DAN
INDIKASI PENAMBALAN
DI SUSUN OLEH;
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan masalah.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................................................39
B. Saran........................................................................................................39
Daftar Pustaka.....................................................................................................40
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini
dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus
berbahaya, dan bahkan kematian.
Penyebab utama karies adalah adanya proses demineralisasi pada email.
Sisa makanan yang bergula (termasuk karbohidrat) atau susu yang menempel
pada permukaan email akan bertumpuk menjadi plak dan menjadi media
pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan
bergula tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email
sehingga terjadi proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut mengakibatkan
proses awal karies pada email. Bila proses ini sudah terjadi maka terjadi
progresivitas yang tidak bisa berhenti sendiri, kecuali dilakukan pembuangan
(penambalan) pada permukaan gigi yang terkena karies oleh dokter gigi.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KARIES
Karies gigi merupakan suatu penyakit/ kerusakan jaringan keras gigi yang
berhubungan dengan adanya aktifitas jasad renik dalam karbohidrat dalam
rongga mulut. Kerusakan jaringan gigi ini dimulai dengan adanya
demineralisasi jaringan gigi yang kemudian diikuti dengan kerusakan
bahan organik gigi. Akibatnya terjadi invasi bakteri dan berlanjut dengan
peradangan pulpa, kematian pulpa serta penyebaran infeksinya pada
jaringan periapikal. Namun pada stadium dini, penyakit ini dapat
dihentikan, dan kerusakan yang telah terjadi dapat direstorasi dengan baik.
.(Putri Diana,2018)
Pembagian karies
a. Karies Insipiens
b. Karies superfisialis
Adalah karies yang sudah mencapai bagian dalam dari
email dan kadang-kadang terasa sakit. (Widya ,2008)
2
c. Karies media
Adalah karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang
gigi)atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan kamar
pulpa.Gigi biasanya tersa sakit bila terkena rangsangan
dingin,makanan asam dan manis. (Widya ,2008)
d. Karies profunda
Adalah karies yang telah mendekati atau bahan telah
mencapai pulpa sehingg terjadi peradangan pada pulpa.Rasa sakit
secara tiba-tiba tanpa rangsangan apapun.Apabila tidak segera
diobati dan ditambal maka gigi akan mati. (Widya ,2008)
Macam-macam karies:
KariesEmail.
Karies email adalah karies yang terjadi pada permukaan enamel
gigi (lapisan terluar dan terkeras pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya
ada pewarnaan hitam atau coklat pada enamel. Setelah karies terbentuk
proses demineralisasi berlanjut, email mulai pecah. Sekali permukaan
email rusak gigi tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri.Rencana
perawatankaries:
3
dingin, makanan masam, dan manis. Jika pembusukan telah mencapai
dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti
dengan tambalan (restorasi). Biasanya penumpatan secara langsung
masih bisa dilakukan dengan memberikan bahan pelapis sebelum
diberikan bahan penumpat.Dewasa ini telah banyak dikembangkan
bahan tumpatan untuk memperbaiki gigi yang rusak. Salah satu bahan
tumpatan tetap yang pada saat ini banyak digunakan oleh dokter gigi
adalah atau hampir mendekati warna gigi, baik gigi anterior maupun
posterior tanpa mengesampingkan faktor kekuatan, keawetan, dan
biokompabilitas dari bahan tersebut..
Rencana perawatan karies email:
a) Pembuatan ragangan restorasi yang dinginkan
b) Pertimbangan resistensi dan retensi
c) Pembuangan karies dentin dan penempatan restorasi
d) Penyingkiran karies dentin
e) Menghaluskan bagian dalam kavitas
f) Menghaluskan tepi preparasi
3. KariesPulpa
Karies pulpa adalah yang telah mendekati atau telah mencapai pulpa
sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu
makan dan sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan. Pada tahap ini,
apabila tidak dirawat, maka gigi akan mati dan memerlukan perawatan
yang lebih kompleks. Jika karies dibiarkan dan tidak dirawat maka
akan mencapai pulpa gigi. Disinilah dimana syaraf gigi dan pembuluh
darah dapat ditemukan. Pulpa akan terinfeksi. Abses atau fistula (jalan
dari nanah) dapat terbentuk dalam jaringan ikat yang halus. Rencana
perawatan dengan restorasi dengan preparasi minimal dan perawatan
endodontik. .(Putri Diana,2018)
4
MACAM- MACAM GIGI
Gigi Dewasa dibagi atas : Gigi Seri pertama/ sentral. Gigi Seri
kedua/ lateral, gigi taring/ kaninus, 2 buah geraham kecil/ Premolar serta 3
buah geraham Besar/ Molar. .(Putri Diana,2018)
5
Jenis dan macam gigi manusia
ANATOMI GIGI
6
TERJADINYA KARIES.
