Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM SMK 3 & HK.

KETENAGAKERJAAN
“ BAHAN KIMIA BERBAHAYA “

Disusun Oleh :

1. Elsa Tinova Ramelan (062340422480)


2. Febina Hidayani (062340422481)
3. Geofany Made Adventca De Tanama (062340422482)
4. Haikal Ramadhan Humammiamar (062340422483)
5. Khairunnisah (062340422484)
6. Laili Agustin (062340422485)
7. Kelas 1 KIB

KELOMPOK : 2

KELAS : 1 KIB

DOSEN PENGAMPU : Ir.Erwana Dewi M.Eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA


DIV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin dan ridha-NyaPenulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja)”
dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini Penulis
susun demi memenuhi tugas mata kuliah K3.
Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan Penulis sampaikan kepada dosen
pengasuh mata kuliah K3 dan kepada seluruh teman-teman yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menyadari berbagai kelemahan, kekurangan
dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya
kekeliruan dan kekurangan disana sini dalam penulisan dan penyajian makalah ini.
Oleh Karena itu, dengan tangan terbuka, seraya kasih, Penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca dalam rangka penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya, kepada Tuhan YME jualah Penulis menyerahkan diri dan memohon taufik
hidayah-Nya, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Palembang, Oktober 2023

Penulis
BAHAN KIMIA BERBAHYA
I.TUJUAN PERCOBAAN :
Mengetahui dan mengenal bahan kimia berbahaya dan menggambarkan symbol
bahan kimia berbahaya serta mampu memasang label bahan kimia berbahaya
dengan benar.

II. DASAR TEORI :


Bahan kimia berbahaya merupakan bahan kimia yang memiliki sifat reaktif atau
sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat
menimbulkan bahaya bagi lingkungannya .
Berdasarkan jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena bahayanya :

Bahan Penjelasan Potensi Bahaya Kesehatan


Kimia
AgNO3 Senyawa ini sangat beracun Dapat menyebabkan luka bakar dan
dan korosif. Jauhkan dari kulit melepuh
bahan yang mudah terbakar
HCI Senyawa ini beracun dan Dapat menyebabkan luka bakar dan
bersifat korosif terutama kulit melepuh
dengan kepekatan tinggi
H2S Senyawa ini mudah terbakar Dapat menyebabkan pingsan,
dan beracun gangguan pernapasan bahkan
kematian
H2SO4 Senyawa ini sangat korosif, Menyebabkan kerusakan paru-paru,
higrokopis, bersifat membakar kontak dengan kulit menyebabkan
bahan rganic dan dapat dermatitis dan kontak dengan mata
merusak
NaOH Senyawa ini bersifat Dapat merusak jaringan tubuh
higrokopis dan menyerap gas
CO2
NH3 Senyawa ini mempunyai bau Menghirup senyawa ini pada
yang khas konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan pembengkakan
saluran pernapasan dan sesak nafas
HCN Senyawa ini sangat beracun Hindarkan kontak dengan kulit.
Jangan menghirup gas ini karena
dapat menyebabkan pingsan serta
kematian
HF Senyawa ini sangat beracun. Hindarkan kontak dengan kulit.
Jangan menghirup gas ini karena
dapat memyebabkan pingsan dan
kematioan.
HNO3 Senyawa ini bersifat korosif Dapat menyebabkan luka bakar,
menghirup uapnya dapat
menganggu pernafasan
Bahan-bahan kimia diatas merupakan bahan kimia yang umum dijumpai di
laboratorium. Ternyata bahan-bahan kimia tersebut menyimpan potensi untuk
racuni tubuh.

LABEL
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi
dan jenis B3. Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan dalam kegiatan pengemasan
B3. Label berfungsi untuk memberikan informasi tentang produsen B3, identitas B3
serta kuantitas B3. Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak mudah rusak, dan
tidak mudah terlepas dari kemasannya.

 Pemasangan label B3
Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat
dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan
ke dalam kemasan yang lebih besar. Contoh pemasangan simbol dan label pada
kemasan/wadah
LABEL (TANDA/SIMBOL) TRANSPORTASI BAHAN (MATERIAL) BERBAHAYA / B3

Label (tanda/simbol) transportasi bahan/material berbahaya/B3 (Bahan Beracun


danBerbahaya) secara umum merujuk pada U.S Department of Transportation (DOT)
atau Departement Transportasi Amerika Serikat. Label (plakat) secara umum
dipasang padakendaraan pengangkut juga pada kemasan paket baik itu transportasi
darat, udara dan laut ataupun transportasi khusus lainnya.

PLAKAT KELAS
Kelas 1 – Mudah Meledak :

1. 1.1–Bahaya Peledakan Besar


(Seluruh Muatan).

