Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TUGAS MT20 IMPLAN KEDOKTERAN GIGI DASAR

THE HISTORICAL DEVELOPMENT OF DENTAL IMPLANT

Oleh :

Kelompok 1

Anak Agung Ayu Cintya Widiaswari 1806122010001

Aaron Jarvis Edison 1806122010002

Abyasa Yoga 1806122010003

Anak Agung Ayu Ari Sucitra Dewi 1806122010004

Anak Agung Istri Yogi Nareswari 1806122010005

Ayu Prashanthi Artha 1806122010006

Brahmantya Aji Narendra 1806122010007

Della Yudi Ardana 1806122010008

Desak Putu Bunga Raditya P. 1806122010010

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmatNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami juga
menyampaikan terima kasih kami atas semua yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini telah kami susun dengan baik dan dengan sedemikian rupa dan kami
berharap bahwa makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mengerti mengenai “The
Historical Development Of Dental Implant” ini. Kami juga menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dari makalah yang telah kami susun ini baik dari segi kalimat maupun dari
bahasanya. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima segala kritik dan saran yang
membangun agar kami dapat mengembangkan dan memperbaikinya menjadi lebih baik.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah mengenai
sejarah perkembangan implant kedokteran gigi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Denpasar, 28 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 3
2.1 Definisi Dental Implant .................................................................................................... 3
2.2 Sejarah Implan Kedokteran Gigi dan Implan Kedokteran Gigi di Era Pra-Modern ........ 3
2.3 Modern History of Implants 1700 – 1900 ........................................................................ 5
2.4 Sejarah Implan Modern Pada Tahun 1900-1980.............................................................. 6
2.5 Modern History of Implants: 1980-present.................................................................... 10
BAB III .............................................................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama bertahun-tahun, teknik dan ilmu kedokteran gigi implan telah berevolusi. Ilmu
implan gigi telah menjadi lebih komprehensif, konsep telah berubah, dan beberapa bahkan
telah menghilang. Implan gigi menjadi salah satu pilihan menarik yang berkembang sangat
pesat pada praktek kedokteran gigi. Pada dekade terakhir ini implan merupakan terapi alternatif
yang cocok untuk menggantikan gigi tiruan konvensional. Bagian implan yang tertanam dalam
tulang rahang dan bagian implan yang menonjol pada jaringan mukosa digunakan untuk
menghasilkan penjangkaran yang dapat meningkatkan retensi dan stabilitas pada gigi tiruan
diatasnya (McKinney, 1991).

Menurut Branemark (1987), implan dengan metoda oseointegrasinya dapat digunakan


untuk mengatasi pasien tidak bergigi pada semua tingkatan resorbsi, bahkan pada keadaan
resorpsi yang ekstrim dan diskontinuitas rahang atas dan rahang bawah dengan bantuan
grafting pada tempat implan dipasang.

Apabila implan digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang pada pasien dengan
kehilangan sebagian gigi, baik kehilangan satu gigi maupun hampir keseluruhan dari gigi,
maka dalam prosedur pemasangannya dapat tanpa melibatkan gigi yang lain. Lain halnya
dengan gigi tiruan konvensional (gigi tiruan lepasan dan cekat), walaupun pergantiannya hanya
satu gigi, tetap akan melibatkan gigi lainnya. Penggunaan gigi tiruan cekat akan mengalami
kegagalan apabila dijumpai kerusakan Jaringan yang luas. Implan gigi dapat mengatasi
keadaan tersebut.

Implan gigi merupakan salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang yang makin
populer saat ini, karena diharapkan dapat mencapai fungsi pengunyahan, estetik dan
kenyamanan yang ideal. Pada prinsipnya untuk implan gigi diperlukan bahan yang dapat
diterima oleh jaringan tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersama-sama dengan restorasi
prostetik di atasnya. (Manurung,1997)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian/definisi dari dental implant ?
2. Bagaimanakah Sejarah Implan Kedokteran Gigi dan Implan Kedokteran Gigi di Era Pra-
Modern ?
3. Bagaimanakah sejarah Modern Implant pada tahun 1700 – 1900 ?

