Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. PELINDO REGIONAL 2
TELUK BAYUR SUMATRA BARAT
TAHUN 2023

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM ANGKATAN KE-15

KELOMPOK 1

DHANU BASKORO
MARTABE SITOMPUL
ALFIAN MONIPO
STEVEN AUDRY
FARADILLA MARASABESSY

PENYELENGGARA

PT. MAHIRA JAYA BANA


KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat melaksanakan kunjungan Praktek Kerja Lapangan berbasis
daring/online di “PT. Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Sumatra Barat ”, pada
tanggal 17 Mei 2023.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah dalam rangka memenuhi salah
satu syarat kelulusan untuk mendapatkan sertifikasi Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Umum (AK3U) oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia.
Pembuatan laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. KEMNAKER RI

2. Ibu Devina Lenggo selaku Direktur dari PT. MAHIRA JAYA BANA

3. Ibu Eka Lasmita selaku Pengawas Ketenagakerjaan Muda Disnakertrans Prov


Sumbar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimatmaupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Laporan ini. Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Penyusun,

Kelompok 1

ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terkait dengan meningkatkan produktivitas jasa pelabuhaan impor dan expor
di ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan
integrasi pelayanan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus diperhatikan
perusahaan karena hal ini menyangkut sistem ketenagakerjaan dan sumber daya
manusia. Pentingnya K3 dalam meningkatkan kesejahteraan pekerjanya juga
memiliki dampak positif terhadap keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab
itu, K3 tidak hanya harus di perhatikan oleh pekerja akan tetapi juga harus dipenuhi
oleh sebuah sistem pekerjaan.

Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko


kegagalan (risk of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan
kerja terjadi seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh
karena itu sebisa mungkin potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi
dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan
harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa
secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan- bahasan marginal dalam
perusahaan.

Kemungkinan terjadinya bahaya besar seperti kecelakaan, kebakaran,


peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK) yang
disebabkan oleh kesalahandalam penggunaan sebuah peralatan serta kemampuan
dan keterampilan seorang pekerja (komptensi) yang kurang memadai. Mengingat
bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam penegakan K3, maka
pelaksanaan K3 dapat dibantu melalui peran dunia usaha yakni perusahaan jasa
K3 dan Lembaga K3 terkait agar pelayanan dan pemenuhan syarat K3 disuatu
perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.
PT PELINDO II Teluk Bayur yang bergerak di bidang jasa Pelabuhan impor
dan expor juga melakukan penerapan K3 dalam proses pelayanan jasanya. Maka,
pembentukan kepengurusan P2K3 serta penerapan SMK3 sangatlah penting agar
menjamin terlaksananya keselamatan dan Kesehatan kerja para karyawan yang
bekerja di PT PELINDO II Teluk Bayur . Oleh karena itu, kunjungan kerja praktik
lapangan (PKL) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa dalam menjalankan
penerapan K3 khususnya pada bidang kelembagaan serta penerapan SMK3.

Maksud dan Tujuan


Praktek Kerja Lapangan bagi calon Ahli K3 Umum sangat dibutuhkan,
mengingat aplikasi K3 ini adalah kebutuhan wajib bagi setiap perusahaan. Untuk
itu Ahli K3 Umum harus lebih menguasai teori dan praktek penerapan pada setiap
perusahaan. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Sebagai bahan seminar dan salah satu syarat menyelesaikan pelatihan calon
Ahli K3 Umum sehingga bisa mengaplikasikan teori dan praktik di
lapangan.
2. Mengetahui tugas dan wewenang dari seorang tenaga Ahli K3 Umum di
perusahaan tempatnya bekerja, sehingga dapat memastikan semuanya
berjalan secara professional dalam hal pengambilan keputusan yang tepat
sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan memberi kontribusi yang
positif bagi perusahaan.
3. Tinjauan penerapan pelaksanaan K3 PT. Pelindo Regional 2 Teluk
Bayur Sumatra Barat yang diharapkan dapat memberikan masukan dan
saran kepada pihak perusahaan yang dapat digunakan sebagai upaya
perbaikan.

