1. Selya Gezetha
2. Lara Sahara
3. Susi Nordalena irim
4. Nur jamilah
5. Marisa Pajariah Septiani Rahman
6. Arya Dino Pratama
7. Gabriella Margaretha
8. M.Fahmi Ansorulloh
VITAMIN DAN MINERAL
A. VITAMIN DAN MINERAL SECARA UMUM
Vitamin.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk
membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak
akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena
penyakit pada tubuh kita.
Mineral.
Mineral adalah blok pembangun kehidupan. Mineral membantu tubuh kita mencernakan makanan, menyerap
nutrien, dan menjaga keseimbangan pH lebih alkali, dari pada asam.
Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro
Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja.
B. STRUKTUR DAN FUNGSI DARI VITAMIN
LARUT AIR DAN LARUT LEMAK
Vitamin larut lemak: vitamin A, D, E, dan K atau biasa disingkat dengan (ADEK). Secara kimia, vitamin larut
lemak tidak dapat larut atau bercampur dengan air, tetapi mereka larut dalam lemak . Vitamin yang larut dalam
lemak disimpan dan dipertahankan untuk waktu yang lama di dalam tubuh
Vitamin larut air: vitamin C dan kompleks dari delapan vitamin B (thiamin, riboflavin, B6, niasin, asam folat,
B12, biotin, dan asam pantotenat). Zat gizi ini larut atau mudah bercampur dengan air sehingga lebih mudah
dikeluarkan dari dalam tubuh (biasanya melalui urin).
Ada 13 vitamin yang diketahui memiliki fungsi penting bagi tubuh. Berikut ini adalah ketigabelas vitamin
tersebut berikut manfaatnya:
1. Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin ini membantu mata untuk
melihat dalam cahaya yang redup dan membedakan warna benda. Selain itu, vitamin A juga
berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu sistem imun melawan infeksi.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penyakit rabun senja yang membuat penderitanya
sulit melihat ketika malam hari atau dalam cahaya yang redup. Selain itu, kekurangan
vitamin A juga bisa menyebabkan keratomalasia, yaitu kekeringan pada kornea mata.
2. Vitamin B
Ada 8 jenis vitamin B dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
Vitamin B1 yang berfungsi untuk membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi, serta menjaga
kesehatan kulit.
Vitamin B2 yang berfungsi untuk membantu tubuh menghasilkan energi dari makanan, serta membantu sel
tubuh membakar lemak dan menjaga kesehatan kulit.
Vitamin B3 (niacin) yang berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh mengubah makanan menjadi energi,
serta menjaga kesehatan kulit.
Vitamin B5 (pantothenic acid) yang berfungsi untuk membantu sel tubuh memproduksi asam lemak dan
hormon.
Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam menggunakan dan memproses cadangan gula
menjadi energi, serta membantu produksi sel darah merah.
Vitamin B7 (biotin) yang berfungsi untuk membantu produksi asam lemak dan asam amino ketika
dibutuhkan oleh tubuh.
Vitamin B9 (asam folat) yang berperan penting dalam proses pembelahan sel, terutama pada ibu hamil,
sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya kelainan bawaan pada janin.
Vitamin B12 yang berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah, serta memelihara fungsi saraf.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan terganggunya berbagai proses metabolisme. Selain itu,
penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan vitamin ini adalah beriberi, dermatitis, diare, dan
anemia.
3. Vitamin C
Vitamin C atau ascorbic acid dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen. Kolagen sendiri merupakan
salah satu serat protein yang berperan dalam menjaga kekenyalan kulit, membantu penyembuhan luka,
serta memperkuat pembuluh darah.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi norepinefrin dan serotonin, yaitu zat kimia otak
(neurotransmitter) yang berfungsi untuk mengirim sinyal antar saraf.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan Anda mengalami anemia, gusi berdarah, gangguan sistem
saraf, dan penurunan massa otot, serta membuat luka Anda sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
4. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk membantu penyerapan kalsium guna pertumbuhan tulang, terutama pada anak-
anak. Selain itu, vitamin ini juga membantu sistem imun dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin D
dapat menyebabkan Anda mengalami pelunakan tulang (osteomalacia), rakitis, dan rentan terkena infeksi.
5. Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melindungi sel-sel dari kerusakan. Selain
6 memiliki fungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel
itu, vitamin E juga
darah merah, memperlambat penuaan, serta mengurangi risiko penyakit katarak dan radang sendi. Meski
jarang terjadi, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan anemia hemolitik
6. Vitamin K
Vitamin K merupakan vitamin yang berperan penting dalam proses pembekuan darah, dan menjaga kekuatan
tulang. Kekurangan vitamin K dapat membuat Anda berisiko mengalami perdarahan dan patah tulang.
Takaran Vitamin yang Dibutuhkan dan Sumbernya
Berikut ini adalah jumlah kebutuhan macam-macam vitamin sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG)
yang disarankan, serta makanan yang menjadi sumbernya:
1. Vitamin A
Anda membutuhkan vitamin A sekitar 0,5-0,6 mg per hari. Untuk memenuhinya, Anda dapat mengonsumsi
hati, wortel, minyak ikan kod, kentang, bayam, telur, dan keju.
2. Vitamin B
Sesuai dengan jenisnya, jumlah vitamin B yang Anda butuhkan setiap hari berbeda-beda. Rinciannya adalah
sebagai berikut:
4. Vitamin D
Anda membutuhkan vitamin D sebanyak 15-20 mikrogram setiap harinya. Vitamin ini dapat diproduksi oleh
kulit ketika terpapar sinar matahari. Meski demikian, Anda tetap disarankan untuk memperoleh asupan
vitamin D dari makanan, dengan cara mengonsumsi minyak ikan, telur, jamur, dan hati sapi.
5. Vitamin E
Vitamin E yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 11-15 mikrogram per hari. Untuk memenuhinya, Anda
dapat mengonsumsi beragam makanan sumber vitamin E, seperti buah kiwi, alpukat, telur, susu, dan
kacang-kacangan.
6. Vitamin K
Anda membutuhkan vitamin K sebanyak 35-65 mikrogram setiap harinya. Vitamin ini dihasilkan oleh
bakteri Escherichia coli yang terdapat di dalam usus. Meski demikian, Anda bisa memakan sayuran
berdaun hijau, alpukat, dan kiwi untuk menjaga kecukupan asupan vitamin K, terutama jika Anda sedang
menggunakan obat pengencer darah.
Nah, kini Anda sudah tahu apa saja macam-macam vitamin beserta manfaatnya, kan? Jadi, jangan lupa
untuk selalu mengonsumsi makanan kaya vitamin agar kebutuhan harian vitamin Anda tetap terpenuhi.
Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui jumlah vitamin yang perlu dikonsumsi sesuai
kondisi kesehatan Anda
C. FUNGSI MINERAL
Fungsi mineral pada setiap orang bisa dikatakan bervariasi dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti
jenis kelamin, usia, dan kondisi fisiologis. Mineral berperan aktif dalam merawat fungsi fisiologis, pun
fungsi struktural tubuh, dan mencegah terjadinya defisiensi tubuh.
Secara garis besar, fungsi mineral terdiri dari:
Menghasilkan enzim
Mengontrol tekanan osmotik pada tubuh
Membentuk struktur jaringan lunak dank eras
Merawat kesehatan tulang dan gigi
Membantu pembentukan zat antibodi
Membantu kontraksi otot dan respons saraf
Mencegah nyeri pada otot
Mengendalikan keseimbangan kadar air dan asam basa dalam darah
Merawat fungsi otak
Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
Menjaga kesehatan jantung dan saraf
Mengenal Jenis Mineral Beserta Fungsinya
Mineral terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yakni mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh
(Makro Mineral), dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil (Mikro Mineral).
Berikut adalah jenis mineral beserta fungsi mineral bagi tubuh yang perlu Anda ketahui.
