Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KOMPONEN DARAH, SEL-SEL DARAH DAN


ALAT PEREDARAN DARAH

OLEH:

KELOMPOK 2

BIOLOGI NONDIK B 2015

ALBET DEGO SITUMORANG 4153220001

ANGGIA FIRDHAUSYA SEPTIANI 41532220011

SARAH JUWITA NAPITUPULU 4153220019

ZENNI GRACE SITORUS 4153220020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah
Fisiologi Hewan yang tersusun ini dapat selesai tepat pada waktunya.Makalah ini
membahas tentang komponen darah,Sel-sel darah dan alat alat peredaran darah yang
disusun agar bias menjadi bahan perdiskusiam dan sebagai penambah wawasan bagi
kita.

Berkenaan dengan penyusunan makalah Fisiologi Hewan ini,kami telah


berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini sesempurna mungkin
walaupun masih banyak kekurangan di dalam penyusunan makalah ini.

Sehubungan makalah ini masih tahap awal,pastinya masih banyak


kekurangan,baik itu dalam penulisan,penjelasan ataupu penyampaian.Oleh sebab
itu,kritik dan saran sangat dibutuhkan dalam perbaikan ke depan menjadi makalah yang
lebih baik.

Medan,8 Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....i

DAFTAR ISIi

BAB I PENDAHULUAN.1

1.1.Latar belakang.1

1.2.Tujuan.1

BAB II ISI.2

2.1.Komponen darah.2

2.1.1.Plasma darah2

2.1.2.Protein plasma..3

2.1.3.Serum protein..3

2.1.4.Serum globulin.4

2.2.Sel-sel darah.5

2.2.1.Eritrosit..5

2.2.2.Leukosit.6

2.2.3.Trombosit. .10

2.3.Alat-alat peredaran darah..11

2.3.1.Jantung11

2.3.2.Pembuluh darah..11

BAB III PENUTUP..12

Kesimpulan12

Saran..12

DAFTAR PUSTAKA..13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Setiap organism hidup dapat melakukan pertukaran gas dan nutrisi dalam tubuh
untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya maka akan membutuhkan alat serta
bahan yang berfungsi untuk menyelenggarakan serta menunjang proses tersebut
sehingga dapat berjalan dengan baik adanya.Sistem sirkulasi pada hewan tidak lepas
dari bahan atau substansi serta komponen dan alat yang berhubungan dengan fungsi dan
tugas sebagai peredar bahan-bahan subtansi kimiawi tubuh.Makanan serta gas Oksigen
yang kita serap dari luar tubuh selanjutnya akan ditransfer ke seluruh sel-sel tubuh
sehingga sel dapat melakukan fungsinya dengan baik.Dalam proses mentransfer bahan-
bahan serta sisa bahan subtansi pengolahan metabolism tubuh akan diangkut serta
diambil oleh darah.Darah tentunya bukanlah substansi merah yang hanya kita lihat
dengan mata telanjang namun darah itu sendiri terdiri dari beberapa komponen
penyusunan darah.Darah juga dalam fungsinya terbagi atas beberapa jenis sepeti darah
merah,darah putih dan trombosit darah.

Sistem sirkulasi pada hewan tentunya didukung oleh alat-alat yang berfungsi
sebagai pengedar kemana dan bagaimana proses perjalanan darah tersebut semua
kegiatan ini diatur oleh alat-alat peredaran darah.Alat-alat peredaran darah seperti
jantung dan pembuluh darah tentunya memiliki stuktur yang sedemikian rupa sehingga
mampu mendukung kerja dari sistem sirkulasi pada hewan.Alat-alat peredaran darah ini
juga memiliki hubungan satu sama lain untuk menjalin kerjasama yang baik dan tidak
dapat dilepaskan satu sama lain dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang memiliki
peran yang sangat penting untuk mendukung serta menopang kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan hewan.

