Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM KDM DALAM KESEHATAN GIGI

1 Tema Modul Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman


2 Mata Kuliah/Kode KDM Dalam Kesehatan Gigi / KG3 407
3 Jumlah SKS 2 SKS (Praktikum)
4 Alokasi Waktu 1 SKS Praktik = 120 menit
5 Semester/TA IV / 2020-2021

Disiapkan Oleh: Disahkan Oleh: Disiapkan Oleh:


Dosen Pengampuh Dosen Pengampuh: Dosen Pengampuh
(Penanggung Jawab) (Penanggung Jawab)

Jeanne d;Arc Adam, S.Pd. M.Kes Ni Luh Jayanthi Desyani, M.Kep, Ireine N. Dajoh, S.ST
Nip: 197312191993032001 Ns, Sp, Kep.MB Nip: 19740801993032001
Nip:

JENIS PRAKTIKUM 1. Tahap Sebelum Perawatan Tindakan Scalling


2. Tahap Perawatan Tindakan Scalling
3. Tahap Sesudah Perawatan Tindakan Scalling
TUJUAN Mengetahui Dan Memahami Bagaimana
1. Tahap Sebelum Perawatan Tindakan Scalling
2. Tahap Perawatan Tindakan Scalling
3. Tahap Sesudah Perawatan Tindakan Scalling

A. DASAR TEORI
A. Pengertian Pembersihan Karang Gigi (Scaling)
Scaling dan Root Planing
Scaling dan root planning adalah proses membuang plak dan karang gigi yang
dapat menyebabkan inflamasi untuk memulihkan kesehatan gusi secara menyeluruh.
Scaling adalah proses dimana plak dan karang gigi dibuang dari permukaan
supragingiva (bagian atas gusi) dan subgingiva (bagian bawah gusi), sementara root
planing adalah proses dimana sisa karang gigi yang berada di sementum dikeluarkan
dari akar gigi untuk menghasilkan permukaan gigi yang halus, keras, dan bersih.
Scaling dan root planing bukan merupakan dua prosedur yang terpisah; keduanya
termasuk dalam perawatan periodontal dasar (Dibart, 2010).
Peralatan yang digunakan pada proses scaling dan root planing disebut scaler. Ada
dua tipe scaler, yaitu scaler manual dan scaler ultrasonik. Scaler manual
mengandalkan kekuatan tangan operator dalam pemakaiannya, sedangkan scaler
ultrasonik menggunakan tenaga listrik.
Proses scaling dan root planning
Proses ini terdiri dari :
 Scaling supragingiva membersihkan karang gigi yang terdapat di bagian atas gusi,
tepatnya pada mahkota gigi.
 Scaling subgingiva membersihkan karang gigi yang terdapat di bagian bawah gusi,
tepatnya pada akar gigi.
Root planning kelanjutan dari scaling subgingiva membersihkan sisa
karang gigi pada sementum akar gigi.

B. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Dalam Keperawatan Gigi


Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kebutuhan akan rasa nyaman pada
perawatan gigi dalam terpenuhi, di antaranya yaitu sebelum perawatan, tahap
perawatan, setelah perawatan.
Kebutuhan rasa nyaman dalam perawatan gigi wajib diberikan kepada pasien sebagai
salah satu hak pasien dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi. Jika kebutuhan pasien akan
rasa nyaman ini tidak dipenuhi maka sudah dapat dipastikan bahwa pasien trauma
berkepanjangan dan pastinya tidak mau lagi untuk dirawat kesehatan gigi dan mulutnya.
Untuk itulah kita sebagai operator harus memperhatikan segala tindakan yang akan kita
lakukan agar tidak membuat kesalahan kepada pasien sehingga pasien tidak merasa nyaman
dalam perawatan gigi. Kebutuhan rasa nyaman setiap pasien ini relative karena setiap
karekter pasien berbeda-beda jadi disini dibutuhkan kejelian operator untuk bisa
memposisikan diri dan tahu bagaimana caranya membuat nyaman setiap pasien dalam
perawatan gigi.

B. TAHAP SEBELUM PERAWATAN DALAM TINDAKAN SCALLING

TAHAP DOKUMENTASI

Dental resepsionist menyambut pasien


yang datang ke klinik gigi dengan ramah
ramah dan murah senyum.

Memberikan informasi kepada pasien


tentang tindakan yang dilakukan di klinik,
ajaklah berbincang-bincang mengenai
masalah kesehatan gigi atau yang dialami
pasien saat ini.

Setelah pasien mengetahui dan memilih


perawatan yang akan dilakukan, maka
dental resepsionist memberikan nomor
antrian kepada pasien lalu
memperislahkan pasien untuk duduk
diruang tamu sampai nomor antrian akan
dipanggil.
Setelah nomor antrian pasien dipanggil,
selanjutnya dental resepsionist
memberikan data pasien kepada dental
assistant.

Selanjutnya dental assistant menyiapkan


dental unit beserta alat dan bahan untuk
melakukan tindakan.

Setelah ruang kilinik siap, dental assistant


memanggil pasien sesuai dengan nomor
urut.