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup praktik kerja lapangan (PKL) di PT PELINDO II


Teluk Bayur ini yakni sebagaiberikut:
4. K3 secara umum
5. Kelembagaan dan keahlian K3
6. Penerapan SMK3
Dasar Hukum
Adapun dasar-dasar hukum yang digunakan dalam laporan ini yakni:

7. Dasar Hukum K3 secara umum


a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Permen04/MEN/1987 Tentang P2k3 dan tata cara penunjukan AK3
c. Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang cara penunjukan kewajiban dan
wewenang AK3
d. Permen No.4 tahun 1995 tentang PJK3
e. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 10 tentang kewajiban penerapan
P2k3
f. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 9 BAB 5 tentang safety induction
dan BAB 4 Pasal 8 tentang pengecekan kesehatan secara berkala
g. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Pasal 14 tentang kewajiban pemasangan
gambar K3
h. Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang pesawat angkat angkut
i. Permenaker No. 26 tahun 2014 tentang penyelenggaraan audit SMK3
j. Permenaker No. 8 Thaun 2010 tentang APD
k. PP RI No.50 Tahun 2012 tentang penerapan Menejemen K3
l. Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang SMK3
m. Undang undang No. 13 pasal 87 Tahun 2003 tentang penerapan SMK3
n. Permen No.4 tahun 1987 pasal 2 ayat 2 tentang P2K3 serta penunjukan AK3
o. UU NO.13 Pasal 86 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan bahwa setiap
tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan

3
BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN
Gambaran Umum Perusahaan

PT. PELINDO II TELUK BAYUR adalah perusahaan yang mana bergerak


dalam bidang Kepelabuhan. Perusahaan memiliki 49 orang tenaga kerja terdiri
dari 42 pria dan 7 wanita memiki ahli K3 Umum 3 orang, ahli K3 Listrik 1 orang,
ahli K3 Lingkungan 1 orang, ahli P3K 6 orang, ahli penanggulangan kebakaran
kelas d dan c 5 orang,

PT. PELINDO II TELUK BAYUR sudah menerapkan SMK3 secara


keseluruhan. Dalam pelaksanaannya, PT. PELINDO II TELUK BAYUR
melakukan safety briefing setiap pagi dengan materi yang berbeda-beda sesuai
kondisi di lapangan. Sedangkan safety induction dilaksanakan setiap ada tamu
yang datang dengan materi yang sama.

Temuan-Temuan di Lapangan
Temuan Positif
1 P23K
2 PJK3
3 Organisasi
4 Program Kerja
5 Ahli K3
6 Safety Induction dan APD
7 Kebijakan dan komitmen K3
8 Tingkat penerapan SMK3
9 Audit SMK3
10 JSA
Temuan Negatif
1. Penggunaan APD tidak sesuai SOP saat pengelasan

4
BAB III ANALISA TEMUAN
3.1 K3 Secara Umum
Analisa Temuan Bahaya
No Objek Lokasi Bukti Temuan Positif Negatif Saran Dasar Hukum
Perusahaan - Perusahaan 1.UU No. 1 Thn
PT. telah diharapkan tetap 1970 Tentang
Pelindo membentuk konsisten dalam Keselamatan
Regional 2 Organisasi penerapan P2K3. Kerja. Pasal 10
Teluk P2K3 yang Tentang
P2K3 Bayur terdiri dari : kewajiban
1. Sumatra - Pengurus penerapan P2K3.
Barat - Ahli k3 2.Permen.
berlisensi No:Per.04/Men/1
987 tentang
P2K3 dan
tatacara
penunjukan A K3
3.Permennaker
No..2 Thn 1992
Tentang cara
penunjukkan
kewajiban dan
wewenang AK3

5
PT. Perusahaan telah - Perusahaan Permen No. 04
Pelindo bekerjasama diharapkan tetap Tahun 1995
Regional dengan biro konsisten dalam
2 Teluk sertifikasi penerapan PJK3
Bayur Indonesia dalam
PJK3 Sumatra melakukan Audit
2.
Barat K3 dilingkungan
Perusahaan
dengan hasil
yang memuaskan
yaitu 87,95 %
Organisasi P2K3 Perusahaan 1. UU No. 1
PT. yang terdiri dari : diharapkan tetap Thn 1970
Pelindo 1. Pengarah konsisten dalam Tentang
Regional 2. Ketua penerapan P2K3. Keselamatan
Organisasi 2 Teluk 3. Sekretaris Kerja. Pasal
3. Bayur 4. Anggota 10 Tentang
Sumatra kewajiban
Barat penerapan
P2K3.
2. Permen.
No:Per.04/M
en/1987
tentang P2K3
dan tatacara
penunjukan
A K3

