Anda di halaman 1dari 11

PERAWATAN SPACE MAINTENANCE DAN PERAWATAN

REHABILITATIF

MT - 14 (RENCANA PERAWATAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT


SERTA RUJUKANNYA)
IKGA (ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK)

EKO SRI YUNI ASTUTI, DRG, Sp.KGA


PERAWATAN SPACE MAINTENANCE DAN PERAWATAN REHABILITATIF

PERAWATAN SPACE MANTENANCE : Suatu perawatan untuk mempertahankan


space / ruangan akibat tanggal dini /
premature loss gigi sulung.

SPACE MAINTAINER : Suatu alat yang digunakan untuk mempertahankan space /


ruangan akibat tanggal dini / premature loss gigi sulung.

PREVENTIF ORTODONTIK : Suatu tindakan untuk mencegah maloklusi sedini


mungkin pada kasus tanggal dini gigi sulung
sehingga tidak terjadi karies,

EFEK KEHILANGAN DINI / PREMATURE LOSS PADA GIGI

1. Perubahan panjang lengkung rahang

2. Terjadinya kesalahan artikulasi konsonan pada pengucapan

3. Perkembangan deleterasi kebiasaan buruk

4. Trauma psikologis.
INDIKASI PERAWATAN SM :

a. Adanya premature loss gigi sulung

b. Relasi molar 1 permanen klas I Angle atau End to end

c. Relasi mesio-distal geligi anterior permanen pada RA & RB harus baik, artinya
tidak ada :

- tidak ada crowded

- tidak ada palatoversi atau linguoversi

- tidak ada rotasi

d. Relasi antara RA & RB geligi anterior permanen harus normal / baik, artinya
Overbite dan Overjet normal

e. Belum terjadi maloklusi

f. Tempat cukup  dapat diketahui dari ANALISA TEMPAT dengan metode


Moyers

KASUS YANG INDIKASI PERAWATAN SPACE MAINTENANCE

a. Molar dua sulung tanggal sebelum premolar dua erupsi.

b. Molar pertama sulung tanggal dini

c. Premolar dua hilang karena faktor kongenital, ditunggu sampai umur 6-7 th.
Bila molar satu permanen sudah erupsi, tempat / ruang yang kosong
digunakan untuk tempat molar satu permanen tsb.

d.Gigi insisivus lateral sering hilang karena faktor kongenital, dibuatkan SM


sebelum kaninus permanen erupsi.
Setelah kaninus permanen erupsi akan lebih baik dibiarkan bergeser
menempati ruang insisivus lateral yang hilang dari pada dibuatkan bridge.

e. Gigi anterior sulung tanggal dini, harus dibuatkan SM karena anak akan selalu
memainkan lidahnya pada ruang atau tempat yang kosong sehingga akan
mempengaruhi bicara / terjadi gangguan bicara.

f. Molar satu permanen tanggal dini, dibuatkan SM.


Setelah gigi molar dua permanen erupsi, dengan perawatan ortodonsia, gigi
tsb ditarik menempati ruang / tempat molar satu permanen atau dibuatkan
bridge.

KASUS YANG INDIKASI PERAWATAN REHABILITATIF (PARTIAL DENTURE)

a. Gigi hilang oleh karena faktor kongenital, contoh pada tidak ada sebagian gigi
pada ektodermal dysplasia.

b. Gigi sulung anterior hilang oleh karena trauma.

c. Gigi permanen muda hilang oleh karena trauma.

d. Pertimbangan estetis yang diperlukan

ANALISA TEMPAT MENURUT MOYERS

CONTOH FORM ANALISA TEMPAT PADA PERENCANAAN SPACE MAINTENANCE

1. Relasi Molar tetap pertama : 2. Relasi Incisivus :

( ) Klas I ( ) Baik

( ) End to end

3. Tempat tersedia (Maxilla)

a. Dengan lengkungan kawat : mm

b. Dengan pengukuran : mm

kanan kiri

(a)
(b)
(c)
Jumlah

4. Tempat yang dibutuhkan (Maxilla)


21 12 RA (diukur m-d) : ……………………mm

543 345 RA (perkiraan) :________________mm

Jumlah yang dibutuhkan :……………………..mm

Jumlah yang tersedia :________________mm

Kekurangan / Kelebihan : ……………………..mm

5. Tempat tersedia (Mandibula)

a. Dengan lengkungan kawat : mm

b. Dengan pengukuran : mm

kanan kiri

(a)
(b)
(c)
Jumlah

Jumlah pengukuran : ………………….mm

Koreksi pergeseran molar :______________mm

Tempat tersedia : ………………….mm

6. Tempat yang dibtuhkan (Mandibula)

21 12 RA (diukur m-d) : ……………………mm

543 345 RA (perkiraan) :________________mm

Jumlah yang dibutuhkan :……………………..mm

Jumlah yang tersedia :________________mm

Kekurangan / Kelebihan : ……………………..mm

KESIMPULAN :

