Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH CAR, LDR DAN NPL TERHADAP

ROA PADA BANK UMUM KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI


BURSA EFEK INDONESIA

Yulan Rahayu Barasa1,Hikmah2


1Mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam
2
Dosen Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam
email: pb170610080@upbatam.ac.id

ABSTRACT

This study was conducted with the aim of understanding empirically about the influence of
Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR), and Non Performing Loan
(NPL) partially on Return On Assets (ROA) of private foreign exchange banks listed on the
Indonesian Stock Exchange. In addition, this study also empirically examines the effects of
CAR, LDR and NPL on ROA simultaneously in private foreign exchange banks listed on
the Indonesian Stock Exchange. This study uses a quantitative research method with a
causal type of research. The population of the treatise written 30 people and 27 people
with a sample period of 5 years of studies since 2016 - 2020. The sample selection using
purposive sampling method. The data analysis method used in this study was multiple
linear regression analysis, statistical tests included t test for partial test and F test for
simultaneous test. Prior to statistical tests, the classical assumption tests performed were
normality test, multicollinearity test, autocorrelation test, and heteroscedasticity test. The
results of t test showed that CAR had a negative effect on ROA. LDR had a positive but
insignificant effect on ROA. And NPLs have a negative and significant impact on ROA.

Keywords: CAR, LDR, NPL dan ROA.

