Nim : 19120008
Polusi udara
Salah satu dampak yang biasa terjadi pada suatu bandara dan mungkin dampak
yang paling sulitdikendalikan adalah kebisingan. Sejak dimulainya era pesawat terbang
komersial bermesin jet pada1959, terjadi perubahan yang dramatis pada masalah
kebisingan bandara dalam bentuk danbesarannya.Kebisingan didefinisikan sebagai
bunyi yang berlebihan atau yang tidak diinginkan. Kebisingan tidakdiinginkan karena
menjengkelkan manusia, mengganggu percakapan, mengganggu tidur, dan
dalamkondisi ekstrem berbahaya bagi kesehatan. Dampak negatif kebisingan terhadap
kesehatan manusiadapat terjadi dalam jangka panjang (kronis) dan dampak yang terjadi
biasanya sulit bahkan mungkintidak dapat di bendera kembali.Bunyi atau suara baik
berupa kebisingan maupun tidak, ditimbulkan oleh getaran yang merambatmelalui suatu
media, seperti udara, udara atau logam. Bila suatu objek bergetar, akan
menimbulkangangguan berupa variasi pada tekanan atmosfer yang normal dalam skala
kecil yang cepat.Kebisingan dikarakteristikkan oleh tingkat bunyinya (sound level),
spektrum frekuensinya, danvariasinya terhadap waktu.
Jumlah operasi penerbangan setiap hari dan waktu terjadinya dapat sangat
mempengaruhi tingkatgangguan yang dialami penduduk di sekitar bandara. Suatu
penelitian yang dilakukan di sekitarBandara Heathrow, London, Inggris menunjukkan,
kebisingan akibat paparan sejumlah pesawatterbang merupakan salah satu faktor
terpenting yang mempengaruhi tingkat gangguan padamasyarakat.Keseriusan masalah
kebisingan ini melahirkan peraturan oleh Federal Aviation Administration
(FAA),Amerika Serikat, yaitu Federal Aviation Regulation Part 36 pada tahun 1969
tentang standarkebisingan untuk pendaftaran baru pesawat terbang bermesin turbojet.
Masalahkebisingan pesawat terbang ini tentunya terjadi juga di seluruh dunia yang
karenanyaOrganisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) juga mengeluarkan
peraturan serupa (ICAOLampiran 16 Perlindungan Lingkungan) untukseluruh
anggotanya, termasuk Indonesia.Polusi udaraPolusi udara dan udara merupakan dampak
h'ngkungan yang paling serius dan paling kompleks dalampengembangan dan
pengoperasian suatu bandara.Polutan yang terkandung dalam gas buang mesin pesawat
terbang terutama terdiri atas karbonmonoksida (CO), karbon dioksida (CO2),
hidrokarbon, nitrogen oksida (NOX), soof (jelaga), dan partikellainnya. Gas buang ini
juga mengandung asam organik yang berbahaya serta polutan yang terbuangke atmosfer
merupakan fungsi dari jenis pesawat terbang dan mesinnya, fasa operasi pesawatterbang
dan berapa Jama mesinpesawat terbang tersebut beroperasi pada setiap fasa.Fasa operasi
penerbangan yang memerlukan perhatian khusus karena menimbulkan polusi dibandara
adalah taxi (pergerakan pesawat terbang antara apron/tempat paHr pesawat terbang
danlandasan pacu) atau dalam keadaan idle, take off (lepas landasan), climb Out
(terbang menanjak darilepas sampai landasan ketinggian 3.000 kaki/1.000 m), approach
(ancangan untuk mendarat dariketinggian 3.000 kaki sampai pesawat terbang
menyentuh landasan), dan landing (mendarat).