 Ditulis apakah kasus di atas indikasi atau tidak untuk perawatan space
maintainer.
Analisa tempat menggnakan metode Moyers :
Indikasi SM  bila pada kekurangan dan kelebihan tempat 2-3 mm
Space regainer  Kekurangan tempat lebih dari 3 mm
Partial denture  Kelebihan tempat lebih dari 3 mm dan benih gigi
permanen belum menembus tulang alveolar
Space Control Kelebihan tempat lebih dari 3 mm dan benih gigi
permanen sudah menembus tulang alveolar.
cara kontrol : 1. langsung
diukur dalam mulut
2. Tidak langsung
diukur pada model /
rontgen
Rujuk Orto  Kekurangan & kelebihan lebih dari 5 mm

ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ANALISA TEMPAT

1. Jangka sorong / sliding caliper


2. Kawat / brush wire
3. Penggaris
4. Tabel prediksi Moyers
MACAM – MACAM DISAIN / KONSTRUKSI SPACE MAINTAINER

1. a. FUNGSIONAL : Suatu alat untuk mempertahankan space / ruangan


dimana dapat dipakai untuk berfungsi untuk mengunyah.
b NON FUNGSIONAL
2. a. AKTIF : Suatu alat untuk mempertahankan space / ruangan dimana dapat
juga menggerakkan gigi (ditambahkan klamer pada alat tsb).
b. PASIF
3.a. LEPASAN : Suatu alat untuk mempertahankan space / ruangan yang dapat
dipasang dan dilepas oleh pasien.
b. CEKAT
4.a. DENGAN BAND : Suatu alat untuk mempertahankan space / ruangan yang
menggunakan band.
b. TANPA BAND
5. KOMBINASI dari jenis / macam di atas.
MACAM- MACAM DISAIN / KONSTRUKSI PARTIAL DENTURE
1. LEPASAN (REMOVABLE), alat yang dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh
pasien
2. CEKAT (FIXED), alat dipasang ataupun dilepas oleh operator / dokter.

KONTROL PERAWATAN SPACE MAINTENANCE & PERAWATAN REHABILITASI


(PARTIAL DENTURE)
Setelah satu (1) minggu insersi alat, kontrol harus dilakukan. Pemeriksaan yang
dilakukan :
a. Pemeriksaan subyektif /anamnesa  CC
Ditanyakan pada pasien tentang kenyamanan, adakah rasa sakit/tidak
nyaman saat memakai alat ?
b. Pemeriksaan Obyektif / Intra Oral :
1. Alat :
- Klamer Adam, labial arch/busur labial  dilihat retensi dan posisi
saat oklusi, apakah mengganggu oklusi atau tidak.
- Artifisial teeth/ gigi palsu  apakah mengganggu oklusi atau tidak
- Plat akrilik  apakah ada yang menekan mukosa atau tidak.
2. Rongga Mulut
- Mukosa  apakah ada bagian yang tertekan (warna mukosa
lebih putih/pucat dari warna mukosa yang normal pada pasien yang
diperiksa.
- Oklusi  adakah traumatik oklusi (dicek menggunakan
articulating paper  bila spot warna merata, berarti tidak
ada bagian gigi yang supra oklusi.
- Gigi permanen yang akan erupsi pada space / ruangan yang
dijaga/maintain  dilihat apakah sudah waktunya erupsi
(umur pasien), bila sudah menembus tulang alveolar (ro), alat
harus dilepas.

Macam – macam Space Maintainer


1a. Space Maintainer Aktif

2b. Space Maintainer Pasif

2a. . Space Maintainer Cekat

2b. Space Maintainer Lepasan


3a. Space Maintainer Fungsional

3b. Space Maintainer Non Fungsional


4a; Space Maintainer dengan Band 4b. Space Maintainer tanpa Band

5. Kombinasi

Distal Shoe Space Maintainer

Anda mungkin juga menyukai