Anda di halaman 1dari 7

Nama anggota:

1. Alung kiromul risky 191910601030


2. Alifiyah haafizhoh 211910601015
3. Hanifatuz Zahra 211910601069

PENGARUH PERJALANAN TRANSPORTASI SEKTOR PARIWISATA


TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PEMANASAN GLOBAL DARI
EMISI CO2 DI NEGARA KONTINEN

Perubahan Iklim atau perubahan variabel iklim ialah perubahan suhu, tekanan
udara, angin~ curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari pemanasan global.
Pemanasan global (Global Warming) adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, taut dan daratan bumi. Rata-rata temperatur ini telah meningkat dari 15°C menjadi
15.6°C. Hasil pengukuran yang lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data
pengukuran sate lit sejak tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat teijadi
setelah tahun 1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Akibat dari panasnya bumi
mengakibatkan penguapan tinggi dan curah hujan turun secara tidak menentu hingga akhir
tahun 2007. Secara kuantitatif nilai perubahan.

Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin ekonomi penghasil devisa bagi


pembangunan ekonomi di suatu negara, tidak terkecuali. prinsipnya pariwisata memiliki
spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas bagi suatu negara. Pembangunan
kepariwisataan pada dasarnya ditujukan untuk persatuan dan kesatuanbangsa, penghapusan
kemiskinan (poverty alleviation), pembanguna berkesinambungan(sustainable development),
pelestarian budaya (cultural preservation), pemenuhan kebutuhanhidup dan HAM,
peningkatan ekonomi, dan industri, sekaligus pengembangan teknologi.

Transportasi udara menjadi aspek prioritas permasalahan kerawanan efek global


warming dengan adanya pencemaran udara dari bahan bakar yang digunakan. Pariwisata
menjadi alternatif peningkatan kualitas kerawanan pencemaran udara melalui transportasi
pesawat dan belum dilakukan upaya solusi tepat guna dan kesepakatan antara beberapa
negara dalam pengurangan dampak emisi global.

DAMPAK BAGI TRANSPORTASI DALAM SEKTOR PARIWISATA

Dampak polusi udara bagi transportasi terutama gangguan jarak pandang baik di
darat, laut, maupun udara yang mengakibatkan turunnya tingkat pelayanan seperti penundaan
dan pembatalan penerbangan dan pelayaran. Selain itu, gangguan asap yang berasal dari
kebakaran hutan acap kali terjadi. Tidak jarang gangguan jarak Pencemaran Udara dari
Transportasi 13 pandang ini menyebabkan kecelakaan. Dalam keadaan tertentu partikel debu
dalam jumlah sangat besar yang terlepas ke udara juga dapat membahayakan penerbangan
seperti pada debu vulkanik akibat letusan gunung . Adapun dampak peningkatan GRK adalah
pemanasan global yang antara lain mengakibatkan anomali cuaca, yaitu cuaca menjadi lebih
sulit di prediksi dan lebih ekstrem seperti curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu
singkat, angin kencang, badai, yang menyebabkan banjir, tanah longsor, gelombang laut yang
besar; sehingga mengganggu aktivitas transportasi, merusakkan infrastruktur, dan juga tidak
jarang menyebabkan kecelakaan.

ALTERNATIF MENGATASI GLOBAL WARMING

Sebagai Alternatif pengurangan efek global warming dari kondisi pariwisata


internasional rata-rata dipengaruhi dari polusi sarana transportasi massal salah satunya adalah
pesawat terbang, semakin meningkat daya tarik wisata semakin meningkat juga aktifitas
transportasi lintas negara, oleh karena itu dengan mempertimbangkan berbagai alternatif
permasalahan yang terjadi secara internasional

