OLEH:
KELOMPOK 2
JURUSAN BIOLOGI
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah
Fisiologi Hewan yang tersusun ini dapat selesai tepat pada waktunya.Makalah ini
membahas tentang komponen darah,Sel-sel darah dan alat alat peredaran darah yang
disusun agar bias menjadi bahan perdiskusiam dan sebagai penambah wawasan bagi
kita.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....i
DAFTAR ISIi
BAB I PENDAHULUAN.1
1.1.Latar belakang.1
1.2.Tujuan.1
BAB II ISI.2
2.1.Komponen darah.2
2.1.1.Plasma darah2
2.1.2.Protein plasma..3
2.1.3.Serum protein..3
2.1.4.Serum globulin.4
2.2.Sel-sel darah.5
2.2.1.Eritrosit..5
2.2.2.Leukosit.6
2.2.3.Trombosit. .10
2.3.1.Jantung11
2.3.2.Pembuluh darah..11
Kesimpulan12
Saran..12
DAFTAR PUSTAKA..13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Setiap organism hidup dapat melakukan pertukaran gas dan nutrisi dalam tubuh
untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya maka akan membutuhkan alat serta
bahan yang berfungsi untuk menyelenggarakan serta menunjang proses tersebut
sehingga dapat berjalan dengan baik adanya.Sistem sirkulasi pada hewan tidak lepas
dari bahan atau substansi serta komponen dan alat yang berhubungan dengan fungsi dan
tugas sebagai peredar bahan-bahan subtansi kimiawi tubuh.Makanan serta gas Oksigen
yang kita serap dari luar tubuh selanjutnya akan ditransfer ke seluruh sel-sel tubuh
sehingga sel dapat melakukan fungsinya dengan baik.Dalam proses mentransfer bahan-
bahan serta sisa bahan subtansi pengolahan metabolism tubuh akan diangkut serta
diambil oleh darah.Darah tentunya bukanlah substansi merah yang hanya kita lihat
dengan mata telanjang namun darah itu sendiri terdiri dari beberapa komponen
penyusunan darah.Darah juga dalam fungsinya terbagi atas beberapa jenis sepeti darah
merah,darah putih dan trombosit darah.
Sistem sirkulasi pada hewan tentunya didukung oleh alat-alat yang berfungsi
sebagai pengedar kemana dan bagaimana proses perjalanan darah tersebut semua
kegiatan ini diatur oleh alat-alat peredaran darah.Alat-alat peredaran darah seperti
jantung dan pembuluh darah tentunya memiliki stuktur yang sedemikian rupa sehingga
mampu mendukung kerja dari sistem sirkulasi pada hewan.Alat-alat peredaran darah ini
juga memiliki hubungan satu sama lain untuk menjalin kerjasama yang baik dan tidak
dapat dilepaskan satu sama lain dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang memiliki
peran yang sangat penting untuk mendukung serta menopang kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan hewan.
1.2.Tujuan
ISI
2.1.Komponen Darah
2.1.1.Plasma darah
Plasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang pada
umumnya terdiri dari air 91%-92%; protein 8-9 % yang berupa serum albumin,
serum globulin dan fibrinogen; garam-gram anorganik; subtansi organic yang
lain kecuali protein seperti protein non protein, garam ammonium, urea, asam
urat, kreatinin, keratin, asam amino, santin, hiposantin, lipida yaitu lemak,
fosfolipida, kolestrol, karbohidrat seperti glukosa; gas-gas yang larut dalam
plasma, yaitu O2, CO2, N2 dan gas-gas yang dihasilkan oleh usus; substansi-
substansi yang lain seperti hormone, enzim, dan benda-benda penolak.
2.1.3.Serum Albumin
Albumin merupakan protein plasma yang paling tinggi jumlahnya sekitar
60% dan memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi kesehatan yaitu
pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
rusak serta memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah dengan
cairan di rongga interstitial dalam batas-batas normal, kadar albumin dalam
darah 3,5-5 g/dl.
Albumin adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis
protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami
koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti
putih telur, disebut albuminoid.Albumin merupakan protein plasma yang paling
banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dari protein serum yang
terukur. Albumin terdiri dari rantai polipeptida tunggal dengan berat molekul
66.4 kDa dan terdiri dari 585 asam amino. Pada molekul albumin terdapat 17
ikatan dislufida yang menghubungkan asam-asam amino yang mengandung
sulfur. Molekul albumin berbentuk elips sehingga bentuk molekul seperti itu
tidak akan meningkkatkan viskositas plasma dan terlarut sempurna.
2.1.4.Serum Globulin
Globulin adalah protein utama yang ditemukan dalam plasma darah,
yang berfungsi sebagai pembawa hormon steroid dan lipid, dan fibrinogen; yang
diperlukan untuk pembekuan darah. Ada beberapa jenis globulin dengan
berbagai fungsi dan dapat dibagi menjadi empat fraksi yaitu; globulin alpha-1,
globulin alpha-2, globulin beta, dan globulin gamma. Keempat fraksi dapat
diperoleh secara terpisah melalui proses elektroforesis protein. globulin Gamma
membuat bagian terbesar dari semua protein globulin. Tingkat globulin dapat
meningkat karena infeksi kronis, penyakit hati, sindrom karsinoid, dll, tetapi
juga mungkin akan menurun karena nephrosis, anemia hemolitik akut, disfungsi
hati dll.
Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari
lingkungan atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di
atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida
(CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen berperan untuk
mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari
lingkungan luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil
sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang
selanjutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat
dengan reaksi sebagai berikut :
Umumnya karbon dioksida di dalam sel berada dalam bentuk bikarbonat atau karbonat.
2.2.Sel-sel Darah
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru-paru untuk diedarkan
ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin
yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb+ Oksigen 4
Hb Oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubh sebagai oksihemoglobin yang
nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan : Hb-oksigen + Oksigen, dan
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon
dioksida hemoglobin (Hb + Karbon dioksida Hb-Karbon Dioksida) yang mana karbon
dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi dalam sumsum tulang merah, limpa, dan
hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula
besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalm sirkulasi darah yang kemudian
akan beredar di dalm tubuh selama kurang lebih 114-15 hari, setelah itu akan mati.
Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati terurai menjadi dua zat yaitu hematin
yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu
suatu zat yang terdapat di dalam eritrosit yang berguna untuk mengikat oksigen dan
karbon dioksida.
Sel Darah Merah Sumber :Seeleys Essensial Anatomy and Physiology
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di
bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah, mempunyai
bermacam-macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya
bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3darah kira-kira 6000-9000.
Netrofil
Netrofil merupakan jenis sel yang terbanyak yaitu sebanyak 60-70% dari jumalh
leukosit atau 3000-6000 per mm3darah normal. Sel netrofil matang berbentuk bulat
dengan diamtere 10-12 m. Intinya berbentuk tidak bulat namun berlobus berjumlah 2-
5 lobi bahkan dapat lebih.
Dalam netrofil terdapat adanya bangunan pemukul genderang pada inti netrofil
yang tidak lain dengan Barr Bodies yang terdapat pada inti sel wanita. Barr Bodies
dalam netrofil ini tidak seperti sel biaa namun menyendiri seperti benjolan kecil. Hal ini
dapat digunakan untuk menentukan apakah jenis kelamin seseorang wanita.
Eosinofil
Jumlah sel Eosinosil sebesar 1-3 % dari seluruh leukosit atau 150-450 per mm3
darah. Diameternya 10-15 m. Intinya biasanya hanya terdiri dari 2 lobi yang
dipisahkan oleh bahan inti yang sebagai benang.
Basofil
Jenis sel ini terdapat paling sedikit diantara sel granulosit yaitu sekitar 0.5%.
ukurannya sekitar 10-12 m sama besar dengan netrofil. Kurang lebih separuh dari sel
dipenuhi oleh inti yang bersegmen-segmen atau kadang-kadang tidak teratur.
Limfosit
Monosit
Monosit berjumlah sekitar 30-8% ari sleuruh leukosit. Sel ini merupakan yang
terbesar di antar sel leukosit karena diameternya 12-15 m. Bentuk inti dapat berbentuk
oval, sebagai tapal kuda, atau tampak sekan-akan terlipat-lipat.
1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar
juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan
menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang
disebut trombokinase.
2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah
protrombin menjadi enzim aktif ang disebut trombin. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh ion kalsium di dalam plasma darah. Protrombin adalah
senyawa protein ang larut dalam darah yang mengandung globulin.
3. Trombin yng terbentuk akan mengubah fibirinogen menjadi benang-benang
fibrin. Terbntuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup
sehingga darah tidak keluar lagi.
Anti koagulasi
2.3.1.Jantung
Jantung terletak di pusat rongga dada, jantung merupakan alat pemompa darah
yang terdiri dari dua pompa yang terpisah yaitu jantung kanan yang memompakan darah
menuju paru-paru dan jantung kiri yang memopakan darah menuju arteri, vena dan
kapiler. Tiap-tiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pumpa yang
dapat berdenyut yaitu atrium dan ventrikel. Jantung adalah organ berotot yang
berkontraksi secara berirama,memompa darah melalui sistem siekulasi.Ia juga berfungsi
menghasilkan hormone yang disebut factor natruiretik atrial.Dindingnya terdiri atas 3
tunika yaitu: yang dalam atau endocarp,yang tengah atau miokarp dan yang luar atau
perikarp.Jantung mrmiliki daerah pusat yang fibrosa yaitu kerangka fibrosa,yang
berfungsi sebagai pangkal katup,selain sebagai tempat asal dan insersi miosit jantung.
Dinding pembuluh nadi tersusun dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar yang bersifat
elastis, lapisan tengah yang berupa sel-sel otot polos, dan lapisan dalam yang hanya
disusun oleh selapis selberdinding tipis. Pembuluh nadi memiliki dinding tebal, kuat,
dan elastis, yang membantu tenaga pemompaan jantung untuk menyalurkan darah ke
seluruh tubuh.