6
1. Safety - Program kerja k3 UU No.1 Thn
induction diharapkan tetap 1970
PT. 2. Pemasangan konsisten Bab.5 pasal 9
Pelindo rambu-rambu dilakukan oleh (Safety Induction)
Didapatkan dari hasil
Regional 2 ( Sign) K3 perusahaan
wawancara
Teluk 3. Pengecekan Bab. 4 pasal 8
4. Program
Kerja K3 Bayur kesehatan (Pengecekan
Sumatra secara kesehatan secara
Barat berkala berkala)
4. Pemeriksaan
berkala UU No.1 thn 1970
mesin Pasal 14. (b)
produksi dan kewajiban
pesawat pemasangan
angkat gambar
angkut keselamatan kerja
5. Program
audit Permenaker 08
external tahun 2020
1kali setahun tentang pesawat
angkat-angkut

Permennaker No.
26 tahun 2014
tentang
penyelengkaraan
audit SMK3

7
5. Ahli K3 PT. Adanya AK3U, - Perusahaan 1. Permennaker
Pelindo AK3 Listrik, diharapkan No..2 Thn 1992
Regional 2 AK3 melakukan Tentang cara
Teluk Lingkungan, pengecekan lisensi penunjukkan
dari tiap Ahli K3 kewajiban dan
Bayur Ahli P3K, AK3
yang dimiliki oleh
Sumatra Penanggunangan wewenang AK3
perusahaan
Barat Kebakaran kelas
D dan C.

6. Safety PT. PT. Pelindo telah Adanya pekerja Perusahaan lebih Permennaker RI
Induction Pelindo Didapatkan dari hasil melakukan safety yang tidak memperhatikan No.8/men/VII-
dan APD Regional 2 wawancara induction, menggunakan penggunaan APD 2010 Tentang
Teluk dan gambar sebelum masuk APD sesuai yang sesuai APD (Alat
dengan SOP. dengan SOP agar Pelindung Diri)
Bayur perusahaan dan
terhindar dari
Sumatra sebelum kecelakaan
Barat melakukan ditempat kerja. uu no. 1 tahun
aktivitas kerja. 1970 Bab V
dan menerapkan Pasal 9. Tentang
APD kepada Safety Induction
setiap pekerja dan
tamu perusahaan.

8
Kebijakan PT. Sudah dirancang - Penerapkan Kebijakan dan
7. dan Pelindo dan SMK3 harus komitmen K3
komitmen Regional 2 diterapkannya tetap peraturan
K3 Teluk komitmen K3 dipertahankan pemerintah RI No.
Bayur dilingkungan diperusahaan 50 thn 2012.
Sumatra perusahaan yang Tentang
Barat sesuai standar penerapan
ISO 45001 menagement K3.
tentang SMK3
dan Kesehatan
Kerja serta
standar
pengamanan Permennaker No.
international 26 tahun 2014
ISPS Code. tentang
penyelengkaraan
audit SMK3

9
8. Tingkat PT. Tingkat - Perusaan Permenaker No. 5
Penerapan Pelindo penerapannya sudah konsisten dalam Thn 1996
SMK3 Regional 2 sesuai dengan penerapan SMK3
Teluk ISO45001:2018 dan melakukan uu No. 13 Pasal 87
Bayur pengecekan tahun 2003 tentang
Sumatra standar pengamanan kembali masa Penerapan SMK3
Barat international ISPS berlaku dari
Code lisensi SMK3nya

Analisa Temuan Bahaya


No Objek Lokasi Saran Dasar Hukum
Positif Negatif
Bukti Temuan

10
PT. Sudah didilakukan Reminder agar Permennaker No.
Pelindo Audit oleh SMK3 - tetap melakukan 26 tahun 2014
Regiona oleh PJK3 yang Audit internal tentang
l2 ditunjuk oleh dan external penyelengkaraan
Teluk binwasnakertrans secara konsisten audit SMK3
9 Audit Bayur prov sumbar. agar penerapan
SMK3 Sumatra SMK3 tetap
Barat berjalan sesuai
dengan prosedur
yang berlaku.

