Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang praktek kerja industri


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu metode
pembelajaran siswa Smk untuk mengenal dunia usaha atau dunia industri
yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat
bermanfaat untuk dimasa yang akan datang guna memasuki dunia kerja yang
semakin banyak serta persaingan yang semakin ketat. Dengan diadakannya
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), siswa dapat mengenal dunia usaha atau
dunia industri yang sebenarnya, dan kelak dapat bekerja secara mandiri
maupun berwirausaha, selain itu dapat melatih keterampilan yang dimiliki
siswa sehingga dapat bekerja dengan baik.
Praktek Kerja Industri juga membantu siswa SMK untuk menambah
wawasan dan juga memberikan kesempatan pada siswa agar dapat lebih
kreatif ,inofatif dan berjiwa swasta dalam melakukan pembelajaran terutama
ternologi industri dan telah memberikan gambaran nyata mengenai dunia
usaha.
1.2 Dasar-Dasar Praktek Kerja Industri
Pelaksanaa praktek kerja industri (PRAKERIN) pada sekolah menengah
kejuruan (smk) berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam :
1. Undang-undang No. 02 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang No 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
Kejuruan.
3. Keputusan MENDIKBUD No. 0490/U/1993 tentang Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
4. Keputusan MENDIKBUD No. 0080/U/1993 tentang kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)

1
1.3 Tujuan Praktek Kerja Industri
 Tujuan umum
 Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas.
 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan ,keterampilan dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
 Bisa mengenal lebih jauh tentang wawasan lingkungan usaha yang
ada didunia usaha.
 Sebagai sarana adaptasi bagi siswa dengan dunia kerja sebelum terjun
langsung kedunia kerja yang sesungguhnya.
 Tujuan khusus
 Setelah tamat siswa benar-benar memiliki keahlian profesional
sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidup dan pengembangan
dirinya.
 Siswa dapat memperdalam ilmu pengetahuan yang sebelumnya belum
pernah di dapatkan disekolah.
 Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika
yang baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
 Menambah kreativitas siswa agar dapat mengembangkan bakat yang
terdapat dalam dirinya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi dan Sistematika


 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Divisio : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Subkelas : Dilleniidae
 Ordo : Capparales
 Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
 Genus : Brassica
 Spesies : Brassica oleracea L.
2.2 Morfologi Tanaman Kubis
Akar
Tanaman memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang
tumbuh ke pusat Bumi (ke arah dalam), sedangkan akar serabut tumbuh
kearah samping (horizontal), menyebar dan dangkal (20 cm-30 cm). Dengan
perakaran yang dangkal tersebut, tanaman akan tumbuh cukup baik apabila
ditanam pada tanah yang gembur dan poros.
Batang
Batang tanaman kubis bunga tumbuh tegak dan pendek (± 30 cm).
Batang tersebut berwarna hijau, tebal dan lunak namun cukp kuat. Batang
tanaman tidak bercabang, batang tanaman tersebut halus tidak berambut, dan
tidak begitu tampak jelas karena tertutup oleh daun-daun.
Daun
Daun kubis bunga berbentuk bulat telur (oval) dengan bagian tepi daun
bergeri, agak panjang seperti daun tembakau dan membentuk celah-celah
yang menyirip agak melengkung kedalam. Daun tersebut berwarna hijau dan
tumbuh berselang seling pada batang tanaman. Daun memiliki tangkai agak

