Anda di halaman 1dari 22

KLASIFIKASI KARIES GIGI

OLEH :

Reza Ramadani (1806122010077)


Rukaiya Tazia (1806122010078)
Sagung Mas Martika Dewi (1806122010079)
Sandwitradewa (1806122010080)
Sang Ayu Made Dharmayanti Pratiwi (1806122010081)
Thio Tigana (1806122010082)
Zackariya A.R Patterson (1806122010083)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat
beliau penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Klasifikasi
Karies” dengan tepat waktu.

Terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami


semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang
terkait sehingga dapat menyelesaikan makalah percobaan ini meskipun berbagai
kendala kami hadapi.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Denpasar, 15 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB 1..................................................................................................................................

PENDAHULUAN...............................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................

1.3 TUJUAN....................................................................................................................

ii
1.4 MANFAAT................................................................................................................

BAB II.................................................................................................................................

PEMBAHASAN..................................................................................................................

2.1 Klasifikasi Karies Gigi...............................................................................................

2.1.1 Berdasarkan Lokasi Karies..................................................................................

2.1.2 Berdasarkan Kedalaman Karies...........................................................................

2.1.3 Berdasarkan Tingkat Kepaarahan Karies............................................................

2.1.4 Berdasarkan Tingkat Progresifitas Karies...........................................................

2.1.5 Klasifikasi Karies Menurut G.V. Black...............................................................

2.1.6 Klasifikasi Karies Menurut G.J. Mount dan W.R. Hume...............................

2.1.7 Klasifikasi Karies Menurut ICDAS.....................................................................

BAB 3..................................................................................................................................

KESIMPULAN....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


H L Blum menyatakan bahwa, derajat kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi empat faktor, yaitu: lingkungan, perilaku, herediter,
dan pelayanan kesehatan. Menurut Laurence Green terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perilaku seseorang, yaitu faktor predisposisi, faktor
pendukung, dan badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan atau perawatan penduduk Indonesia
seperti juga di negara- negara berkembang lainnya di bidang kesehatan gigi
dan mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (caries dentist) disamping
penyakit gusi.

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email,


dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi jaringan
keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan faktor penguat.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Provinsi Bali 2013,menunjukan bahwa prevalensi angka karies gigi anak yang
berusia 10-14 tahun sebesar 25,2%. Data ini menunjukan bahwa data
pemeliharaan diri anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat
rendah. Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita
oleh 90% anak usia sekolah. Karies juga merupakan penyebab patologi primer
atas penanggalan gigi pada anak-anak yang terjadi karena kurangnya perhatian
anak dan termasuk kehamilan dan persalinan. Jadi ini adalah masalah terbesar
yang dihadapi orang tua.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut:

1. Apa saja klasifikasi pada karies gigi?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui mengenai klasifikasi pada karies gigi.

1.4 MANFAAT

Manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah pengetahuan serta
wawasan para pembaca mengenai klasifikasi karies.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Karies Gigi


2.1.1 Berdasarkan Lokasi Karies
1. Karies pada Pit dan Fissure

Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Tempat ini mudah
menjadi lokasi karies gigi. Karies pit dan fissure terbentuk pada gigi
posterior yaitu pada permukaan oklusal dan bukal. Karies ini kadang-
kadang sulit untuk dideteksi. Semakin berkembangnya proses perlubangan
karena karies, maka email atau enamel terdekat akan berlubang semakin
dalam. Ketika karies telah mencapai dentin pada permukaan enamel
dengan dental, lubang akan menyebar secara lateral. Di dentin, proses
perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi.

Gambar 1. Celah atau fisura gigi dapat menjadi lokasi karies

4
2. Karies pada Permukaan yang Halus

Karies ini terjadi pada permukaan yang licin pada gigi dan dapat
dicegah dengan menggosok gigi.

3. Karies pada Akar Gigi

Karies pada akar gigi berawal sebagai jaringan yang menyerupai


tulang yang membungkus permukaan akar (sementum). Karies akar adalah
tipe karies gigi yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika
permukaan akar telah terbuka karena resesi gingiva. Bila gingiva sehat,
karies ini tidak akan berkembang karena tidak dapat terpapar oleh plak
bakteri. Permukaan akar lebih rentan terkena proses demineralisasi pada
pH 6,7, dimana lebih tinggi dari enamel. Karies akar lebih sering
ditemukan di permukaan fasial, permukaan interproksimal, dan permukaan
lingual. Gigi molar atas merupakan lokasi tersering dari karies akar.