Dalam beberapa hari, plak ini akan bertambah tebal dan terdiri
dari berbagai macam mikroorganisme. Dengan adanya karbohidrat yang
tertinggal didalam mulut, seperti sukrosa dan glukosa akan terjadi peragian
oleh bakteri.yang terdapat didalam plak. Peragian ini akan membentuk
asam yang akan menurunkan PH plak. .(Putri Diana,2018)
7
Penurunan PH lebih besar terjadi pada individu dengan karies aktif
daripada individu yang bebas karies Tingkat kariogenik tertinggi ada pada
Sukrosa, sehingga Sukrosa dianggap sebagai penyebab karies yang utama.
.(Putri Diana,2018)
KERENTANAN GIGI
I. MORFOLOGI GIGI.
8
II. KONDISI RONGGA MULUT/ LINGKUNGAN SEKITAR GIGI
9
3. KARIES PARAH: Bila karies mengenai gigi- gigi yang biasanya
bebas karies. Misalnya: karies yang mengenai gigi anterior
1. KARIES RAMPANT:
2. KARIES TERHENTI:
10
2. KARIES EMAIL/ KARIES DANGKAL/KARIES
SUPERFISIALIS adalah karies yang hanya mengenai jaringan
email saja.
3. KARIES DENTIN/ KARIES MEDIA: yaitu bila kerusakan telah
mencapai dentin, namun belum melebihi setengan ketebalan
dentin/ belum mendekati pulpa.
4. KARIES PROFUNDA/ KARIES DALAM: disini kerusakan telah
mendekati atap pulpa namun atap pulpa belum tebuka.
5. KARIES PROFUNDA TERKOMPLIKASI/ COMPLICATED
PROFUNDA CARIES: yaitu bila atap pulpa telah terbuka oleh
PENUTUP
11
Kelas I: karies gigi mengenai pit dan fisur bagian oklusal pada gigi
posterior ,dan bagian foramen caecum pada gigi anterior
Kelas III: Karies gigi mengenai permukaan proksimal gigi anterior tetapi
belum mengenai tepi insisal
Kelas IV: Karies mengenaibagian kavitas pada bagian ujung cuups ata
pada bagian incisal edge
Kelas VI: Karies bagian proksimal gigi antererior mengenai cusp gigi
molar, premolar, kaninus, dan incisal edge puncak
12
b) Fisur Dalam
Gejala = Belum menimbulkan keluhan
Tanda-tanda klinis =
Infeksi:terlihat garis hitam pada
permukaan oklusal,pit bukal,atau
foramen caecum
Sondasi : Belum terasa adanya retensi
Rencana perawatan = Penutupan pit fisur gigi (pit dan fissure
sealing)Termasuk upaya preventif
c) Karies mencapai Email karies superfisialis
Gejala Klinis =
Biasanya belum memberikan keluhan
Terkadang terasa linu bila kena rangsang
panas/dingin,makanan/minuman manis,asam
Bila rangsangan dihilangkan,akan segera
hilang linunya.
Tanda-tanda klinis =
Infeksi : Terdapat lubang gigi dengan
kedalaman mencapi email
Sondasi : – (negatif)
Themis : – (negatif)
Rencana perawatan = Penumpatan dengan semen ionomer aca
(SIK)/Glass ionomer cemen GIC,resin komposit
13
Tanda-tanda klinis =
Infeksi : Terdapat lubang gigi dengan
kedalaman mencapai dentin tapi belum
melebihi 1/2 tebal dentin
Sondasi : + (positif) atau bisa juga –
(negatif)
Themis : + (positif)
Rencana perawatan = Penumpatan dengan GIC,resin omposit
atau amalgam
e) Karies profunda,tertutup,Vital
Tanda – tanda klinis =
Inspeksi : Terdapat lubang gigi dengan
kedalaman mencapai dentin dan sudah
melebihi ½ tebal dentin,pula tertutup
Sondasi : + (Positif)
Thermisi : + (Positif)
Perkusi dan Druk : - (Negatif),bila tidak ada
peradangan jaringan periodontal atau +
(positif),bila ada peradangan jaringan
periodontal.