Pemompaan oleh jantung menyebabkan darah didorong untuk mengalir. Hal itu
memberi tekanan di sepanjang dindmg pembuluh yang dilaluinya dan menimbulkan
denyutan. Akibatnya, darah akan memancar keluar apabila pembuluh nadi terluka.
Umumnya, pembuluh nadi terletak di bagian dalam tubuh. Hanya di beberapa tempat
pembuluh nadi berada di dekat permukaan tubuh sehingga terasa denyutannya, misalnya
di pangkal leher dan pergelangan tangan.
Darah yang keluar dan jantung melewati dua pembuluh nadi. Pembuluh nadi
yang paling besar disebut aorta. Pembuluh ini berpangkal pada bilik kiri jantung dan
bertugas membawa darah yang mengandung banyak oksigen (darah bersih) ke seluruh
tubuh. Pembuluh ini hanya memiliki sebuah katup yang terletak tepat di luar jantung.
Selanjutnya, aorta bercabang dua, satu cabang menuju ke kepala dan satu cabang lagi
menuju ke tubuh bagian bawah. Kedua pembuluh nadi (arteri) yang keluar dari jantung
tersebut kemudian bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil.
Pembuluh nadi yang paling kecil, disebut arteriol. Arteriol berukuran lebih tipis dari
sehelai rambut. Arteriol akan bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler. Selain
aorta, pembuluh nadi lain yang membawa darah meninggalkan jantung ialah pembuluh
nadi paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh itu berpangkal pada bilik kanan jantung
dan berukuran lebih kecil daripada aorta. Tugasnya membawa darah yang mengandung
karbon dioksida (darah kotor) dan uap air ke paru-paru.
Melalui pembuluh nadi, darah dan jantung diedarkan ke seluruh jaringan tubuh
termasuk jaringan penyusun jantung. Pembuluh nadi yang bertugas mengalirkan
oksigen dan zat makanan ke jantung disebut nadi tajuk (arteri koronaria). Pembuluh ini
berukuran sangat kecil sehingga mudah tersumbat oleh gumpalan lemak. Penyumbatan
aliran darah menyebabkan sebagian sel-sel pada organ jantung menjadi kekurangan
makanan dan oksigen. Peristiwa penyumbatan pembuluh nadi jantung ini disebut
koronariasis.
2.3.2.b. Pembuluh Balik (Vena)
Darah dari kapiler di dalam jaringan tubuh kembali ke jantung melalui venula,
kemudian ke pembuluh balik atau vena. Pernbuluh balik mempunyai dinding lebih tipis,
tidak elastis, dan berdiameter lebih lebar daripada pembuluh nadi. Hal itu karena darah
dalam perjalanannya kembali kejantung memiliki tekanan yang sangat rendah. Tekanan
yang rendah tersebut menyebabkan darah cenderung mengalir kembali ke jantung.
Untuk mencegah peristiwa itu, pembuluh balik memiliki banyak katup yang
memastikan darah mengalir ke satu arah menuju jantung.Tekanan darah yang rendah
dalam pembuluh balik menyebabkan tidak terasa adanya denyutan sehingga darah
hanya menetes (tidak memancar) apabila pembuluh balik terluka. Pembuluh balik
terletak dekat dengan permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
2.3.2.cPembuluh Kapiler
Darah dan jantung, melalui pembuluh nadi, mengalir menuju ke jaringan tubuh. Di
dalam jaringan tubuh, pembuluh nadi bercabang-cabang menjadi pembuluh- pembuluh
yang sangat kecil, yaitu pembuluh kapiler atau pembuluh rambut. Pembuluh kapiler
membentuk jalinan ,yang rapat dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Selain
itu, dinding pembuluh kapiler tersusun dari selapis sel dan sangat sempit sehingga
hanya dapat dilalui sel-sel darah satu per satu. Oleh karena itu, darah dan pembuluh
kapiler dapat langsung membenikan oksigen dan zat-zat makanan kepada sel-sel tubuh.
Pada waktu yang sama, sel darah juga mengangkut zat-zat sisa metabolisme dan
sel-sel tubuh dibawa melalui pembuluh balik menuju kejantung. Dengan demikian,
jaringan pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi terkecil atau arteriol dan
pembuluh balik terkecil atau venula. Jadi, peredaran darah dan jantung ke sel-sel tubuh
melalui pembuluh nadi, pembuluh kapiler, terus menuju pembuluh balik untuk kembali
ke jantung merupakan sistem peredaran (sirkulasi) darah tertutup.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komponen darah terdiri dari dua bagian besar yaitu padat (solid) dan cair
(plasma).Bagian padat terdiri dari butir-butir darah putih,butir-butir darah merah
dan keeping darah.
Sel darah merah berfungsi untuk mengikat oksigen dari paru-paru yang
diedarkan ke seleruh tubuh dan mengikat karbondioksida dari jaringan tubuh
untuk dikeluarkan melalui paru-paru.Sel darah putih berfungsi sebagai
pertahanan terhadap pathogen lain seperti bakteri
Alat-alat peredaran darah meliputi jantung ,yang berfungsi memompa darah dan
pembuluh darah meliputi arteri,vena dan kapiler yang berfungsi sebagai
mengalirkan ke seluruh tubuh
Saran