1.2.Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui komponen-komponen penyusun darah


2. Mengetahui jenis-jenis sel darah pada hewan beserta fungsinya
3. Mengetahui alat-alat peredaran darah
BAB II

ISI

2.1.Komponen Darah

2.1.1.Plasma darah
Plasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang pada
umumnya terdiri dari air 91%-92%; protein 8-9 % yang berupa serum albumin,
serum globulin dan fibrinogen; garam-gram anorganik; subtansi organic yang
lain kecuali protein seperti protein non protein, garam ammonium, urea, asam
urat, kreatinin, keratin, asam amino, santin, hiposantin, lipida yaitu lemak,
fosfolipida, kolestrol, karbohidrat seperti glukosa; gas-gas yang larut dalam
plasma, yaitu O2, CO2, N2 dan gas-gas yang dihasilkan oleh usus; substansi-
substansi yang lain seperti hormone, enzim, dan benda-benda penolak.

Komposisi Darah pada orang dewasa.Sumber :Seeleys Essensial Anatomy and


Physiology
2.1.2.Protein Plasma
Protein yang terdapat didalam plasma darah meliputi albumin, globulin
(alfa-1 globulin, alfa-2 globulin, beta globulin, gama globulin) dan fibrinogen.
Fraksinasi dalam plasma darah menjadi albumin, globulin dan fibrinogen di
laboratorium dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu pengendapan garam
dan elektroferesis. Pemisahan dengan cara pengendapan garam dapat dilakukan
dengan cara penambahan garam-gram tertentu ke dalam larutan yang
mengandung protein. Garam tersebut yaitu NACL, MgSO4, (NH4)2SO4. Pada
umumnya pengendapan protein akan sempurna bila dilakukan pada PH
isoelektris dari protein tersebut. Elektroferesis adalah pergerakan dari partikel
yang bermuatan didalam larutan elektrolit, bila kita menyalurkan arus listrik
dalam larutan elektrolit tersebut dengan jalan menempatkan 2 buat elektroda
pada larutan tersebut. Pada umumnya kecepatan bergerak protein tergantung dari
besarnya molekul dan besarnya muatan, protein yang mempunyai berat molekul
kecil tetapi mempunyai muatan besar akan bergerak paling cepat.

2.1.3.Serum Albumin
Albumin merupakan protein plasma yang paling tinggi jumlahnya sekitar
60% dan memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi kesehatan yaitu
pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
rusak serta memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah dengan
cairan di rongga interstitial dalam batas-batas normal, kadar albumin dalam
darah 3,5-5 g/dl.
Albumin adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis
protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami
koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti
putih telur, disebut albuminoid.Albumin merupakan protein plasma yang paling
banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dari protein serum yang
terukur. Albumin terdiri dari rantai polipeptida tunggal dengan berat molekul
66.4 kDa dan terdiri dari 585 asam amino. Pada molekul albumin terdapat 17
ikatan dislufida yang menghubungkan asam-asam amino yang mengandung
sulfur. Molekul albumin berbentuk elips sehingga bentuk molekul seperti itu
tidak akan meningkkatkan viskositas plasma dan terlarut sempurna.

2.1.4.Serum Globulin
Globulin adalah protein utama yang ditemukan dalam plasma darah,
yang berfungsi sebagai pembawa hormon steroid dan lipid, dan fibrinogen; yang
diperlukan untuk pembekuan darah. Ada beberapa jenis globulin dengan
berbagai fungsi dan dapat dibagi menjadi empat fraksi yaitu; globulin alpha-1,
globulin alpha-2, globulin beta, dan globulin gamma. Keempat fraksi dapat
diperoleh secara terpisah melalui proses elektroforesis protein. globulin Gamma
membuat bagian terbesar dari semua protein globulin. Tingkat globulin dapat
meningkat karena infeksi kronis, penyakit hati, sindrom karsinoid, dll, tetapi
juga mungkin akan menurun karena nephrosis, anemia hemolitik akut, disfungsi
hati dll.