1. Pertama, mengurangi jumlah penerbangan berarti berhadapan dengan kepentingan


salah satu industri terbesar di dunia,antara lain industri pembuatan pesawat
komersial. Sebagai contoh, pabrik pesawat Boeing harus mengeluarkan dana
sebesar US$8-10 milyar untuk mengembangkan pesawat terbarunnya, Boeing 787
Dreamliners. Sementara itu, dalam kurun waktu 20 tahun, Cina diperkirakan akan
menginvestasikan US$200 milyar untuk membeli sebanyak 1.300 pesawat
komersial (Vasigh, 2008). Oleh karena sektor transportasi udara melibatkan
kepentingan finansial yang luar biasa besarnya, upaya tersebut dapat
menimbulkan persoalan politis yang sangat besar
2. Kedua, pengurangan jumlah penerbangan dapat dilakukan antara lain dengan
menggunakan alternatif kereta api bertenaga listrik untuk perjalanan jarak dekat
hingga antara 1.500-2.000 km. Kereta api bertenaga listrik dapat dikatakan 100%
bebas emisi gas rumah kaca. Namun demikian, diperlukan beberapa syarat untuk
mendorong wisatawan agar lebih memanfaatkannya dibandingkan dengan moda
transportasi lainnya, termasuk pesawat terbang, yaitu: kenyamanan, kualitas dan
harga. Ini berarti bahwa penggantian moda transportasi karena semata-mata tujuan
pengurangan gas rumah kaca, tidak secara otomatis akan berhasil. Sebagai contoh,
di Jerman,hanya 2% penumpang kereta api yang memilih moda transportasi
tersebut karena alasan ramah lingkungan. Disamping itu, perlu diperhatikan
bahwa upaya tersebut kemungkinan besar akan membutuhkan investasi dalam
jumlah yang sangat besar untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan.
3. Ketiga, pengurangan jumlah penerbangan jarak jauh justru akan lebih 155 banyak
merugikan kepentingan pembangunan kepariwisataan negara sedang berkembang.
Hal ini disebabkan perjalanan jarak jauh dimaksud pada umumnya adalah menuju
negara-negara tersebut
4. Keempat, berkaitan dengan dorongan untuk “stay longer” di destinasi pariwisata,
hal tersebut tidak dapat dipaksakan kepada wisatawan, karena bergantung dari
kualitas destinasi pariwisata dan pelayanan jasa yang bersangkutan. Oleh karena
itu, dalam jangka panjang, peningkatan kualitas destinasi pariwisata dan
pelayanan jasa terkait secara tidak langsung akan memberikan kontribusi sangat
penting terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca
5. kan sebagai pedoman untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kelima, masalah
penting yang harus diperhatikan adalah bahwa tidak akan ada pariwisata tanpa
wisatawan. Dengan demikian, perilaku konsumsi wisatawan memegang peran
sangat penting dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. Meskipun begitu,
perubahan pola perilaku dimaksud pada suatu tingkat tertentu justru akan
merugikan kepariwisataan di negara sedang berkembang. Hal ini disebabkan
masalah tersebut erat kaitannya dengan kapasitas teknologi negara sedang
berkembang untuk menyediakan barang dan jasa yang ramah lingkungan.

Untuk mencapai tujuan penurunan emisi tersebut, ICAO telah merekomendasikan


beberapa pendekatan untuk menurunkan emisi yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi empat pilar sebagai berikut:

1. Penerapan teknologi baru dan pembuatan standar yang lebih ketat dalam industri
pesawat terbang.
2. Efsiensi dalam operasi penerbangan.
3. Penggunaan bahan bakar alternatif.
4. Mekanisme pasar karbon/Market Based Mechanism (antara lain berupa Sistem
Karbon Ofset)

Secara umum, ICAO menargetkan penurunan emisi sebagai berikut:

a. Carbon Netral Growth mulai tahun 2020. ICAO menargetkan mulai tahun 2020 tidak
ada kenaikan emisi dari penerbangan internasional meskipun industri penerbangan
internasional terus tumbuh. Berarti mulai tahun 2020, setiap kenaikan emisi akibat
pertumbuhan aktivitas penerbangan internasional harus bisa sepenuhnya di
kompensasikan dengan berbagai upaya penurunan emisi dari sektor penerbangan.
b. Penurunan 50% emisi pada tahun 2050 terhadap base line tahun 2005. Dengan
target ini, berarti tingkat emisi sektor penerbangan internasional akan terus
diturunkan dengan berbagai upaya sedemikian rupa sehingga diharapkan pada
tahun 2050 tingkat emisinya sudah sangat menurun bahkan akan lebih rendah
sebesar 50% dari tingkat emisi penerbangan internasional dibandingkan dengan
tahun 2005.