1. Makro Mineral
Makro mineral adalah golongan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak, yaitu di
atas 100 mg per harinya. Jenis mineral yang termasuk ke dalam golongan makro mineral adalah
Fosfor, Kalsium, Sulfur, Magnesium.
Fosfor (P)
Fosfor adalah satu dari empat jenis makro mineral. Fosfor bisa Anda dapatkan melalui sejumlah
makanan seperti ayam, ikan, daging sapi, dan sereal. Fungsi mineral fosfor antara lain untuk:
Komponen utama enzm dan sel tubuh
Merawat kesehatan tulang dan gigi
Mengoptimalkan metabolisme tubuh
Idealnya, manusia membutuhkan tak kurang dari 700 mg fosfor per hari guna menjaga agar fungsi
tubuh tetap optimal. Kekurangan fosfor ditengarai akan memicu sejumlah gangguan kesehatan
semisal tubuh lemas dan gangguan sintesis asam nukleat
Kalsium (Ca)
Jenis mineral yang sudah tidak asing lagi ini juga termasuk ke dalam golongan makro mineral, dan
umumnya ditemui pada sejumlah makanan seperti susu, daging sapi, ayam, hingga makanan laut seperti
udang dan kepiting. Fungsi mineral kalsium di antaranya adalah:
Memaksimalkan produksi enzim pencernaan sehingga proses penyerapan makanan berjalan cepat
Merawat kepadatan tulang
Mempercepat proses penyembuhan luka
Kalsium adalah jenis mineral yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh. Kadar kalsium ideal yang
diperlukan tubuh dalam sehari mencapai 4700 mg.
Sulfur (S)
Sulfur adalah jenis mineral yang kerap dijadikan komposisi obat kecantikan. Pada makanan, makro
mineral ini dapat ditemui pada ikan, daging ayam, telur, dan susu. Fungsi mineral sulfur meliputi:
Penghasil insulin
Berperan sebagai antikoagulan
Komponen penting tulang rawan
Agar fungsi Sulfur benar-benar terasa, dalam sehari tubuh Anda memerlukan setidaknya 800-
900 mg sulfur.
Magnesium (Mg)
Makro mineral magnesium memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh. Magnesium bisa dijumpai
pada makanan seperti daging sapi, sayuran, tahu, kacang, dan cokelat. Fungsi mineral magnesium di
antaranya:
Mengendalikan keseimbangan elektrolit saat terjadi kontraksi otot
Mengaktifkan dan mengontrol beberapa jenis enzim
Mengoptimalkan metabolisme tubuh, terutama yang berkaitan dengan lemak dan protein
Diperlukan setidaknya 310 mg magnesium per hari guna mengoptimalkan fungsi magnesium
dalam mendukung kinerja tubuh Anda.
Natrium (Na)
Jangan lupakan juga mineral yang satu ini, Natrium adalah jenis mineral makro yang biasanya
banyak terkandung di dalam garam. Fungsi natrium bagi tubuh antara lain:
Menjaga keseimbangan kadar asam basa
Mengoptimalkan kinerja sistem saraf
Jumlah ideal asupan mineral natrium dalam sehari adalah 200 mg. Perlu diingat, asupan natrium
yang melebihi angka tersebut dapat memicu Anda mengalami darah tinggi (hipertensi). Oleh
sebab itu, kontrol asupan natrium harian Anda, ya.
2. Mikro Mineral
Kalau makro mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah banyak, maka yang terjadi pada mikro
mineral adalah sebaliknya, yakni diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Jenis mineral yang
termasuk dalam golongan mikro mineral adalah Kromium, Iodium, Mangan, Flour, Selenium.
