Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Flabby Tissue” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Prostodonsia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang flabby tissue bagi pembaca dan juga bagi
penulis.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari masukan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, perkenankan lah penulis mengucapkan terima kasih kepada drg. Ria
Koesoemawati, M. FOr sebagai fasilitator yang telah memberikan arahan, kritik serta saran
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....…………………………………………………………..........i
DAFTAR ISI….………………………………………………………… ……...........…ii
DAFTAR GAMBAR..……………………………………………………......................iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….....…............1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...........…..........1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...........…….........2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………..................................2
1.3 Manfaat Penulisan…..……………………………………………..............................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............…....……………………….....…..…........…..3
BAB III PEMBAHASAN.........………..……………………….......………....................5
3.1 Definisi Flabby Tissue...................................................................................................5
3.2 Etiologi Flabby Tissue...................................................................................................5
3.3 Proses Terbentuknya Flabby Tissue..............................................................................6
3.4 Gambaran Klinis Flabby Tissue....................................................................................7
BAB IV PENUTUP............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan……………………....................................…..…...........……….......…... 9
3.2 Saran.................................................................……………….............…….......….....9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
gigi palsu dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai “Flabby Tissue”
Resorpsi tulang alveolar sering ditemukan pada pasien yang sudah lama kehilangan
gigi sehingga mengakibatkan lingir alveolar menjadi datar atau jaringan lunak sekitarnya
menjadi flabby. Pada kasus flabby memerlukan modifikasi yang cukup sederhana pada desain
sendok cetak yang memungkinkan operator untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi yang
cukup pada landasan gigi tiruan yang berlawanan dengan gaya tilting yang meningkat akibat
jaringan yang mudah bergerak ini (Nurtani, 2013). Flabby tissue adalah keadaan dimana
mukosa alveolar yang menutupi ridge pada pasien gigi tiruan penuh memiliki ketebalan dan
mobilitas yang tidak biasa. Di area lain yang memiliki resorbsi alveolar ridge yang berat,
mukosanya tidak memiliki dukungan tulang dan menjadi longgar serta lunak. Ketebalan dari
mukosa yang mengalami flabby adalah lebih dari 4 mm, hal tersebut dapat dilihat dari salah
satu lengkung rahang. Tetapi pada umumnya terjadi di daerah anterior (Laksono, 2020)
Jaringan flabby memiliki perubahan pada soket tulang alveolar pasca pencabutan,
trauma dari pemakaian gigi tiruan, penurunan sisa alveolar secara bertahap, perubahan
dalam profil jaringan lunak dan fungsi sendi temporomandibula, perubahan dalam
perbandingan relatif dari kedua rahang, kebiasaan-kebiasaan dan lamanya pemakaian
gigi tiruan, berbagai macam tekanan yang menyimpang, yang jatuh pada jaringan
pendukung adalah penyebab yang utama (contohnya gigi alami anterior rahang bawah
berlawanan dengan gigi tiruan rahang atas), terutama pula parafungsional yang
dilakukan oleh mandibula, tekanan-tekanan yang berlebihan pada segmen tertentu dari
lengkung gigi disebabkan karena tidak adanya keseimbangan kontak dalam posisi eksentrik
rahang. Timbulnya flabby pada pemakai gigi tiruan terutama terjadi akibat tekanan-
tekanan yang berlebihan pada segmen tertentu dari lengkung gigi disebabkan karena tidak
adanya keseimbangan kontak dalam posisi eksentrik (Nurtani, 2013).
Mukosa alveolar yang menutupi ridge pada pasien gigi tiruan penuh memiliki
ketebalan dan mobilitas yang tidak biasa. Pada beberapa area, memiliki mukosa dengan
ketebalan 2-4 mm. Di area lain yang memiliki atrofi prosesus alveolaris yang berat,
mukosanya tidak memiliki dukungan tulang dan menjadi longgar serta lunak (flabby). Setiap
mukosa memiliki ketebalan lebih dari 4 mm. Hal tersebut dapat dilihat di salah satu lengkung
rahang tetapi biasanya terdapat di bagian depan dari ridge dan mukosa diatas tubermaxilla.
Ridge yang flabby atau yang mudah bergerak biasanya sering terlihat pada ridge
anterior rahang atas ketika bagian rahang atas yang tidak bergigi berkontak dengan gigi asli
pada daerah anterior rahang bawah. Kelly pada tahun 1972 melaporkan bahwa gigi anterior
rahang bawah menyebabkan trauma pada ridge anterior rahang atas seperti tekanan oklusal
3
yang langsung diberikan pada area ini. Hal ini menyebabkan kehilangan tulang dari anterior
rahang atas dengan disertai jaringan fibrous hyperplasia. Mukosa ini sangat mudah bergerak
dan kehilangan perlekatan dengan periosteum yang menutupi tulang. Jaringan fibrous
hyperplasia tersebut yang mendukung gigi tiruan sering kali menyebabkan kesulitan dalam
membuat gigi tiruan penuh. Jaringan lunak yang bergerak selama pencetakan cenderung
kembali ke bentuk aslinya, dan gigi tiruan penuh telah dibuat dengan cetakan ini tidak akan
akurat pada saat jaringan kembali ke bentuk aslinya. Hal ini menyebabkan hilangnya retensi,
ketidaknyamanan stabilitas dan ketidakharmonisan oklusal gigi tiruan (Puspitadewi, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN
4
Gambar 2. (A) Bidang prostetik maksila, dengan ridge tinggi yang terbentuk dengan baik,
tuberositas yang tebal, vestibulo-distal yang sedikit retentif, torus maksilaris yang tebal
terletak di posterior, ridge yang lembek tampak pada pemeriksaan histologis normal, tetapi
dengan mobilitas yang meningkat; (B) bidang prostetik bawah dengan flabby ridge di daerah
frontal bawah, atrofi, dengan hiperplasia alur vestibulum oleh trauma terus menerus karena
tepi prostesis bawah tanpa pemeliharaan dan stabilitas (Stefanescu, dkk., 2021).