Renaca Perawatan =
Dirujuk ke drg untuk dilakukan kaping
pulpa,jika:gigi belum pernah ada riwayat
sakit dan gigi masih memungkinkan untuk
restorasi.
Dirujuk ke drg untuk dilakukan perawatan
saluran akar,jika: gigi masih
memungkinkan direstorasi.
Dirujuk ke drg untuk dilakukan pencabutan
gigi,jika gigi tidak memungkinkan lagi
direstorasi
Apabila terjadi peradangan jaringan
periodontal,maka harus dilakukan
premedikasi terbih dahulu.
14
f) Karies profunda tertutu,Non vital
Tanda- tanda klinis =
Inspeksi : Terdapat lubang gigi dengan
kedalaman mencapai dentin dan sudah
melebihi 1/2 tebal dentin,pulpa tertutup
Sondasi : - (negatif)
Thermis : - (negatif)
Perkusi dan truk: - (negatif),bila tidak ada
peradangan jaringan periodontal,atau +
(positif) bila ada peradangan jaringan
periodontal
Rencana perawatan =
Dirujuk ke drg untuk dilakukan perawatan
saluran akar jika;gigi masih memungkinkan
direstorasi
Dirujuk ke drg untuk dilakukan pencabutan
gigi,jika gigi tidak memungkinkan lagi
direstorasi.
Apabila terjadi peradangan jaringan
periodontal,maka harus dilakukan
premedikasi terlebih dahulu.
15
Dirjuk ke drg untuk dilakukan perawatan
saluran akar,jika ; gigi pernah ada riawayat
sakit dan gigi masih memungkinkan
direstorasi
Dirujuk kedrg untuk dilakukan pencabutan
gigi,jika gigi tidak memungkinkan lagi
direstorasi
Apabila terjadi peradangan jaringan
periodontal,makaharus dilakukan
premedikasi terlebih dahulu.
16
Mobility : - (negative) bila ada
kegoyahan,atau + (positif) bila belum ada
kegoyangan.
Rencana perawatan =
Dirjuk ke ddokter untuk dilakukan restorasi
akar gigi,jika sisa akar masih
memungkinkan untuk direstorasi
Dirujuk ke drg untuk dilakukan pencabutan
akar gigi,jika sisa akar sudah tidak
memungkinkan untuk direstorasi.
1. ANAMNESA PASIEN.
1. PEMERIKSAAN FISIK
17
pemeriksaan vitalitas gigi yang umum digunakan, terutama pada klinik- klinik
pelayanan pemerintah.. (dr.Audry albertus,2015)
a. Pemeriksaan Termal
Merupakan pemeriksaan yang mudah dan murah, dan paling sering digunakan
oleh dokter gigi di Indonesia.Disini digunakan rngsang dingin atau panas. Gigi
vital akan memberi reaksi positif pada pemeriksaan termal, terutama pada
rangsang dingin, sedang gigi nonvital tidak akan bereaksi terhadap rangsang
dingin. Test Termal rangsang dingin biasanya menggunakan Chlorethyl yang
disemprotkan pada cotton pellet, dan diletakkan pada dasar karies yang telah
dibersihkan ataupada permukaangigi yang paling sensitif seperti pada leher gigi.
Sedang test termal panas dapat menggunakan gutta-percha point yang
dipanaskan. .(dr.Audry albertus,2015)
18
Perkusi dapat dilakukan secara vertical, untuk mengetahui adanya
peradangan periapikal atau dilakukan perkusi Horizontal untuk
mengetahui adanya peradangan periodontal.