1
4. Bagaimanakah sejarah Sejarah Implan Modern Pada Tahun 1900-1980 ?
5. Bagaimanakah Sejarah Modern Implants pada tahun 1980-sekarang ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah untuk mengetahui bagaimana
sejarah dari perkembangan Dental Implant hingga sekarang dan Kedokteran Gigi di Era Pra-
Modern.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh adalah bertambahnya wawasan dan pemahaman
tentang sejarah dari perkembangan Dental Implant hingga sekarang dan Kedokteran Gigi di
Era Pra-Modern.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Dental Implant
Gigi implan merupakan perangkat buatan yang ditempatkan melalui pembedahan
pada rahang atas atau bawah, di mana mereka berfungsi sebagai jangkar untuk gigi pengganti.
Implan terbuat dari titanium dan bahan lain yang cocok dengan tubuh manusia menurut
American Dental Association.
2.2 Sejarah Implan Kedokteran Gigi dan Implan Kedokteran Gigi di Era Pra-Modern
Dental implant merupakan suatu alat yang ditempatkan di bawah gingiva, di dalam
tulang alveolar, yang melekat pada gigi atau gigi tiruan tunggal permanen atau gigi tiruan
lepasan. Masalah – masalah penting bagi sejarah dental implant seperti fungsi dan estetik pada
gigi pasien. Perkembangan implan sebelum era modern di kedokteran gigi dimulai sejak sekitar
1700. Sejak akhir kuartal pertama abad ke-20 dental implant modern telah dikembangkan dan
telah banyak digunakan. Implan ini masuk ke dalam dua kategori utama yaitu, implan
subperiosteal (bertumpu pada tulang alveolar di bawah gingiva, tidak melekat pada tulang
rahang yang sangat resorpsi) (Gambar 2.1). Variasi dari implan endosseous termasuk implan
blade (gambar 2.2), implan tulang ramus (yang dirancang untuk mandibula pada daerah
edentulous), implan transosseous, dan implan rootform atau implan silindris (Garg 2010).

Gambar 2.1 A. Gambaran klinis implan subperiosteal pada mandibula. B. Gambaran radiografi
dari implan subperiosteal pada anterior mandibula (Garg 2010).

3
Gambar 2.2 Contoh implan blade (Garg 2010).

Pada era pra modern, American Dental Association mendefinisikan implan sebagai alat
manufaktur yang ditempatkan secara bedah di rahang atas atau rahang bawah, yang berfungsi
sebagai jangkar untuk gigi pengganti. Implant terbuat dari titanium dan bahan lain yang
kompatibel dengan tubuh manusia (Garg 2010).

Praktik dokter gigi pada dasarnya untuk mempertahankan atau memulihkan fungsi dan
estetik gigi pasien. Hal tersebut telah dibuktikan oleh beberapa budaya kuno seperti, orang
Hindu mengobati penyakit gusi dan menempatkan emas pada gigi, Cina dan Jepang
menggunakan akupuntur untuk mengobati sakit gigi, Ibrani menggunakan emas dan perak
untuk mengganti gigi yang hilang, Etruscans menggunakan emas untuk gigi jembatan), orang
Yunani dan Romawi menggunakan jembatan untuk mengganti gigi yang hilang dan
mempraktikkan bentuk dasar ortodontik yang belum sempurna, dan Mayans (yang
menggunakan batu dan inlay dari metal sebagai hiasan pada gigi) (gambar 2.3) (Garg 2010).

Gambar 2.3 Rahang Mayan dengan hiasan gigi dari batu dan inlay dari metal (Garg 2010).

4
Kemajuan abad ke-19 dalam kedokteran gigi membuka jalan untuk pengembangan true
implant pada awal abad ke-20. Pada tahun 1806, Giuseppe Angelo Fonzi menggunakan pin
logam bekas untuk memasang gigi tiruan ke dasar gigi tiruan. Kemajuan besar lainnya
termasuk penggunaan mahkota porcelain. Pada abad ke-19, kemajuan gigi dan medis yang
paling penting adalah penggunaan anestesi. Pada tahun 1840, Horace Wells dan William
Morton anestesi dikembangkan menggunakan nitrous oxide atau eter (Garg 2010).