3
panjang dengan pangkal daun yang menebal dan lunak. Daun-daun yang
tumbuh pada pucuk batang sebelum masa bunga terbentuk, berukuran kecil
dan melengkung kedalam melindungi bunga yang sedang atau baru mulai
tumbuh.
Bunga
Bunga tanaman merupakan kumpulan massa bunga yang berjumlah
banyak. Bunga tanaman tersebut tersusun dari kuntum-kuntum bunga yang
berjumlah dari 5.000 kuntum bunga yang bersatu membentuk bulatan yang
tebal serta padat (kompak). Pada kubis bunga (kol bunga), bunga tersebut
bervariasi sesuai dengan varietasnya. Ada yang memiliki masa bunga dengan
warna putih bersih, namun adapula yang memiliki warna putih kekuningan.
Kubis bunga bunga memiliki berat antara 0,5 kg-1,3 kg dengan diameter 20
cm atau lebih, tergantung pada varietasnya. Kubis bunga memilki tangkai
bunga yang berwarna hijau muda hingga hijau.Bunga pada kubis bunga
merupakan bagian yang paling penting dari tanaman, yang dikonsumsi
sebagai sayuran yang bergizi tinggi. Apabila dibiarkan tumbuh terus (tanpa
dipanen), maka bunga pada tanaman kubis tersebut memanjang menjadi
tangkai bunga yang penuh dengan kuntum bunga. Setiap bunga memiliki 4
helai daun kelopak, 4 helai daun mahkota, dan 6 helai benang sari.
Buah
Tanaman kubis bunga dapat menghasilkan buah yang mengandung
banyak biji. Buah tersebut terbentuk dari hasil penyerbukan sendiri ataupun
penyerbukan silang dengan bantuan serangga lebah madu. Buah berbentuk
polong, berukuran kecil, dan ramping, dengan panjang antara 3 cm-5 cm. Di
dalam buah tersebut terdapat biji berbentuk bulatkecil, berwarna coklat
kehitam-hitaman. Biji-biji tersebut dapat dipergunakan sebagai benih
perbanyakan tanaman.
Tanaman kubis bunga termasuk dalam golongan tanaman sayuran
semusim atau berumur pendek. Tanaman tersebut hanya dapat berproduksi
satu kali dan setelah itu mati. Pemanen kubis bunga dapat dilakukan pada

4
umur 40-50 hari setelah pindah tanam,tergantung pada varietasnya. Tanaman
kubis bunga berbentuk perdu dan perakaran dangkal (Harjono, 1996).
Pertumbuhan vegetatif kubis terhenti apabila ditandai dengan
terbentuknya krop atau telur (head) pada kubis. Krop atau telur sebenarnya
adalah daun-daun 35 yang tumbuh secara menyatu dan memadat serta
kompak dari luar ke dalam. Daun-daun tersebut saling menutupi atau
melindungi satu sama lain menjadi satuan yang kompak hingga daun
berwarna putih berseri (Ashari, 1995).
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Kubis
1. Kubis bunga merupakan tanaman sayuran yang berasal dari daerah sub
tropis.
2. Di tempat itu kisaran temperatur untuk pertumbuhan kubis bunga yaitu
minimum 15.5-18 derajat C dan maksimum 24 derajat C
3. Kelembaban optimum bagi tanaman blumkol antara 80-90%.
4. Dengan diciptakannya kultivar baru yang lebih tahan terhadap temperatur
tinggi, budidaya tanaman kubis bunga juga dapat dilakukan di dataran
rendah (0-200 m dpl) dan menengah (200-700 m dpl).
5. Di dataran rendah, temperatur malam yang terlalu rendah menyebabkan
terjadinya sedikit penundaan dalam pembentukan bunga dan umur panen
yang lebih panjang.
6. Tanah lempung berpasir lebih baik untuk budidaya kubis bunga daripada
tanah berliat. Tetapi tanaman ini toleran pada tanah berpasir atau liat
berpasir.
7. Kemasaman tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase
yang memadai.
8. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik.
Tanah tidak boleh kekurangan magnesium (Mg), molibdenum (Mo) dan
Boron (Bo) kacuali jika ketiga unsur hara mikro tersebut ditambahkan dari
pupuk.

5
9. Di Indonesia, sebenarnya kubis bunga hanya cocok dibudidayakan di
daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-
2.000 m dpl.

