Anda di halaman 1dari 30

DENTAL ASSISTANT

“ISOLASI AREA KERJA DAN STERILISASI”

Dosen: Sariyem, S.Si.T, M.Kes

DISUSUN OLEH:

TIARANINGTYAS FEBRIANA P.S.

P1337425220110

KELAS 2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


DIV KEPERAWATAN GIGI
2020/2021
A. Kegiatan : Isolasi Area Kerja dan Sterilisasi

B. Waktu diskusi : Selasa, 16 Maret 2021

C. Tujuan :
1. Mengetahui alat alat yang digunakan dalam isolasi daerah kerja
2. Mengetahui fungsi masing- masing alat isolasi daerah kerja
3. Mengetahui cara penggunaan dan waktu penggunaan masing-
masing alat isolasi daerah kerja
4. Mengetahui jenis – jenis sterilisasi
5. Mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam sterilisasi
6. Mengetahui cara melakukan sterilisasi

D. Target kompetensi :
1. Mahasiswa mengetahui alat alat yang digunakan dalam isolasi
daerah kerja
2. Mahasiswa dapat memahami fungsi masing- masing alat isolasi
daerah kerja
3. Mahasiwa memahami cara penggunaan dan waktu penggunaan
masing- masing alat isolasi daerah kerja
4. Mahasiswa mengetahui jenis – jenis sterilisasi
5. Mahasiswa mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
sterilisasi
6. Mahasiswa mempu menguasai cara melakukan sterilisasi

E. Proses diskusi :
Pada hari Selasa, 16 Maret 2021 dilakukan diskusi dengan pemaparan materi
diskusi dengan menggunakan PPT secara daring. Pemaparan materi presentasi
dimulai dari kelompok A dan setelah itu dilanjukan dengan kelompok B. Kemudian
setelah proses presentasi selesai dilanjutkan dengan evaluasi oleh Ibu Sariyem
sebagai dosen pembimbing, dan yang terakhir sesi pertanyaan.

F. Hasil diskusi :

1.
1. Mahasiswa menjawab pertanyaan - pertanyaan dan mengisi list
berikut ini!