2.1.2 Berdasarkan Kedalaman Karies

1. Karies Superfisial
Karies Superfisial yaitu karies yang baru mengenai lapisan email,
menyebabkan iritasi pulpa dan biasanya pasien belum mengeluh rasa
sakit.
2. Karies Media
Karies media yaitu karies yang sudah mengenai setengah dari
dentin sehingga menyebabkan reaksi hiperemi pada pulpa. Gigi
biasanya ngilu, nyeri bila terkena rangsangan panas atau dingin,
makanan panas atau dingin, dan akan berkurang bila rangsangan
dihilangkan.
3. Karies Profunda
Karies profunda yaitu karies yang mengenai lebih dari setengah
dentin dan bahkan menembus pulpa. Pada karies ini terjadi rasa sakit
yang spontan.
Karies profunda dapat dibagi atas 3 stadium:
- Karies profunda stadium I: Karies telah melewati setengah dentin,
biasanya radang pulpa belum dijumpai. 
- Karies profunda stadium II: Masih dijumpai lapisan tipis yang
membatasi karies dengan pulpa. Biasanya disini telah terjadi
radang pulpa. 
- Karies profunda stadium III: Pulpa telah terbuka. Pada karies ini
telah terjadi peradangan pulpa.

2.1.3 Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies


1. Karies Ringan
Karies ringan yaitu jika serangan karies hanya pada gigi yang
paling rentan, seperti pit dan fissure, sedangkan kedalamanya hanya
mengenai lapisan email (iritasi pulpa).
2. Karies Sedang
Karies sedang yaitu jika serangan karies meliputi permukaan
oklusal dan aproksimal gigi posterior. Kedalaman karies sudah
mengenai lapisan dentin (hiperemi pulpa).
3. Karies Berat/Parah
Karies Berat atau parah yaitu jika serangan karies juga meliputi
gigi anterior yang biasanya bebas karies. Kedalamannya sudah
mengenai pulpa, baik pulpa yang tertutup maupun pulpa yang terbuka
(pulpitis dan gangrene pulpa). Karies pada gigi anterior dan posterior
sudah meluas ke bagian pulpa.

6
2.1.4 Berdasarkan Tingkat Progresifitas Karies
1. Karies Akut
Karies akut merupakan karies yang berkembang dan memburuk
dengan cepat misalnya, rampant karies, pasien xerostomia.
2. Karies Kronis
Pada karies kronis, proses karies berjalan lambat dengan penampakan
warna kecoklatan sampai hitam.
3. Karies Terhenti (Arrested Caries)
Pada karies terhenti, lesi karies tidak berkembang, bisa disebabkan
oleh perubahan dari lingkungan
2.1.5 Klasifikasi Karies Menurut G.V. Black

G.V Black mengklasifikasi kavitas atas 6 bagian dan diberi tanda


dengan nomor romawi, dimana kavitas diklasifikasi berdasarkan
permukaan gigi yang terkena karies.

1. Kelas I
Karies yang terjadi pada bagian oklusal (pits dan fissure) dari gigi
premolar dan molar (gigi posterior, gigi 4-8).Dapat juga terdapat pada
gigi anterior di foramencaecum.

Gambaran klinis karies kelas I

2. Kelas II
Karies yang terdapat pada bagian approximal (mesial dan distal)
dari gigi-gigi molar atau premolar (gigi posterior, gigi 4-8), yang
umumnya meluas sampai bagian oklusal.
Gambaran klinis karies kelas II

3. Kelas III
Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan, tetapi
belum mencapai margo incisalis (belum mencapai ⁄ incisal gigi).
Lubang di permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit.

Gambaran klinis karies kelas III

4. Kelas IV
Kelanjutan Kelas III. Karies telah meluas dari approximal dari
gigi-gigi depan dan sudah mencapai margo incisalis (telah mencapai ⁄
incisal gigi).

Gambaran klinis karies kelas IV

8
5. Kelas V
Karies yang terdapat pada bagia 1/3 leher gigi-gigi depanatau
permukaan halus dan fasial maupun gigi belakang pada permukaan
labial, lingual, palatal ataupun bukal dari gigi.Lebih dominan timbul
dipermukaan yang menghadap kebibir dan pipi dari pada lidah.

Gambaran klinis karies kelas V

6. Kelas VI
Karies yang terdapat pada incisal edge dan cusp oklosal pada gigi
belakang yang disebabkan oleh abrasi, atrisi atau erosi .