PENDAHULUAN semakin besar juga bunga pinjamannya


Dunia perbankan di negara begitupun sebaliknya. Dengan adanya
Indonesia sangat berkembang dengan kinerja bank yang baik, membuat
pesat, tentunya ada peranan terpenting keyakinan masyarakat pada Bank
pada perkembangan ekonomi di meningkat, begitupun bila kinerja bank
Indonesia. Di Indonesia, Bank yang rendah, keyakinan masyarakat
Konvensional terbagi menjadi 2 jenis pada bank juga menurun.
yakni Bank pengkreditan rakyat serta ROA mengartikan laba pada
Bank umum. Bank konvensional ialah sebuah perusahaan yang mengalami
bank yang secara konvensional peningkatan sehingga berdampak atas
menjalankan aktivitas usahanya yang kenaikan profitabilitasnya (Abdurrohman,
pada aktivitasnya membagikan jasa D. Fitrianingsih, A. Fuad Salam 2020).
pada lalu lintas pembayarannya secara Return on assets (ROA) ialah
umum berlandaskan detention dan rasio/perbandingan yang didapatkan dari
prosedur yang sudah ditentukan negara, perhitungan pembagian antara
dikarenakan perbankan berperan pada keuntungan operasional usaha
stabilitas perekonomian. (rugi/laba) dibagi dengan total asetnya.
Pada umumnya bank Pengembalian ROA memastikan
mengarah pada penerimaan profit besaran pendapatan bersih yang
oriented atau keuntungan atas dasar didapatkan dari asset perseroan dengan
prinsip dari bunga yang sudah mengaitkan pendapatan bersihnya ke
ditetapkan. Kecil besarnya bunga total asetnya. (Dewi 2018) menyebutkan
simpanan ada pengaruh pada kecil bagi bank, ROA sangat penting sebab
besarnya bunga kredit. Bunga simpanan dipakai guna menguji efektifitas
yang semakin mahal ataupun besar, perseroan dalam memperoleh
keuntungannya dengan mempergunakan
aktivanya.Ada berbagai faktor yang bahwa terjadi peningkatan kemungkinan
mempengaruhi ROA yaitu CAR, LDR, risiko yang akan dihadapi oleh bank
dan NPL. Capital Adequacy Ratio (CAR) setelahnya. Karena itulah sebelumnya
bisa dikatakan sebagai suatu indikator diterangkan bahwa permodalan suatu
bagi perbankan yang mencerminkan perbankan harus cukup dan kuat agar
kecukupan dalam hal permodalan bank, operasional bisa berjalan lancar.
dimana hasil dari rasio menerangkan NonPerforming Loan (NPL)
kapabilitas perbankan dalam ialah aktiva yang menjadi tulang
menghadapi risiko-risiko kerugian yang punggung sebuah bank yakni kredit yang
kemungkinan terjadi dalam operasional disalurkan pada debitur ataupun
usaha. Angka CAR yang tinggi sudah penempatan lainnya pada pihak ketiga
dapat dikatakan permodalan yang kuat yang dalam hal ini penyedia fasilitas
yaitu yang di tetapkan bank indonesia kredit pada pihak lain di luar pihak
minimal 8%, sehinga dapat membiayai investor, yang dikategorikan menjadi
kegiatasn operasionalnya. Selain dari Aktiva produktif. NPM berbentuk
pada CAR maka faktor yang persentase yang didapat dari hasil bagi
mempengaruhi ROA adalah LDR. antara credit bermasalah dibagi dengan
oleh bank ataupun dana yang bisa jumlah keseluruhan pinjaman/credit
didapatkan dari masyarakat (Rembet yang disalurkan kepada debiturnya.
and Baramuli 2020). LDR yatiu sebuah NonPerforming Loan merupakan suatu
pengujian tradisional, ialah rasio untuk indikator kesehatan aset pada suatu
perseroan bank yang menerangkan lembaga keuangan baik bank maupun
informasi mengenai tingkat kapabilitas fintech. Sehat tidaknya suatu bank bila
yang dimilikinya dalam memenuhi dinilai dari NPL tentunya juga harus
hutang jangka pendek. LDR ialah mengacu pada standar yang sudah
perhitungan rasio yang memiliki ditetapkan oleh BI. Biasanya, NPL yang
keterkaitan dengan aspek likuiditasnya. melebihi standar merupakan peringatan
LDR juga memperlihatkan kesanggupan bagi perbankan untuk mengambil
sebuah bank dalam menyajikan dana tindakan melalui restrukturisasi ataupun
pada debitur dnegan modalnya lainnya, dimana hal ini dimaksudkan
memperlihatkan ptabungan, giro, untuk menjaga agar credit tetap bisa
deposito berjangka, dan sebagainya dilanjutkan sampai debitur melunasinya.
yang dipergunakan dalam mencukupi Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni
loan request nasabahnya. Surat Edaran pihak yang menyediakan dan
BI No.6/23/DPNP Lampiran le melaksanakan sarana juga sistem guna
menyebutkan LDR dapat dihitung dari memperhadapkan penawaran beli jual
pembagian antara jumlah keseluruhan efek pihak lain yang tujuannya
credit yang telah dialirkan kepada pihak memasarkan Efek diantara mereka. BEI
debitur atau ketiga (yang membutuhkan). juga menyediakan tempat perbankan
Besar kecilnya nilai jumlah kredit dalam yang sudah Go public seperti Bank
proses pendistribusian akan menentukan Umum Konvensional. Namun setelah
tingkat keuntungan bank. Apabila mengamati perolehan NPL, LDR, CAR
kegiatan bank dalam memberikan kredit serta ROA Bank yang terdata di BEI dari
tidak terlaksana dengan baik/efisien, populasi 44 bank, dengan demikian
sementara jumlah dana yang dihimpun peneliti mengambil sampel sebanyak 7