6
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan


PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) adalah perusahaan
benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang memiliki komitmen sebagai
Sahabat Petani yang paling baik. EWINDO menghasilkan benih sayuran
berkualitas terbaik melalui kegiatan pemuliaan tanaman yang didukung oleh
teknologi yang canggih dan mumpuni untuk meningkatkan pendapatan
petani.
Dalam pengembangan benih EWINDO menempatkan tenaga ahli
profesional yang telah berpengalaman di bidang pemuliaan tanaman dan
perbenihan. Hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi,
diproses dan dikemas serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek
dagang CAP PANAH MERAH.
Lebih dari tiga dekade EWINDO selalu menyediakan benih yang sehat
dengan kemurnian genetika tinggi serta daya kecambah yang baik untuk
mendapatkan hasil yang tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan
menjadi kunci sukses PETANI INDONESIA
3.2 Profil SMK Negeri 9 Konawe Selatan
SMK Negeri 9 Konsel merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan. SMK Negeri 9 Konsel terletak di Desa Mulyasari Kecamatan
Mowila dan berdiri di atas lahan seluas + 24.9982 yang merupakan lahan
Depertemen Pendidikan Nasional bersertifikat hak pakai berdasarkan SK ka.
Kanwil BPN Provinsi Sulawesi tenggara tgl 27 Desember 1999
No.186/HP/INST/BPN Sultara/12/1999.SMK Negeri 9 Konsel telah berdiri
sejak tahun 2011 di tandai dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) No
421/960/tanggal 3 juni 2011. Dilihat dari tahun berdirinya SMK Negeri 9
Konsel ini telah meneyelenggarakan pendidikan selama 4 tahun.

7
3.3 Visi Dan Misi
a. Visi SMK Negeri 9 Konsel
Setiap lembaga pendidikan harus memiliki visi untuk dijadikan
acuan sebagai arah dan pedoman dalam melakukan segala kegiatan di
SMK Negeri 9 Konsel. Adapun visi SMK Negeri 9 Konsel yaitu:
“memiliki budi pekerti luhur, disiplin, cakap, dan profesional dalam
penerapannya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki serta mampu
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi”
b. Misi SMK Negeri 9 Konsel
Adapun untuk mencapai visi di atas diperlukan keseriusan,cara dan
metode untuk meraihnya. Cara untuk meraih visi disebut dengan misi.
Misi merupakan penjabaran dari visi. Dengan demikian misi SMK Negeri
9 Konsel adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan iklim belajar yang berkarakter Pada karakter bangsa.
2. Mengembangkan pendidikan dan latihan yang berwawasan mutu,
keunggulan,
3. professional dan berorientasi masa depan.
4. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang adaptif,
fleksibel dan berwawasan global.
5. Menyiapkan tamatan yang memilki pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan profesionalismenya.
6. Mencetak tamatan agar mampu memiliki karier dalam bidangnya,
berwira usaha dan melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi.
7. Mewujudkan pelayanan prima dalam upaya memberdayakan sekoah
dan masyarakat secara optimal dalam menunjang program pemerintah
dalam pelaksanaan otonomi daerah.

8
BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di SMK Negeri 9
Konawe Selatan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan yaitu dari tanggal
14 Januari 2021 sampai 10 April 2021.
4.2 Pembahasan Kegiatan
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam budidaya tanaman kubis di
antaranya :
1. Sanitasi Lahan
Sanitaasi lahan bertujuan untuk membuang sisa-sisa atau bekas
tanaman yang akan kita budidayakan.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahn lahan bertujuan untuk membalikan dan menggemburkan
tanah, sehinga memudahkan perakaran untuk masuk kedalam tanah dan
memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara. Alat yang di gunakan
untuk mengolah tanah bisa menggunakan hand traktor dan cangkul.
3. Pembuatan Bedengan
Setelah semua lahan selesai di traktor, hal selanjutnya yang
dilakukan adalah membuat bedengan, tanaman kubis sangat membutuhkan
bedengan supaya air yang terkandung dalam tanah lebih mudah mengalir
keluar melalui saluran drainase yang di buat.
Alat-alat yang digunakan untuk membuat bedengan diantaranya sebagai
berikut:
 Cangkul
 Skop
 Tali rapia
 Meteran