2. 1.2–Bahaya Serpihan Ledakan.

3. 1.3-Bahaya Api Ledakan.

4. 1.4-Bahaya Ledakan Ringan.

5. 1.5-Sensitivitas Ledakan Kecil.

6. 1.6-Sensitivitas Ledakan
Sangat Kecil.
Kelas 2 – Gas :

1. 2.1–Gas Mudah Terbakar.

2. 2.2–Gas Bertekanan (Tidak


Mudah Terbakar).

3. 2.3–Gas Beracun.

4. 2.2–Gas Korosif (Hanya di


Kanada).

Kelas 3 – Cairan/Uap Mudah Terbakar

Kelas 4 – Padatan Mudah Terbakar :

1. 4.1–Padatan Mudah Terbakar.

2. 4.2–Spontan Mudah Terbakar.

3. 4.3–Berbahaya Jika Terkena


Air.
Kelas 5 – Oksidator :

1. 5.1–Oksidator.

2. 5.2–Oksidator Organik.

Kelas 6 – Beracun :

1. 6.1–Bahan Beracun.

2. 6.2–Menyebabkan Infeksi.

Kelas 7 – Radioaktif

Kelas 8 – Korosif

Kelas 9 – Bahaya Lain :

1. Bahan berbahaya yang tidak


termasuk kategori di atas.
Transportasi dengan muatan lebih dari
dua karakter bahaya pada satu muatan
transportasi dengan besaran muatan
yang hampir/sama besar.

SIMBOL BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN


Bahan berbahaya dan beracun didefinisikan sebagai bahan berbahaya dan
/ atau beracun yang karena sifatnya atau konsentrasinya baik secara langsung atau
tidak langsung dapat mencemarkan lingkungan atau merusak lingkungan hidup,
kesehatan hidup manusia serta, makhluk lain. KONVERSI Vol. 1 No. 1 April 2012
ISSN 2252-7311 38 Dari definisi tersebut di atas dapat ditafsirkan bahwa B-3 dapat
berupa bahan baku (alamiah), atau bahan olahan (produk), atau sisa dari suatu
proses (limbah) yang bersumber dari kegiatan industri atau domestik (rumah
tangga).
Ditinjau dari strukturnya, maka B-3 bisa berupa bahan yang memiliki sifat
fisika dan kimia. Sifat fisika (fisik) pada umumnya dilihat karena bentuknya, seperti:
runcing/tajam, keras, licin, gas dan lain-lain. Sedangkan sifat kimia dilihat dari
mudahnya bereaksi, baik dengan struktur tubuh makhluk hidup (manusia, hewan dan
tumbuhan), maupun benda-benda mati. Dampak yang diakibatkan oleh sifat fisik
pada umumnya berupa perusakan fisik, seperti luka, sesak napas, pingsan, bahkan
sampai tak sadarkan diri. Adapun dampak dari sifat kimia antara lain: kebakaran,
ledakan, keracunan, korosif tehadap benda (peralatan), dan lain-lain.

BERIKUT CONTOH LABEL BAHAN KIMIA

1. Explosive (bersifat mudah meledak)


Sifatnya dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan
atau gesekan. ). Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi
tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat
cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam
Law for Explosive Substances.Di laboratorium,
campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan
mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat
meledak.Sebagai Produksi atau bekerja dengan bahan
mudah meledak memerlukan pengetahuan dan
pengalaman praktis maupun keselamatan khusus.
Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas
harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk
penanganan maupun persediaan/cadangan.
Sebagai contoh Asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Contoh yang lain KClO3,
NH4NO3, C6H2( NO2)3 CH3. Untuk keamanan hindari pukulan/ benturan,
gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain. Frase-R untuk bahan mudah
meledak :
R1 : Mudah meledak bila kering
R2 : Berisiko meledak jika ada guncangan, gesekan, api atau sumber api lain.
R3 : Berisiko sangat tinggi meledak oleh guncangan, gesekan, api, atau sumber
api lain.