Kromium (Cr)
Daging, sereal, sayur-sayuran, dan beberapa makanan laut adalah sumber utama dari mineral
kromium. Fungsi mineral kromium bagi tubuh mencakup:
Kofaktor untuk menghasilkan insulin
Mengendalikan kadar glukosa
Angka kecukupan mineral kromium dalam sehari sekitar 25-35 mikrogram. Meskipun tergolong
sedikit, kekurangan kromium akan memengaruhi metabolisme tubuh
Iodium (I)
Mendengar nama iodium, kebanyakan dari kita pasti langsung teringat pada bumbu dapur bernama
garam. Meskipun tergolong mikro mineral, iodium punya fungsi yang cukup penting bagi tubuh,
yaitu:
Mengendalikan suhu tubuh
Berperan membantu sintesis hormon tiroid
Merawat saraf dan otot
Mengontrol oksidasi di dalam sel
Mengoptimalkan pertumbuhan tubuh
Setiap hari, setidaknya Anda memerlukan 150 mikrogram iodium untuk menjaga kesehatan fungsi
tubuh. Kekerangan mineral ini dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti gondok.
Mangan (Mn)
Mikro mineral mangan umumnya dapat ditemui pada jenis makanan seperti gandum, udang, dan
biji wijen. Fungsi mangan bagi tubuh adalah untuk:
Regenerasi sel darah merah
Membantu pembentukan dan pertumbuhan tulang
Melancarkan siklus reproduksi
Membantu metabolisme karbohidrat
Mangan adalah mineral yang termasuk ke dalam golongan mikro mineral oleh karena tubuh hanya
membutuhkan 1,8-2,3 mg mangan per harinya.
Flour (F)
Flour atau flourida adalah mikro mineral yang umumnya terdapat pada sayur bayam, bawang-
bawangan, dan kacang kedelai. Flour memiliki fungsi antara lain untuk:
Mencegah pengeroposan tulang
Mencegah terjadinya karang pada gigi
Merawat kesehatan gigi secara keseluruhan
Kebutuhan tubuh akan flour berada di angka 2,5.4 mg per hari. Alangkah baiknya penuhi asupan
mineral yang satu ini guna mencegah terjadinya kerusakan gigi maupun tulang pada diri Anda.
Selenium (Se)
Selenium banyak terdapat pada daging ayam, susu, dan bawang-bawangan. Fungsi selenium di
antaranya:
Kofaktor enzim
Antioksidan
Metabolisme lemak
D.IDENTIFIKASI VITAMIN DAN MINERAL
IDENTIFIKASI MINERAL
Identifikasi mineral adalah cara untuk membedakan mineral yang satu dengan yang lainnya. ada
berbagai cara, yaitu:
1. Warna (Colour)
Adalah warna yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena cahaya atau spektrum cahaya
yang di pantulkan oleh mineral.
2. Kilap (Lustre)
Adalah kesan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilapada dua
macam:
a. Kilap Logam (Metallic) : bila mineral tersebut memiliki kilap seperti logam.
b. Kilap Non Logam (Non Metallic):
kilap kaca / vitreous : misalkan kuarsa dan kalsit.
kilap sutra / silky : pada mineral yang memiliki serat, misalkan asbes dan gypsum.
kilap damar / resinous : kenampakannya seperti getah damar, misalkan sphalerit.
kilap intan / adamantin : cemerlang seperti intan.
kilap mutiara / pearly : kilap seperti minyak, lemak, atau sabun. misalkan serpentine, opal,
dan nepeline.
kilap tanah / dull : kilap seperti tanah lempung, misalkan kaolin, bauksite, dan limonite
Kekerasan (Hardness)
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan mineral dapat ditentukan
dengan menggunakan “skala mohs”, dimulai dari yang terlunak.
4. Cerat (Streak)
Adalah warna mineral dalam bentuk serbuk atau goresan
5. Belahan (Cleavage)
Adalah kenampakan mineral untuk membelah melalui bidang belahan yang rata, halus dan licin
serta pada umumnya selalu berpasangan. Beberapa jenis belahan mineral adalah sebagai berikut:
Sempurna (Perfect)
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan bidang yang rata
dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya itu.
misalkan: kalsit, muskovit, galena, halite.
Baik (Good)
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata, tetapi dapat juga
terbelah memotong atau tidak melalui bidang belahannya.