BAB IV
PENUTUP
8
4.1 Simpulan
Jaringan flabby merupakan respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperplasia yang
awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi pada residual ridge.
Penggantian tulang alveolar oleh jaringan lunak hiperplastik dapat menyebabkan jaringan
lunak yang flabby atau bergerak di ridge. Resorpsi tulang alveolar sering ditemukan pada
pasien yang sudah lama kehilangan gigi sehingga mengakibatkan linggir alveolar menjadi
datar atau jaringan lunak sekitarnya yang flabby. Flabby ridge terutama muncul ketika
edentulous ridge berlawanan dengan gigi asli dan dianggap sebagai ciri dari sindrom
kombinasi ketika terjadi di bagian anterior rahang atas.
Timbulnya flabby pada pemakaian gigi tiruan terutama terjadi akibat tekanan -
tekanan yang berlebihan pada segmen tertentu dari lengkung gigi. Pada kasus pasien yang
sudah lama kehilangan gigi, akan menyebabkan resorpsi tulang alveolar sehingga
mengakibatkan lingir alveolar menjadi datar atau jaringan lunak di sekitarnya menjadi flabby.
Resorpsi berlebihan pada puncak tulang alveolar mengakibatkan bentuk linggir menjadi datar
akibat hilangnya lapisan tulang kortikal. Reposisi gigi dengan ridge edentulous dapat
menyebabkan tekanan yang menyimpang pada gigi tiruan sehingga dapat menimbulkan
flabby ridge.
Gambaran klinis dari flabby tissue ini menunjukkan adanya hipertrofi dan
hiperkeratinasi pada daerah fronto-lateral dengan mobilitas antero-posterior yang tinggi, besar
dan tebal. Gambaran klinis flabby tissue ini juga dapat terlihat pada bidang prostetik maksila
dan juga pada bidang prostetik bawah. Pada beberapa kasus, pemeriksaan gigi tiruan
menggambarkan bahwa hanya permukaan oklusal yang memiliki pola keausan yang parah
terhadap basis gigi tiruan yang normal.
4.2 Saran
Pada makalah yang kami susun telah dijelaskan definisi, etiologi dari terbentuknya,
proses terbentuknya dan juga gambaran klinis dari flabby tissue. Maka dari itu disarankan
untuk pada pembaca agar dapat membaca makalah dengan seksama, sehingga dapat
mengetahui definisi, etiologi dari terbentuknya, proses terbentuknya dan juga gambaran klinis
dari flabby tissue.
DAFTAR PUSTAKA
9
Butarbutar, S. S. & Nasution, I. D., 2019. Penatalaksanaan Pencetakan Linggir dengan
Jaringan Flabby Menggunakan Sendok Cetak Fisiologis Modifikasi. Journal of Syiah
Kuala Dentistry Society, Volume 4 (2), pp. 1-5.
Halim, D. N., Wowor, V. N., & Wicaksono, D. A. (2021). Status Gizi pada Lansia Pengguna
dan Bukan Pengguna Gigi Tiruan. e-GiGi, 9(2), 217-222. DOI:
https://doi.org/10.35790/eg.v9i2.34899
Kristanti, C.A. and Jubhari, E.H., 2016. Transisi gigi alami ke gigi tiruan (Transition of
natural teeth to denture). Makassar Dental Journal, 5(1).
Laksono, P. (2020). Pembuatan Sendok Cetak Perorangan Pada Kasus Flabby Tissue
Rahang
Atas Dan Flat Ridge Rahang Bawah (UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Massie, N. S. W., Wowor, V. N. S. and Tendean, L. (2016) ‘Kualitas hidup manusia lanjut
usia pengguna gigi tiruan di Kecamatan Wanea’, e-GIGI, 4(2). doi:
10.35790/eg.4.2.2016.13651.
Nurtani, M. M., Machmud, E., & Arief, M. S. (2013). Teknik pencetakan linggir datar dan
pencetakan jaringan flabby menurut metode Kawabe: tinjauan pustaka. Makassar
Dental Journal, 2(5).
Puspitadewi, S.R. (2015). Perawatan Prosthodontik Pada Ridge yang kurang menguntungkan.
Jurnal B-Dent. 2(2):133-142
Stefanescu, C. L. et al., 2021. Flabby Ridge, a Challenge for Making Complete Dentures.
Applied Sciences, Volume 11, pp. 1-13.
Tarannum, F., Tandan, A., Abdullah, A. & Srivastava, A., 2017. Management of flabby ridge
using metal occlusal - A case report. International Journal of Medical and Dental
10
Case Reports, pp. 1-4