ada banyak (besar), maka dapat Bank selama periode tahun 2016 sampai
mengakibatkan bank terkait mengalami 2020 mengalami fluktuasi.
kerugian. LDR yang semakin tinggi, Tujuan pengadaan penelitian ini
keuntungan perseroan ada kenaikan yaitu untuk mengetahui serta
dengan asumsi bank bisa memberikan menganalisis pengaruh CAR LDR NPL
kredit secara efective, dengan dmeikian terhadap ROA pada bank umum
keuntungan yang diperoleh perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa
dari bunga akan semakin tinggi. Namun Efek Indonesia.
di sisi lain, LDR yang besar juga
memberi indikasi kepada perbankan KAJIAN TEORI
2.1 Rasio ROA (Return on asset) aktivanya yang memiliki risiko. CAR
ROA ialah ratio dari kelompok mengindikasikan kesesuaian modal guna
profitabilitas, dimana dipakai agar bisa menopang kemungkinan munculnya
mengetahui profit suatu usaha bila resiko akibat penempatan dana pada
ditinjau dari segi asset. Karena itu, hasil aktiva pendapatan (earnings assets)
dari ROA menunjukkan tingkat Menurut (Hutabarat 2020:74).
kemampuan perusahaan dalam CAR yang baik atau yang sesuai
menggunakan aset untuk mendapatkan dengan standar penetapan
keuntungan. Analisis ROA menguji serta mencerminkan keberhasilan perbankan
memberikan pemahaman mengenai itu sendiri pada posisi yang aman,
kapabilitas perusahaan/bank dalam dimana bank siap menanggulangi risiko
melaksanakan pengelolaan aset yang yang ada. Karena itu, disimpulkan pula
dimilikinya sehingga perolehan bahwa nilai CAR yang besar juga
keuntungannya dapat maksimal, dengan mengindikasikan besarnya kapabilitas
catatan bahwa total aset yang digunakan perbankan dalam menghadapi risiko
dalam perhitungan adalah total aset yang mungkin terjadi.
setelah dibandingkan dengan biaya 2.3 Loan Deposit Ratio (LDR)
untuk membayar aset terkait (Hery LDR ialah rasio guna memahami
2019:228). kesanggupan perbankan dalam
ROA yakni rasio yang membayarkan kembali kewajiban pada
memperlihatkan laba sebelum pajak nasabahnya yang sudah memberikan
dibandingkan total aset banknya, selain dana milikinya dengan kewajiban yang di
itu juga memperlihatkan efisiensi berikan pada debitur nya. Pengukuran
pengolahan asset yang dijalankan bang rasio pda rasio ini ialah rasio LDR yang
tersebut. ROA bertujuan guna semakin tinggi, memperlihatkan
memahami kesuksesan manajemen kesanggupan likuiditas bank terkait juga
untuk memperoleh laba. Rasio yang makin rendah sehingga kemampuan
semakin kecil memiliki indikasi minimnya sebuah bank pada keadaan bermasalah
kesangguppan manajemen bank dalam bisa makin membesar. Begitupun rasio
mengolah aktiva guna menekan biaya LDR yang makin rendah maka
serta menaikkan pendapatannya. memperlihatkan kurang efektifnya bank
Sebaliknya, rasio yang besar dalam memberikan kreditnya sehingga
mencerminkan kapabilitas perbankan kesempatan bank guna memperoleh
dalam memaksimalkan pengolahan keuntungan juga akan hilang
sangatlah baik. (Abdurrohman, D. Fitrianingsih, A. Fuad
2.2 Capital Adequency Ratio (CAR) Salam 2020).
CAR ini biasa dikatakan ataupun Rasio LDR diperhitungkan dari
dipakai sebagai hitungan khusus Kredit dibandingkan dengan dana
perseoran perbankan dalam mencari himpunan, yang mana kredit yang
berapa banyak dana yang harus dipakai ialah total credit yang disalurkan
disiapkan agar bank terkait masuk pada pihak ketiga, serta tak mencakup
dalam kategori sehat. CAR juga credit yang disalutkan pada pihak
mempunyai arti perbandingan yang lainnya. Sementara dana pihak ketiga
menerangkan kekuatan perbankan ialah deposito, tabungan, giro yang tidak
dalam menjaga kecukupan modal agar mencakup antarBank.
siap menghadapi risiko-risiko yang 2.4 Non Perfoming Loans (NPL)
timbul, berdasarkan risio (ATMR) ada NPL ialah suatu indikator
hubungan positif pada perubahan kesehatan Asset suatu Bank. Dalam hal
labanya, mengartikan jika CAR ini, indikator terdiri dari pokok yang
meningkat, laba yang diperoleh juga bisa memberikan Informasi pada penilainan
ada kenaikan sehingga perubahan keadaan rentabilitas, permodalan, resiko
labanya juga naik (Dewi 2018). kredit, resiko pasar serta likuiditas.
CAR yaitu suatu rasio sebagai Menurut kamus Bank Indonesia, NPL
indikator kinerja bank dalam menghitung ialah kredit bermasalah terbagi atas
kesesuaian modal bank guna menunjang kredit berkategori macet, diragukan serta
kurang lancar. NPL ialah rasio umum 2.6 Kerangka Pemikiran
yang ditemui tiap bank dengan
menyalurkan dan berbentuk pinjaman CAR
masyarakat. NPL membandingkan rasio (X1)
kredit bermasalah pada total kreditnya ROA
(Fanny et al. 2020:112). (Y)
NPL ialah rasio yang digunakan LDR
guna mengukurkan kesanggupan bank (X2)
dalam mengcover resiko gagal dalam
pengembalian kredit oleh debituir. NPL NPL
yaitu suatu keadan dimana debitur tidak (X3)
mengembalikan seluruh pinjamannya
dengan tepat waktu sehingga berakibat
pada keugian bank Menurut (Hutabarat Gambar 1. Kerangka Pemikiran
2020:76). (Sumber: Data Penelitian, 2021)

