Disusun Oleh:
Feby Kuntum Mayang Sari (04031181621004)
Eka Melinia Kusuma Wardani (04031181621007)
Revina Daniella Dwi March (04031181621009)
Ayu Rosalia (04031181621010)
M. Reza Eka Chandra (04031281621038)
Karina Gita Wibawa (04031381621048)
Ghea Almadea (04031381621055)
Dosen Pembimbing:
Drg Trisnawaty K., M. Biomed
Hal ini penting untuk mandibula, dimana daya tekan kebawah harus dihindari. Dibawah
anastesi lokal ganjalan dapat dimasukkan dan pasien dapat membantu dengan menggigit
dengan kuat. Dibawah anastesi umum asisten dapat membantu pada angulus mandibula.
Dukungan yang baik merupakan hal penting saat menggunakan forcep atau elevators.
Fungsi lain dari tangan pendukung adalah menarik pipi dan lidah dan untuk melindungi
jaringan. Hal ini dilakukan dengan meletakkan jari telunjuk atau jempol (atau kedua jari) pada
setiap sisi pada gusi di bagian bukal dan lingual atau pada palatal gigi. Di saat yang bersamaan
operator dapat merasakan bahwa bilah pisau forcep dibawah membran mukosa dan dalam
posisi yang benar pada gigi. Saat gerakan kedua ekstraksi, jari yang digunakan untuk meraba
dapat merasakan kesalahan letak forcep pada gigi atau tendensi gigi yang bersebelahan untuk
bergerak, atau fraktur tulang alveolar. Saat bekerja pada maksila, jari yang tidak dipakai pada
tangan pendukung harus tetap rapat untuk menghindari jari menyebabkan kerusakan yang tidak
disengaja pada mata pasien.
Posisi berdiri
Operator yang menggunakan tangan kanan berdiri mengadap pasien ke kiri kursi tetapi
tidak terlalu dekat sehingga membuat pencahayaan sulit. Posisi berdiri seperti pen]tinju yang
akan memukul. Kaki sebelah kiri maju, tumpuan kaki seimbang pada kedua kaki, dengan
lengan yang sedikit membengkok. Tangan kiri diletakkan didepan untuk medukung rahang saat
tangan kanan memegang tang. Posisi ini diambil untuk ekstraksi semua gigi atas dan untuk gigi
kiri di mandibula.
Gigi di mandibula knan dekstraksi dari belakan pasien. Kaki kira-kiraselebar bahu, dan
lengan kiri diletakkan mengelilingi kepal pasien untk mendukung rahang pasien. Idealnya,
sumbu gigi harus terletak di garis tengah operator.
Posisi operator (a) untuk ekstraksi rahang atas; (b) bawah kanan; (c) bawah kiri.
Posisi Kursi
Kursi harus diatur untuk memungkinkan pergerakan yang apabila digunakan dengan
benar tanpa membahayakan tulang punggung operator (Gambar 8.9). Pergerakan yang besar
mungkin dilakukan dan apabila tidak dilakukan secara ergonomis, dapat menimbulkan
kerusakan signifikan pada punggung, leher, dan lengan operator. Pasien harus didudukkan
dalam posisi nyaman dengan bokong yang bersandar ke kursi dan kepala yang sedikit mengulur
dengan tumpuan ke leher. Sudut dan ketinggian kursi diatur ehingga operator memiliki
pandangan gigi yang kelas tanpa membengkokan tulang belakang. Sikap badan yang baik harus
dijaga setiap saat. Pada umumnya, untuk pencabutan biasa dipakai kursi yang lebih tinggi untuk
rahang atas dan lebih rendah untuk rahang bawah.
Untuk mencegah darah dari soket gigi yang diekstraksi menghalangi daerah operasi,
maka biasa dilakukan untuk mencabut gigi bawah sebelum gigi atas, dan posterior sebelum
anterior. Pergerakan kursi yang tidk diperlukan sebaiknya dihindari dengan memulai beberapa
ekstraksi dari mandibular kanan, yang satu-satunya dilakukan dari belakang dari posisi duduk
pasien. Suatu hal yang bijak untuk dimulai dari gigi yang paling sakit ketika melakukan banyak
ekstraksi, jangan sampai kesulitan pembedahan dan anestesi mencegah penyelesaian operasi.
Serupa dengan bekerja dibawah anestesi lokal yang hanya satu kuadran mulut yang disuntik
pada satu waktu. Ketika pembedahan di area ini berhasil untuk diselesaikan, kuadran yang baru
dapat disuntik. Lebih baik mengambil gigi dari satu sisi mulut hanya dalam satu kunjungan,
dengan demikian menyisakan di sisi yang lain agar mengunyah lebih nyaman.
Ekstraksi gigi dalam jumlah yang sangat banyak pada pasien yang rawat jalan
merupakan kontraindikasi karena dapat membuat pasien kesal dan kehilangan darah dalam
jumlah yang besar. Suatu hal yang tidak mungkin untuk menyatakan gambaran jumlah gigi,
banyaknya akan bergantung pada kesulitan bedah dan kesehatan serta moral pasien.ketika
diperlukan untuk kunjukan lebih dari satu kali, pasien harus ditempatkan dalam ruang
penyembuhan setidaknya setengah jam dan kemudian diantar pulang dengan kerabat pasien.