a. Berapa ukuran cotton roll yang dibutuhkan untuk pasien dewasa dan anak?
Jawab:
 Pasien Dewasa : Panjang 3-4 elemen gigi permanen, Diameter 1 cm
 Pasien Anak-anak : Panjang 3-4 elemen gigi susu, Diameter 0,5 cm
b. Apa yang mendasari ukuran tersebut?
Jawab:
Ukuran tersebut ditetapkan supaya tidak kepanjanga dan memberi kenyamanan
pada pasien, serta memastikan agar mulut pasien terbuka dan menahan agar air
liur tidak menetes ke mulut
c. Bagaimana cara meletakkan cotton roll yang benar di rongga mulut?
Jawab:
 Pada rahang atas: Di sekitar vestibulum sebelah bukal pada salah satu gigi
posterior, Di sekitar vestibulum sebelah bukal pada sisi kanan dan kiri gigi
anterior, Tidak boleh mengenai frenulum
 Pada rahang bawah: Di sekitar vestibulum sebelah bukal gigi posterior, Di
sekitar vestibulum sebelah kanan dan kiri gigi anterior (tidak boleh mengenai
frenulum anterior), Sebelah lingual di bawah lidah (tidak boleh mengenai
frenulum lingual)
d. Sebutkan perbedaan tongue holder dan jelaskan kegunaan masing-masing!
Jawab:
 Tongue Holder terdiri dari :
1. Penahan lidah
2. Penahan dagu
3. Tangkai dan klep
4. Klep penjepit
5. Per pada tangkai
6. Klep pengatur penahan dagu
 Kegunaan : Untuk menahan lidah pada waktu penambalan gigi dan topikal
aplikasi pada rahang bawah
e. Kapan tongue holder digunakan?
Jawab:
Pada waktu melakukan penumpatan gigi rahang bawah dan pada waktu
melakukan topikal aplikasi
f. Apa perbedaan antara tongue holder dan cheek retractor?
Jawab:
 Cheek retractor
Ciri-ciri: Terbuat dari stainless steel, Bentuk lurus dengan ujung melebar dan
melengkung
Kegunaan: Menahan/menjepit mucosa pipi
 Tongue holder
Ciri-ciri: Terbuat dari Stainless steel, Terdiri dari : Tangkai tongue holder, Daun
penahan dagu, Daun penahan lidah (Bagian tengah, Bagian kiri,Bagian kanan)
Kegunaan: Untuk menahan lidah pada waktu penambalan gigi rahang bawah
dan pada waktu melakukan topikal aplikasi
g. Kapan cheek retractor digunakan?
Jawab:
Cheek retractor sangat cocok digunakan untuk pengerjaan orthodontik dan selama
pengambilan foto menggunakan X-ray atau untuk menarik pipi saat perawatan
h. Apa beda saliva ejector dan high volume evacuator (HVE)?
Jawab:
-Saliva ejector berfungsi untuk menyedot air liur pasien, sedangkan
-High volume evacuator berfungsi untuk menyedot darah pada pasien saat di
periksa
i. Kapan saja kedua alat tersebut digunakan?
Jawab:
-Saliva ejector digunakan saat preparasi kavitas, sterilisasi kavitas, penumpatan
dan scaling
-High volume evacuator digunakan saat pencabutan gigi
Saliva ejector dan volume evacuator HVE digunakan bersamaan pada saat
menyedot Saliva di dalam rongga mulut pasien saat tindakan bedah atau operasi.
j. Bagaimana cara mengetahui “vitalitas” saliva ejector dan HVE?
Jawab:
Cara mengetahuinya dapat di tes pada gelas kumur yang berisi air atau langsung
di dalam mulut pasien
k. Apa yang dimaksud dengan rubber dam?
Jawab:
Rubber dam adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi daerah kerja (satu gigi
atau lebih) yang terbuat dari karet tipis
l. Kapan sebaiknya rubber dam digunakan?
Jawab:
Rubber dam sangat baik digunakan saat mengisolasi pada prosedur endodontik,
ekstraksi radiks, perawatan saluran akar, dan penumpatan
m. Mana yang lebih baik : tongue holder, cheek retractor atau rubber dam?
Jawab:
Rubber dam dinilai lebih baik dan sangat efektif karena tidak perlu tambahan
bahan seperti cotton roll dan langsung dapat mengisolasi daerah kerja pada
beberapa gigi sekaligus
n. Ada berapa jenis Sterilisasi yang anda ketahui? Jelaskan !
Jawab:
 Serilisasi dental unit adalah proses kegiatan menghancurkan atau memusnahkan
semua mikroorganisme termasuk spora yang terdapat di dental unit
 Sterilisasi ruangan adalah proses kegiatan menghancurkan atau memusnahkan
semua mikroorganisme termasuk spora yang terdapat pada ruangan khususnya
pada sebuah klinik
 Sterilisasi bahan adalah proses kegiatan menghancurkan atau memusnahkan
semua mikroorganisme termasuk spora yang terdapat pada bahan yang terbuat
dari kapas
 Sterilisasi alat adalah proses kegiatan menghancurkan atau memusnahkan
semua mikroorganisme termasuk spora yang terdapat pada seluruh dental
instrument
o. Sterilisasi apa yang digunakan untuk membersihkan dental unit dan
bagian2nya? Jelaskan alat dan bahannya!
Jawab:
 Dental Chair: Cuci jok dengan larutan detergen,bilas dengan air bersih dan
kemudian keringkan dengan lap bersih(jangan meenggunkan larutan alkohol)
 Lampu Operasi: Dilap secara perlahan-lahan dengan lap lembut
 Tangan pegangan lampu: Dilap dengan lap lembab
 Spitton/Cuspidor bowl: Disikat dengan cairan detergen,bersihkan dust
proof(saringan kotoran)supaya tidak menimbulkan kebuntuan pada saat
pembuangan,bilas dengan air
 Cup Filler: Disikat dengan cairan detergen,bilas dengan air dan keringkan
holder dan cup filler pipe
 Three Way Syringe: Bilas dengan air bersih,bersihkan/sterilkan tip/metal
dengan alcohol
 Tabel Instrumen/meja alat: Bersihkan dengan menggunakan kapas yang
dibasahi alkohol 70%
 Mata Bur: Lepaskan dari handpiece,lakukan pembersihan dengan sikat halus
dari kemungkinan debu gigi dan kotoran lain
 Alat Bur: Bersihkan dengan menggunakan kapas yang dibasahi alkohol
70%,Beri pelumas
 Penghisap Ludah/Darah: Sikat dengan sabun detergen dan bilas dengan
air,masukkan ke dalam sterilisator
p. Sterilisasi apa yang digunakan untuk dental instrument? Jelaskan alat dan
bahannya!
Jawab:
 Sterilisasi uap
Alat dan bahan:
1 Sterilisator Uap Portable ("Autocalve").
2. Air Suling
3. Instrumen yang terbuat dari "Stainless Steel".
4. Korentang
5. Sabun Tangan
6. Sabun Alat
7. Sikat Halus
8. Handuk Bersih.
9. Handuk Steril.
10. Tablet Formalin.
 Sterilisasi Boiling/basah
Alat dan bahan:
1. Boiling desinfektor
2. Air bersih
3. Sabun Tangan
4. Sabun Alat
5. Sikat Halus
6. Korentang
7. Handuk/lap bersih
8. Handuk/lap Steril
9. Instrumen yang terbuat dari "Stainless Steel" (contoh: piaset, sonde, dsb).
 Sterilisasi Kimia
Alat dan bahan:
1. Larutan hipoclorid (pemutih)1%.
2. Air Suling
3. Baskom
4. Sabun Tangan
5. Sabun Alat
6. Sikat Halus.
7. Korentang
8. Handuk/lap bersih.
9. Handuk/lap Steril.
10. Instrumen yang terbuat dari plastik (contoh: agate spatel).
11. Instrumen yang terbuat dari kaca (contoh: piring petri, dappen glass, dsb).
12. Instrumen yang terbuat dari "Stainless Steel" (contoh: pinset, sonde, dsb).
 Sterilisasi Kering
Alat dan bahan:
1. Oven
2. Dressing drum
3. Sabun Tangan
4. Korentang.
5. Handuk/lap bersih
6. Handuk/lap Steril.
7. Bahan yang terbuat dari "kapas" (contoh: cotton roll, tampon dsb).
q. Sterilisasi apa yang digunakan untuk ruangan? Jelaskan alat dan bahannya!
Jawab:
 Percobaan membersihkan lantai: sapu lantai, serok sampah, air dalam ember,
kain dan tangkai pel, larutan desinfektan 0,5-1%
 Percobaan membersihkan jendela: lap bersih, air dalam ember, alat pengering
kaca, cairan pembersih kaca.
 Percobaan membersihkan wastafel: lap bersih, air dalam ember, sabun,cairan
pembersih porselen/Vim/abu gosok
 Percobaan membersihkan meubelair (air yang dipolitur): lap lembut, kuas kecil
ukuran 1inch, ember berisi larutan lysol 0,5%, cairan pembersih (pladge).