2.4 Penelitian Terdahulu


2.6 Hipotesis
Tujuan peneliti dalam melakukan
Berdasarkan gambar kerangka
penyusunan penelitian ini yaitu untuk
mendapat gambaran mengenai pemikiran yang dituangkan di atas,
keterkaitan beberapa rasio dari hasil berikut adalah rumusan hipotesis
perbandingan penelitian oleh penulis yang dapat diambil, yaitu:
penelitian terdahulu sehingga dapat H1: Capital Adequecy Ratio memberikan
membantu mendukung kegiatan pengaruh signifikan terhadap ROA
penelitian yang sama seperti yang pada Bank Umum Konvensional
dilakukan peneliti. Berikut adalah yang terdaftar di BEI.
sekumpulan penelitian terdahulu yang H2: Loan Deposit Ratio memberikan
dicantumkan dalam penyusunan, pengaruh signifikan terhadap ROA
yaitu: pada Bank Umum Konvensional
1. (Muttaqin 2017) Penelitian ini yang terdaftar di BEI.
mendapat indikasi bahwa sementara H3: Non Perfoming Loans memberikan
NPL memberikan pengaruh negatif pengaruh signifikan terhadap ROA
serta tidak signifikan terhadap ROA, pada Bank Umum Konvensional
kemudian CAR memberikan yang terdaftar di BEI.
pengaruh positif dan signifikan H4: Capital Adequecy Ratio, Loan
terhadap ROA. Deposit Ratio dan Non Perfoming
2. (Abdurrohman, D. Fitrianingsih, A. Loans memberikan pengaruh secara
Fuad Salam 2020) Penelitian ini simultan terhadap ROA pada Bank
mendapat hasil yang menerangkan Umum Konvensional yang terdaftar
bahwa LDR memberikan pengaruh di BEI.
yang negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA. CAR secara parsial METODE PENELITIAN
memberikan pengaruh yang negatif Dalam pengadaan riset dan
signifikan terhadap ROA, serta NPL penyusunan penelitian ini, objek yang
secara parsial tidak memberikan diambil yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI)
pengaruh yang signifikan terhadap yang mana BEI ialah perusahaan yang
ROA. menyelenggarakan, menyediakan sistem
3. (Zeuspita and Yadnya 2019) Hasil dan juga perusahaan yang
yang diperoleh memberikan indikasi mempertemukan para investor dalam
bahwa ditemukan pengaruh yang melakukan penawaran jual-beli transaksi
negatif serta signifikan antara CAR Efek dari berbagai pihak yang bertujuan
dan NPL atas ROA. Analisis regresi untuk memperjualbelikan Efek kepada di
liner berganda ialah alat analisis antara satu sama lain. Metode yang
yang dipilih dalam melaksanakan dipergunakan dalam riset ini ialah
penelitian. metode jenis kuantitatif.
3.1 Uji Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan Pengujian yang berguna untuk
jenis statistik yang berfungsi dalam memeriksa apakah pada metode regresi
analisa data melalui gambaran ataupun linier terdapat korelasi antara kesalahan
serangkaian data yang sudah membingungkan selama periode tertentu
dikumpulkan sebelumnya tanpa (t) dan kesalahan membingungkan pada
menghilangkan kesimpulan yang berlaku periode sebelumnya (t-1). Jika nilai uji
untuk masyarakat atau Durbin-Watson antara -2 < D-W <+2,
menggeneralisasi. maka tidak terjadi autokorelasi.
3.2 Uji Normalitas 3.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian ini merupakan tahap uji yang Regresi linier lipat adalah
berguna dalam memastikan bahwa pengembangan dari regresi linier
sampel data yang diambil melebihi sederhana, tujuan dari regresi linier lipat
populasi normal atau abnormal. Data adalah peningkatan jumlah total variabel
