Pada umumnya kursi yang dipakai dalam proses restorasi kavitas khususnya ART didesain
sedemikian rupa sehingga membuat pasien merasa nyaman. ART ini sendiri dapat dikerjakan di luar klinik, seperti pada acara kegiatan sosial maupun dalam keadaan darurat karena tak memerlukan mesin elektris untuk pengerjaannya. cukup dengan instrumen tangan saja. Link:
http://www.google.co.id/search?hl=id&gbv=2&q=POSISI+DOKTER+GIGI+pada+tambalan+ART&baon .2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&biw=1024&bih=456&um=1&ie=UTF8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=i1nDT8PtFo_orQfBrJHKCQ
A. Dental Assistant bertugas sebagai asisten yang mengisi Rekam Medis, melakukan tindakan Preventive Dentistry seperti membersihkan karang gigi secara mandiri, serta membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan
B. Pada saat suatu pelayanan kedokteran gigi dilakukan hanya akan ada 2 orang yang berada disekitar pasien yaitu Dokter Gigi dan Perawat Gigi. Tugas kedua orang ini berbeda namun saling mendukung, ini kemudian melahirkan istilah Four Handed Dentistry. PEMBAGIAN POSISI KERJA -Posisi ini merupakan posisi yang diidentikkan dengan arah jarum jam, dengan asumsi kepala pasien sebagai pusat (jam12). -Posisi kerja dapat berubah-ubah tergantung lingkungan klinik, perawatan, serta kenyamanan dalam kerja. -Posisi kerja antara asisten dan operator dibagi-bagi ke dalam zona kerja tertentu. C. Pembagian zona kerja (clock concept) 1. Zona operator Posisi jam 7-12. Zona ini merupakan zona untuk pergerakan operator saat melakukan perawatan 2. Zona asisten Posisi jam 2-4. Zona ini merupakan zona untuk pergerakan asisten. Posisi asisten dapat berubah-ubah menyesuaikan posisi operator. 3. Zona statis Posisi jam 12-2. Zona ini digunakan untuk tempat meja instrumen dan bahan. 4. Zona transfer Posisi jam 4-7. Merupakan zona yang digunakan untuk mentransfer alat2 dari asisten ke operator. D. Posisi operator dan asisten berdasarkan arah jarum jam
Dahulu digunakan untuk merawat bagian anterior rahang. Akan tetapi saat ini sudah jarang digunakan, karena : - tubuh operator menutup cahaya lampu - posisi tubuh operator miring ke kanan Kaca mulut untuk meretrak pipi Pandangan dan sinar langsung 1. Bagian palatal dan oklusal Tangan melingkari pasien Bantuan pandangan dan cahaya dari kaca mulut Kepala pasien lurus ke depan Sandaran jari kaca mulut di insisivus central/lateral Sandaran HP di bukal M1/M2 meretraks bibir scr otomatis Quadran 2 2. Bagian palatal, dan oklusal
Kepala serong/menengok ke kanan Kaca mulut jauh dr oklusal, mendekati oklusal rahang bawah Sandaran jari di bukal M1/M2 3. Bagian bukal
Kepala serong/menengok ke kanan Kaca mulut untuk meretrak pipi Quadran III 4. Bagian bukal Kepala menghadap ke operator Pandangan dan sinar secara langsung Kaca mulut meretrak mukosa bibir 5. Bagian lingual dan oklusal Kepala serong ke kanan Pandangan secara langsung Kaca mulut untuk menghantarkan sinar Quadran IV 6. Bagian bukal dan oklusal Kaca mulut untuk meretrak pipi
Sinar dan pandangan langsung Bagian lingual kepala serong ke kanan Pandangan langsung/tidak langsung Kaca mulut untuk meretrak pipi atau menghantarkan sinar 7. Palatal anterior rahang atas
Pasien menghadap ke depan Sinar dan pandangan melalui kaca mulut 8. Labial anterior rahang atas
Pandangan dan sinar langsung Kaca mulut untuk meretrak bibir depan 9. Lingual anterior rahang bawah
Pandangan langsung, sinar tidak langsung Labial anterior rahang bawah Pandangan tidak langsung, sinar langsung
Link: http://dentalhealthridhafajarnugroho.blogspot.com/2011/11/posisi-kerja-dalamfhd.html
Kaca mulut jauh dr oklusal, mendekati oklusal rahang bawah Sandaran jari di bukal M1/M2 Bagian bukal Kepala serong/menengok ke kanan Kaca mulut untuk meretrak pipi Quadran III Bagian bukal Kepala menghadap ke operator Pandangan dan sinar secara langsung Kaca mulut meretrak mukosa bibir Bagian lingual dan oklusal Kepala serong ke kanan Pandangan secara langsung Kaca mulut untuk menghantarkan sinar Quadran IV Bagian bukal dan oklusal Kaca mulut untuk meretrak pipi Sinar dan pandangan langsung Bagian lingual kepala serong ke kanan Pandangan langsung/tidak langsung Kaca mulut untuk meretrak pipi atau menghantarkan sinar Palatal anterior rahang atas Pasien menghadap ke depan Sinar dan pandangan melalui kaca mulut Labial anterior rahang atas Pandangan dan sinar langsung Kaca mulut untuk meretrak bibir depan Lingual anterior rahang bawah Pandangan langsung, sinar tidak langsung Labial anterior rahang bawah Pandangan tidak langsung, sinar langsung
Diposkan oleh Dental Health (Ridha Fajar Nugroho) di 19:35 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: FHD, Posisi jam, Posisi Kerja Dalam FHD
POSISI DOKTER GIGI, PERAWAT GIGI, DAN PASIEN PADA PENAMBALAN ART (Atraumatic Restorative Treatment)
Pada prinsipnya untuk kasus yang melibatkan penambalan ART sebagai Suatu metode penumpatan kavitas yang sederhana dengan didahului pembersihan kavitas yang hanya menggunakan alat-alat genggam. Di ruang praktek/klinik dokter gigi posisi
operator,perawat, dan pasien sangat menentukan keberhasilan perawatan. Keuntungan dalam penambalan ART ini sendiri yaitu: Dapat dilakukan pada daerah terpencil yang belum ada sarana listrik Menggunakan alat yang sederhana Sangat baik untuk kerja lapangan Dapat dilakukan pada pasien-pasien yang tidak dapat datang ke poliklinik. Harga relatif murah
Sehingga dapat dilakukan dalam keadaan darurat. Namun baik di lapangan ataupun di ruang praktik, posisi dokter gigi, perawat dan pasien tetap pada posisi sesuai prosedur. Umumnya posisi dokter gigi, perawat, dan pasien dengan penambalan ART adalah: Pasien dapat dibaringkan di balai-balai atau meja dengan bantal atau dengan menggunakan kursi lapangan. Operator duduk dibelakang kepala pasien, atau sedikit sebelah kanan pasien Asisten( perawat gigi) duduk disebelah kiri pasien.