Disusun oleh:
1. Ardit Figotama
2. Della Yola Lestari
3. Dwi Permatasari
4. Fia Nopa Dona
5. Nadia Putri
6. Ozi Junisen Afrizal
7. Sahvera Sumey Utami
8. Winda Dwi Chantika
Tingkat 3B
PERTEMUAN KE-4
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Penulis menyusun laporan ini untuk memenuhi
tugas dari Bunda Sri Sumiati. AB, S.Pd, M.Kes
Penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bunda Sri Sumiati selaku dosen mata kuliah
Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan dan juga kepada teman-teman sekelas yang sudah memberi
dukungan dalam proses pembuatan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
sederhana dan hasilnya jauh dari sempurna.
Demikianlah kata pengantar dari penulis, semoga makalah ini mendapatkan hasil yang
memuaskan dan berguna bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) terutama
Merokok bagi siswa, guru, dan masyarakat di lingkungan SMA Negeri 04 Bengkulu.
2. Meningkatkan peran aktif setiap siswa, guru, dan masyarakat di lingkungan SMA
Negeri 04 Bengkulu dalam ber Perilaku Hidup Bersih Sehat terutama Merokok.
BAB II
RANCANGAN KURIKULUM
Rancangan Kurikulum yang digunakan adalah model RALPH W. TYLER Menurut Ralph
W. Tyler rancangan dari kurikulum adalah seluruh pengalaman belajar yang direncanakan dan
diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya. Menurut Tyler (1970) ada empat
hal yang dianggap mendasar untuk mengembangkan suatu kurikulum. Pertama berhubungan
dengan penentuan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, kedua berhubungan dengan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan,ketiga berhubungan dengan pengorganisasian pengalaman belajar;
dan keempat berhubungan dengan pengembangan evaluasi.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terutama Merokok di sekolah mempunyai
tujuan yakni:
a. Tujuan Umum:
Meningkatkan setiap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau,
mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS
(Tidak merokok) dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan tentang bahaya perilaku merokok bagi setiap peserta
didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah.
2) Meningkatkan peran serta aktif setiap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah ber PHBS (tidak merokok) di sekolah.
3) Memandirikan setiap peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber
PHBS.
C. Tujuan pendidikan nasional
A. Meningkatkan pengtahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat terutama perilaku
tidak merokok bagi perserta didik, guru, dan masyarakat di lingkungan sekolah.
B. Meningkatkan peran aktif setiap peserta didik,guru dna masyarakat di lingkungan
sekolah Berperilaku hidup bersih dan sejat terutama tidak merokok.
D. Lembaga/instituasi
Mengembangkan kader kader kesehatan (Palang merah indonesia)
Mewujudkan kawasan sehat bebas rokok
E. Bidang studi
Mendisiplinkan siswa untuk berprilaku hidup bersih dan sehat terutama tidak merokok.
Penjas adalah salah satu mata ajar yang diberikan di suatu jenjang sekolah tertentu, yang
merupakan suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan
pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, dan
emosional yang serasi, selaras, dan seimbang.
Penjas adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur
secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. Pengalaman belajar yang disajikan akan
membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan
gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Selain itu, pengalaman tersebut dilaksanakan secara
terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri
sebagai pelaku, dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup
seseorang, sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup aktif.
Perencanaan Kurikulum promosi kesehatan prilaku merokok
Perencanaan kurikulum merupakan proses yang melibatkan kegiatan yang
mengumpulkan, penyortiran, sintesis dan seleksi informasi yang relevan dari berbagai sumber.
Informasi tersebut kemudian digunakan untuk merancang dan mendesain pengalaman-
pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran
Menciptakan generasi sehat tanpa rokok melalui kurikulum.. Hal ini SMAN 4 kota bengkulu
dalam perencanaan kurikulum perilaku merokok telah melibatkan banyak unsur dalam
menentukan tujuan pelaksanaan menentukan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran situasi
pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa serta mempertimbangkan keefektifan dalam
pembelajaran.
Setelah melalui uji coba dengan PMR dahulu selanjutkan mengajarkannya kepada Guru
dan Murid di sekolah SMAN 4 kota bengkulu, maka dapat dilihat sejauh mana keefektifan dan
kepraktisan perangkat pembelajaran saat digunakan di kelas secara langsung. Kemudian
dilakukan perbaikan-perbaikan mengenai penerapan prilaku tidak merokok, dengan masukan
dari guru (observer) dan siswa melalui pengembangan kurikulum. Setelah mengalami reivisi,
maka terciptalah Perangkat Hipotetik (Perangkat Akhir Hasil Revisi pada Tahap Pengembangan
Perangkat) yang berupa perangkat akhir pembelajaran Penjas berbasis PHBS (tidak merokok) .