biasanya terdistribusi jika nilai independen lebih dari satu.
signifikansinya melebihi a = 0,05 dan jika 3.7 Koefisien Determinasi (R2)
nilai signifikansi yang didapat lebih kecil Tujuan dalam penganalisaan ini yaitu
dari = 0,05 maka dapat disimpulkanlah untuk mengevaluasi tingkat kompetensi
bahwa data tersebut tidak terdistribusi variabel independen dalam menguraikan
normal. variabel dependen. Nilai R2 dalam
3.3 Uji Multikolinearitas rentang 0-1, jika nilai Kd mendekati 1,
Pengujian multikolinearitas ini diadakan disebut jumlah informasi yang diberikan
untuk melihat adanya hubungan/korelasi oleh variabel independen dalam variabel
yang tinggi antar variabel independen dependen.
dalam model regresi linier berganda. 3.8 Uji t
Data uji dikatakan tidak memiliki gejala Tujuan diadakannya pengujian T
uji multikolinearitas jika angka tolerance adalah untuk mencari angka atau tingkat
> 0.10 dan VIF < 10 dan jika angka signifikansi pengaruh parsial antara
tolerance < 0.10 dan VIF > 10 maka variabel independen terhadap variabel
terdapat gejala multikolinearitas. dependen. H0 akan ditolak jika sig 5%
3.4 Uji Heteroskedastisitas (0,05) atau thitung > ttabel atau - thitung - ttabel.
Pengujian yang bertujuan untuk Sedangkan H0 diterima jika sig> 5%
memeriksa adakah ketidaksamaan (0,05) atau thitung < ttabel l atau - thitung >
variasi residual dalam suatu ttabel.
pengamatan. Nilai koefisien parameter 3.9 Uji F
pada variabel dependen adalah jika nilai Uji ANOVA berguna dalam melihat
signifikansi melebihi 0,05 berarti bagaimana variabel independen bisa
heteroskedastisitas tidak terjadi. memberikan pengaruh kepada variabel
Sebaliknya, jika nilai tersebut dibawah dependen. H0 akan ditolak jika F hitung
angka 0,05 berarti terjadi F tabel atau sig 0,05 (5%). Sedangkan
heteroskedastisitas. H0 akan diterima jika F hitung < F tabel
3.5 Uji Autokorelasi atau sig > 0,05 (5%), maka Ho di terima.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Uji Statistik Deskriptif
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
CAR 45 209.00 3104.00 1857.8000 656.91291
LDR 45 840.00 16229.00 8286.2667 3339.89462
NPL 45 9.00 344.00 123.2222 80.88541
ROA 45 5.00 400.00 192.1556 107.11696
Valid N 45
(listwise)
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)
Penjelasan yang dapat diberikan dugunakan adalah 8286.2667 dengan
kepada variabel CAR yaitu variabel ini standar deviasi 3339.89462.
memberikan gambaran bahwa Variabel NPL menggambarkan
penggunaan data CAR sebanyak 45 bahwa terdapat 45 data NPL yang
data yang memiliki nilai terendah 209.00 dianalisis bernilai rendah pada 9.00 dan
dan nilai tertinggi sebesar 3104.00. Rata- yang bernilai tinggi pada 344.00. Rata-
rata dari 45 data yang digunakan adalah rata dari 45 data yang digunakan adalah
1857.8000 dengan standar deviasi 123.2222 dengan standar deviasi
666.91291. 80.88541.
Untuk variabel LDR Sedangkan pada variabel ROA
menggambarkan bahwa data LDR yang menggambarkan terdapat 45 data ROA
dianalisis adalah 45 data, memiliki nilai yang dianalisis bernilai rendah 5.00 dan
terendah 840.00 dan nilai tertinggi bernilai tinggi pada 400.00. Rata-rata
16229.00. Rata-rata dari 45 data yang dari data yang digunakan ini sebesar
192.1556 dengan standar deviasi 107.11

