Oleh :
THIO TIGANA
NPM: 18.0.61.22.01.0.0.82
2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Persentase
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari paper ilmiah ini berdasarkan latar belakang
diatas yaitu sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Tujuan penulis dalam pembuatan paper ini yaitu sebagai sarana dalam
mempelajari dan mengetahui beberapa kelainan sistemik pada manusia.
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
1. Anemia
2. Leukimia
3. Hemofilia
4. Hipertensi
5. Hipotensi
6. Gangguan Hromonal, dll
2.2 Anemia
Gejala dan tanda anemia bergantung pada derajat dan kecepatan terjadinya
anemia, juga kebutuhan oksigen penderita. Gejala akan lebih ringan pada anemia
yang terjadi perlahan-lahan, karena ada kesempatan bagi mekanisme homeostatik
untuk menyesuaikan dengan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
Gejala utama adalah sesak napas saat beraktivitas, sesak pada saat
istirahat, fatigue, gejala dan tanda keadaan hiperdinamik (denyut nadi kuat,
jantung berdebar, dan roaring in the ears). Pada anemia yang lebih berat, dapat
timbul letargi, konfusi, dan komplikasi yang mengancam jiwa (gagal jantung,
angina, aritmia dan/ atau infark miokard)
PENGOBATAN ANEMIA
1. Transfusi darah.
2. Pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
3. Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam
tubuh.
4. Mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin, serta
mineral lainnya.
2.3 Leukimia
Leukimia dikenal dengan kanker darah adalah salah satu klasifikasi dalam
penyakit kanker pada darah atau sumsum tulang, ditandai dengan pertumbuhan
secara tak normal atau transformasi maligna dari sel pembentuk darah di sumsum
tulang dan jaringan limfoid. Hal ini umumnya terjadi di leukosit atau sel darah
putih. Sel normal dalam sumsum tulang digantikan oleh sel abnormal dan sel ini
dapat ditemukan di darah perifer atau darah tepi. Sel leukimia ini mempengaruhi
sel darah normal serta imunitas penderitanya.
PENYEBAB LEUKEMIA
PENGOBATAN LEUKEMIA
Dokter spesialis hematologi onkologi (dokter spesialis darah dan kanker)
akan menentukan jenis pengobatan yang dilakukan berdasarkan jenis leukemia
dan kondisi pasien secara keseluruhan. Berikut ini beberapa metode pengobatan
untuk mengatasi leukemia:
2.4 Haemofilia
Hemofilia Berat, bila kadar Faktor Pembekuan 1%, perdarahan sendi dan
otot dapat terjadi tanpa sebab (spontan)
GEJALA HEMOFILIA
2.5 Hipertensi
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan meningkatkan risiko penyakit
jantung, stroke, dan terkadang kematian.
Hasil tekanan darah ditulis dalam dua angka. Angka pertama (sistolik)
mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau
berdetak. Angka kedua (diastolik) mewakili tekanan di dalam pembuluh darah
ketika jantung beristirahat di antara detak jantung.
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila ketika diukur pada
dua hari yang berbeda, pembacaan tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah
lebih besar dari 140 mmHg dan / atau pembacaan tekanan darah diastolik pada
kedua hari adalah lebih besar dari 90 mmHg.
PENYEBAB HIPERTENSI
Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi
sekunder. Berikut penyebab masing-masing kedua jenis hipertensi tersebut:
1. Hipertensi Primer
2. Hipertensi Sekunder
PENGOBATAN HIPERTENSI
Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
Hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi
dalam tubuh, untuk itu penggunaan obat ini dibutuhkan sebagai bagian
dari pengobatan.
Obat untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah bisa
turun. Hipertensi membuat pengidapnya rentan untuk mengalami
sumbatan pada pembuluh darah.
Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan
pembuluh. Tujuan penggunaan obat ini adalah untuk menurunkan tekanan
darah pengidap hipertensi.
Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding
pembuluh darah lebih rileks.
Obat penghambat renin yang memliiki fungsi utama obat untuk
menghambat kerja enzim yang berfungsi untuk menaikan tekanan darah
dan dihasilkan oleh ginjal. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah
akan naik tidak terkendali.
2.5 Hipotensi
Hipotensi dikenal juga sebagai tekanan darah rendah. Saat darah mengalir
melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang
dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah.
Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran darah
ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang.
Itulah sebabnya orang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengalami
gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Ketika mengalami gangguan ini,
tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.
Ukuran tekanan darah muncul dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik
(bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang
normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Pengidap hipotensi
memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg, sedangkan jika tekanan darah di
atas 120/80 mm/Hg, orang tersebut mengidap hipertensi.
PENYEBAB HIPOTENSI
Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan
darah, seperti obat anti-depresan dan obat anti-hipertensi.
PENGOBATAN HIPOTENSI
PENYAKIT HORMONAL
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang umum terjadi karena
pengaruh gangguan hormon:
1. Sindrom Cushing
2. Hipopituitarisme
3. Penyakit Addison
4. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)
5. Gigantisme
BAB III
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Schrier SL. Approach to the adult patient with anemia. January 2011. Available
from: www.uptodate.com
Schrier SL. Approach to the diagnosis of hemolytic anemia in the adult. January
2011. Available from: www.uptodate.com
Chobanian, A.V., dkk. 2003. “Seventh report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure”
dalam Hypertension. Volume 42 (6), 1206–1252.