2. Oxidizing (pengoksidasi)
Bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik, bahan
pereduksi, dll. Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai
dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah
terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka
dapat meningkatkan resiko kebakaran secara
signifikan.Dalam berbagai hal mereka adalah bahan
anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat
pengoksidasi kuat dan peroksidaperoksida organik.
Contoh bahan atass simbol ini adalah Kalium klorat
(KCLO3), Kalium permanganat (KMnO4), Hidrogen
peroksida (H2O2), Asam nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7. Pencegahan yang
dilakukan hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor. Frase-R untuk
bahan pengoksidasi :
R7 : Dapat menyebabkan kebakaran
R8 :Kontak dengan bahan mudah terbakar memungkinkan terjadinya kebakaran
R9 : Mudah meledak jika bercampur dengan bahan yang mudah terbakar

3. Highly flammable (sangat mudah terbakar)


Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya
HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk selfheating dan
penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 210C).Beberapa
bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang
amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh
kelembaban.Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di
udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan
energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai
highly flammable. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan
logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen
pengering.pencegahannya yaitu hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serTa hindari pengaruh pada kelembaban tertentu. Frase-R untuk bahan
sangat mudah terbakar : R11

3. Extremely Flammable
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely
flammable “merupakan likuid yang memiliki titik nyala
sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan
titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat
mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat
membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di
bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat
mudah terbakar : R12 Contoh bahan dengan sifat tersebut
adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

4. Very toxic (sangat beracun)


Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan
kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan
kulit.Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika
memenuhi kriteria berikut: LD50 dermal (tikus atau
kelinci) ≤ 50 mg/kg berat badan LC50 pulmonary (tikus)
untuk aerosol /debu ≤ 0,25 mg/L Contoh bahan dengan
sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida,
nitrobenzene dan atripin. Frase-R untuk bahan sangat
beracun :
R26 : Sangat beracun jika terhirup
R27 : Sangat beracun jika terkena kulit
R28 : Sangat beracun jika tertelan

6. Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya TOXIC dapat menyebabkan kerusakan
kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada
konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan
kulit. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya
solvensolven seperti metanol (toksik) dan benzene
(toksik, karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4),
Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6). Pencegahan
dengan Bahan karsinogenik dapat menyebabkan
kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi,
melalui mulut dan kontak dengan kulit Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya solvensolven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik,
karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena
(C6H6). Pencegahan dengan menghindari kontak atau masuk kedalam tubuh,
segera berobat kedokter bila kemungkinan keracunan. Frase-R untuk bahan
beracun :
R23 : Beracun jika terhirup
R24 : Beracun jika terkena kulit
R25 : Beracun jika tertelan

7. Harmful (berbahaya)
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar
pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila
kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL
memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk
ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau
kontak dengan kulit. Contoh bahan yang memiliki sifat
tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen
glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).NaOH,
C6H5OH, Cl2. Pencegahan dengan menghindari kontak dengan tubuh atau
hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan. Frase-R untuk bahan
berbahaya :
R20 : Berbahaya jika terhirup
R21 : Berbahaya jika terkena kulit
R22 : Berbahaya jika tertelan.

8. Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah
merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak
kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi
karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH
11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Contoh bahan
dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl
dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%). Pencegahan dengan cara
menghindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata. Frase-R
untuk bahan korosif :
R34 : Menyebabkan luka bakar
R35 : Menyebabkan luka bakar yang parah

9. Nature Polluting (Bahan berbahaya bagi lingkungan)


Bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen
dalam lingkungan kehidupan. Bahan dan formulasi dengan notasi DANGEROUS
FOR ENVIRONMENT adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela
waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi. Contoh bahan
yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan
petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3,
Hg2Cl2, HgCl2. Pencegahan yaitu dengan menghindari kontak atau bercampur
dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan
dari lingkungan. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan :
R50 : Sangat beracun bagi organisme akuatik
R51 : Beracun bagi organisme akuatik
R52 : Berbahaya bagi organisme akuatik
R53 : Dapat menyebabkan efek kerusakan jangka panjang
pada lingkungan akuatik

10. Irritant (menyebabkan iritasi)


Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah
tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika
kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk
bahan irritant :
R36 : Iritasi terhadap mata
R37 : Iritasi terhadap sistem pernapasan R38 : Iritasi terhap kulit
R41 :Risiko kerusakan parah pada mata Contoh bahan dengan sifat tersebut
misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer

TEMPAH PENYIMPANAN BAHAN KIMIA


Lemari kimia atau chemical stroke mengacu pada penyimpanan bahan kimia
yang dikendalikan atau bahan berbahaya lemari ke penyimpanan bahan kimia
biasanya digunakan untuk menyimpan sejumlah sejumlah kecil zat kimia di dalam
tempat kerja atau laboratorium untuk digunakan secara teratur.
Lemari asam adalah tempat penyimpanan bahan yang bersifat asam pekat di
laboratorium sebuah lemari asam merupakan salah satu jenis perangkat ventilasi
lokal yang dirancang untuk membatasi paparan asap uap atau debu berbahaya atau
beracun terhadap bahan kimia yang disimpan di dalamnya.
Secara umum lemari asam berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan
kimia khususnya yang bersifat asam pekat karsinogenik dan toksik atau beracun
dengan titik didih di bawah 120 derajat Celcius. penyimpanan ini dilakukan karena
bahan kimia yang bersifat asam pekat tidak bisa sembarangan disimpan pada
ruang terbuka karena bisa menyebabkan pemuaian dan kerusakan pada bahan
kimia tersebut. selain itu, lemari asam juga merupakan solusi yang tepat untuk
melindungi bahan kimia dari peristiwa tumpah atau kontaminasi pada bahan
tersebut.
Cara menggunakan lemari asam penggunaan lemari asam harus diperhatikan
dalam keadaan ruangan dan udara serta dilakukan dengan hati-hati. langkah-
langkah pengambilan bahan kimia dari lemari asam yaitu :
1. sebelum mengambil bahan kimia pastikan anda menggunakan APD alat
pelindung diri yang lengkap seperti jas lab sarung kacamata masker dan
sepatu
2. buka tutup lemari asam mulailah mengambil bahan kimia yang ada di
lemari asam jangan pernah mengeluarkan bahan kimia dari lemari asam
tersebut karena akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada bahan
3. berilah jarak tubuh dengan lemari asam agar tidak terkena percikan dari
bahan kimia tersebut.
4. setelah selesai simpan kembali bahan tersebut lalu tutup lemari asam.
5. jika ada bagian tubuh terkena bahan tersebut sebaiknya dibilas dan dicuci
dengan air mengalir selama 1 menit.

FUNGSI LEMARI PENYIMPANAN BAHAN KIMIA DAN CARA


MERAWATNYA
Lemari penyimpanan bahan kimia digunakan untuk menyimpan bahan kimia yang
dikendalikan atau bahan berbahaya di toko kimia, lemari penyimpanan bahan kimia,
atau perangkat sejenis. Fungsi utama dari lemari penyimpanan bahan kimia adalah
sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang mengandung zat
beracun, mengandung asam serta basa konsentrasi tinggi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan lemari penyimpanan bahan
kimia adalah:
 Pastikan rak penyimpanan bahan kimia diikat ke dinding dan memiliki bibir atau
metode lain yang cocok untuk mencegah botol dari jatuh, misal terjadi peristiwa
gempa bumi.
 Hindari menyimpan semua bahan kimia melebihi tinggi bahu.
 Jangan mengisi rak terlalu penuh.
 Bahan kimia mudah terbakar (lebih dari 10 gal) harus disimpan dalam lemari
penyimpanan khusus.
iii. PERTANYAAN
1. Dasar hukum yang mengatur tentang pengendalian bahan kimia dan labelnya
2. Mengapa bahaya air memiliki symbol atau rambu berwarna biru
Jawaban : karena air biasanya terasosiasi dengan warna biru dan biasanya di
rambu ada tulisan bahaya jika terkena air
3. Bagaimana cara mengelola limbah industri menjadi bahan kimia
4. Apabila terjadi kebocoran apa yang harus dilakukan
jawaban : apabila kerjadi kebocoran yang pertama yang harus kita lakukan
pasti nya mengisolasi diri kita dan menjauhi sumber dari kebocoran lalu
isolasi tempat kejadiian dengan memberi label tau memberi himbawanagar
menjauh dari tempat kejadian lalu cepat melapor ke atasan atau pihak yang
lebih kompeten
5. Pada klasifikasi ada 9 kelas, pada kelas ke 9 yang berisi keterangan bahan
lainnya. Bahan lain nya itu apakah berbahaya atau tidak
Jawaban : kelas 9 biasanya bahan kimia yang biasa kita gunakan sehari hari
seperti bayclin,sabun,pasta gigi,kaporit,biraks dan lain lain. Lalu tentang
bahaya atau tidak pastinya semua bahn kimia berbahaya tidak ada bahan
kimia yg tidak berbahya apalagi dalam jumlah yg besar
6. Pada mobil yang mengangkut bahan kimia ada simbol yang menggambarkan
tentang bahan kimia yang di bawa oleh mobil itu sendiri,bagaimana agar
masyarakat tahu simbol yang ada di mobil
7. Kerusakan apa yang terjadi jika bahan kimia dikeluarkan dari lemari asam

KESIMPULAN
1.Memahami dasar-dasar pengelompokan bahan kimia berbahaya.
2.Memahami potensi bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh bahan kimia
berbahaya.
3.Cara mengenali bahan kimia berbahaya
Mengetahui cara pencegahan, penanggulangan dan penanganan bahan kimia
berbahaya.
4.Memahami pedoman keselamatan kerja, ketika bekerja dengan bahan kimia
berbahaya.
5.Mewaspadai penyalahgunaan bahan kimia berbahaya

Anda mungkin juga menyukai