ISILAH LIST BERIKUT INI.

A. Pada bagian kolom penjelasan dapat diiisi dengan definisi, macam alat/bahan, fungsi,
mekanisme kerja,
B. Pada bagian kolom gambar dapat diisi dengan gambar alat/bahan, teknik
penggunaannya

ISOLASI AREA PENJELASAN GAMBAR


KERJA

TONGUE Definisi: Tongue holder


HOLDER merupakan alat isolasi rongga
mulut dengan system kerja
penahan lidah.

Fungsi: untuk menahan lidah pada


waktu melakukan penambalan dan
atau perawatan topical aplikasi
pada rahang bawah bawah.
Cara Kerja:
Penahan lidah untuk
mempermudah proses kerja
operator dalam perawatan.
Aplikasinya digunakan bersamaan
dengan cotton roll.

Teknik Penggunaan:
1. Tentukan sisi mana yang akan
dipasang tongue holder
2. Pasang penahan lidah pada
tangkai dan klep
3. Pasang cotton roll pada lidah
4. Tongue holder siap dipasang
5. Atur klep penahan dagu

CHEEK Definisi: Alat untuk menahan


RETRACTOR mulut dan bibir agar tidak
menghalangi dan memberikan
akses yang lebih baik ke rongga
mulut selama perawatan.