Untuk kebanyakan pesawat terbang bermesin jet, laju emisi polutan karbon
monoksida danhidrokarbon paling besai terjadi ketika pesawat terbang sedang taxi atau
idle dan laju emisioksida nitrogen paling besar terjadi ketika pesawat terbang lepas
landas. Penguapan bahan bakardari tumpahan yang terjadi saat pengisian dan dari tangki
bahan bakar dapat menimbulkanpenambahan jumlah polusi udara yang signifikan di
bandara.Sebanyak 25% polutan lainnya dihasilkan dari kendaraan para penumpang,
pekerja, dan tamubandara. Polusi lainnya disebabkan oleh pemakaian bahan bakar
minyak yang digunakan olehperalatan layanan darat.Polusi udaraPolusi air umumnya
berupa limbah, dapat terjadi secara langsung, dari pembangunan danpengoperasian
bandara dan secara tidak langsung, dari pengembangan lahan yang terimbas
dengankehadiran bandara.
Dampak daur hidup tumbuhan dan hewan serta perubahan yang dapat terjadi
terhadap sirkulasialami dan pendistribusian air sebagai akibat pembangunan dan
pengoperasian bandara mungkin memang tidak seserius akibat yang dibahasa
sebelumnya. Akan tetapi,mungkin juga dapat menjadi faktoryang tersembunyi dan
berbahaya.Tiga masalah hidrologi utama yang berkaitan dengan pembangunan bandara
adalah banjir,terganggunya aliran udara, dan gangguan kadar garam. Ekologi
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan antara kehidupan tumbuhan
dan hewan dengan lingkungannya. Dampak bandaraterhadap ekologitentu terhadap
tumbuhan dan hewan hampir kentara dan baru akan terlihatsetelah 10,20,bahkan 30
tahun kemudian.Dampak ekologi dapat terjadi selama pembangunan bandara, akibat
operasi penerbangan setiaphari atau pembangunan yang terjadi di sekitar bandara yang
terpicu adanya kehadiran bandara.
Kecanggihan pesawat terbang masa kini yang mempunyai tenaga mesin dan
kecepatanlebih tinggi dimanfaatkan untuk terbang menanjak lebih cepat setelah lepas
landas untuk mengurangiefek kebisingan di sekitar bandara. Ancangancang mahal
dilakukan dengan teknik berkelanjutanpendekatan keturunan juga untuk mengurangi
efek kebisingan. Dampak burukemisi gas buang ketika taksidisiasati dengan hanya
menggunakan satu mesin(untuk pesawat terbang dengan dua mesin)denganputaran
mesin yang lebih tinggi untuk mengurangi kadar CO2 dan hidrokarbon. Saat
inidikembangkan pemakaian motor listrik untuk menggerakkan roda pesawat terbang
untuk taxi danbukan memakai tenaga mesin pesawat (electric green taxiingsistem).
Lahan kendaraanperalatan service yang memakai bahan bakar minyak juga banyak yang
diganti dengan tenagamotor listrik.
1. Gangguan Fisiologis
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah
tidur, dan cepatmarah. Bila kebisingan yang diterima dalam waktu lama dapat
menyebabkan penyakit psikosomatikberupa gastritis, jantung, stres, kelelahan danlain-
lain.
3. Gangguan Komunikasi
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa
atau melayang, yangdapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing
(vertigo) atau mual-mual.
3. Trauma Akustik
Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak sebagian atau seluruh
alat pendengaran yangdisebabkan oleh pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan
dari bising dengan intensitasyang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat
keras, seperti suara ledakan meriamyang dapat memecahkan gendang telinga, merusak
tulang pendengaran atau saraf sensorisaya.
4. Prebikusis
Penurunan daya dengar akibat pertambahan usia merupakan gejala yang hampir
dialamisemua orang dan dikenal dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada
nada tinggi). Gejala iniharus diperhitungkan jika menilai penurunan dayadengar akibat
pajanan bising di tempat kerja.
5. Tinitus
Bandara atau bandar udara merupakan suatu sarana publik yang memfasilitasi
berbagai aktivitas pesawat terbang seperti kedatangan, keberangkatan, dan perawatan.
Fasilitas paling minimal yang harus dimiliki oleh sebuah bandara adalah landasan pacu
agar pesawat dapat lepas landas dan mendarat. Umumnya bandara dilengkapi dengan
berbagai fasilitas-fasilitas lain seperti ruang tunggu penumpang, hanggar, dan toko
souvenir. Keberadaan bandara memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.