Uji Lapangan pada siswa di SMAN 4 kota bengkulu di nyatakan dari sisi keterlaksanaan
dan efektivitas adalah baik, bahwa siswa di SMA 4 kota bengkulu bisa dengan hasil pengamatan
aktivitas guru yang mendapat penilaian terhadap semua spek yang di observasi dengan kriteria
penilainan minimal 4 sesuai. Sedangkan belajar siswa di nyatakan baik dan respons siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran perilaku tidak merokok dengan respon minimal 4 (Baik).
2.5 Pelaksanaan Kurikulum
Pada pelaksanaan kurikulum Perilaku merokok pada siswa SMAN 4 kota bengkulu sudah
bisa dilaksanakan mengenai PHBS terutama merokok siswa mampu untuk mengerti memahami
dari perilaku tidak merokok di terapkan pada siswa yang merupakan pengembangan dari mata
pelajaran penjas yang akan di laksanakan hari kamis selama 45 menit.
Walaupun di bedakan antara tugas kepala sekolah dan guru dalam pelaksanaan kurikulum
pelaksanaan administrasi kurikulum tersebut senantiasa bergandengan dan sama-sama
bertanggung jawab melaksanakan proses administrasi kurikulum
a. Penetuan Tujuan
Tujuan dari pemberian edukasi atau penyulahan terhadap pelajar SMA adalah dapat
menekankan kenaikan jumlah perokok di Indonesia,peningkatan jumlah perokok ini akan
berhubungan dengan peningkatan jumlah orang sakit akibat rokok yang nanti berpengaruh pada
peningkatan beban kesehatan Negara. Pada tahun 2018 ,BPJS mengalami defisit hingga 16,5
triliun karena banyaknya jumlah peserta yang sakit,melakukan pengukuran factor resiko penyakit
tidak menular akibat rokok dan melakukan konseling upaya berhenti merokok.dalam lingkungan
sekolah agar menciptakan wilayah sekolah bebas asap rokok dan melakukan upaya berhenti
merokok. Dan juga bukan pelajar saja yang harus berhenti merokok agar pelajar tidak merokok
tetapi juga kepala sekolah dan staf guru serta karyawan sekolah dan orangtua seharusnya tdak
merokok.agar pelajar atau anak bisa berhenti merokok dan mencontohkan orang tua.
b. Pengalaman belajar
Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa
manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif.
Selain itu, pengalaman tersebut dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar
dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku, dan menghargai manfaat
aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup seseorang, sehingga akan terbentuk jiwa sportif
dan gaya hidup aktif. Dengan diberlakukan di SMA 04 Bengkulu, menambahkan pengalaman
belajar para siswa guna menerapkan perilaku hidup sehat seperti berhenti merokok dan
mengetahui bahaya merokok untuk kesehatan.
Dalam penilaian ini masih dalam tahap pemantauan, dimana untuk mengetahui tingkat
kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tentang bahaya
perilaku merokok. Hal ini berarti dengan evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan perubahan
tingkah laku siswa tersebut, sebagaimana hasil dari proses belajar dan mengajar yang melibatkan
dirinya selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi Secara terminologis, kurikulum yaitu sebagai sejumlah pengetahuan atau mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan atau kompetensi yang ditetapkan. Sebagai tanda atau bukti bahwa siswa telah
mencapai standar kompetensi tersebut adalah dengan sebuah ijazah atau sertifikat yang
diberikan kepada peserta didik. Dimana yang memiliki tujuan untuk mencapai tujuann
yang sudah di tentukan oleh semua orang baik dari pihak pemerintah,masyarakat. Dan
juga tujuan dari kegiatan ini memiliki pencapaian yang harus dicapai dengan seluruh
tahap yang telah di tentukan seperti ;
1. Rumusan Masalah
2. Tujuan umum ataupun Tujuan khusus
3. Perencanaan Rancangan Kurikulum
4. Uji coba dan revisi
5. Uji lapangan
6. Pelaksanaan Kurikulum
7. Pengamatan Mutu
8. Komponen pengembangan kurikulum
Dimana semua tahapan ini harus dilaksanaan dengan sebaik-bainya dan mempu
menghasilkan hasil yang falid untuk kepentigan suatu institusi tertentu yang dapat
dikatakan berhasil dalam menjalankan kegiatan pengembangan kurikulum ini.
B. SARAN
Dalam kegiatan pengembangan kurikulum ini maka diharapkan kerjasama baik
dari pemerintah maupun pihak yang terkait langsung. Agar semua kegiatan yang harus
dilakukan tahap demi tahap akan berjaan dengan baik,kemudian dalam pengembangan
kurikulum ini juga tidak dapat dilakukan secara individu karena yang pastinya yaitu kerja
sama tim yang baik agar semua kegiatan yang akan dicapai mendapatkan hasil yang
maksimal.
Daftar pustaka
https://sipramita18.blogspot.com/2013/06/pengembangan-kurikulum.html
https://media.neliti.com/media/publications/74277-ID-pelaksanaan-manajemen-kurikulum-pada-
sma.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/198238859.pdf