4.2 Hasil Uji Normalitas


Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 56.35700116
Most Extreme Differences Absolute .129
Positive .087
Negative -.129
Test Statistic .129
Asymp. Sig. (2-tailed) .059c

(Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 26, 2020)

Mengacu pada penyajian data dapat menemukan asumsi normalitas.


yang terlihat pada tabel 4.3, maka ditarik Hal ini berdasarkan kesimpulan yang
kesimpulan bahwa angka/nilai Asymt. dapat diambil adalah data yang
Sig (2-tailed) menunjukan 0,59 berada digunakan biasanya tersebar.
diatas atau uji Kolmogorof-Smirnov

4.3 Hasil Uji Multikolonieritas

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas


Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 CAR .575 1.739
LDR .655 1.527
NPL .805 1.243
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)
Hasil pengujian yang 1.739, 1.527 dan 1.243 yang berada
dicantumkan pada tabel 3 diatas dibawah 10. Untuk itu dapat dinyatakan
menunjukan nilai tolerance CAR, LDR antar variabel bebas yang digunakan
dan NPL masing-masing 0,575, 0,655 bebas dari gejala multikoliniearitas.
dan 0,805 yang lebih besar dibandingkan
0,10 dan nilai VIF pervariabel adalah
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 Constant 1.117 .576 1.937 .060
CAR .000 .000 .067 .345 .732
LDR -8.070E-5 .000 -.218 - .236
1.201
NPL .005 .003 .321 1.965 .056
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)

Berdasarkan penyajian tabel 4 dari hasil diatas yaitu pada model


yang ada diatas, hasil yang regresi ketiga variabel independen tidak
menunjukan nilai signifikansi dari mengalami gangguan
masing-masing variabel CAR, LDR dan heteroskedastisitas.
NPL sebesar 0,732, 0,236, dan 0,056
yang melebihi dari 0,05. Kesimpulan

4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi


Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 .850a .723 .703 58.38245 1.858
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)

Mengacu pada kolom DW angka besar dari batas atas (dU) 1,6662 dan dL
yang tertera sebesar 1.858, angka 1,3832 (4 – du). Analisisi ini memberikan
tersebut dibandingkan dengan angka kesimpulan yaitu diantara variabel
dari tabel DW. Sebelum melakukan independen pada model regresi bebas
perbandingan diperlukan informasi dari autokorelasi positif serta
antara lain α = 5%, sampel yang autokorelasi negatif, hal ini berdasarkan
digunakan (n) adalah 45 dan pada hasil 1,6667 < 1,858 < 13832.
keseluruhan variabel independent (k) Hingga disimpulkan model regresi
yaitu 3. Nilai DW dari hasil pengujian dinyatakan layak untuk digunakan.
adalah 1.858 yang dapat dilihat lebih

4.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Tabel 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.635 27.943 .273 .786
CAR .167 .018 1.021 9.425 .000
LDR -.005 .003 -.160 -1.580 .122
NPL -.667 .121 -.504 -5.498 .000
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)
Berdasarkan penyajian tabel 6, terdapat 3. Nilai koefisien dari variabel X2 (LDR)
persamaan regresi linear berganda yang yakni -0,005 menunjukan setiap
akan dituangkan di bawah ini, yaitu:: terjadi kenaikan 1 poin variabel LDR
1. Nilai koefisien regeresi konstanta maka hal ini akan turut
adalah 7.635 yang menunjukan meningkatkan ROA sebesar -0,005.
ketika X1 (CAR), X2 (LDR) dan X3 4. Nilai koefisien dari variabel X3 (NPL)
(NPL) adalah nol, maka Y (ROA) yakni -0,667 yang menunjukan
memiliki nilai -7.635. setiap kenaikan 1 poin variabel NPL
2. Nilai koefisien dari variabel X1 (CAR) maka terjadi peningkatan ROA
yakni 0,167 yang menunjukkan sebesar -0667.
setiap terjadinya kenaikan 1 poin
variabel CAR maka penurunan ROA
akan terjadi sebesar 0,167.

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 .850a .723 .703 58.38245 1.858
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)

Mengacu pada tabel 7 LDR dan NPL dengan bersama-sama.


didapatkan Adjusted R2 adalah 0.703 Namun selebihnya dengan jumlah 29,7%
atau 70,3%, yang berarti 70,3% variasi (100% - 70,3%) diterangkan variasi
variabel pertumbuhan laba dapat variabel yang tidak digunakan pada
diterangkan oleh variasi variabel CAR, penelitian.