Pada tahun 1839, didirikan sekolah kedokteran gigi pertama di dunia, yaitu Baltimore
College of Dental Surgery. Kemajuan ilmiah pada abad ke-19 mempengaruhi praktik
kedokteran gigi termasuk dokter gigi Amerika Greene Vardiman Black’s penemu bur gigi
bertenaga kaki (1858), Louis teori Pasteur tentang kuman (1860), Robert Koch’s eksperimen
dengan pertumbuhan bakteri yang secara khusus terkait dengan studi tentang kerusakan gigi,
dan ahli biokimia Willoughby Dayto Miller’s eksperimen menunjukkan hubungan antara gula
dan kerusakan gigi (1890). Akhir abad ke-19 penemuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad
Roentgen (Garg 2010).

Pada awal abad ke-20 penting bagi pengembangan kedokteran gigi dan implantologi
meliputi pengembangan bahan yang lebih mudah dibentuk dibandingkan plester untuk
pengembalian impressions gigi. Pengembangan novocaine sebagai anestesi lokal oleh Albert
Einhorn menyebabkan penggantian penggunaan anestesi umum untuk pengeburan dan
ekstraksi gigi. Kemudian baru-baru ini, desain dengan teknologi manufaktur bantuan computer
menyediakan model 3 dimensi untuk pembuatan bahan buatan dan hibrida, tidak hanya untuk
penempatan implant dan prostetik, namun juga untuk perbaikan dan augmentasi tulang (Garg
2010).

Garg, Arun K., 2010, ‘Implant Dentistry A Practical Approach 2 nd Edition’, Mosby Elsevier,
Maryland.

2.3 Modern History of Implants 1700 – 1900


Pada masa 1700 – 1900 hambatan utama untuk pengembangan implan oleh para
inovator seperti J. Maggiolo pada dekade pertama abad kesembilan belas dan Dieu Blanc serta
Hillicher di masa lalu dalam dua dekade terakhir adalah biomaterial yang tidak memadai.
Misalnya, Maggiolo memasukkan tabung implan emas dalam ekstraksi segar situs,
memungkinkannya untuk sembuh secara pasif; mahkota kemudian ditambahkan. Peradangan
pada gingiva, bagaimanapun adalah hal yang alami. Maggiolo menggambarkan upaya itu
dalam bukunya, Le Manuel de l'Art du Dentiste. Hasil serupa tidak bisa dihindari mengingat

5
penggunaan bahan nonautologous lainnya termasuk emas, platinum, porselen, karet dan perak
oleh eksperimen lainnya.
M.E. Ring membuat katalog sejumlah praktisi yang luar biasa pada akhir abad
kesembilan belas yang menggunakan berbagai bahan dan teknik untuk mempengaruhi
substitusi yang berhasil untuk gigi yang hilang. Para inovator ini termasuk Dr. J.M.
menempatkan gigi kering ke dalam ekstraksi stopkontak; Dr. Herbst yang menanamkan gigi
yang dicabut dan menopangnya dengan bendungan karet; Dr. S.M. Harris yang menggunakan
tiang porselen dengan permukaan timah kasar untuk menopang mahkota porselen dimasukkan
ke dalam soket buatan; dr. W.G.A. Bonwill yang memasukkan tabung emas atau iridium ke
dalam soket buatan; dan Dr. C.T. Gramm yang bereksperimen experiment dengan anjing
sebagai penerima implan timbal murni.
2.4 Sejarah Implan Modern Pada Tahun 1900-1980
Pada tanggal 28 Januari 1913, E.J. Greenfield, DDS, berasal dari Wichita, Kansas,
mempresentasikan makalah berjudul "Implantasi Mahkota Buatan dan Abutmen Jembatan"
pada pertemuan bulanan Akademi Stomatologi Philadelphia, dimana ia menggambarkan
bagaimana "silinder iridioplatinum berongga dan berkisi-kisi, No. Pengukur 24, disolder
dengan emas 24 karat" dapat digunakan sebagai "akar buatan" agar "sesuai dengan sayatan
melingkar atau soket yang dibuat untuk itu di tulang rahang pasien.". Melalui lubang dibagian
atas akar ini, gigi tiruan dipasang (Garg 2010).
Setelah Greenfield, saudara Alvin dan Moses Strock bereksperimen pada tahun 1930-an
dengan sekrup ortopedi Vitallium, pekerjaan mereka terkenal karena konsentrasinya dalam
mengatasi masalah memilih logam yang paling cocok dengan jaringan manusia (Garg 2010).
Beberapa menganggap Strock bersaudara sebagai orang pertama yang berhasil
menempatkan implan endosteal, dan kemudian dengan keberhasilan pertama penggunaan
stabilisator endodontik dan implan bentuk akar terendam tunggal yang ditempatkan di rahang
atas anterior (Gambar 2.1), juga patut diperhatikan saat ini adalah paten tahun 1938 oleh Dr.
P.B. Adams dari “Anchoring Means for False Teeth”, pada dasarnya adalah implan
endosseous silinder berulir internal dan eksternal yang memiliki kemiripan dengan implan
bentuk akar yang dipasarkan saat ini (Garg 2010).