2.1.5.Garam-garam Mineral pada plasma


Mineral-mineral di dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam
mineral. Fungsi garam mineral ialah untuk mengatur tekanan osmotik dan PH
darah. Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi
Di dalam sel, garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion
dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion
dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-
molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral
memiliki dua fungsi yaitu :

Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut


berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membran sel
Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan
fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.

Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan


aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, berperan
dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel.
Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat
masuknya air ke dalam sel.

Beberapa ion-ion anorganik berperan sebagai kofaktor dalam aktivitas


enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik digunakan dalam
sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia untuk proses kehidupan dari sel
melalui proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi
darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan
ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah
dan di dalam cairan jaringan sebagai ion-ion bebas, tetapi fosfat di dalam tubuh
banyak terikat dalam bentuk fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula
terfosforilasi.

Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari
lingkungan atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di
atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida
(CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen berperan untuk
mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari
lingkungan luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sebagai hasil
sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang
selanjutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat
dengan reaksi sebagai berikut :

C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi


CO2 + H2O -------> H2CO3
H2CO3 ---------> H+ + HCO3-

Umumnya karbon dioksida di dalam sel berada dalam bentuk bikarbonat atau karbonat.

2.2.Sel-sel Darah

2.2.1.Butir Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/bionkaf dan tidak


mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7.7 unit (0.007 mm), tidak dapat bergerak.
Banyaknya kira-kira 5 juta dalam 1 mm3 (4.5 juta). Dalam keadaan segar tampak
berwarna lebih kehijau-hijauan daripada merah.Warnanya kemerahan , karena di
dalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah
merah jika di dalamnya mengandung zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru-paru untuk diedarkan
ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin
yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb+ Oksigen 4
Hb Oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubh sebagai oksihemoglobin yang
nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan : Hb-oksigen + Oksigen, dan
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon
dioksida hemoglobin (Hb + Karbon dioksida Hb-Karbon Dioksida) yang mana karbon
dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi dalam sumsum tulang merah, limpa, dan
hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula
besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalm sirkulasi darah yang kemudian
akan beredar di dalm tubuh selama kurang lebih 114-15 hari, setelah itu akan mati.
Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati terurai menjadi dua zat yaitu hematin
yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu
suatu zat yang terdapat di dalam eritrosit yang berguna untuk mengikat oksigen dan
karbon dioksida.
Sel Darah Merah Sumber :Seeleys Essensial Anatomy and Physiology

2.2.2.Sel Darah Putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di
bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah, mempunyai
bermacam-macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya
bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3darah kira-kira 6000-9000.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit


penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam jaringan sistem retikuloendetel, tempat
pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut atau membawa
zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

a. Granulosit (Leukosit Bergranula)

Netrofil

Netrofil merupakan jenis sel yang terbanyak yaitu sebanyak 60-70% dari jumalh
leukosit atau 3000-6000 per mm3darah normal. Sel netrofil matang berbentuk bulat
dengan diamtere 10-12 m. Intinya berbentuk tidak bulat namun berlobus berjumlah 2-
5 lobi bahkan dapat lebih.

Dalam netrofil terdapat adanya bangunan pemukul genderang pada inti netrofil
yang tidak lain dengan Barr Bodies yang terdapat pada inti sel wanita. Barr Bodies
dalam netrofil ini tidak seperti sel biaa namun menyendiri seperti benjolan kecil. Hal ini
dapat digunakan untuk menentukan apakah jenis kelamin seseorang wanita.
Eosinofil

Jumlah sel Eosinosil sebesar 1-3 % dari seluruh leukosit atau 150-450 per mm3
darah. Diameternya 10-15 m. Intinya biasanya hanya terdiri dari 2 lobi yang
dipisahkan oleh bahan inti yang sebagai benang.

Eosinofil memiliki kemampuan melakukan fagositosis lebih lambat tapi lebih


selektif deibanding neutrofil. Eosinofil memfagositosis komplek antigen dan antibodi,
ini merupakan fungsi eusinofil untuk melakukan fagositosis selektif terhadap komplek
antigen dan atibodi. Eusinfil mengandung profibrinolisin yang diduga berperan dalam
mempertahankan pembekuan.

