PENYAKIT PERIODONTITIS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
PEMBIMBING :
HUDZAIFAH, A.Md.KG
OLEH :
1. SRI EKA ALDAYANTI LATIF (PO713261181042)
2. RATIH NURFITRAH (PO713261181033)
3. SRI GUSNAINI MILENIA H (PO713261181043)
Telah Diperiksa
Oleh :
Pembimbing
(HUDZAIFAH, A.Md.KG)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas berkat rahmat Allah subhanahu wata’ala
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.Salawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi kita Muhammad
sallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarganya , sahabat sahabatnya, dan kita
selaku umatnya hingga akhir zaman.
Kami mengharapkan saran dan kritk yang sifatnya membangun, demi
perbaikan dalam makalah ini yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat
sebagai sumbangsih penulis demi menambah pengetahuan terutama bagi pembaca
umumnya dan bagi penulis khususnya Akhir kata kami sampaikan terima kasih
semoga Allah Subhanahu wata’ala senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dari makalah ini yaitu :
1) Apakah pengertian dari periodontitis?
2) Apa saja ciri-ciri penyakit periodontitis?
3) Bagaimana cara pengobatan penyakit periodontitis?
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui apa itu penyakit periodontitis.
2) Untuk mengetahui ciri-ciri penyakit periodontitis.
3) Untuk mengetahui pengobatan penyakit periodontitis.
D. Manfaat Penulisan
1) Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman belajar
mengenai penyakit periodontitis.
2) Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat menganai penyakit
periodontitis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Literatur Pustaka
1. Pengertian Periodontitis
Periodontitis adalah “suatu penyakit inflamasi pada jaringan
penyokong gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik,
mengakibatkan kerusakan progresif pada ligament periodontal dan tulang
alveolar dengan pembentukan poket, resesi atau keduanya. Penampakan
klinis yang membedakan periodontitis dengan gingivitis adalah
keberadaan kehilangan perlekatan (attachment loss) yang dapat dideteksi.
Hal ini sering disertai dengan pembentukan poket periodontal dan
perubahan densitas serta ketinggian tulang alveolar dibawahnya. Pada
beberapa kasus, resesi gingiva marginal dapat menyertai attachment loss,
yang menyembunyikan perkembangan penyakit apabila hanya dilakukan
pengukuran kedalaman poket tanpa dilakukan pengukuran tingkat
perlekatan klinis (Carranza et al.,2002)
Jaringan periodontal adalah jaringan di sekitar gigi yang terdiri atas
gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Jaringan
periodontal berfungsi untuk mempertahankan gigi pada tempatnya dan
sebagai tempat tertanamnya gigi. Fungsi lain dari jaringan periodontal,
yaitu memelihara perkembangan gigi serta jaringan di sekitarnya,
mempertahankan daerah jaringan gingiva pada gigi, serta melindungi
pembuluh darah dan syaraf terhadap trauma mekanik selama gigi
berfungsi.
Jika kerusakan terjadi pada jaringan periodontal, maka dapat
mengakibatkan terganggunya fungsi-fungsi tersebut. Keluhan yang terjadi
bervariasi, dari ringan hingga berat. Kerusakan jaringan yang paling
ringan dan terjadi pada gingiva disebut gingivitis, sedangkan keluhan
jaringan periodontal yang lebih dalam disebut periodontitis.
Gambar 1. Jaringan periodontal. Terdiri dari gingiva, sementum, ligamen
periodontal, dan tulang alveolar.
Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan scalling dan root planning
antara lain sebagai berikut :
Alat :
a) Kaca mulut
(melihat permukaan gigi yang tidak dapat di lihat langsung oleh mata dan
membantu memperluas daerah pekerjaan dengan menahan pipi, lidah, dan bibir)
b) Pinset
c) Sonde
d) Deppen glass
(Untuk meletakkan obat-obat)
e) Sickle scaler
f) Currect scaler
g) Hoe scaler
(untuk meratakan permukaan akar sehingga bebas dari calculus)
h) Chisel scaler
i) Suction
Bahan :
a) Handscoon
b) Masker
c) Brush
d) Rubber bur
e) Cotton pallet
f) Betadine
g) Tampon
Tahap Kerja
a) Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan
tindakan scalling dan root planning.
b) Pengaturan posisi kerja
c) Aplikasi antiseptik pada area kerja dengan menggunakan cotton
pellet dan pinset
d) Lakukan eksplorasi dengan menggunakan sonde half moon untuk
mengetahui letak perbatasan kalkulus
e) Gunakan sickle scalers untuk melakukan pembersihan kalkulus
supragingiva.
f) Gunakan kuret gracey untuk pembersihan kalkulus subgingiva
dan penghalusan akar:
g) Lakukan eksplorasi menggunakan sonde half moon untuk
mengetahui jika ada kalkulus tersisa
h) Lakukan polishing pada gigi geligi yang telah diskeling dengan
menggunakan rubber bur atau brush
i) Irigasi dengan menggunakan larutan antiseptik pada seluruh area
yang telah discalling..
Teknik Scalling
a. Teknik scalling kalkulus supragingiva
Kalkulus supragingiva tidak sekeras kalkulus subgingiva.
Keuntungan lain adalah pada kalkulus subgingiva tidak dibatasi
oleh jaringan yang mengelilinginya. Hal ini merupakan
kemudahan dalam aplikasi dan penggunaan alat. Sickle lebih
umum digunakan untuk scalling supragingiva, sedangkan hoe dan
chisel lebih jarang digunakan.
Tata cara scalling supragingiva diawali dengan penempatan
alat pada apikal dari kalkulus supragingiva, membentuk sudut 45°
- 90° terhadap area permukaan gigi yang akan dibersihkan.
Dengan gerakan yang kuat dan dalam jarak pendek arah vertikal
(koronal), horisontal maupun oblique mendorong maupun
mengungkit kalkulus sampai terlepas dari gigi. Scalling dilakukan
sampai permukaan gigi terbebas dari kalkulus baik secara visual
maupun perabaan dengan bantuan alat (misalnya: sonde).
Scalling dikatakan bersih jika tidak ada kalkulus pada permukaan
gigi dan permukaan gigi tidak ada yang kasar. Alat dengan ujung
yang tajam (sickle) hendaknya digunakan secara hati-hati karena
lebih mudah melukai jaringan lunak di bawahnya.
C. Teknik Asisteren
Teknik asisteren yang dilakukan pada tindakan scalling dan root planing
yaitu Four-Handed Dentistry.
1) Pengertian Four-Handed Dentistry
Four-handed dentistry adalah suatu teknik yang digunakan dalam
bidang kedokteran gigi sehingga dokter gigi dan perawat gigi secara
bersama-sama melakukan tindakan perawatan kepada pasien. Metode
ini bertujuan untuk mempercepat proses dan mengurangi kelelahan bagi
pasien dan tenaga kesehatan gigi.
Gerakan dalam Four-Handed Dentistry
Terdapat beberapa gerakan dalam four-handed dentistry, yaitu:
1) Kelas I
Hanya jari yang bergerak. Contoh: mengambil cotton roll.
2) Kelas II
Pergerakan jari dan pergelangan tangan. Contoh: mentransfer
alat ke operator.
3) Kelas III
Pergerakan jari, pergelangan tangan, dan siku. Contoh:
mengambil handpiece.
4) Kelas IV
Pergerakan tangan dan bahu. Contoh: supply tub atau
container.
5) Kelas V
Pergerakan seluruh torso. Contoh: gerakan berputar
2. Saran
Setelah mengetahui pengertian serta tanda-tanda kliniks dan juga
cara pengobatan terhadap penyakit periodontitis maka diharapkan kita
sebagai tenaga medis khusunya pada bidang kedokteran gigi agar lebih
mendalami dan memahami mengenai penyakit periodontitis terlebih
memahami bagaimana cara mengobati penyakit periodontitis.
DAFTAR PUSTAKA