9
4. Pemupukan dasar
Pemberian pupuk dasar dilakukan 10 hari sebelum pemasangan
MPHP bertujuan agar pupuk dasar dapat memuai dalam tanah. Pupuk dan
dosis yang kami gunakan adalah pupuk kandang 1 karung per
bedengan,dan penggunaan kapur untuk menetralkan PH . sebelum
dihambur terlebih dahulu campurlah menjadi satu, tahap selanjutnya
adalah menghamburkan pupuk dasar di atas permukaan brdengsn.
Setelsh selesai pemberian pupuk dasar, gemburkan lagi bedengan agar
pupuk dan tanah bisa tercampur secara merata.
5. Pemasangan MPHP
Pemasangan MPHP dilakukan pada siang hari saat matahari terik,
bertujuan agar MPHP dapat memuai dan menutup seluruh bedengan.
Pemasangan MPHP sebaiknya dilakukan oleh 2 orang agar memudahkan
pemasangan MPHP.
Bahan dan alat yang digunakan dalam pemasangan MPHP adalah :
 Cater
 Perak
 Pasak di buat dari bambu
 Patok kayu
Tujuan pemasangan MPHP
 Warna perak memantulkan sinar ultra violet
 Warna hitam mambantu menjaga kelembaban dari suhu tanah
 Mengurangi pertumbuhan gulma
 Menjaga airasi tanah
Tahap-tahap pemasangan MPHP
 Potong MPHP sesuai panjang bedengan
 Ujung bagian kanan di gunung pada potongan kayu kemudian
letakan di ujung bedengan lalu pasang patok kayu yang sudah di
buat

10
 Selanjutnya ujung mulsa bagian kiri di gulung pada potongan kayu
kemudian tarik hingga memuai lalu letakan di ujung bedengan dan
pasang patok kayu
 Setelah ujung kanan dan kiri sudah terpasang selanjutnya di pasang
penjepit berbentuk u dengan jarak 50 cm.
Setelah mulsa terpasang selanjutnya pembuatan lubang tanam
dengan menggunakan kaleng bekas yang telah di isi arang dan di beri
pegangan setelah kaleng sudah panas, lalu telpelkan pada mulsa. Jarak
antara lubang 50-60 cm.
6. Penyiapan media semai
Setelah selesai melakukan pengolahn tanah dan memasang mulsa
hal selanjutnya adalah penyiapan media semai.
Bahan-bahan media semai
 Polibag kecil
 Tanah yang sudah diayak
 Pupuk kandang/kompon
 Arang sekam
Cara membuat media semai
 Siapkan tempat media semai
 Campurkan media tadi dengan perbandingan 1:1:1
 Setelh tercampur rata siapkan polibag kecil dan masukan kedalam
polibag
 Setelah terisi penuh simpan media tadi di tempat yang sudah di
siapkan
7. Perkecambahan benih
Setelah mendapatkan benih yang berkualitas hal selanjutnya adalah
melakukan pengecambahan benih.
Adapun tahap-tahap pengecambahan meliputi :
 Buka kemasan untuk mengeluarkan benih
 Siapkan air hangat kuku, rendam benih kubis selama 5-10 menit

11
 Kemudian teirskan lalu siapkan pelepah pisang yang sudah di potong
diatasnya, lalu masukan benih kubis ke dalam kantong pelepah pisang
sampai habis.
 Kemudian ikat pelepah pisang menggunakan karet gelang lalu
masukan ke dalam toples kemudian tutup rapat, simpan di tempat
yang teduh
 Tunggu 1-2 hari atau sampai benih mengeluarkan tajinya
8. Penanaman benih yang sudah di semai
Benih yang sudah disemai bisa di pindahkan ke polibag apabila
benih sudah mengeluarkan calon akar atau tajinya. Cara penanaman benih
hasil semai yaitu, keluarkan benihnya dari tempat perkecambahan dan
ambil lalu di tanam di media semai, pastikan calon akar atau tajinya berada
dibawah, dan diusahakan jangan sampai tertanam semua.
Perawatan benih
Perawatan yang dilakukan setelah benih di semai diantaranya :
 Meniram bibit setiap hari pagi dan sore atau dua hari sekali
 Pemberian fungisida tujuanya agar bibit tidak terserang jamur ataupun
penyakit
 Penyemprotan hama, jika bibit terserang hama
9. Penanaman bibit atau pindah tanam
Pindah tanam dilakukan apabila bibit sudah berumur 7-14 hari atau
sudah mengeluarkan 2-3 helai daun. Penanaman dilakukan pada sore hari
sekitar jam 4-5 sore.
Cara menanam bibit kubis yaitu ambil bibit yang sudah disiapkan,
lalu lubangi tanah pada lubang tanam yang sudah dibuat, dan keluarkan
bibit kubis dari polibag kemudian masukan kelubang tanam dan timbun
kembali. Pastikan menanam bibit sampai batas leher bibit, agar tidak
mengalami busuk batang. Kemudian siram bibit yang sudah ditanam

