OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat
beliau penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Klasifikasi
Karies” dengan tepat waktu.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1..................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.3 TUJUAN....................................................................................................................
ii
1.4 MANFAAT................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
BAB 3..................................................................................................................................
KESIMPULAN....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan serta
wawasan para pembaca mengenai klasifikasi karies.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Tempat ini mudah
menjadi lokasi karies gigi. Karies pit dan fissure terbentuk pada gigi
posterior yaitu pada permukaan oklusal dan bukal. Karies ini kadang-
kadang sulit untuk dideteksi. Semakin berkembangnya proses perlubangan
karena karies, maka email atau enamel terdekat akan berlubang semakin
dalam. Ketika karies telah mencapai dentin pada permukaan enamel
dengan dental, lubang akan menyebar secara lateral. Di dentin, proses
perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi.
4
2. Karies pada Permukaan yang Halus
Karies ini terjadi pada permukaan yang licin pada gigi dan dapat
dicegah dengan menggosok gigi.
1. Karies Superfisial
Karies Superfisial yaitu karies yang baru mengenai lapisan email,
menyebabkan iritasi pulpa dan biasanya pasien belum mengeluh rasa
sakit.
2. Karies Media
Karies media yaitu karies yang sudah mengenai setengah dari
dentin sehingga menyebabkan reaksi hiperemi pada pulpa. Gigi
biasanya ngilu, nyeri bila terkena rangsangan panas atau dingin,
makanan panas atau dingin, dan akan berkurang bila rangsangan
dihilangkan.
3. Karies Profunda
Karies profunda yaitu karies yang mengenai lebih dari setengah
dentin dan bahkan menembus pulpa. Pada karies ini terjadi rasa sakit
yang spontan.
Karies profunda dapat dibagi atas 3 stadium:
- Karies profunda stadium I: Karies telah melewati setengah dentin,
biasanya radang pulpa belum dijumpai.
- Karies profunda stadium II: Masih dijumpai lapisan tipis yang
membatasi karies dengan pulpa. Biasanya disini telah terjadi
radang pulpa.
- Karies profunda stadium III: Pulpa telah terbuka. Pada karies ini
telah terjadi peradangan pulpa.
6
2.1.4 Berdasarkan Tingkat Progresifitas Karies
1. Karies Akut
Karies akut merupakan karies yang berkembang dan memburuk
dengan cepat misalnya, rampant karies, pasien xerostomia.
2. Karies Kronis
Pada karies kronis, proses karies berjalan lambat dengan penampakan
warna kecoklatan sampai hitam.
3. Karies Terhenti (Arrested Caries)
Pada karies terhenti, lesi karies tidak berkembang, bisa disebabkan
oleh perubahan dari lingkungan
2.1.5 Klasifikasi Karies Menurut G.V. Black
1. Kelas I
Karies yang terjadi pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari gigi
premolar dan molar (gigi posterior, gigi 4-8).Dapat juga terdapat pada
gigi anterior di foramencaecum.
2. Kelas II
Karies yang terdapat pada bagian approximal (mesial dan distal)
dari gigi-gigi molar atau premolar (gigi posterior, gigi 4-8), yang
umumnya meluas sampai bagian oklusal.
Gambaran klinis karies kelas II
3. Kelas III
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan, tetapi
belum mencapai margo incisalis (belum mencapai ⁄ incisal gigi).
Lubang di permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit.
4. Kelas IV
Kelanjutan Kelas III. Karies telah meluas dari approximal dari
gigi-gigi depan dan sudah mencapai margo incisalis (telah mencapai ⁄
incisal gigi).
8
5. Kelas V
Karies yang terdapat pada bagia 1/3 leher gigi-gigi depanatau
permukaan halus dan fasial maupun gigi belakang pada permukaan
labial, lingual, palatal ataupun bukal dari gigi.Lebih dominan timbul
dipermukaan yang menghadap kebibir dan pipi dari pada lidah.
6. Kelas VI
Karies yang terdapat pada incisal edge dan cusp oklosal pada gigi
belakang yang disebabkan oleh abrasi, atrisi atau erosi .
10
Karies meluas dan hamper semua struktur gigi hilang seperti
kehilangan cusp lengkap atau incisal edge. Karies hamper atau sudah
mengenai pulpa.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email,
dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam
suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi
jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan faktor
penguat. Klasifikasi Karies Gigi itu dibagi berdasarkan lokasi karies,
kedalaman karies, tingkat keparahan karies, tingkat progresifitas karies,
Klasifikasi Karies Menurut G.V. Black, Klasifikasi Karies Menurut G.J.
Mount dan W.R. Hume, dan Klasifikasi Karies Menurut ICDAS.
3.2 Saran
Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS. Atlas berwarna lesi mulut yang
Edwina dan Sally Josyston. 1992. Dasar – Dasar Karies, Penyakit dan
Penanggulangannya. Jakarta: EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20092/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
2