Penurunan emisi melalui upaya kemajuan teknologi, operasional efsiensi, dan infrastruktur
yang lebih ramah lingkungan; secara lebih perinci dapat dijabarkan sebagai upaya-upaya
sebagi berikut.

TEKNOLOGI PESAWAT

 Mesin pesawat/engine yang lebih efsien, lebih hemat bahan bakar, lebih sedikit
emisi, dan lebih rendah suara (lebih quiet).
 Mengurangi daya hambatan (drag), dengan bentuk pesawat yang lebih aerodinamis,
termasuk menambahkan wing
 let atau shark-let di ujung tip sayap pesawat(wing tips).
 Menggunakan struktur dan badan pesawat lebih ringan, antara lain dengan
menggunakan material komposit yang lebih ringan.
 Membuat pesawat yang lebih besar kapasitas angkutnya (catatan: pesawat
penumpang komersial terbesar saat ini adalah Air-Bus type A 380)

OPERASIONAL EFISIENSI
o Penggunaan rute yang lebih pendek/langsung.
o Menyiapkan bandara cadangan yang lebih dekat sehingga mengurangi bahan bakar
cadangan yang harus dibawa.
o Modernisasi prosedur navigasi; Required Navigation Performance (RNP) approach
menggantikan Actual Navigation Performance (ANP)
o Prosedur tahapan take of dan Landing yang kontinu.
o Mengurangi jarak separasi antara pesawat di udara baik secara vertikal maupun
horizontal. - Modernisasi radar navigasi dan peralatan komunikasi.
o Pengaturan bandara yang lebih efsien.
o Gedung terminal yang lebih ramah lingkungan.
o Penggunaan kendaraan bertenaga listrik untuk fasilitas pendukung.
o Penggunaan sumber listrik tenaga matahari.
o Penggunaan lampu-lampu bandara yang hemat energi (antara lain menggunaakan
lampu LED).
STUDI KASUS
1. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah
satu sumber pendapatan daerah di Negara Norwegia. Pariwisata adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam
penyediaan lapangan kerja, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian di
suatu daerah atau negara tujuan wisata.

2. Emisi CO2 dari perjalanan wisata Negara Norwegia dengan berbagai macam mode
transportasi, yaitu penerbangan, maritim (feri dan kapal pesiar) dan transportasi darat
(jalan dan kereta api). Penelitian ini mencakup informasi rinci tentang perjalanan
wisata domestik maupun internasional.

3. Total emisi CO2 transportasi untuk wisatawan diperkirakan sebesar 8.530 kt, yang hal
ini setara dengan 19% dari emisi CO2 nasional Negara Norwegia. Dari emisi tersebut,
wisatawan internasional yang berkunjung ke Norwegia adalah bertanggung jawab atas
3.273 kt CO2, sedangkan perjalanan oleh orang Norwegia menyumbang 4.875

TRANSPORTASI LAUT

1. Penerbangan dan transportasi laut ditemukan sebagai sumber emisi terbesar, yang
masing-masing bertanggung jawab atas 71% dan 21% dari total emisi CO2.
Penerbangan merupakan subsektor penyumbang terbesar terutama karena banyaknya
wisatawan dan jarak bepergian yang jauh. Sedangkan faktor emisi tertinggi per
kilometer penumpang ditemukan untuk kapal pesiar dan feri yang mengangkut mobil
selain penumpang.
2. Emisi wisatawan dari sektor penerbangan pariwisata dihitung dari data spesifik
pergerakan pesawat untuk penerbangan ke, dari dan di dalam Negara Norwegia. Untuk
setiap penerbangan, konsumsi bahan bakar (kg) dihitung berdasarkan pada jenis
pesawat, faktor emisi spesifik per pesawat, jarak setiap penerbangan.
3. Selain itu, orang Norwegia yang bepergian keluar negeri dalam perjalanan pesiar ke
Karibia dan laut Mediterania bertanggung jawab atas sekitar 46 kt. Sebagian besar
emisi kapal pesiar (yaitu, 532 kt) dapat dikaitkan dengan penumpang internasional .
Hanya 30% dari malam penumpang di kapal pesiar domestik melibatkan orang
Norwegia