Basofil

Jenis sel ini terdapat paling sedikit diantara sel granulosit yaitu sekitar 0.5%.
ukurannya sekitar 10-12 m sama besar dengan netrofil. Kurang lebih separuh dari sel
dipenuhi oleh inti yang bersegmen-segmen atau kadang-kadang tidak teratur.

b. Agranulosit (Leukosit tidak Bergranula)

Limfosit

Limfosit dalam darah berukuran angat bervariasi sehingga pada pengamatan


sediaan dibedakan menjadi : limfosit kecil (7-8 m), limfosit sedang, dan limfosit besar
(12 m). Jumlah limfosit yatu sekitar 1000-3000 per mm3 darah tau 20-30 % dari
seluruh leukosit.

Limfosit mempuyai kedudukan yang penting dalam sistem imunitas tubuh,


sehingga sel-sel tidak saja terdapat dalam darah, melainkan dalam jaringan khusu yang
dinamakan jaringan limfoid.

Monosit

Monosit berjumlah sekitar 30-8% ari sleuruh leukosit. Sel ini merupakan yang
terbesar di antar sel leukosit karena diameternya 12-15 m. Bentuk inti dapat berbentuk
oval, sebagai tapal kuda, atau tampak sekan-akan terlipat-lipat.

Monosit mampu mengadakan gerakan dengan jalan membentuk pseudopodia.


Sehingga dapat bermigrasi menembus kapiler untuk masuk ke dalam jaringan pengikat.
Dalam jaringan pengikat monosit berubah menjadi makrofag atau sel-sel lain yang
diklarifikasi sebagi fagositik.
2.2.3Keping-Keping Darah (Trombosit)

Monosit mampu mengadakan gerakan dengan jalan membentuk pseudopodia.


Sehingga dapat bermigrasi menembus kapiler untuk masuk ke dalam jaringan pengikat..
Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya
bermacam-macam,ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya


darah kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga
timbul pendarahan yang terus menerus.

Proses Pembekuan Darah

1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar
juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan
menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang
disebut trombokinase.
2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah
protrombin menjadi enzim aktif ang disebut trombin. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh ion kalsium di dalam plasma darah. Protrombin adalah
senyawa protein ang larut dalam darah yang mengandung globulin.
3. Trombin yng terbentuk akan mengubah fibirinogen menjadi benang-benang
fibrin. Terbntuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup
sehingga darah tidak keluar lagi.
Anti koagulasi

Senyawa yang dapat menghambat penggumpalan darah dinamakan antikoagulan


. Antikoagulasi ada yang bekerja dengan cara mengganggu pematangan protein faktor
penggumpalan yaitu antagonis vitamin K seperti dikumorol, selain itu ada juga
antikoagulan yang bekerja dengan mengaktifkan antritrombin yaitu, Heparin,
menghambat kerja thrombin yang sudah aktif dalam mengkatalis proses penggumpalan
darah.

2.3.Alat-alat Peredaran darah

2.3.1.Jantung

Jantung terletak di pusat rongga dada, jantung merupakan alat pemompa darah
yang terdiri dari dua pompa yang terpisah yaitu jantung kanan yang memompakan darah
menuju paru-paru dan jantung kiri yang memopakan darah menuju arteri, vena dan
kapiler. Tiap-tiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pumpa yang
dapat berdenyut yaitu atrium dan ventrikel. Jantung adalah organ berotot yang
berkontraksi secara berirama,memompa darah melalui sistem siekulasi.Ia juga berfungsi
menghasilkan hormone yang disebut factor natruiretik atrial.Dindingnya terdiri atas 3
tunika yaitu: yang dalam atau endocarp,yang tengah atau miokarp dan yang luar atau
perikarp.Jantung mrmiliki daerah pusat yang fibrosa yaitu kerangka fibrosa,yang
berfungsi sebagai pangkal katup,selain sebagai tempat asal dan insersi miosit jantung.