4.8 Hasil Uji t


Tabel 8. Hasil Uji t

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.635 27.943 .273 .786
CAR .167 .018 1.021 9.425 .000
LDR -.005 .003 -.160 -1.580 .122
NPL -.667 .121 -.504 -5.498 .000
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)

Berdasarkan penguraian tabel uji yang menerangkan bahwa CAR


parsia 4.8, berikut adalah penjelasan memberikan pengaruh signifikan
mengenai hasil diatas: terhadap ROA di terima.
1. Pengujian hipotesis pertama 2. Pengujian hipotesis kedua
Berdasarkan hasil hitungan yang Berdasarkan nilai perhitungan pada
ada di tabel 4.8, diperoleh nilai tabel 4.8, diperoleh angka
signfikansi (Sig.) sebesar 0,000 < signifikansi (Sig.) sebesar 0,122 >
0,05. Kemudian nilai t hitung 9,425 0,05. Kemudian nilai t hitung -1,580
> t tabel 2,01954. Diperoleh < t tabel 2,01954. Diperoleh
kesimpulan hipotesis pertama (H1) kesimpulan hipotesis kedua (H2)
yang menerangkan LDR hitung -5,498 > t tabel 2,01954.
memberikan pengaruh tidak Sehingga diperoleh kesimpulan
signifikan terhadap ROA di tolak. bahwa hipotesis ketiga (H3) yang
3. Pengujian hipotesis ketiga menerangkan bahwa NPL
Berdasarkan perhitungan yang memberikan pengaruh negatif dan
telah disajikan diatas, tabel 4.8, signifikan terhadap ROA di terima.
diperoleh nilai/angka signifikansi
(Sig.) yang didapat yaitu sebesar
0,000 < 0,05. Kemudian nilai t

4.9 Hasil Uji F


Tabel 9. Hasil Uji F
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 365109.002 3 121703.001 35.706 .000b
Residual 139748.910 41 3408.510
Total 504857.911 44
(Sumber: Hasil Olah Data (2021), Output SPSS versi 25)

Mengacu pada tabel 4.9 didapatkanlah nilai Fsig 0,000. Hal ini menjelaskan CAR,
nilai fhitung 35,706 pada signifikan 0,000. LDR dan NPL memberikan pengaruh
Ftabel dengan α = 0,05 dan d,f derajat simultan terhadap ROA, yang kemudian
pembilang adalah 4-1 = 3, derajat menjadi indikator bahwa hipotesis
penyebut adalah 45-4 = 41, hingga keempat (H4) di terima.
diperoleh Fhitung 35,706 > Ftabel 2.83 pada