Fungsi: untuk menahan mulut dan


bibir agar mulut pasien dapat
terbuka lebar.

Cara kerja:
Diterapkan ke mulut untuk
menahan mulut dan bibir pasien
terbuka lebar.

Teknik penggunaan:
1. Masukkan cheek retractor ke
arah bawah mulut
2. Masukkan satu sisi pipi dulu,
kemudian ke sisi pipi yang lain
3. Pastikan cheek retractor
terpasang dengan benar, dan
menanyakan kenyamanan ke
pasien.
RUBBER DAM Pengertian:
Dental dam atau rubber dam
adalah lembaran persegi tipis
berukuran 6 inci digunakan dalam
kedokteran gigi untuk mengisolasi
tempat operasi (satu gigi atau
lebih) dari bagian mulut lainnya.

Fungsi:
Tujuannya adalah untuk mencegah
air liur mengganggu pekerjaan gigi
(misalnya kontaminasi
mikroorganisme mulut selama
terapi saluran akar atau untuk
menjaga bahan pengisi seperti
komposit kering selama
penempatan dan perawatan),dan
untuk mencegah instrumen dan
bahan terhirup,tertelan atau
merusak mulut.
SALIVA Pengertian:
EJECTOR Saliva Ejector adalah tube/selang
penghisap air lir disambungkan ke
alat suction untuk pengguna dental
terbuat dari bahan berkualitas
tinggi dan dirancang untuk
memastikan perlindungan.

Fungsi:
Tujuannya untuk menghisap saliva
atau air liur pada kavitas sehingga
membuat daerah kerja menjadi
kering.
HIGH VOLUME Pengertian :
EVACUATOR Merupakan alat hisap yang
menarik udara dalam jumlah besar
selama periode waktu tertentu dan
dipasang pada system evakuasi
yang dikatakan dapat
mengeluarkan volume udara
hingga 100 kaki kubik per menit

Fungsi :
Untuk menyedot darah pada pasien
saat tindakan

STERILISASI PENJELASAN GAMBAR

STERILISASI  STERILISASI UAP


ALAT Alat dan bahan:
1. Sterilisator Uap Portable
("Autocalve").
2. Air Suling
3. Instrumen yang terbuat
dari "Stainless Steel".
4. Korentang
5. Sabun Tangan
6. Sabun Alat
7. Sikat Halus
8. Handuk Bersih.
9. Handuk Steril.
10. Tablet Formalin.