Struktur anatomi Jantung.Sumber www.perpusku.com


2.3.2.Pembuluh darah

Berdasarkan fungsinya ,pembuluh darah dibedakan menjadi arteri (pembuluh


nadi), vena (pembuluh balik) dan pembuluh kapiler

2.3.2.a Pembuluh Nadi (Arteri)

Dinding pembuluh nadi tersusun dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar yang bersifat
elastis, lapisan tengah yang berupa sel-sel otot polos, dan lapisan dalam yang hanya
disusun oleh selapis selberdinding tipis. Pembuluh nadi memiliki dinding tebal, kuat,
dan elastis, yang membantu tenaga pemompaan jantung untuk menyalurkan darah ke
seluruh tubuh.

Pemompaan oleh jantung menyebabkan darah didorong untuk mengalir. Hal itu
memberi tekanan di sepanjang dindmg pembuluh yang dilaluinya dan menimbulkan
denyutan. Akibatnya, darah akan memancar keluar apabila pembuluh nadi terluka.
Umumnya, pembuluh nadi terletak di bagian dalam tubuh. Hanya di beberapa tempat
pembuluh nadi berada di dekat permukaan tubuh sehingga terasa denyutannya, misalnya
di pangkal leher dan pergelangan tangan.

Darah yang keluar dan jantung melewati dua pembuluh nadi. Pembuluh nadi
yang paling besar disebut aorta. Pembuluh ini berpangkal pada bilik kiri jantung dan
bertugas membawa darah yang mengandung banyak oksigen (darah bersih) ke seluruh
tubuh. Pembuluh ini hanya memiliki sebuah katup yang terletak tepat di luar jantung.
Selanjutnya, aorta bercabang dua, satu cabang menuju ke kepala dan satu cabang lagi
menuju ke tubuh bagian bawah. Kedua pembuluh nadi (arteri) yang keluar dari jantung
tersebut kemudian bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil.
Pembuluh nadi yang paling kecil, disebut arteriol. Arteriol berukuran lebih tipis dari
sehelai rambut. Arteriol akan bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler. Selain
aorta, pembuluh nadi lain yang membawa darah meninggalkan jantung ialah pembuluh
nadi paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh itu berpangkal pada bilik kanan jantung
dan berukuran lebih kecil daripada aorta. Tugasnya membawa darah yang mengandung
karbon dioksida (darah kotor) dan uap air ke paru-paru.

Melalui pembuluh nadi, darah dan jantung diedarkan ke seluruh jaringan tubuh
termasuk jaringan penyusun jantung. Pembuluh nadi yang bertugas mengalirkan
oksigen dan zat makanan ke jantung disebut nadi tajuk (arteri koronaria). Pembuluh ini
berukuran sangat kecil sehingga mudah tersumbat oleh gumpalan lemak. Penyumbatan
aliran darah menyebabkan sebagian sel-sel pada organ jantung menjadi kekurangan
makanan dan oksigen. Peristiwa penyumbatan pembuluh nadi jantung ini disebut
koronariasis.
2.3.2.b. Pembuluh Balik (Vena)

Darah dari kapiler di dalam jaringan tubuh kembali ke jantung melalui venula,
kemudian ke pembuluh balik atau vena. Pernbuluh balik mempunyai dinding lebih tipis,
tidak elastis, dan berdiameter lebih lebar daripada pembuluh nadi. Hal itu karena darah
dalam perjalanannya kembali kejantung memiliki tekanan yang sangat rendah. Tekanan
yang rendah tersebut menyebabkan darah cenderung mengalir kembali ke jantung.
Untuk mencegah peristiwa itu, pembuluh balik memiliki banyak katup yang
memastikan darah mengalir ke satu arah menuju jantung.Tekanan darah yang rendah
dalam pembuluh balik menyebabkan tidak terasa adanya denyutan sehingga darah
hanya menetes (tidak memancar) apabila pembuluh balik terluka. Pembuluh balik
terletak dekat dengan permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.