Pemeriksaan Palpasi/ Perabaan. Yaitu dengan melakukan perabaan/
penekanan pada jaringan lunak disekitar gigi. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mendeteksi adanya kelainan pada jaringan disekitar gigi, seperti
pembengkakan dll.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
PENETAPAN DIAGNOSA
2. HIPERSENSITIF DENTIN
Umumnya kedalaman karies telah mencapai Dentin, atau karies yang terjadi pada
leher gigi yang telah mengenai cementum/ akar gigi. Pada anamnesa, pasien
sudah merasakan reaksi terhadap rangsang dingin, panas, asam, manis ataupun
rangsang mekanis. .(dr.Audry albertus,2015)
3. PULPITIS REVERSIBEL
19
Pada gigi dengan Pulpitis reversible, pasien merasakan sakit
menyengat bila gigi terkena rangsang terutama rangsang termal, tetapi disini
belum terjadi rasa sakit spontan ( tanpa terkena rangsang). Kedalaman karies
biasanya telah mencapai dentin, bahkan mungkin sudah mendekati atap
pulpa, namun atap pulpa belum terbuka.Pada pemeriksaan klinis, dengan test
klorethyl pasien merasakan rasa sakit yang menyengat, namun segera hilang
setelah rangsang diangkat. Test perkusi negatif. .(dr.Audry albertus,2015)
20
masih menunjukkan reaksi positif, sedang pada perkusi memberikan
reaksi negatif. Secara klinis, karies telah mencapai dentin, baik dengan
atau tanpa terbukanya atap pulpa. Berbeda dengan hipersensitif Dentin,
bila dilakukan test dengan kloretil, rasa sakit menetap agak lam walaupun
rangsang telah diangkat.(dr.Audry albertus,2015)
Pada tahap ini, gigi telah mengalami kematian pulpa (nonvital). Pada
pemeriksaan vitalitas, gigi memberi reaksi negatif, Pada gigi nonvital,
warna gigi lebih gelap dan gigi akan menjadi lebih rapuh, sehingga sering
terjadi mahkota gigi akan patah sehingga yang tinggal adalah akar
gigi.keadaan ini disebut Gangraen Radiks atau sisa akar. .(dr.Audry
albertus,2015)
1. KARIES DINI.
21
yang masih berupa bercak, maka diusahakan memperbaiki kondisi mulut
agar merangsang erjadinya remineralisasi.Pada karies yang telah berupa
lubang, dan tidak memungkinkan remineralisasi, maka pada gigi tersebut
dapat dilakukan penambalan langsung.(irmiah fitria,2015)
2. HYPERSENSITIF DENTIN
3. PULPITIS REVERSIBEL
Pada kondisi ini pasien sedang mengalami rasa sakit yang hebat,
karena itu perlu dilakukan eliminasi / mengurangi rasa sakit terlebuh
dahulu.Ada bermacam- macam bahan yang apat digunakan untuk
keperluan. ini, misalnya Anestesi pulpa, Eugenol dll.Setelah kondisi akut
dilewati, baru dilakukan perawatan endodontik/ perawatan syaraf.
Perawatan ini dilakukan dengan membuka atap pulpa,, membuang
jaringan pulpa, sterilisasi serta pengisian seluruh rongga pulpa dan
saluran akar, selanjutnya dilakukan penambalan. .(irmiah fitria,2015)
Karena pada kondisi ini gigi tidak dalam keadaan akut, maka pada
gigi tersebut dapat langsung dilakukan perawatan Endodontik.(dr.Audry
albertus,2015)
22
6. GIGI GANGRAEN/ GANGRAEN PULPA
Biasanya pada gangraen radiks sisa mahkota sudah sangat lemah bahkan
mungkin sudah tidak ada mahkota lagi, maka gangraen radiks lebih
dianjurkan untuk dicabut.Namun bila pencabutan tidak dapat dilakukan
misalnya karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk dilakukan
pencabutan, maka dilakukan perawatan Endodontik pada gangraen radiks
tsb. .(dr.Audry albertus,2015)
Telah dibahas pada awal makalah ini , ada 4 faktor yang berperan pada
pembentukan karies. Karena itu, untuk mencegah terjadinya karies maka faktor-
faktor tersebut harus dieliminasi semaksimal mungkin.
1. HOST/ GIGI:
Yang berperan dalam pembentukan karies adalah lekuk- lekuk ( pit Dan
Fissure) pada permukaan kunyah/ oklusal gigi. Sering ditemukan adanya pit
dan fissure yang dalam, sehingga memudahkan perlekatan sisa makanan dan
sulit dalam pembersihannya. Karena itu, untuk mencegah terjadinya karies,
pada pit dan fissure yang dalam tersebut dilakukan pit dan fissure sealing,
yaitu melapisi pit dan fissure tersebut dengan bahan khusus. .(irmiah
fitria,2015)
23
Faktor lain dari gigi yang memudahkan penumpukan sisa makanan
adalah letak gigi yang bertumpuk/ tidak teratur. Keadaan ini dapat diperbaiki
denganperawatan Orthodontik ( Meratakan Gigi) .(irmiah fitria,2015)
2. WAKTU
Untuk mengurangi waktu kontak sisa makanan didalam mulut,dapat
dilakukan dengan pembersihan mulut sesegera mungkin setelah makan, dan
terutam sebelum tidur. Bila penyikatan gigi tidak dapat segera
dilakukan,usahakan agar setelah makan segera kumur- kumur. .(irmiah
fitria,2015)
3. PENGUNAAN FLUOR
Keberadaan Fluor dalam konsentrasi optimum pada jaringan gigi dan
lingkungannya akan merangsang efekanti karies dalam beberapa cara. .