12
10. Pemeliharaan tanaman
Kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman kubis meliputi :
a) Penyiraman
Penyiraman tanaman kubis dilakukan dua kali sehari jika musim
kemarau, sedangkan musim penghujan dilakukan penyiraman dua hari
sekali
b) Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika tanaman ada yang mati dan di ganti
dengan bibit yang baru, bibit yang di gunakan untuk menyulam di
ambil dari bibit cadangan yang sudah di siapkan
c) Pemupukan
Pemupukan dilakukan setiap seminggu sekali jenis pupuk yang di
gunakan yaitu :
No. MST DOSIS PUPUK 20 LITER AIR /100 POHON
1. 1 MST Ultradap 1 sdm + KNO3 merah 2 sdm + Npk yara
mila 1 gelas aqua untuk 20 liter air untuk 100 pohon.
2. 2 MST Ultradap 2 sdm + KNO3 merah 3 sdm + Npk yara
mila 1,5 gelas aqua untuk 20 liter air untuk 100
pohon
3. 3 MST Ultradap 2 sdm + KNO3 merah 3 sdm + Npk yara
mila 1,5 gelas aqua, Manohara 4 sdm untuk 20 liter
air untuk 100 pohon
4. 4 MST KNO3 putih 2 sdm + Npk yara mila 2 gelas aqua,
Manohara 4 sdm untuk 20 liter air untuk 100 pohon
5. 5 MST KNO3 putih 2,5 sdm + Npk yara mila 2,5 gelas aqua
untuk dengan dosis 1 gelas aqua perpohon untuk 100
pohon.
6. 6 MST KNO3 putih 3 sdm + Npk yara mila 3 sdm untuk 20
liter air untuk 100 pohon
7. 7 MST KNO3 putih 3,5 sdm + Npk yara mila 3,5 sdm,

13
manohara 4 sdm, untuk 20 liter air untuk 100 pohon

d) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


Tanaman yang terserang hama dan penyakit dapat dicegah dengan
larutan pestisida bersamaan dengan penyemprotan pupuk daun. Untuk
mencegah serangan – serangan hama tanaman dapat di cegah dengan
pestisida, yang banyak dijual di pasaran dengan bermacam – macam
merk dagang.
a. Hama
Macam – macam hama yang sering menyering tanaman Kubis,
diantaranya :
1) Tungau(Tetranychussp)
Tungau atau mites merupakan hama yang ukurannya sangat
kecil 1mm, berbentuk seperti laba – laba dan siklus hidupnya
sekitar 15 hari. Hama ini menyerang hebat di musim kering
(kemarau) dengan cara menghisap cairan sel daun atau pucuk
tanaman. Akibatnya daun menjadi bintik – bintik kuning atau
keputihan, sehingga pertumbuhan daun normal menjadi kering.
2) Kutu daun (Aphids, Aphis sp)
Kutu daun sering disebut hama lengket (Sunda) atau omo
medong (Jawa). Ukurannya sangat kecil, yakni panjangnya antara
1-2 mm. Warnanya sangat bervariasi, ada yang kuning, kuning
kemerahan, hijau kekuningan, hijau gelap dan ada pula yang hijau
tua. Setiap kutu daun mampu beranak sejak berumur 5-6 hari dan
siklus hidupnya berkisar 14-18 hari.
3) Ulat daun (Spodoptera sp)
Ulat daun disebut juga grayak. Ulat yang sudah berkembang
maksimal, panjangnya mencapai 25 mm, bentuknya bulat panjang
dan berwarna hijau sampai coklat. Siklus hidupnya dari telur
menjadi kupu-kupu antara 30-61 hari, tergantung tinggi rendahnya
temperatur udara. Ulat Spodoptera menyerang tanaman Kubis di

