 10, tubuh juga akan menyesuaikan
dengan merasa ngantuk sekitar jam tersebut dan jika sudah terbiasa bangun jam 4 pagi, sekitar jam
4 pula tubuh mereka akan mulai terbangun. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga
kebiasaan baik yang akan menyehatkan tubuh.
Kebiasaan diatas hanya bertahan sampai 2 bulan pertama perkuliahaan. Setelah itu,
para mahasiswa mengaku mulai sering tidur larut malam karena belajar ataupun mengerjakan
laporan praktikum mereka. Bahkan setelah tidur larut malam, mereka juga mengaku sering bangun
pagi untuk mempersiapkan kuliah pagi. Hal tersebut menunjukan rusaknya siklus sirkadian yang
telah mereka jaga selama masa SMA dan kurangnya kebutuhan tidur mereka. Karena siklus
sirkadian mahasiswa sudah kacau, tubuh perlu menyesuaikan dan karena kebutuhan tidur belum
tercukupi, tubuh akan menyesuaikan dengan adanya rasa kantuk saat siang hari.
Siklus sirkadian yang juga berperan sebagai jam biologis dalam tubuh seperti kapan
sel harus menghasilkan hormon maupun enzim, akan sangat berbahaya bila terjadi kekacauan atau
tidak teraturnya siklus sirkadian. Kacaunya siklus sirkadian dan buruknya kualitas seseorang akan
menyebabkan resistensi insulin yang akan berdampak pada diabetes melitus, tingginya kadar gula
darah, dan meningkatkan tekanan darah (Brainard et al., 2015). Pernyataan tersebut menunjukan
mahasiswa yang siklus sirkadiannya kacau dan memiliki kualitas tidur yang buruk, memiliki
peluang yang lebih tinggi untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes melitus
daripada mahasiswa yang menajaga kualitas tidur mereka dan siklus sirkadian mereka agar tetap
teratur. Oleh karena itu, penting untuk mahasiswa tetap menjaga kualitas tidur mereka dan siklus
sirkadian mereka tetap berjalan dengan teratur.
Selain menimbulkan beberapa penyakit, kacaunya siklus sirkadian juga menimbulkan
berkurangnya konsentrasi mahasiswa. Konsentrasi adalah kecepatan tubuh kita untuk menerima
dan memproses stimulus yang didapat dari lingkungan serta bagaimana tubuh kita akan merespon
secara spesifik dan efisien. Konsentari memiliki empat komponen penting, yaitu kewaspadaan
fasik, kewaspadaan tonik, perhatian selektif, dan perhatian lanjutan yang mana keempat komponen
tersebut menunjukan homeostasis yang diatur oleh siklus sirkadian (Valdez, 2019). Jika seseorang
menjaga siklus sirkadian mereka, keempat komponen konsentarsi tersebut mencapai puncaknya
ketika siang dan sore hari, sedangkaan puncak terendahnya adalah ketika kita baru saja bangun.
Siklus sirkadian juga mengatur fisiologi dalam tubuh, salah satunya sistem saraf di berbagai daerah
otak sehingga siklus sirkadian juga berpengaruh pada kerja ingatan seseorang (Valdez, 2019). Hal
tersebut menjadi alasan lain kenapa kita harus menjaga siklus sirkdian tetap berjalan secara teratur.

4. KESIMPULAN

Siklus sirkadian adalah siklus yang mengatur kapan tubuh kita untuk waspada dan rasa
kantuk serta fisiologi semua kerja organ dan sel sesuai dengan rangsang dari lingkungan.
Perubahan dari siklus sirkadian dipengaruhi oleh perubahan lingkungan seperti intensitas cahaya
dan suhu. Selain itu, siklus sirkadian juga dipengaruhi oleh kebiasaan kita sepeti tidur larut malam.
Yang paling berpengaruh terhadap siklus sirkadian adalah cahaya karena cahaya bagaikan timer
terhadap tubuh. Cahaya nantinya akan membuat axon dari ganglia retina akan mengirimkan sinyal
yang akan mengaktifkan SCN melalui nervus opticus dan kemudian SCN akan mengirimkan
sinyal berupa inhibitor naeurotransmiter dan akan menginhibisi sistem simpatis tubuh dan
membuat tidak diproduksinya melatonin. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh hormon
pineal dan berfungsi agar tubuh merasa mengantuk, sedangkan serotonin adalah hormon yang
membuat kita tetap terjaga di siang hari.
Kebiasaan mahasiswa yang sering tidur larut malam terutama pada mahasiswa kedokteran
sangat mempengaruhi siklus sirkadian. Hal tersebut tak terkecuali pada mahasiswa kedokteran
tingkat pertama FK UNS. Sering tidur larut malam dapat mengacaukan siklus sirkadian dalam
tubuh. Padahal, kacaunya siklus sirkadian dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes
melitus dan tekanan darah tinggi serta dapat mengurangi konsentrasi dalam siang hari. Oleh karena
itu, penting bagi mahasiswa untuk menjaga siklus sirkadian mereka.