(irmiah fitria,2015)
EFEK PRA ERUPSI : Jika pada periode pembentukan gigi cukup
fluor, maka emeil yang terbentuk akan lebih resisten terhadap
serangan asam, karena kandungan karbonat yang lebih rendah akan
mengurangi kelarutan terhadap asam. .(irmiah fitria,2015)
EFEK PASKA ERUPSI GIGI: Aktifitas fluor paska erupsi penting,
karena kehadirannya membantu menghambat deminerasi jaringan gigi
disamping efek remineralisasi yang akan merangsang perbaikan atau
penghentian karies awal . .(irmiah fitria,2015)
EFEK PADA KUMAN PLAK DAN METABOLISMENYA :
tergantung dari konsentrasi dan Phnya, fluor dapatmenimbulkan efek
anti bakteri dan anti enzim. Pada aplikasi topical, fluor dengan
konsentrasi < 1% F ternyata menimbulkan efek toksis bagi
Streptococcus mutans. Sedang ion fluor dalam konsentrasi rendah
dalam plak dapat menurunkan efek kariogenik dengan jalan
menghambat enzim yang berperan dalam pembentukan asam dengan
penurunan PH yang diakibatkannya. Agar efektif. Fluor harus dlam
bentuk ion. .(irmiah fitria,2015)
EFEK PADA ENDAPAN PLAK: diperkirakan Fluor dapat
menghambat penyerapan protein saliva pada permukaan email
24
sehingga memperlambat pembentukan pelikel dan plak. .(irmiah
fitria,2015)
Prosedur tambal gigi memiliki beberapa tujuan dan manfaat, antara lain:
25
Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi yang mengalami kerusakan
Mengurangi jumlah bakteri aktif di dalam mulut
Mempertahankan struktur gigi dan memperpanjang usia gigi
Mempertahankan bentuk tulang rahang dan kontur wajah
Memperbaiki gigi yang retak, patah, atau terkikis akibat kebiasaan
tertentu, seperti menggigit kuku atau menggertakkan gigi.
Berikut ini beberapa jenis bahan tambalan yang biasanya digunakan dalam
prosedur tambal gigi:
Bahan
Kelebihan Kekurangan
Tambalan
Bahan amalgam
mengandung
merkuri dan dalam
kasus yang jarang
terjadi, dapat
menyebabkan
Kuat, tahan lama, dan tahan
reaksi alergi dan
terhadap tekanan ketika
timbul ruam.
menggigit dan mengunyah.
Amalgam Warna bisa
Proses cepat dan dapat selesai
(campuran berubah menjadi
dalam satu kunjungan (direct
gelap akibat korosi.
beberapa filling).
Pemasangan bahan
logam, antara Lebih murah dari jenis bahan
amalgam
lain merkuri, tambalan lainnya.
membutuhkan
perak, tembaga, Frekuensi perbaikan dan
pengambilan
penggantian rendah.
dan timah) bagian dari gigi
Dapat digunakan pada anak- yang sehat.
anak dan pasien berkebutuhan
Secara estetika,
khusus.
warna bahan
amalgam tidak
sesuai dengan
warna gigi
sehingga kurang
indah dilihat.
26
Lebih mahal
dibandingkan
bahan amalgam.
Risiko kerusakan
dapat terjadi jika
frekuensi mengigit
Warna bahan komposit resin makanan keras
dapat disesuaikan dengan lebih tinggi,
warna gigi. sehingga risiko
Relatif kuat dan tahan terhadap perbaikan juga
lebih tinggi
tekanan ketika mengunyah
dibandingkan
Komposit resin atau menggigit.
bahan amalgam.
(campuran Dapat digunakan pada gigi
Pemasangan
bagian depan atau belakang.
antara resin cenderung lebih
Dapat selesai dalam satu
akrilik dan sulit dan
kunjungan (direct filling).
serbuk kaca) membutuhkan
Tidak menimbulkan korosi.
waktu lebih lama
Risiko perbaikan dan dibandingkan
penggantian rendah. bahan amalgam.