TRANSPORTASI DARAT

1. Emisi dari transportasi darat harus diperhitungkan dalam pelaporan penjualan bahan
bakar nasional. Pendekatan untuk menghitung emisi turis yaitu dengan menentukan
bagian emisi jalan yang disebabkan oleh perjalanan liburan.
4. Beberapa metrik utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 18% perjalanan yang
dilakukan oleh orang Norwegia adalah perjalanannya waktu luang, orang Norwegia
yang berusia di atas 13 tahun melakukan perjalanan 0,74 perjalanan per bulan,
perjalanan liburan panjang ( mobil 24% dan 74%, bus 2% dan 4%, feri 7%dan 1%)

TRANSPORTASI UDARA
Sektor yang paling banyak mengeluarkan emisi adalah penerbangan, di mana
penumpang Norwegia mengeluarkan emisi 3.573 kt, saat bepergian untuk bisnis (760 kt)
atau liburan (2813 kt). Demikian pula penumpang internasional memancarkan 2.220 kt,
dengan 669 dan
1.551 kt untuk perjalanan bisnis dan liburan, masing-masing.

Pemerintah Norwegia telah menerapkan banyak kebijakan dan menetapkan target-


target yang dapat dibilang ambisius dalam green movement ini. Salah satu diantaranya adalah
untuk menjadikan sumber energi mereka 100% dari air dan target emisi nol karbon untuk
transportasi darat. Di Norwegia, sektor transportasi menyumbang 60% emisi dari sektor non-
kuota di Norwegia, oleh karena itu dengan memangkas emisi di sektor tersebut akan sangat
berdampak penting pada komitmen iklim yang mereka tetapkan.
Adapun target-target di bidang transportasi tersebut antara lain adalah:

1. Pada tahun 2025 : semua penjualan kendaraan penumpang dan van (light van) harus
nol emisi dan semua bus kota (city bus) harus nol emisi atau menggunakan biogas.
2. Pada tahun 2030 : semua penjualan kendaraan berat (heavy van), 75% bus jarak jauh
dan 50% truk harus nol emisi, dan pendistribusian barang-barang di kota-kota besar
harus bebas emisi.

Jumlah mobil listrik di Norwegia mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya.


Untuk perbandingan pada tahun 2017-2018 saja meningkat sebesar 40,6%. Yang luar biasa
jika kita melihat perubahan dalam lima tahun, yaitu periode 2013-2018 yang meningkat
sebesar 999,3%. Saat ini, di Norwegia terdapat lebih dari 200.000 mobil listrik dan
diperkirakan akan terus meningkat dalam jumlah yang signifikan.
Jadi, di Norwegia kenaikan kendaraan listrik dilihat sebagai salah satu langkah
penting untuk mengurangi emisi karbon, serta untuk membentuk sistem transportasi yang
lebih ‘hijau’ yang diharapkan dapat tercapai dengan political will yang tinggi dan konsisten,
digabungkan dengan beragam insentif finansial, kerja sama dengan sektor industri dan
didukung infrastruktur yang memadai.
KESIMPULAN
Transportasi merupakan salah satu dampak dalam sektor pariwisata yang dapat
menimbulkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Wisatawan tampak sangat
menyadari masalah perubahan iklim tetapi sebagian besar tidak mau mengubah perjalan
mereka. Negara Norwegia, Rusia dan lain lain sebagian besar dikaitkan meningkatnya polusi
dan perubahan yang diakibatkannya dalam iklim global. Negara Norwegia yang
menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim terbesar yaitu disebabkan oleh

Anda mungkin juga menyukai