Setelah pasien masuk ke dalam klinik,


dental assitant mengarahkan pasien untuk
duduk dimeja operator untuk melakukan
anamnese.

Setelah pasien selesai anamnese, dental


asistant mempersilahkan pasien untuk
duduk pada dental unit dan membantu
pasien untuk duduk senyaman mungkin
pada dental unit mulai dari cara duduk
dan posisi sandaran pasien yang benar
.
Selanjutnya, setelah pasien merasa
nyaman duduk pada dental unit. Dental
asistant memasangkan celemek pada
pasien, yang sebelumnya sudah
ditanyakan terlebih dahulu, apakah pasien
ingin memasangnya sendiri. Jika tidak,
maka dental assistant memasangkannya
agar pasien merasa aman dan nyaman
dengan hal seperti ini.

C. TAHAP PERAWATAN DALAM TINDAKAN SCALLING

TAHAP DOKUMENTASI
Pertama persiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan, disini operator harus
menyiapkan alat seperlunya saja karena
dengan begitu pasien merasa nyaman
dengan tidak banyaknya melihat alat,
dan operator mejelaskan juga alat
tersebut digunakan buat apa saja.

Selanjutnya pada saat mengidentifikasi


masalah pasien yang sebelumnya sudah
ditanyakan langsung kepada pasien,
pada saat melakukan penetesan
disclosing operator harus mejelaskan
terlebih dahulu, apa itu disclosing
fungsinya untuk apa, cara kerjanya
bagaimana, dan efek sampingnya
dijelaskan kepada pasien.

Selanjutnya periksa kondisi gigi pasien


dengan melihat plak dan karang giginya,
kemudian antarkan pasien melakukan
menyikat giginya, disitu operator harus
memberikan cara menyikat gigi yang
baik, tentunya dengan meminta maaf
dulu karena terkadang hal ini membuat
pasien tersinggung.
Selanjutnya pada saat melakukan
diagnosa masalah pasien/ pada saat
memeriksakan gigi pasien, operator
haruslah berhati- hati dalam
menggunakan alat agar pasien tidak
mendapatkan luka dari
kecerobohan kita.

Apabila ada pasien yang ingin


dilakukan scalling, jelaskan terlebih
dahulu alat- alat yang akan digunakan
dan resiko- resiko saat scalling
dilaksanakan, da operator tidak boleh
membiarkan mulut pasien terbuka
terlalu lama karena akan mengakibatkan
pasien kurang nyaman.

Selanjutnya setelah selesai tindakan


berikan antiseptik agar tidak terjadi
infeksi dan iritasi, dan untuk
memberikan kenyamanan beritahu
pasien bahwa perawatannya telah selesai
dan pasien diminta untuk melihat
hasilnya.

D. TAHAP SESUDAH PERAWATAN DALAM TINDAKAN SCALLING

TAHAP DOKUMENTASI

Setelah perawatan selesai, kembalikan


posisi duduk pasien ke posisi duduk
yang semula agar tidak merasa pegal
pada bagian leher dan punggungnya.

Bantu pasien untuk membukakan


celemek, dan jangan lupa menanyakan
kembali apakah pasien tersebut ingin
melepaskan sendiri atau dibantu oleh
operator tersebut, tetapi sebaiknya untuk
memberikan rasa nyaman operator
membantu membukakan celemek.
Jelaskan kepada pasien apabila ada
tindakan yang harus dilakukan kembali
untuk menyelesaikan perawatan tersebut
dan buatlah waktu yang di janjikan
sesuai kesepakatan bersama.

Memberikan intruksi kepada pasien


untuk memelihara giginya seperti
dengan menggosok gigi yang benar dan
waktu yang tepat, dan disarankan untuk
berkunjung minimal 6 bulan sekali.

Antarkan pasien sampai keluar tempat


praktek dengan membukakan pintu, dan
ucapkan rasa terimakasih atas
kunjungannya.

Dosen Pengampuh Dosen Pengampuh: Dosen Pengampuh


(Penanggung Jawab) (Penanggung Jawab)

Jeanne d;Arc Adam, S.Pd. M.Kes Ni Luh Jayanthi Desyani, M.Kep, Ireine N. Dajoh, S.ST
Nip: 197312191993032001 Ns, Sp, Kep.MB Nip: 19740801993032001
Nip:
NAMA ANGGOTA PRAKTIKUM:

1. Afrilia Simon 12. Fatmawati Cikal Karim


2. Clarissa Pitoy 13. Floretta Pendong
3. Esther Elungan 14. Fristy Tamasole
4. Gabriela Barakati 15. Geby Palebo
5. Juliken Tilembulang 16. Gloria Margareta Naharia
6. Tricia Horimu 17. Havilia Regita Tendeken
7. Ade Tasya 18. I G. A. Thalia Mahayani
8. Andre Boseke Adam 19. Maria Syaron
9. Clarissa Barends 20. Marnitha Duma
10. Dessy Tuharea 21. Putu Gina Sakaranti
11. Farenzia Imelda 22. Suci Eka Putri Djangko

Anda mungkin juga menyukai