Risiko bakteri memasuki celah Risiko korosi lebih
tambalan rendah. cepat dibandingkan
gigi alami.
Dalam kasus yang
jarang terjadi,
dapat
menyebabkan
reaksi alergi lokal.
27
Warna bahan sesuai warna Penggunaan
gigi. Lebih transparan dari terbatas. Sebaiknya
ionomer kaca. tidak digunakan
Dapat diberi kandungan untuk mengigit
fluoride untuk membantu makanan keras.
Ionomer resin mencegah pembusukan lebih Biaya cukup
(campuran lanjut. mahal. Lebih
antara asam Bagian gigi alami yang mahal dari bahan
akrilik dengan diambil sedikit. amalgam.
resin akrilik) Risiko reaksi alergi lokal Daya tahan lebih
rendah. rendah
Dapat digunakan untuk dibandingkan
penambalan jangka pendek bahan komposit
pada gigi susu. dan amalgam.
28
Pada kasus yang
jarang terjadi,
risiko reaksi alergi
lokal dapat terjadi.
29
menggunakan foto Rontgen gigi seluruh atau sebagian mulut untuk
memeriksa area dan tingkat kerusakan secara lebih detail. .(drg.tanca
sitti,2020)
30
o Langkah 1: Anestesi. Pada awal prosedur, dokter gigi akan
memberikan anestesi lokal untuk membuat area di sekitar gigi
pasien mati rasa. Anestesi ini tidak selalu dilakukan oleh dokter
gigi. .(drg.tanca sitti,2020)
31
Tambal gigi secara tidak langsung (indirect filling). Metode yang
dilakukan ketika sisa struktur gigi tidak cukup dan tidak memungkinkan
untuk menampung bahan tambalan. Metode ini umumnya dilakukan dalam
2 kunjungan dan bahan tambalan yang sering digunakan adalah emas dan
porselen. Langkah prosedur tambal gigi secara tidak langsung, meliputi:
32
Membersihkan celah gigi secara rutin dengan benang gigi
(dental floss)
Jika pasien berisiko tinggi mengalami karies gigi, maka pasien dapat
menggunakan dental sealant, yaitu lapisan tipis dari bahan plastik
yang dipasang di permukaan gigi untuk melindungi gigi, terutama gigi
belakang, dari kerusakan dan penumpukan plak di area tersebut.
Jika dokter gigi mendeteksi adanya tambalan yang retak atau ‘bocor’,
maka dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan menggunakan
foto Rontgen untuk melihat kondisi gigi pasien secara lebih detail.
‘Kebocoran’ adalah kondisi ketika bahan tambalan dan gigi tidak
merekat sempurna sehingga memungkinkan serpihan makanan dan air
liur memasuki atau meresap ke celah antara tambalan dan gigi. .
(drg.tanca sitti,2020)
33
o Nyeri ketika menggigit
o Nyeri ketika gigi bersinggungan dengan gigi lain
o Nyeri yang mengerupai sakit gigi
o Nyeri di bagian gigi lain atau berlawanan.
Gigi sensitif. Ini merupakan efek samping yang paling umum terjadi
setelah setelah prosedur tambal gigi. Gigi mungkin akan sensitif
terhadap tekanan, udara, makanan manis, atau suhu. Kondisi ini
biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Jika sensitivitas tidak
berkurang dalam 2-4 minggu atau jika gigi terasa sangat sensitif,
segera hubungi dokter.
Peradangan pada pulpa gigi (pulpitis).Umumnya bersifat
sementara. Segera hubungi dokter jika peradangan tidak membaik,
karena berisiko tinggi mengalami infeksi atau abses.
Infeksi. Infeksi dapat terjadi pada pulpa gigi atau jaringan gusi di
sekitarnya.
Reaksi alergi terhadap bahan tambalan.Kondisi ini merupakan
kasus yang jarang terjadi. Namun, salah satu bahan yang dianggap
dapat memicu reaksi alergi adalah merkuri. Pasien yang menderita
alergi umumnya memiliki riwayat alergi atau memiliki anggota
keluarga yang juga menderita Dokter akan menggunakan bahan
tambalan lain jika pasien alergi terhadap bahan tertentu.