5. SARAN

Kebiasaan mahasiswa sering larut malam karena mereka belajar sampai larut malam dan
mengerjakan laporan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa tak terkecuali mahasiswa
kedokteran mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran UNS untuk dapat memanajemen
waktu mereka sehingga dapat bealajar dan mengerjakan laporan mereka ketika waktu luang. Hal
tersebut dapat memberi mahasiswa waktu untuk istirahat ketika malam hari. Dengan begitu, siklus
sirkadian dari mahasiswa dapat terjaga agar tetap teratur dan mahasiswa akan terhindar dari
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kacaunya siklus sirkadian.

6. DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R. (2017). SLEEP , THE CIRCADIAN RHYTHMS AND METABOLISM. X(1), 42–46.

Brainard, J., Gobel, M., Scott, B., Koeppen, M., Eckle, T., & Ph, D. (2015). Health implications of
disrupted circadian rhythms and the Potential for Daylight as Therapy. (5), 1170–1175.

Eckel-mahan, K., & Sassone-corsi, P. (2013). METABOLISM AND THE CIRCADIAN CLOCK
CONVERGE. 107–135. https://doi.org/10.1152/physrev.00016.2012

Potter, G. D. M., Skene, D. J., Arendt, J., Cade, J. E., Grant, P. J., & Hardie, L. J. (2016). Circadian
Rhythm and Sleep Disruption : Causes , Metabolic Consequences and Countermeasures.
(October), 1–27. https://doi.org/10.1210/er.2016-1083

Sollars, P. J., & Pickard, G. E. (2015). T h e N e u ro b i o l o g y o f C i rca d i a n R h y t h m s.


https://doi.org/10.1016/j.psc.2015.07.003
Valdez, P. (2019). Circadian Rhythms in Attention. 92, 81–92.

Vitaterna, M. H., Takahashi, J. S., & Turek, F. W. (2001). Overview of circadian rhythms. Alcohol
Research & Health : The Journal of the National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism,
25(2), 85–93.

Asarnow, L. D., Mcglinchey, E., Ph, D., Harvey, A. G., & Ph, D. (2014). The Effects of Bedtime and
Sleep Duration on Academic and Emotional Outcomes in a Nationally Representative Sample of
Adolescents. Journal of Adolescent Health, 54(3), 350–356.
https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2013.09.004

Brainard, J., Gobel, M., Scott, B., Koeppen, M., Eckle, T., & Ph, D. (2015). Health implications of
disrupted circadian rhythms and the Potential for Daylight as Therapy. (5), 1170–1175.

Eckel-mahan, K., & Sassone-corsi, P. (2013). METABOLISM AND THE CIRCADIAN CLOCK
CONVERGE. 107–135. https://doi.org/10.1152/physrev.00016.2012

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Potter, G. D. M., Skene, D. J., Arendt, J., Cade, J. E., Grant, P. J., & Hardie, L. J. (2016). Circadian
Rhythm and Sleep Disruption : Causes , Metabolic Consequences and Countermeasures.
(October), 1–27. https://doi.org/10.1210/er.2016-1083

Reddy S, Sharma S. Physiology, Circadian Rhythm. [Updated 2018 Oct 27]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519507/

Sollars, P. J., & Pickard, G. E. (2015). T h e N e u ro b i o l o g y o f C i rca d i a n R h y t h m s.


https://doi.org/10.1016/j.psc.2015.07.003

Valdez, P. (2019). Circadian Rhythms in Attention. 92, 81–92.

Vitaterna, M. H., Takahashi, J. S., & Turek, F. W. (2001). Overview of circadian rhythms. Alcohol
Research & Health : The Journal of the National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism,
25(2), 85–93.
7. LAMPIRAN
Berikut adalah hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa kedokteran tingkat pertama
Fakultas Kedokteran UNS :

Pertanyaan Jawaban Mahasiswa 1 Jawaban Mahasiswa 2 Jawaban Mahasiswa 3

Bagaimana siklus tidur Dibawah jam 10 Dibawah jam 11 Dibawah jam 11


kalian sebelum masuk
fakultas kedokteran ?
Apakah sebelum Sangat jarang jarang jarang
masuk fakultas
kedokteran kalian
sering tidur larut
malam ?
Bagaimana siklus Bangun sekitar jam 5 Bangun sebelum jam 6 Bangun sekitar jam 5
bangun kalian sebelum
masuk fakultas
kedokteran ?
Bagaimana siklus 3 kali sehari 3 kali sehari 3 kali sehari
makan kalian sebelum
masuk fakutas
kedokteran ?
Bagaimana siklus tidur Tidur tidak teratur Tidur sekitar jam 12 Tidak teratur
kalian setelah masuk
fakultas kedokteran ?
Apakah kalian sering Sering tidur diatas jam Sangat sering tidur Sering tidur diatas jam
tidur larut malam ? 12 malam, karena diatas jam 12, karena 12, karena
kalau iya kenapa ? belajar dan belajar dan mengerjakan tugas dan
mengerjakan tugas mengerjakan tugas bealajar

Bagaimana siklus Bangun jam 6 lebih Bangun sekitar jam 6 Bangun sekitar jam 6
bangun kalian setelah atau 5
masuk fakutas
kedokteran ?
Bagaimana siklus 2 kali sehari 2 atau 3 kali sehari 2 kali sehari
makan kalian setelah
masuk fakultas
kedokteran ?

Apakah kalian sering Hampir setiap hari Sering Sering


mengantuk saat siang
hari ?

Anda mungkin juga menyukai