Langkah percobaan:
1.Pelajarilah sterilisator uap
yang disediakan beserta
bagian-bagiannya!
2. Gambar dan identifikasi
bagian-bagian sterilisator
uap sbb: Alat tolok tekanan
("Pressure Gauge"), Sumbat
Pengaman, Klep Pengaman
dengan Pengatur Aliran
Uap, Panah Penunjuk,
Saluran Pengarah, Tabung
Pengeluaran Gas Fleksibel.,
Wadah Aluminium Bagian
Dalam, Baut Beserta Mur,
Tutup Sterilisator, Tubuh
Sterilisator.
3. Lakukan persiapan baik
persiapan operator (cuci
tangan) maupun persiapan
Sarana sterilisasi (korentang,
sikat halus, sabun,
handuk/lap bersih dan
handuk/lap steril).
4. Cuci alat dengan sabun,
disikat sampai bersih, dibilas
di bawah air mengalir dan
keringkan dengan
handuk/lap bersih.
5. Tuangkan air suling ke
dalam sterilisator.
6. Tatalah alat - alat atau
bahan bahan kesehatan gigi
di dalam wadah aluminium
bagian dalam sedemikian
rupa sehingga tersedia
ruangan untuk bergeraknya
uap air secara bebas selama
sterilisasi.
7. Letakkan tutup sterilisator
pada tubuh sterilisator
dengan cara
mempertemukan tanda-
tanda panah penunjuk dan
memasukan tabung
pengeluaran gas ke dalam
saluran pengarah pada
dinding bagian dalam wadah
aluminium. Ayunkan baut-
baut penahan ke atas ke
tempatnya yang sesuai pada
tutup sterilisator dan
kencangkan masing-masing
murnya secara merata
sedemikian sehingga
tekanannya seragam dan
letak tutu betul-betul di
tengah. Cara terbaik untuk
melakukan hal ini ialah
dengan serentak
mengencangkan setiap dua
mur yang letaknnya
berlawanan (Perhatian:
pengencangan mur hanya
boleh dilakukan dengan
tangan).
8. Bukalah pengatur klep
pengaman (dalam keadaan
terbuka penahan tersebut
lurus letaknya). Letakan
sterilisator di atas api.
9. Bila uap air keluar dengan
deras (menimbulkan bunyi
mendesis), tutuplah klep
pengaman dengan cara
mendorong pengaturnya ke
bawah sehingga posisisnya
mendatar. Maka tekanan di
dalam sterilisator akan naik
dan dapat dibaca pada
alat pengukur tekanan.
10. Bila atat tolok tekanan
menunjuk pada 15 psi
(pounds per square inch)
atau Pertahankan tekanan i
atm selama 12 - 15 menit
atm atau berapapun tekanan
yang diperlukan untuk
mencapai suhu 12.1°C
11. Pada akhir proses,
matikan pemanasan, dan
tunggulah sampai tekanan
kembali nol. Perhatikan:
Sterilisator Uap dapat
berbahaya karena pada
setiap em dinding sterilisator
terdapat tekanan sebesar 1
kg dan juga karena adanya
panas laten dari uap.
Janganlah sekali-kali
mencoba membuka
tutupnya bila tekanan belum
mencapai nol dan suhunya
belum turun jauh di bawah
100'C.
12. Bila alat tolok tekanan
telah menunjuk pada angka
nol dan suhu telah turun
sampai jauh di bawah 100°c,
bukalah pengatur klep
pengaman dengan cara
meluruskannya untuk
mengeluarkan sisa wap yang
tertinggal di dalam
Kendurkan mur, lepaskan
baut-bautnya, putar tutupnya
dan angkatlah.
13. Letakan alat alat atau
bahan bahan pada
handuk/lap steril dengan
menggunakan korentang dan
bawa ke dalam lemari
instrumen yang telah diberi
tablet formalin
14. Buanglah air yang
tersisa di dalam sterilisator
dan keringkan baik-baik
semua bagiannya
 STERILISASI
BOILING
Alat dan bahan:
1. Boiling desinfektor
2. Air bersih
3. Sabun Tangan
4. Sabun Alat
5. Sikat Halus
6. Korentang
7. Handuk/lap bersih
8. Handuk/lap Steril
9. Instrumen yang terbuat
dari "Stainless Steel"
(contoh: pinset, sonde,
dsb).

Langkah percobaan:
1. Lakukan persiapan baik
persiapan operator (cuci
tangan) maupun persiapan
sarana sterilisasi (korentang
sikat halus, sabun,
handuk/lap bersih dan
handuk/lap steril).
2. Cuci alat dengan sabun,
disikat sampai bersih, dibilas
di bawah air mengalir dan
keringkan dengan
handuk/lap bersih.
3. Isilah boiling desinfektor
dengan air dengan jumlah
air kira-kira 4 cm diatas
alat yang akan disterilkan.
4. Didihkan air sampai 100°
C.
5. Masukkan alat pada
waktu air mendidih,
memanaskan alat selama 15
– 30 menit.
6. Ambil alat yang sudah
disterilkan dengan
korentang.
7. Keringkan dengan
handuk/lap steril, alat
disimpan di dalam lemari
instrumen yang telah diberi
tablet formalin.
8. Membereskan kembali
sarana sterilisasi.

 STERILISASI KIMIA
Alat dan bahan:
1. Larutan hipoclorid
(pemutih)1%.
2. Air Suling
3. Baskom
4. Sabun Tangan
5. Sabun Alat
6. Sikat Halus.
7. Korentang
8. Handuk/lap bersih.
9. Handuk/lap Steril.
10. Instrumen yang terbuat
dari plastik (contoh:
agate spatel).
11. Instrumen yang terbuat
dari kaca (contoh:
piring petri, dappen
glass, dsb).
12. Instrumen yang terbuat
dari "Stainless Steel"
(contoh: pinset, sonde,
dsb).

