Anda di halaman 1dari 4

Bahaya Fisik Berdasarkan GHS

Globally Harmonized System (Sistem Harmonisasi Global) adalah suatu pendekatan universal dan
sistematik untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan bahaya kimia dan mengkonfirmasikan
bahaya tersebut pada label dan lembar data keselamatan. GHS diklasifikasi menjadi 3 berdasarkan
kriteria bahayanya yang terdiri atas bahaya fisik, bahaya terhadap kesehatan,dan bahaya terhadap
lingkungan akuatik.

Berikut Bahaya fisik berdasarkan GHS dengan piktogramnya.

1. Eksplosif( Zat mudah meledak)

 zat yang mampu bereaksi dengan pembentukan gas pada suhu dan tekanan serta


dengan kecepatan tertentu.
 Bahan ini menyebabkan kerusakan pada objek di sekitarnya.
 Bahan kimia tunggal dan campuran yang dapat bereaksi sendiri (swa reaksi)
 Peroksida organik.
 Bersifat reaktif dan mudah meledak , pada suhu dan tekanan standar(25 C
̊ , 760mmHg)
 Tidak stabil dan sangat peka terhadap pengaruh goncangan/benturan, gesekan,
tekanan, pukulan/tumbukan atau kontak dengan api.
 Contoh : NaNO3 TNT dan NH4NO3 Asetelin
2. Oxidazing( Zat Pengoksidasi)

 Bahan kimia yang bisa menyebabkan ledakan,kebakaran, atau memperbesar


kebakaran/nyala api.
 Zat pengoksidasi dianggap, tidak harus mudah terbakar sendiri, tetapi mendukung
pembakaran zat lain, biasanya karena pelepasan oksigen.
 Dapat berbentuk gas,cair, dan padat.
 Bahan-bahan kimia yang kaya akan oksigen
 Contoh: Oksidator anorganik, misalnya: MnO4,perklorat, hidrogen peroksida.
Oksidator organik, misalnya: benzil peroksida,eter oksida, asam perasetat,asetil
peroksida.

3. Flameable( zat mudah terbakar)

 Bahan kimia tunggal dan campuran yang dapat bereaksi sendiri (swa reaksi)
 Bahan kimia tunggal atau campuran yang menimbulkan panas sendiri (swa panas)
 Senyawa mudah menyala
 Piroforik
 Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.
 Bahan kimia ini memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala /terbakar dengan api
bunsen,permukaan metal panas, atau loncatan bunga api.
 Contoh: Padat: belerang, fosfor,
Cair: eter,alkohol, benzena, aseton, etil asetat, peroleum eter.
Gas: Gas alam(metana,butana), asetilen, dll.
4. Pressure Gas(Gas bertekanan)

 Gas bertekanan adalah gas yang dikemas dalam kemasan dengan tekanan 200 kPa atau
lebih dari 20 °C. Gas ini biasanya dijadikan cair atau didinginkan.
 Bahaya darigas tersebut pada dasarnya adalah karena tekanan tinggi dan efek yang
mungkin yang bersifat beracun,korosif, dan mudah terbakar.
 Dapat meledak jika terkena panas.
 Contoh: Asetilen, amonia, etilen Oksida,hidrogen, nitrogen ,dan Klor.

5. Corrosive( Zat korosif)

 Zat dan campuran yang bereaksi secara kimia dengan logam, merusak atau
menghancurkannya.
 Menyebabkan kerusakan yang permanen pada jaringan hidup.
 Dapat memakan bahan-bahan tertentu termasuk jaringan tubuh manusia.
 Menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal, serta dapat menyebabkan kulit mengelupas.
 Contoh: Padat: NaOH, KOH, fenol, asam trikloroasetat.
Cair : asam sulfat,asam klorida, asam nitrat
Gas : amoniak,belerang dioksida, Ozon.
Sumber;

OSHA. (2005, October). Hazard Communication. Retrieved July 12, 2015, from OSHA:
https://www.osha.gov/dsg/hazcom/ghsguideoct05.pdf

United Nations. (2011). Globally Harmonized System Of Classification And Labeling of Chemical (GHS).
New York and Geneva: United Nations.

Kementerian Perindustrian.2012.Mengenal Piktogram GHS.

https://klc.kemenkeu.go.id/pusbc-identifikasi-bkb/

Supriyadi, Agung. 2015.” Sistem Harmonisasi Global / Globally Harmonisastion System (GHS)”.
https://katigaku.top/2015/07/12/mengenal-rambupiktogram-sistem-harmonisasi-global-sgh-globally-
harmonisastion-system-untuk-bahan-kimia/. Diakses tanggal 12 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai