sawit
Disusun oleh:
Aqil Hanafi
Aulia Dwi Septiani
Azuhri Aidi Ramadani
Tengku M. Kevin
Muhammad Putra
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
melimpahkan ridho dan rahmatnya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
Penulis
I.PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertanian merupakan sector memiliki peranan yang sengat penting bagi
perekonomian Indonesia, dimana peran tersebut sebagai sumber devisa, penyedia
lapangan pekerjaan. Indonesia merupakan negara dengan perkebunan kelapa sawit
terbesar di dunia dengan total 700 jumlah perkebunan yang dikembangkan di
seluruh bagian Indonesia. Riau merupakan provinsi yang kaya akan sumberdaya
alam yang dapat dioptimalkan seperti sumberdaya pertanian/perkebunan. Dengan
potensi alam yang luas, usahatani di Riau sangat menjanjikan, salah satu tanaman
perkebunan yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat Riau adalah kelapa
sawit.
Kelapa sawit menjadi Komoditas utama perkebunan rakyat Riau, dimana luas
area perkebunan rakyat pada tahun 2021 sebesar 1,53 juta Ha dengan hasil
produksi sekitar 3,85 juta ton dan Perkebunan kelapa sawit terluas berada di
Kabupaten Rokan Hulu. Kelapa sawit. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
berasal dari daerah Afrika dan Amerika Selatan. Awalnya tumbuhan ini tumbuh
liar dan setengah liar di daerah tepi sungai. Tanaman ini pertama kali
diintroduksikan ke Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848
di Kebun Raya Bogor (s’Lands Plantentuin Buitenzorg). Sejak saat itu kelapa
sawit mulai berkembang diberbagai daerah di Indonesia sebagai komoditas
perkebunan (Pahan, 2008).
1.2. Tujuan
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknologi produksi tanaman
perkebunan 1.
3. Untuk mengetahui syarat tumbuh dari tanaman kelapa sawit
4. Untuk mengetahui factor kecepatan angina terhadap pertumbuhan dan
produksi kelapa sawit.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bunga kelapa sawit betina yang telah diserbuki akan tumbuh menjadi
buahdan matang pada 5,5 bulan kemudian. Buah kelapa sawit berbentuk
lonjong membulat dengan panjang 2-3 cm dan bergerombol pada tandan yang
muncul dari setiap ketiak daun. Jumlah buah biasanya mencapai sekitar 2000
buah pada setiap tandan dengan kematangan bervariasi. Karena pengaruh
krolofil, buah kelapa sawit muda berwarna hijau. Meski demikian, ada beberapa
varietas yang buahnya sejak muda berwarna ungu kehitaman (Andoko dan
Widodoro, 2013).
Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7
jam/hari. Minimal 5 jam penyinaran per hari, sepanjang tahun. Kondisi ideal:
paling tidak terdapat periode 3 bulan dalam 1 tahun yang penyinarannya 7 jam
per hari.
Kelapa sawit dapat hidup di tanah mineral, gambut dan pasang surut.
Tanah mengandung sedikit unsur hara tetapi memiliki kandungan air yang
cukup tinggi.Sehingga sangat cocok untuk melakukan perkebunan kelapa sawit,
karena kelapa sawit memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan baik dan
memiliki daya adaptasi yang cepat terhadap pengaruh lingkungan (Lubis dan
Agus, 2011) dalam (Naldi, 2022). Lahan gambut menjadi potensi
pengembangan kelapa sawit karena melimpahnya lahan gambut di Indonesia
terutama Sumatra, Kalimantan dan Papua. Dimana tanah gambut memiliki sifat
yang selalu tergenang air, dekomposisi bahan organik lambat, konsistensi yang
lepas, kepadatan masa rendah, dan bersifat seperti spon yang artinya mampu
menyerap dan menahan air dalam jumlah besar. Selain tanah gambut terdapat
juga tanah sulfat asam (pasang surut) yang memiliki potensi dalam
pengembangan kelapa sawit karena berada di sekitar daerah pantai dengan
topografi datar, tetapi dalam tanah sulfat masam memiliki kandungan senyawa
pirit tinggi yang beresiko mengalami oksidasi (Lubis & Widanarko, 2011).
III. PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KELAPA SAWIT