Gambaran klinis karies kelas VI

2.1.6 Klasifikasi Karies Menurut G.J. Mount dan W.R. Hume

G.J. Mount dan W.R Hume (1998) memperkenalkan klasifikasi lesi


karies ini. Klasifikasi ini dirancang untuk mempermudah identifikasi lesi
dan untuk menjelaskan kompleksitas karena perbesaran lesi.

1. Lesi karies berdasarkan letaknya dibedakan menjadi:


- Site 1
Karies terletak pada pit dan fissure permukaan oklusal gigi
anterior maupun posterior.
- Site 2
Karies terletak di area kontak gigi (proksimal), baik anterior
maupun posterior.
- Site 3
Karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan
akar yang terbuka.
2. Lesi karies berdasarkan besarnya dibedakan menjadi
- Size 0
Lesi paling awal yang diidentifikasikan sebagai tahap awal dari
demineralisasi berupa white spot.
- Size 1
Kavitas permukaan minimal, melibatkan dentin namun belum
terjadi. Kavitas masih dapat disembuhkan dengan peningkatan
remineralisasi struktur gigi.
- Size 2
Kavitas yang sedikit melibatkan dentin. Kavitas yang terbentuk
berukuran sedang dan masih menyisakan struktur email yang
didukung dengan baik oleh dentin dan cukup kuat untuk menyokong
restorasi
- Size 3
Kavitas yang berukuran lebih besar (lebih luas dari size 2). Struktur
gigi yang tersisa lemah dan cusp atau incisal edgenya telah rusak
sehingga tidak dapat beroklusi dengan baik dan kurang mampu
menyokong restorasi. Preparasi kavitas di perluas agar restorasi dapat
digunakan untuk melindungi struktur gigi yang tersisa dari
retak/patah.
- Size 4

10
Karies meluas dan hamper semua struktur gigi hilang seperti
kehilangan cusp lengkap atau incisal edge. Karies hamper atau sudah
mengenai pulpa.

2.1.7 Klasifikasi Karies Menurut ICDAS

ICDAS (International Caries Detection and Assessment System) adalah


sistem untuk mendeteksi karies berdasarkan:
1. Tahapan proses karies.
2. Topografi (pit dan fissure atau permukaan halus)
3. Anatomi (mahkota dan akar)
4. Status restorasi atau sealant

Juga sebagai penilaian karies melalui:

1. Tahapan (belum terbentuk kavitas/telah terbentuk kavitas)


2. Aktivitas (aktif/terhenti)

ICDAS mengklasifikasikan karies berdasarkan tingkat kedalaman karies


tersebut. Menurut ICDAS, karies terbagi menjadi 7, yaitu
- D0
Gigi yang sehat
- D1
Dalam keadaan gigi kering, terlihat lesi putih pada permukaan
gigi.
- D2
Dalam keadaan gigi basah, sudah terlihat adanya lesi putih
pada permukaan gigi.
- D3
Terdapat kerusakan email gigi tanpa melibatkan dentin (karies
email).
- D4
Lesi email lebih dalam, tampak bayangan gelap dentin atau lesi
sudah mencapai bagian Dentino Enamel Junction (DEJ).
- D5
Lesi karies telah mencapai dentin.
- D6
Lesi karies telah mencapai pulpa. (Ismail,dkk. 2007)

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email,
dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam
suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi
jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan faktor
penguat. Klasifikasi Karies Gigi itu dibagi berdasarkan lokasi karies,
kedalaman karies, tingkat keparahan karies, tingkat progresifitas karies,
Klasifikasi Karies Menurut G.V. Black, Klasifikasi Karies Menurut G.J.
Mount dan W.R. Hume, dan Klasifikasi Karies Menurut ICDAS.

3.2 Saran

Dari makalah ini di harapkan para mahasiswa dapat memahami


materi mengenai Klasifikasi Karies sehingga dapat menambah wawasan.
16
DAFTAR PUSTAKA

Meisida, Novita. “Klasifikasi Penyakit Karies Gigi Menggunakan K-Means”.


Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. 2014.

Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS. Atlas berwarna lesi mulut yang

sering ditemukan. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013. p. 67

Edwina dan Sally Josyston. 1992. Dasar – Dasar Karies, Penyakit dan
Penanggulangannya. Jakarta: EGC.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20092/Chapter

%20II.pdf;sequence=4
2

Anda mungkin juga menyukai