4.9 Pembahasan
1. Berdasarkan hasil perhitungan uji t, yang negatif dan juga tidak signifikan
angka koefisien regresi CAR dengan yang dibawa LDR terhadap ROA.
arah dengan arah positif sebesar Artinya semakin rendah angka Ratio
1.021. angka signifikansi sebesar to Deposit Ratio (LDR), maka
0,000 < 0,05 dan nilai thitung 9,425 > semakin rendah juga keuntungan
ttabel 2,01954. Hal ini menerangkan yang dapat diraup perbankan dari
bahwa adanya pengaruh yang positif kegiatan usahanya, sebagaimana
dan signifikan dari CAR kepada keuntungan bank tersebut
ROA. Artinya semakin besar hasil tergantung dari seberapa banyak
CAR suatu perbankan, pinjaman yang diberikan oleh bank.
mengindikasikan bahwa perbankan Oleh karena itu, kegiatan bank
terkait mampu menjaga stabilitas dalam mendistribusikan dana
keuangan serta menghadapi risiko memberikan kontribusi yang
pasca penyaluran dana, sehingga signifikan terhadap profitabilitas bank
hal ini dapat berdampak baik juga yang diperoleh dari bunga kredit
pada laba yang diraup bank. yang diberikan pada debitur.
Sebaliknya ketika CAR atau 3. Berdasarkan hasil uji t diperoleh
kapabilitas perbankan dalam angka koefisien regresi NPL negatif
mengatasi risiko semakin kecil, maka sebesar 0,504, nilai signifikansi
penurunan ROA juga akan terjadi. 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung
2. Berdasrkan hasil perhitungan uji t, sebesar 5,498 > ttabel 2,01954. Hal
angka koefisien regresi LDR dengan ini membuktikan bahwa adanya
arah negatif sebesar 0,160. angka pengaruh negatif tidak signifikan
signifikansi sebesar 0,022 > 0,05 yang diberikan NPL kepada ROA
dan nilai thitung -1,580 < ttabel 2,01954. bank, dimana kondisi ini pula yang
Dapat diterangkan adanya pengaruh menjelaskan bahwa setiap
pencatatan peningkatan NPL juga Capital Adequecy Ratio, Loan to
merupakan tanda bagi bank Deposit Ratio , Dan Non
mengenai kemerosotan ROA yang Performing Loans Terhadap Return
akan terjadi. Sebaliknya NPL yang on Asset Pada Sektor Perbankan
rendah juga dapat membuat , mbank Di BursaEfek Indonesia.” Jurnal
mengalami peningkatan keuntungan Bisnis & Manajemenurnal Bisnis &
atau ROA. Menurut BI, NPL Manajemen 2(2):102–11.
maksimum adalah 5%. Kemudian Dewi, Aminar Sutra. 2018. “Pengaruh
rata-rata NPL bank-bank BUMN CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR
periode 2016-2020 secara umum Terhadap ROA Pada Perusahaan
masih dalam standar yang sudah Sektor Perbankan Yang Terdaftar
ditetapkan yaitu 2,69%. Di BEI Periode 2012- 2016.” Jurnal
4. Berdasarkan penyajian hasil Pundi 1(3):223–36. doi:
hitungan pada tabel 4.6 diperoleh uji 10.31575/jp.v1i3.55.
statistik F dengan angka signifikansi Fanny, Fanny, Winnie Wijaya, Indahwati
0,000 lebih kecil dari 0,05 dan Indahwati, Moni Silcya, Vindy
Fhitung 35.706 > Ftabel 2,83. Celine Wijaya, and Wenny
Karena itu, disimpulkanlah adanya Anggeresia Ginting. 2020. “Analisis
pengaruh secara simultan yang Pengaruh NPL, NIM, LDR dan
diberikan CAR, LDR dan NPL CAR Terhadap Profitabilitas
terhadap ROA, maka hipotesis (ROA) Pada Bank Pemerintah
keempat (H4) diterima. Konvensional Yang Terdaftar Di
BEI.” JurnalProfita 13(1):112. doi:
10.22441/profita.2020.v13.01.009.
SIMPULAN Hery. 2019. Manajemen Perbankan.
jakarta.
Mengacu pada penganalisaan dan Hutabarat, Francis. 2020. Analisis
rincian pembahasan yang terdapat di Kinerja Keuangan Perusahaan.
bab sebelumnya, berikut disimpulkanlah edited by G. P. Sari. Banten:
beberapa poin atau inti yang dapat Desanta Muliavisitama.
ditemukan sebagai kesimpulan Muttaqin, Husein Fajri. 2017.
pelaksanaan penelitian ini, yaitu: “PENGARUH CAR, BOPO, NPL
1. CAR memberikan pengaruh secara dan LDR TERHADAP ROA PADA
positif dan signifikan terhadap ROA BANK KONVENSIONAL DI
Bank Umum Konvensional yang INDONESIA.” eJournal
terdaftar di BEI. Administrasi Bisnis 5(4):1229–40.
2. Adanya hubungan negatif dan tidak Rembet, Watung E. Claudia, and Dedy
signifikan LDR yang diberikan LDR N. Baramuli. 2020. “Pengaruh Car,
kepada ROA pada Bank Umum Npl, Nim, Bopo, Ldr Terhadap
Konvensional yang terdaftar di BEI. Return on Asset (Roa) (Studi
3. NPL memberikan pengaruh negatif Bank Umum Swasta Nasional
dan signifikan terhadap ROA pada Devisa Yang Terdaftar Di Bei).”
Bank Umum Konvensional yang Jurnal EMBA: Jurnal Riset
terdaftar di BEI. Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
4. CAR, LDR serta NPL memberikan Akuntansi 8(3):342–52. doi:
pengaruh secara simultan terhadap 10.35794/emba.v8i3.30085.
ROA pada Bank Umum Konvensional Zeuspita, Ayu Chntya Arie, and I. Putu
yang terdaftar di BEI. Yadnya. 2019. “Pengaruh Car, Npl,
Der dan Lar Terhadap Roa Pada
Bank Umum Di Bursa Efek
DAFTAR PUSTAKA Indonesia.” E-Jurnal Manajemen
Abdurrohman, D. Fitrianingsih, A. Fuad Universitas Udayana 8(12):7411.
Salam, Y. Putr. 2020. “Pengaruh

Anda mungkin juga menyukai