Mmisalkan: feldspar, augite, rhodonite, hyperstene, diopsite..
Jelas (Distinct)
Yaitu apabila mineral dapat terlihat jelas tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang
belahannya, tetapi bila terbelah akan mempunyai permukaan yang tidak rata.
Misalkan: scapolite, hornblende, feldspar, staurolite, anglesite, scheelite
Tidak Jelas (Indistinct)
Yaitu apabila arah belahan mineral masih terlihat, tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan
dan pecahan sama besar.
misalkan: beryl, korundum, platina, emas, magnetite.
Choncoidal
Yaitu pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol atau kulit bawang.
misalkan: kuarsa, obsidian, rutile, zincite, anglesite, cerrusite.
Hackly
Yaitu pecahan mineral seperti pecahan runcing-runcing tajam, serta kasar dan tidak beraturan atau
seperti bergerigi.
misalkan: copper, platinum, silver, gold.
Even
Yaitu pecahan mineral dengan permukaan bidang pecahnya kecil-kecil dengan ujung pecahan
mendekati bidang datar.
misalkan: muskovit, talk, biotit, mineral lempung.
Uneven
Yaitu pecahan mineral yang menunjukkan permukaan bidang pecahnya kasar dan tidak teratur.
misalkan: kalsit, kromite, orthoclase, rutile, rhodonite, marcasite.
Splintery
Yaitu pecahan mineral yang hancur menjadi kecil-kecil dan tajam menyerupai benang atau
berserabut.
misalkan: fluorite, anhydrite, serpentine, antigorite.
Earthy
Yaitu pecahan mineral yang hancur menjadi seperti tanah.
misalkan: kaolin, biotit, muskovit, talk.
E.IDENTIFIKASI VITAMIN
1. IDENTIFIKASI VITAMIN A
Sumber vitamin A adalah karoten dan karotenoid yang banyak terdapat dalam bahan-bahan nabati sebagai
provitamin. Dalam jaringan hewan, vitamin A diperoleh dalam bentuk retinol. Vitamin A dapat rusak bila
dioksidasi atau didehidrogenasi. Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Carr-Price
atau pereaksi trikloroasetat (TCA). Jika dengan pereaksi Carr-Price memberikan warna biru yang
kemudian berubah menjadi merah coklat maka zat tersebut positif mengandung vitamin A. Intensitas
warna biru sebanding dengan banyaknya vitamin A yang dikandung oleh suatu bahan sehingga dapat
dijadikan dasar penentuan kuantitatif vitamin A secara kolometri
2. IDENTIFIKASI VITAMIN D
2 jenis vitamin D yang penting yaitu Vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol).
Vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati seperti ragi dan Vitamin D3 banyak terdapat
dalam minyak hati ikan.
Umumnya vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen. Vitamin D secara lambat
didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya. Pemanasan
dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D tetapi vitamin A akan rusak.
3. IDENTIFIKASI VITAMIN B1
Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin yaitu inti pirimidin dan thiazol. Dalam
tanaman, terutama serealia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan
hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP)
Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak. Dalam larutan netral atau
alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan. Thiamin stabil pada
pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar
ultraviolet.
4. IDENTIFIKASI VITAMIN B6
Di alam vitamin B6 terdiri atas tiga senyawa yaitu pirodoksin, pirodoksal dan pirodoksamin. Ketiga
bentuk vitamin B6 terdapat dalam hewan maupun tumbuhan, terutama pada beras dan gandum.
Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal dan pirodoksamin mudah rusak
oleh pemanasan, udara dan cahaya. Dari ketiga bentuk vitamin B6 hanya pirodoksin yang paling
tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan.
5. IDENTIFIKASI VITAMIN C
Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk teroksidasi (asam askorbat) dan
tereduksi (asam dehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin C. Vitamin C
banyak ditemukan di sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan,
Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam, tetapi mudah dioksidasi terutama
bila dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan adanya tembaga, oksigen dan alkali