Pembuluh balik berfungsi menyalurkan darah dan seluruh tubuh menuju


kejantung. Pembuluh ini dilalui darah yang banyak mengandung karbon dioksida,
kecuali pembuluh balik dan paru-paru menuju ke jantung (pembuluh balik paru-paru
atau vena pulmonalis) yang dilalui darah mengandung oksigen.Pembuluh balik yang
besar ada dua macam, yaitu pembuluh balik besar atas (vena kava superior) dan
pembuluh balik besar bawah (vena kava inferior). Pembuluh balik besar atas menerima
darah dari tubuh bagian atas, yaitu kepala dan lengan. Pembuluh balik besar bawah
menerima darah dari tubuh bagian bawah, yaitu badan dan kaki.

Arteri dan Vena Sumber :Seeleys Essensial Anatomy and Physiology

2.3.2.cPembuluh Kapiler

Darah dan jantung, melalui pembuluh nadi, mengalir menuju ke jaringan tubuh. Di
dalam jaringan tubuh, pembuluh nadi bercabang-cabang menjadi pembuluh- pembuluh
yang sangat kecil, yaitu pembuluh kapiler atau pembuluh rambut. Pembuluh kapiler
membentuk jalinan ,yang rapat dan langsung berhubungan dengan sel-sel tubuh. Selain
itu, dinding pembuluh kapiler tersusun dari selapis sel dan sangat sempit sehingga
hanya dapat dilalui sel-sel darah satu per satu. Oleh karena itu, darah dan pembuluh
kapiler dapat langsung membenikan oksigen dan zat-zat makanan kepada sel-sel tubuh.

Pada waktu yang sama, sel darah juga mengangkut zat-zat sisa metabolisme dan
sel-sel tubuh dibawa melalui pembuluh balik menuju kejantung. Dengan demikian,
jaringan pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi terkecil atau arteriol dan
pembuluh balik terkecil atau venula. Jadi, peredaran darah dan jantung ke sel-sel tubuh
melalui pembuluh nadi, pembuluh kapiler, terus menuju pembuluh balik untuk kembali
ke jantung merupakan sistem peredaran (sirkulasi) darah tertutup.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komponen darah terdiri dari dua bagian besar yaitu padat (solid) dan cair
(plasma).Bagian padat terdiri dari butir-butir darah putih,butir-butir darah merah
dan keeping darah.
Sel darah merah berfungsi untuk mengikat oksigen dari paru-paru yang
diedarkan ke seleruh tubuh dan mengikat karbondioksida dari jaringan tubuh
untuk dikeluarkan melalui paru-paru.Sel darah putih berfungsi sebagai
pertahanan terhadap pathogen lain seperti bakteri
Alat-alat peredaran darah meliputi jantung ,yang berfungsi memompa darah dan
pembuluh darah meliputi arteri,vena dan kapiler yang berfungsi sebagai
mengalirkan ke seluruh tubuh

Saran

Sistem sirkulasi sangatlah penting dalam memerankan fungsinya dalam tubuh


sehingga baiklah kita menjada kesehatan alat-alat peredaran darah kita seperti
berolahraga yang teratur dan memakan makanan yang bergizi.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,Neil.,dkk .Biologi Edisi kelima-Jilid 3. Jakarta:Erlangga

Junqueira,L.Carlos.,dkk. Histologi Dasar Edisi ke-8.Jakarta:Penerbit EGC Buku


Kedokteran

Regan,Jennifer.dkk.Essensial of Anatomy and Physiology Ninth edition.New York


:Mc.Grraw Hill

Sinaga,Erlintan. Fisiologi Hewan. Medan:FMIPA UNIMED

S, Kartolo. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Medan : Departemen Pendidikan


Dan Kebudayaan Direktora Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi

Sunarto.,dkk.2004. Konsep dan Penerapan Sains Biologi.Solo:Tiga Serangkai

Anda mungkin juga menyukai