6
Gambar 2.1 Endosteal implant oleh DR. Strock pertama kali

Berbagai desain implan dicoba pada pertengahan abad kedua puluh, termasuk yang
dilakukan oleh Seger-Dorez (empat bagian implan dengan poros yang tertanam dalam tulang
dan ulir internal untuk penerimaan sekrup, leher, dan tiang prostesis), Lehman (implan
lengkung tantalum yang dirancang khusus untuk tempat baru diekstraksi), Pretto (implan
"trombon" yang dirancang untuk memungkinkan pertumbuhan tulang didalam akar yang
terkubur), dan Ted Lee (desain tiang/penyangga sempit dengan ekstensi untuk mendorong
aliran darah dan pertumbuhan tulang di sekitar implan) (Garg 2010).

Manlio S. Formiggini dari Italia, yang disebut "Bapak Implantologi Modern," dan
seorang rekan, Zepponi, merancang implan endosseous pasca-tipe pada tahun 1940-an, yang
spiral stainless steel atau kabel tantalum disediakan untuk pertumbuhan tulang. Orang Spanyol
Perron Andres memodifikasi desain dasar spiral Formiggini untuk memasukkan poros yang
kokoh. Raphael Chercheve dari Prancis mengembangkan desain spiral dan melengkapi implan
dengan merancang bur dan tap untuk memfasilitasi saat insersi agar pas. Giordano Muratori
dari Italia terus mengembangkan desain spiral pada 1960-an dengan menggunakan poros
dengan ulir internal (Garg 2010).

Desain implan vent-plant Leonard Linkow (1963) merupakan adaptasi dari desain spiral
yang menjadi implan pelat datar, diproduksi dalam berbagai konfigurasi untuk mengakomodasi
jenis tulang dan area yang membutuhkan restorasi gigi (gambar 2.2) (Garg 2010).

7
Gambar 2.2 Desain implant vent-plant Leonard Linkow

Variasi unik dalam desain implan saat ini adalah implan tripod Jacques Scialom, yang
desain tiga pinnya memungkinkan dokter menggunakan implan yang sangat stabil dengan
bagian terpisah yang menyatu dengan akrilik yang akan membentuk area untuk pemasangan
prosthesis (Garg 2010).

Implan pisau Linkow adalah inovasi implan lain : implan yang awalnya dirancang
untuk mengakomodasi ke dalam tonjolan tepi pisau, di mana lebar tulang minimal (gambar
2.3). Desain bilah memiliki keuntungan tersedia dalam desain yang berbeda untuk
mengakomodasi area mandibula dan maksila yang berbeda (gambar 2.4) (Garg 2010).

Gambar 2.3 Implan pisau Linkow

8
Gambar 2.4 Gambaran radiografi pada area maksila

Sejumlah inovator dapat dikaitkan dengan perkembangan implan subperiosteal pada


tahun 1940-an, seperti Dahl pertama kali menggunakan implan pada tahun 1940 di Swedia,
diikuti oleh insersi pada mukosa pada tahun 1942, dan karyanya dilakukan di Amerika Serikat
dengan variasi dalam prosedur pembedahan dan desain oleh Gershkoff dan Goldberg (1948)
dan Weinberg (Garg 2010).

Pengembangan desain subperiosteal, termasuk penggunaan cetakan tulang langsung


(Lew, Bausch, dan Berman pada tahun 1950) dan penggunaan superstruktur tunggal (Sol dan
Salogaray pada 1957), berlanjut pada 1950-an. Implan ramus dikembangkan pada 1970-an oleh
Roberts, dan pada 1972, kerangka ramus meningkat menjadi pilihan bagi pasien yang tidak
dapat menggunakan implan blade/pisau atau implan subperiosteal karena alasan anatomis.
Menurut Small, pada tahun 1975, terus meningkatkan pilihan untuk merestorasi gigi-geligi
yang mengalami kerusakan parah melalui pengenalan pelat tulang stapel mandibula transosteal,
yang kemudian dimodifikasi oleh Hans Booker (Garg 2010).