Langkah percobaan:
1. Lakukan persiapan baik
persiapan operator (cuci
tangan) maupun persiapan
Sarana sterilisasi (korentang,
sikat halus, sabun,
handuk/lap bersih dan
handuk/lap steril)
2. Cuci alat dengan sabun,
disikat sampai bersih, dibilas
di bawah air mengalir dan
keringkan dengan
handuk/lap bersih.
3. Buat larutan sterilisasi
(larutan hipoklorid/ pemutih
1% dalam air suling)
kemudian tuang ke dalam
baskom.
4. Rendam alat dalam
larutan sterilisasi selama 15-
20 menit. Kemudian pada
akhir proses sterilisasi ambil
alat dengan korentang dan
bilas dengan air suling.
5. Keringkan dengan
handuk/lap steril, alat
disimpan di dalam lemari
instrumen yang telah diberi
tablet formalin.
6.Membereskan kembali
sarana sterilisasi.

 STERILISASI
KERING
Alat dan bahan:
1. Oven
2 Dressing drum
3. Sabun Tangan
4. Korentang.
5. Handuk/lap bersih
6. Handuk/lap Steril.
7. Bahan yang terbuat dari
"kapas" (contoh: cotton roll,
tampon dsb).

Langkah percobaan:
1. Lakukan persiapan baik
persiapan operator (cuci
tangan) maupun persiapan
sarana sterilisasi (korentang,
sabun, handuk/lap bersih
dan handuk/lap steril).
2 Buat cotton roll, cotton
pellet dan tampon kemudian
ditata dan dimasukkan
kedalam dressing drum.
3 Atur temperatur dan waktu
untuk sterilisasi (160° -2
jam/ 180° -1 jam), serta
memanaskan alat sampai
waktu yang telah ditentukan.
4.Mengambil alat yang
sudah disterilkan dengan
korentang, letakkan pada
handuk steril.
5. Simpan alat di dalam
lemari instrumen yang telah
diberi tablet formalin.
6.Membereskan kembali
sarana sterilisasi.
STERILISASI STERILISASI UAP
BAHAN
Alat dan Bahan:
1. Sterilisator uap portable
(autoclave)
2. Air suling
3. Kapas dan kasa
4. Kain linen
5. Bedak tabur
6. Dressing drum
7. Sabun tangan
8. Korentang
9. Handuk/lap bersih
10. Handuk / lap steril