11
10 PT. Didapatkan dari hasil Identifikasi Penerapan UU NO.13 Pasal 86
Pelindo wawancara bahaya dengan JSA harap di Tahun 2003 Tentang
Regional pembuatan JSA lakukan Ketenagakerjaan
2 Teluk dengan bahwa setiap tenaga
JSA Bayur penuh kerja berhak
Sumatra komitmen mendapatkan
Barat agar perlindungan
terhindar
dari
kecelakaan
kerja dan
penyakit
akibat kerja

12
BAB IV

4.1 Kesimpulan

12
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan selama PKL, dapat disimpulkan
bahwa:

Secara umum PT. Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Sumatra Barat telah
melaksanakan penerapan K3 Umum sesuai dengan peraturan Undnag-
Undang Nomer 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan Kerja. Namun, perusahaan
masih perlu melakukan perbaikan dalam hal ketegasan pihak perusahaan
terhadap karyawan/pekerja yang masih tidak menggunakan APD standar saat
bekerja.

Untuk K3 secara umum, PT. Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Sumatra


Barat telah memiliki P2K3 walaupun pekerjanya hanya terdiri dari 49
karyawan namun memiliki potensi bahaya yang besar, dimana dalam Pasal 2
ayat (2) Permenaker No.4 tahun 1987 dinyatakan bahwa perusahaan wajib
memiliki P2K3 jika jumlah tenaga kerja minimal 100 orang atau kurang
dari 100 orang tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi risiko yang
besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyiaran
radioaktif.

Berdasarkan prinsip SMK3, PT. Pelindo Regional 2 Teluk Bayur Sumatra


Barat sudah menerapkan kebijakan K3, merencanakan K3, dan
melaksanakan K3. Sesuai dengan ISO45001:2018.

Saran
Beberapa saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil analisis
temuan di PT. X adalah:
1. Membentuk P2K3 agar dapat menerapkan SMK3 serta mendapatkan
sertifikasi dariDisnaker setempat

13
2. Harus adanya penyediaan rambu-rambu K3 dan papan pengumuman
pencapaian K3.

3. Melakukan peneguran atau memberikan warning kepada


karyawan/pegawai yangtidak menggunakan APD standar saat bekerja.
4. Memberikan rambu (safety sign) pada area yang berbahaya maupun pada
penempatan APAR.

5. Melakukan perawatan dan penggantian pada beberapa bagian mesin atau


alat yangsudah berkarat (korosif).

6. Melakukan perubahan tata letak beberapa mesin dan alat agar lebih aman.
7. Memberikan pencahayaan yang cukup di area yang masih sering dikunjungi
pekerja

8. Semua dokumentasi yang menyangkut penerapan K3 di bidang mekanik,


pesawat uap dan bejana tekan harus didokumentasikan dengan baik dan
disimpan dengan rapih.
9. Segera lakukan perbaikan pada beberapa temuan seperti: menempatkan
name plate pada boiler agar lebih mudah mengetahui identitas alat,
menempatkan APAR di ruang kemudi forklift.
10. Lakukan safety patrol pada setiap awal minggu dan lakukan perbaikan
segera jika menemukan kondisi tidak aman pada area kerja.
11. Melakukan kerjasama perusahaan PT. X untuk lebih terbuka mengenai
dokumen- dokumen yang menyangkut K3 supaya lebih mudah untuk
mengidentifikasi sumber bahaya di tempat kerja.
12. Membentuk satuan kecil housekeeping bertujuan agar hal-hal yang
berkaitan dengan 5S di area pabrik dapat terkendali.
13. Mengajukan dan melengkapi rambu/safety sign di seluruh area yang
memiliki potensibahaya.

14. Merubah letak pipa air yang melintang di atas tanah menjadi di dalam
tanah dengan tujuan menghilangkan resiko kerusakan pipa.

15. Bekerja sama dengan pihak catering untuk menyelenggarakan makan bagi
buruh sesuai dengan standar minimal nutrisi, kebersihan dan sanitasi.

14
16. Menambah jumlah toilet mengacu pada peraturan kementrian ketenaga
kerjaan tentang jumlah minimal toilet per jumlah total tenaga kerja.

15

Anda mungkin juga menyukai