Perawatan Non-Invasif
1. DHE (Dental Health Education)
Pendidikan kesehatan gigi merupakan metode untuk memotivasi
pasien agar membersihkan mulut mereka dengan efektif. Pendekatan
ini sebaknya tidak dianggap sebagai instruksi dokter tetapi lebih
34
erupakan dorongan atau ajakan agar pasien sadar akan pentingnya
menjaga kebersihan mulut. Pendidikan kesehatan gigi meliputi metode
penyikatan gigi, flossing, dan pengontrolan pola makan (diet
karbohidrat). Urutan metode dalam pendidikan kesehatan gigi yang
diberikan sat pasien datang ke dokter gigi meliputi: pada kunjungan
pertama dilakukan pemeriksaan menyeluruh tentang kebersihan mulu,
memeriksa kebiasaan pasien dalam membersihkan gigi, dan penjelasan
serta anjuran dokter gigi. Pada kunjungan kedua doketer gigi
melakukan evaluasi, mengulangi anjuran secara lebih detail.(irmiah
fitria,2015)
Metode penyikatan gigi terlebih dahulu untuk memilih bulu sikat
gigi yang baik. Syarat-syarat sikat gigi yang baik adalah pilih bulu
sikat yang halus sehingga tidak merusak email dan gusi, dan pilih
kepala sikat yang ramping atau bersudut, sehingga mempermudah
pencapaian sikat didaerah mulut bagian belakang yang sulit
terjangkau.(irmiah fitria,2015)
35
e) Fones mengutarakan metode gerakan sikat secara horizontal
sementara gigi ditahan pada posisi menggigit atau oklusi.
Gerakan dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan gigi
atas dan bawah ini.
f) Charters meletakkan bulu sikat menekan gigi dengan arah bulu
sikat menghadap permukaan kunyah.
Setiap metode yang telah disarankan oleh beberapa dokter gigi ahli
memiliki kesulitan tersendiri.Bagi anak-anak disarankan memulai
dengan metode scrub dan dilanjutkan dengan metode bass. Secara
umum samapai saat ini disimpulkan bahwa cara sikat gigi yang paling
efektif adalah dengan mengombinasikan metode-metode tersebut. .
(irmiah fitria,2015)
Daerah antargigi yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi, dapat
digunakan benang gigi (flossing).Kemudian disempurnakan dengan
berkumur untuk menyegarkan lingkungan mulut. .(irmiah fitria,2015)
1. Kontrol Diet
Kontrol diet adalah menilai asupan makanan dan minuman selama
3-7 hari, kemudian dihitung kandungannya.Setelah dihitung asupan
makanannya kemudian diberi penerangan untuk mengurangi atau
mengganti makanan yang kariogenik dengan yang tidak bersifat
kariogenik. .(irmiah fitria,2015)
2. Topikal Aplikasi Flour
Flour digunakan untuk membantu remineralisasi dan menghentikan
karies dini serta mengurangi kerentanan gigi terhadap perkembangan
karies. .(irmiah fitria,2015)
3. Oral Provilaksis
Adanya plak atau debris dipermukaan gigi dapat dipakai sebagai
indikator kebersihan mulut. .(irmiah fitria,2015)
4. Pit dan Fisure Sealant
Prosedur:
36
Bersihkan permukaan gigi
Etsa email
Berikan resin
Penilaian OHI-S
Apabila salah satu gigi indeks telah hilang, penilaian pada gigi
pengganti adalah sebagai berikut:
37
I1 atas kanan tidak ada, maka diganti dengan I1 atas kiri
I1 atas kiri dan kanan tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
I1 bawah kiri tidak ada, maka diganti dengan I1 bawah kanan.
I1 bawah kanan dan kiri tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
Penentuan skor :
DI adalah skor dari endapan lunak yang terjadi karena adanya sisa
makanan yang melekat pada gigi tertentu.
Skor debris
38
SOAL:
2. Seorang pasien laki laki berumur 27 tahun datang kepada seorang perawat gigi
dan mengeluh bahwa gigi premolar RA nya berlubang dan menganggu pasien
susah untuk makan, setelah di periksa ternyata mahkota di pinggirnya belum
habis semua serta masih tebal , sebagai perawat gigi apa yang harus
dilakukan….