Pada perspektif sejarah implantology dapat dibedakan menjadi 7 era, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini (Pal 2015) :

9
Gambar 2.5 Gambar tabel perkembangan sejarah impantologi berdasarkan era

2.5 Modern History of Implants: 1980-present


Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang implant kedokteran gigi terus-menerus
dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman ke arah modern. Implan gigi pertama kali
diperkenalkan di Swedia pada 1970-an oleh guru besar dalam bidang Orthopaedic, Prof
Branemark. Sejak tahun 1980-an diperkenalkan implan gigi yang terbuat dari bahan titanium.
Branemark kemudian memutuskan bahwa implan gigi akan menjadi area klinis prinsip tempat
penerapan prinsip perlekatan yang dia ciptakan "osseointegrasi." Pada tahun 1982 di Toronto,
dental community secara resmi menerima bukti dari gagasan yang diajukan Branemark setelah
bertahun-tahun melalui studi klinis terkontrol. Semua bentuk akar endosteal dan implan
silinder yang digunakan saat ini berdasarkan desain asli Branemark.

Gambar 2.5 A. Contoh dari endosseous root form implants, B. Implan disekrup ke tempatnya
dengan handpiece atau can ditempatkan secara manual. Implan ini didasarkan pada Desain asli
Branemark.

10
Beberapa peneliti bahkan menyebut pertengahan 1980-an sebagai "Dawn of New Era”
dalam praktik tidak hanya implantologi tetapi juga kedokteran gigi praktek secara umum,
terutama karena kontribusi dari Branemark untuk menetapkan legitimasi implan untuk
pengobatan, terutama untuk risiko tinggi atau sebelumnya hanya sedikit pasien yang dapat
diobati.

Pelopor lain dari implantologi modern adalah Dr. André Schroeder, yang bersama
dengan Dr. Straumann dari Institut Straumann di Waldenburg, Swiss, terlibat dalam
pengembangan sistem implan gigi pada 1970-an dan 1980-an, terutama melalui eksperimen
dengan produk logam untuk digunakan dalam bedah ortopedi. Sejak pertengahan 1980-an,
endosseous root-form implants telah menjadi implan standar yang digunakan oleh dokter.
Meskipun blade implants, subperiosteal implants, dan transosseous implants masih memiliki
kegunaan sesekali, mereka pada dasarnya telah digantikan oleh yang lebih mudah diprediksi
dan lebih mudah yaitu dengan menggunakan root-form implants.

Gambar 2.6 Bentuk akar endosseous umumnya berbentuk silinder atau sekrup.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gigi implan merupakan perangkat buatan yang ditempatkan melalui pembedahan pada
rahang atas atau bawah, di mana mereka berfungsi sebagai jangkar untuk gigi pengganti.
Masalah mendasar ini mencakup fungsi dan estetika gigi pasien. Perkembangan sejarah
implant gigi dimulai dari fase pra modern, modern 1700-1900, modern 1900-1980, dan 1980
hingga sekarang. Salah satu perkembangan paling signifikan dalam kedokteran gigi implan,
dan dalam studi osseointegration, selama 20 tahun terakhir adalah perluasan indikasi
perawatan, yang mencakup kondisi pasien mulai dari rahang bawah sepenuhnya edentulous
hingga hanya satu gigi yang hilang. Pengamatan ini patut dicatat bahwa dari implan “Kuno”
hingga implan paling modern, yang mencakup seluruh sejarah kedokteran gigi, penekanan
selalu dan harus selalu tetap menjadi kewajiban dokter gigi untuk memenuhi kebutuhan pasien
akan fungsi dan estetika gigi.

3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa kedokteran gigi dapat mengetahui serta memahami
perkembangan sejarah implan gigi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Garg, Arun K., 2010, Implant Dentistry A Practical Approach Second Edition, Mosby
Elsevier, Maryland.

Pal, Kanti T., 2015, ‘Fundamentals And History Of Implant Dentistry’, Journal Int Clin Dent
Res Organ, India, 7, 6-12.

13

Anda mungkin juga menyukai