14
musim kemarau. Menyerang daun hingga berlubang-lubang yang
ukurannya tidak menentu. Serangan yang berat dapat
mengakibatkan tanaman menjadi gundul kadang-kadang buah
dimangsanya juga.
4) Thrips (Thrips sp)
Thrips sering disebut kutu loncat (sunda) dan kemerki (jawa)
merupakan hama yang ukurannya sangat kecil. Ukuran panjangnya
1,0 – 1,2 mm, hama ini menyerang tanaman dengan cara
menghisap cairan sel daun. Daun yang di serang akan berubah
warna menjadi keperak – perakan seperti perunggu. Bila serangan
berat dapat mengakibatkan semua daun mengering dan akhirnya
mati.
b. Penyakit
1. Akar gada atau akar bengkak.
Gejala : (1) pada siang hari, tanaman tampak layu seperti
kekurangan air, tetapi pada malam atau pagi hari daun tampak
segar kembali; (2) tanaman kerdil dan tidak mampu mebentuk
bunga bahkan dapat mati; (3) akar bengkak dan terjadi bercak-
bercak hitam. Pengendalian : (1) memberi perlakuan pada benih
seperti penjelasan pada penyiapan benih, (2) menyemai benih di
tempat yang bebas wabah penyakit; (3) melakukan pengapuran
untuk menaikkan pH; (4) mencabut tanaman yang terserang
penyakit; (5) pergiliran tanaman dengan jenis yang tidak sefamili.
2. Busuk lunak berair
Gejala : (1) pertumbuhan terhambat, membusuk lalu mati; (2)
bila menyerang batang, daun akan menguning, layu dan rontok; (3)
bila menyerang daun, maka daun akan membusuk dan berlendir;
(4) gejala lain terdapat rumbai-rumbai cendawan yang berwarna
putih dan lama-kelamaan menjadi hitam. Pengendalian : (1)
gunakan biji sehat dan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak
sejenis. (2) pemberantasan dengan insektisida.

15
3. Rebah Kecambah (Damping off)
Gejala : (1) bercak-bercak kebasahan pada pangkal batang;
(2) pangkal batang busuk sehingga menyebabkan batang rebah dan
mudah putus; (3) menyerang tanaman di pesemaian, tetapi dapat
pula menyerang tanaman di lahan.
Tabel Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Kubis

No Jenis Konsentrasi/tangki (15 lt)

1 Demolis 15 ml
2 Bakterisida 15 ml
3 Amazo 15 ml
4 Dewa dewi 1 tutup
5 baktoxin ½ tutup botol
6 Alika 1 tutup botol
7 Kuproxat 2 sdm

11. Panen
 Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai ukuran maksimal dan
mampat.
 Umur panen antara 55-100 hari tergantung dari kultivar.
 Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara
memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daunnya
sepanjang 25 cm.
4.3 Analisis Usaha Tani
 Modal awal penanaman kubis : Rp. 800.000
 Penjualan kubis : Rp. 100.000
 Persentase keuntungan dan kerugian : Modal Awal – Penjualan Kubis
Kerugian : Rp. 800.000 – Rp. 100.000
kerugian : Rp. 700.000

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tanaman kubis bunga merupakan salah satu komoditas sayuran yang
memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi. Meskipun kubis bunga
telah lama dikenal oleh masyarakat indonesia, namun pekembangannya tidak
sepesat kubis krop atau petsai. Kedua jenis sayuran ini pada umumnya berasal
dari daerah subtropis, sehingga untuk pertumbuhan dan produksi yang
optimal diperlukan iklim yang sangat spesifik dan cara tanam lebih sulit
dibandingkan dengan jenis - jenis kubis lain. Selama pertumbuhannya, kubis
bunga memerlukan iklim khusus, yaitu udara yang dingin, air yang banyak
dan lembab.
5.2 Saran
 Untuk sekolah
Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak dilakukan
di dunia industri, sehingga pada saat kegiatan prakerin, siswa tidak
banyak menghadapi kendala yang berhubungan dengan materi yang di
ajarkan pada saat prakerin.
 Untuk adik kelas
 Belajar lebih giat.
 Memahami materi kejuruan yang di ajarkan oleh guru terutama
melakukan praktek kejuruan.
 Untuk pembaca
Memberikan kritik dan saran positif guna melengkapi kekurangan
laporan ini agar penyusun laporan berikutnya menjadi lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://suantikazhem.blogspot.com/2015/06/budidaya-tanaman-kubis.html
https://www.teorieno.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kubis.html

18

Anda mungkin juga menyukai