39
e. pemasangan tambalan gigi
4. Pasien yang telah melakukan penambalan gigi pada gigi molar RB merasakan
giginya terasa sangat sensitive, merasa ada bagian yang tajam pada tambalan,
dan merasakan ada bagian tambalan gigi yang hilang. Apa yang harus
dilakukan oleh pasien tersebut….
a. segera menggosok gigi
b. segera menghubungi dokter gigi
c. membiarkan karena hal yang normal
d. mengganti pasta gigi
e. membuat ramuan herbal untuk menghilangkan rasa nyeri
5. Seorang pasien datang ke klinik gigi dengan keluhan bahwa giginya sering
sakit ketika memakan makanan yang manis, dingin dan asam ketika mengethui
gejla tersebut dokter/perawatgigi pun melakukan pemeriksaan terdapat karies
pada gigi pasien tersebut.Berdasarkan macam macamnya karies itu dapat
disebut dengan….
a. karies dentin
b.karies pulpa
c.karies rampan
d. karies pit dan fissure
e. karies email
40
c. karies kelas III
d. karies kelas IV
e. karies kelas v
7. Jeno mendektesi adanya tambalan yang retak atau bocor pada bagian gigi
premolar RA pada pasiennya, untuk melihat kondisi gigi pasien secara lebih
detail Jeno melakukan pemeriksaan menggunakan….
a. kaca mulut
b. rontgen foto
c. cheeck retraktor
d. mouth mirror
e. excavator
8. Seorang pasien datang ke klinik gigi untuk memeriksakan gigi bagian premolar
kiri RB, setelah diperiksa pasien tersebut mengalami karies pada permukaan
halus, apakah yang dimaksud dengan karies pada permukaan halus…..
a. karies pada pulpa
b. karies pada buccal groove
c. karies pada incisal
d. karies fit dan fissure
e. karies pada dentin
a. plip capping
b. anastesi pulpa
c. perawatan syaraf
d. perawatan endodontic
41
e. penambalan biasa
10. Seorang pasien mengeluh ke dokter gigi bahwa giginya berlubang, saat
diperiksa terdapat karies pada bagian gigi molar 1 Ra yang mengenai jaringan
email. Berdasarkan kedalaman karies yang diperiksa, pasien tersebut
mengalami….
a. karies awal
b. karies profundal
c. karies dentin
d. karies profunda komplikatif
e. karies superfisialis
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-gigi-dan-mulut/karies-
gigi/diagnosis2018 . Diakses pada tanggal 12 september 2020 jam 12.00
WITA
https://www.gelarsramdhani.com/2019/10/klasifikasi-karies-menurut-gv-
black.html?m=12019 . Diakses pada tanggal 12 september 2020 jam 07 45
WITA
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gigi-
berlubang-karies/%3famp 2015. Diakses pada tanggal 12 september 2020
jam 08.00 WITA
https://www.alodokter.com/tambal-gigi-ini-yang-harus-anda-ketahui2020.
Di akses pada tanggal 13 september 2020 jam 08.27 WITA
http://email-dentin.blogspot.com/2011/02/perawatan-lanjutan-karies-
kompleks.html?m= 2011. Diakses pada tanggal 11 september 2020 jam
12.00 WITA
http://kedokteranebook.blogspot.com/2015/01/karies-lubang-gigi-caries-
dentist.html?m=12015. Di akses pada tanggal 12 september 2020 jam
09.00 WITA.
http.file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Konservasi%20Gigi%20pert.
%20III%20bnr.pdf.Diakses pada tanggal 29 september 2020.Jam 20.00
Wita
44
REFERENSI
Dr. diana Putri 2018 , kesehatan gigi dan mulut / karies gigi /diagnosis
[online]
https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-gigi-dan-mulut/karies-
gigi/diagnosis diakses pada tanggal 12 september 2020
https://www.gelarsramdhani.com/2019/10/klasifikasi-karies-menurut-
gv-black.html?m=1 di akses pada tanggal 12 september 2020
45
Irmiah Fitria 2015 , gigi berlubang [online]
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gigi-
berlubang-karies/%3famp diakses pada tanggal 12 september 2020
https://www.alodokter.com/tambal-gigi-ini-yang-harus-anda-ketahui
diakses pada tanggal 13 september 2020
46
Dr audry albertus 2015 , lubang gigj [online]
http://kedokteranebook.blogspot.com/2015/01/karies-lubang-gigi-caries-
dentist.html?m=1 diakse pada tanggal 12 september 2020
http.file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Konservasi%20Gigi%20pert.
%20III%20bnr.pdf.Diakses pada tanggal 29 september 2020.Jam
20.00 Wita
Anita,A.I (2008).”On Dental Caries and Caries-Rlated Factors in Children and
Teenagers”.Jurnal dental supplement. vol.195.Hal.36. Gothenburg :
Departement of Cariology Sahlgrenka Academy University of
Gothenbung.