Alternative lainnya adalah pasien harus menerima rujukan pasien.
Posisi antara Pasien dan Operator
Akses yang baik dan prses ektraksi yang mudah merupakan tujuan tama dari posisi pada
kedua pasien dan operator. Ada beberapa rekomendasi posiis pasien dan operator yang
memaksimalkan lapang pandang guna ekstraksi, diantaranya :
Nomor Gigi yang di ekstraksi Posisi pasien Tinggi dental Posisi Operator
chair
1. Gigi anterior maksila Tegak atau Gigi target Di sisi kanan
terlentang atau harus setinggi pasien dan di
sedikit bahu operator depan pasien
terlentang atau miringkan
2. Gigi posterior maksila Terlentang atau pasien sedikit ke
sedikit belakang dan
terlentang operator berdiri
sedikit lebih
jauh (dari kaki
pasien)
3. Gigi kiri mandibula (regio Tegak atau Gigi terget Di sisi kanan
3) terlentang atau harus setinggi pasien atau
4. Gigi kanan mandibula sedikit siku operator sedikit
(regio 4) terlentang dibelakang
ALAT RETRAKSI
RETRAKTOR
Sumber: Balaji, 2013, Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery 2nd ed, Elsevier, India
Instrumen untuk menarik dan membuka yang digunakan untuk menahan organ atau
jaringan untuk mendapatkan lapang pandang operator. Terdiri dari “self-retaining” ( tetap
terbuka dengan sendirinya) atau “manual” (harus dipegang dengan tangan). Terdapat berbagai
macam retractor, tetapi tujuannya sama. Retraktor juga digunakan untuk menahan struktur
rongga mulut.
Dalam bedah mulut, retraktor jaringan menahan jaringan dan flap dari daerah operasi
untuk visibilitas yang lebih baik. Beberapa retraktor memiliki cabang yang tumpul seperti mata
garpu yang efektif agar tidak terjadi perluasan kerusakan jaringan.
Retraktor ini dirancang untuk menahan dan menarik pipi, lidah atau bagian mukosa
selama prosedur bedah. Retraktor dibuat dari logam atau plastic dan mungkin berukuran besar,
membengkok, dan bersiku.
b. Retraktor Langenbeck
Retraktor ini digunakan untuk retraksi jaringan lunak dan insisi untuk memperoleh
visilibilitas dari struktur terdalam dengan baik. Instrumen ini uum digunakan dalam bedah
mulut uamg memiliki pegangan yang panjang dan mata pisau yang berbentuk “L” di satu atau
kedua sisi, serta tersedia bermacam ukuran dalam lebar mata pisau.
c. Retraktor Austin
Instrumen ini umum digunakan untuk pencabutan gigi molar ketiga yang impaksi.
Instrumen bersiku pendek di sisi kanan yang berguna untuk menarik flap mukoperiosteal dan
pipi bawah.
Ujung retraktor menyerupai cakar kucing. Umumnya digunakan untuk retraksi lembut
pada jaringan lunak. Penggunaan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari tekanan
yang berlebihan yang akan memungkinkan kerusakan jaringan lunak.
e. Obwegeser’s Coronoid/ Ramus Retractor Notched Right-Angle Retractor
Retraktor ini mirip dengan retraktor Langenbeck dalam semua aspek kecuali memiliki
lekukan berbentuk V di ujung retraktor yang berguna untuk melibatkan batas anterior dari
ramus dan untuk menarik jaringan lunak. Ini digunakan untuk menarik jaringan lunak dan
terlibat dalam pembedahan batas anterior ramus mandibular ( sagittal split osteotomy,
coronoidectoy, angle fracture fixation).
Skin hook merupakan instrument kecil panjang dengan ujung yang berlekuk untuk
mengambil jaringan lunak. Digunakan untuk menarik kulit yang disertai dengan penempatan
insisi.
g. Channel Retractor
Retraktor batas bawah yang efektif digunakan untuk osteotomy split sagittal, osteotomy
badan mandibula, juga diguanakan sebagai retraktor sigmoid notch.
h. Retraktor Alar
Retraktor alar seperti namanya merupakan instrumen sederhana yang digunakan untuk
menarik ala nasi/ ala nasal selama rhinoplasty.
i. Nasal Speculum
Merupakan suatu retraktor yang digunakan untuk menekan lidah untuk pemeriksaan
rongga mulut yang lebih baik dan dalam kasus bedah rongga mulut posterior dan orofaring
yang secara efektif memindahkan lidah dari lapang pandang pembedahan. Instrument ini
seperti mata pisau yang berbentuk “L”.
Beberapa retraktor dirancang dengan sumber cahaya dari luar yang memfasilitasi
lapang pandang visual yang baik dan penerangan , seperti Langenbeck, nasal speculum, dll.
ALAT EKSTRAKSI