Langkah sterilisasi:
1. Lakukan persiapan baik
persiapan operator (cuci
tangan) maupun persiapan
sarana sterilisasi
(korentang,sabun,handuk/lap
bersih dan handuk/lap
steril).
2. Buat cotton roll, cotton
pellet ,dan tampon
secukupnya. Kemudian
kemudian masukan dan tata
ke dalam dressing drum
bersama sama dengan kain
linen .
perhatian : buka katup
samping dressing drum
sebelum dimasukkan ke
sterilisator dan tutup katup
samping dressing drum
setelah proses sterilisasi
selesai
3. Tuangkan air suling
kedalam sterilisator.
4. Tatalah alat dan bahan
kesehatan gigi di dalam
wadah aluminium bagian
dalam sedemikian rupa
sehingga tersedia ruangan
untuk bergeraknya uap air
secara bebas selama
sterilisasi.
5. Letakkan tutup sterilisator
pada tubuh sterilisator
dengan cara
mempertemukan tanda-
tanda panah penunjuk dan
masukan tabung
pengeluaran gas ke dalam
saluran pengarah pada
dinding bagian dalam wadah
aluminium. Ayunkan baut-
baut penahan ke atas
ketempatnya yang sesuai
pada tutup sterilisator dan
kencangkan masing-masing
murnya secara merata
sedemikian sehingga
tekanannya seragam dan
letak tutup betul-betul di
tengah . Cara terbaik untuk
melakukan hal ini ialah
dengan serentak
mengencangkan setiap dua
mur yang letaknya
berlawanan *perhatian:
pengencangan mur hanya
boleh dilakukan dengan
tangan.*
6. Bukalah pengatur klep
pengaman ( dalam keadaan
terbuka penahan tersebut
lurus letaknya). Letakkan
sterilisator di atas api.
7. Bila uap air keluar dengan
deras (menimbulkan bunyi
mendesis) , tutuplah klep
pengaman dengan dengan
cara mendorong
pengaturnya ke bawah
sehingga posisinya
mendatar. Maka tekanan di
dalam sterilisator akan naik
dan dapat dibaca pada alat
pengukur tekanan.
8. . Bila alat tolok tekanan
menunjukkan pada 15 psi
(pounds per square inch)
atau 1 ATM atau berapapun
tekanan yang dapat
diperlukan untuk mencapai
suhu 121°C pertahankan
tekanan i 1 ATM selama 12-
15 menit .
9. Pada akhir proses ,
matikan pemanasan, dan
tunggulah sampai tekanan
kembali nol. *Perhatian :
sterilisator uap dapat
berbahaya karena pada
setiap cm² dinding
sterilisator terdapat tekanan
sebesar kurang lebih 1 kg
dan juga karena adanya
panas laten dari uap .
Janganlah sekali-kali
mencobanya membuka
tutupnya bila tekanan belum
mencapai nol dan suhunya
belum turun jauh di bawah
100°C
10. Bila alat tolok tekanan
telah menunjuk pada angka
nol dan suhu telah turun
sampai jauh di bawah 100°C
, bukalah pengatur klep
pengaman dengan cara
meluruskannya untuk
mengeluarkan sisa uap yang
tertinggal di dalam.
Kendurkan mur , lepaskan
baut bautnya , putar
tutupnya dan angkatlah.
11. Letakkan alat dan bahan
pada handuk / lap steril
dengan menggunakan
korentang dan bawa ke
lemari instrumen yang telah
diberikan tablet formalin .
12. Buanglah air yang
tersisa di dalam sterilisator
dan keringkan baik-baik
semua baginya.
STERILISASI Tujuan :
DENTAL UNIT  Mengetahui kegiatan
kebersihan peralatan
kesehatan gigi.
 Melaksanakan kegiatan
kebersihan peralatan
kesehatan gigi.

Alat dan bahan :


1. Kursi gigi/Dental chair
2. Dental unit.
3. Lap bersih.
4. Sikat halus.
5. Alkohol 70%
6. Kapas.
7. Sabun detergent.

Langkah percobaan :
1. Dental chair/kursi gigi :
• Setelah selesai praktek,
turunkan posisi kursi pada
posisi paling bawah (jangan
biarkan pada posisi atas
karena dapat merusak seal
hidrolik)
• Cuci jok dengan larutan
detergen, bilas dengan air
bersih setelah itu keringkan
dengan lap bersih (jangan
menggunakan larutan
alkohol).
• Permukaan cat tidak boleh
dibersihkan dengan larutan
alkohol.
2. Lampu Operasi :
• Dilap secara perlahan-
lahan dengan lap lembut.
• Periksa lampu indikator,
untuk penggantian lampu
serta pemasangan halogen
lampu yang baru jangan
disentuh secara langsung.
3. Pegangan lampu :
• Dilap dengan lap lembab
4. Spitton/Cuspidor Bowl :
• Disikat dengan cairan
detergen.
• Bersihkan Dust proof
(saringan kotoran) supaya
tidak menimbulkan
kebuntuan pada saluran
pembuangan.
• Bilas dengan air.
5. Cup Filler.
• Disikat dengan cairan
detergen.
• Bilas dengan air dan
keringkan holder dan cup
filler pipe.
6. Three Way Syringe
• Bilas dengan air bersih
• Bersihkan/sterilkan
tip/metal dengan alkohol.
7. Table Instrument/meja
alat
• Bersihkan dengan
menggunakan kapas yang di
basahi alkohol 70%
8. Mata bur
• Lepaskan dari handpiece,
lakukan pembersihan
dengan sikat halus daru
kemungkinan debu gigi dan
kotoran gigi
9. Alat bur
• Bersihkan dengan
menggunakan kapas yang
dibasahi alkohol 70%
• Beri pelumas.
10. Saliva ejector
• Sikat dengan sabun
detergent dan bilas dengan
air
• Masukan kedalam
sterilisator
STERILISASI Tujuan :
RUANGAN - Mengetahui kegiatan
kebersihan ruangan klinik
gigi.
- Melaksanakan kegiatan
kegersihan ruangan klinik
gigi.

Alat dan bahan :


1.) Percobaan
membersihkan lantai :
- sapu lantai
- serok sampah
- air dalam ember
- kain dan tangkai pel.
- larutan desinfektan 0,5-1%
2.) Percobaan
membersihkan jendela :
- lap bersih.
- air dalam ember.
- alat pengering kaca.
- cairan pembersih kaca.
3.) Percobaan
membersihkan wastafel
- lap bersih
- air dalam ember.
- sabun.
- cairan pembersih
porselen/Vim/abu gosok
4.) Percobaan
membersihkan meubelair
(air yang dipolitur)
- lap lembut.
- kuas kecil ukuran 1inch.
- ember berisi larutan lysol
0,5%
- cairan pembersih (pladge).

C. Langkah percobaan.
a.) Percobaan
membersihkan lantai :
• lantai diperciki dengan
sedikit air supaya debu tidak
berterbangan.
• lantai disapu mulai dari
sudut ruangan menuju pintu
keluar.
• kotoran diangkat dengan
serok sampah dan dibuang
ketemoat sampah.
• masukan kain oel kedalam
ember air yang sedah diberi
larutan desinfektan, oeras
dan pasang ditangkainya.
• lantai dipel mulai dari
sudut ruangan menuju ke
pintu keluar
• kain pel sering dibilas
dalam ember agar tetap
bersih.
b.) Percobaan
membersihkan jendela :
• masukan lap ke dalam
ember air dan peras.
• jendela dilap mulai dsri
atas kebawah.
• semprotkan cairan
pembersih kaca ke arah
jendela.
• keringkan dengan alat
pengering kaca.
c.) Percobaan membersihkan
wastafel :
• wastafel digosok dengan
lap yang telah dibasahi
dengan larutab sabun.
• bila ada noda dibersihkan
dengan cara menggosok
noda itu dengan vim/abu
gosok/cairan pembersih
porselen.
• bilas dengan air bersih.
• keringkan dengan lap
bersih yang kering.
d.) Percobaan
membersihkan meubelair :
• sudut-sudut yang tidak
terjangkau oleh lap
dibersihkan dengan kuas
kering.
• Debu dibersihkan dengan
lap lembab lalu dilap dengan
lap kering.
• tuangkan/semprotkan obat
khusus (pledge) ke
permukaan alat tersebut lalu
digosok sampai rata menurut
arah serga kayu supaya
mudah meresap.
• gosok dengan lap kering
sampsi mengkilat.
G. Kesimpulan :
Isolasi daerah kerja adalah suatu teknik yang dilakukan untuk mengeluarkan
cairan dan serpihan dirongga mulut, untuk pengendalian terhadap saliva di sekeliling
gigi yang akan dirawat. Isolasi daerah kerja bisa juga diartikan sebagai tindakan yang
dilakukan untuk memperoleh daerah kerja yang bersih dan kering, mudah dilihat,
sehingga memudahkan operator dalam bekerja dan memberikan rasa nyaman pada
pasien. Alat – alat yang digunakan dalam isolasi daerah kerja antara lain cotton roll,
tongue holder, check retractor, rubber dam, saliva ejector, dan HVE. Masing masing
alat tersebut memiliki fungsi dan keunggulan masing – masing dalam isolasi daerah
kerja.
Sterilisasi adalah proses kegiatan menghancurkan atau memutuskan semua
mikroorganisme termasuk spora dari sebuah benda atau lingkungan. Tujuan dari
proses sterilisasi yaitu memutuskan semua bentuk kehidupan mikroorganisme
pathogen termasuk spora yang ada pada suatu benda atau lingkungan. Dalam dunia
kesehatan gigi, jenis sterilisasi dibedakan menjadi sterilisasi dental unit, sterilisasi
ruangan, sterilisasi bahan, dan sterilisasi alat. Sedangkan secara umum proses
sterilisasi dibedakan menjadi sterilisasi boiling, sterisiasi uap, sterilisasi ultraviolet,
sterilisasi kering, dan sterilisasi kimia.

Anda mungkin juga menyukai