Anda di halaman 1dari 20

REFERAT PROSTODONSIA

PEMBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPAS (KERANGKA TEORI)

Disusun Oleh :

Meriyani Putrodjoyo, S.KG (2020-16-084)

Mitha Ratu Amanda, S.KG (2020-16-085)

Muhammad Kamal Zhafir A., S.KG (2020-16-086)

Dosen Pembimbing :

Melisa, drg., Sp. Pros

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA

2020
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................................3
1. 1 Latar Belakang.............................................................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................4


2.1 Gigi Tiruan Lepas..............................................................................................................................5
2.1.1 Definisi Gigi Tiruan Lepas.........................................................................................................5
2.1.2 Indikasi Gigi Tiruan Lepas.........................................................................................................5
2.1.3 Macam Gigi Tiruan Lepas..........................................................................................................5
2.1.4 Bahan dasar Gigi Tiruan Lepas...................................................................................................5
2.1.5 Bahan Gigi pada Gigi Tiruan Lepas............................................................................................7
2.2 Pembersihan Gigi Tiruan Lepas.........................................................................................................9
2.2.1 Tujuan Pembersihan Gigi Tiruan Lepas......................................................................................9
2.2.2 Macam Pembersihan Gigi Tiruan...............................................................................................9

BAB 3 PEMBAHASAN...........................................................................................................................11
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................13

DAFTAR PUSRTAKA............................................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Selama bertahun-tahun, berbagai bahan telah digunakan untuk pembuatan basis gigi

tiruan. Polymethyl methacrylate (PMMA) merupakan resin basis gigi tiruan yang paling

umum digunakan karena harganya lebih murah, mudah dimanipulasi, dan mudah diperbaiki

dibandingkan dengan bahan untuk pembuatan gigi tiruan yang lain. Dalam beberapa tahun

terakhir, resin polyamide thermoplastic generasi baru dan resin butadiene styrene graft

PMMA copolymer lebih biasa digunakan dalam produksi gigi tiruan lepas. Apapun jenis

bahan dasar gigi tiruan yang digunakan, pembersihan gigi tiruan sangat diperlukan untuk

kesehatan mulut. Gigi tiruan yang tidak baik memiliki efek yang tidak diinginkan seperti bau

mulut, stain dan biofilm, akumulasi kalkulus pada gigi tiruan yang dapat menyebabkan

denture stomatitis, angular cheilitis, dan kesehatan mulut yang buruk.1

Metode pembersihan gigi tiruan meliputi pembersihan secara mekanis dan kimiawi.

Pembersihan mekanis berarti menghilangkan plak menggunakan sikat atau pembersihan

ultrasonik. Sedangkan secara kimiawi menggunakan produk pembersih kimia didasarkan

pada hypochlrorite, peroxide, neutral peroxide dengan enzyme, enzyme, atau acids. Studi

menunjukkan efek positif dari pembersihan mekanis dan kimiawi dan kombinasi keduanya

pada kebersihan gigi tiruan.2 Idealnya pembersih gigi tiruan minimal harus menunjukkan

efek antibakteri dan antijamur untuk meminimalkan tingkat biofilm, tidak beracun, harus

kompatibel dengan bahan gigi tiruan dan tidak merubah permukaan dasar gigi tiruan akrilik
atau gigi pada gigi tiruan, murah, dapat bekerja dalam waktu singkat, mudah digunakan,dan

rasa dapat diterima. (JOP) 3

Untuk pembersihan gigi tiruan yang efektif, penting bagi pembersih gigi tiruan untuk

menghilangkan plak tidak hanya dari permukaan protesa yang dipoles tetapi termasuk

permukaan jaringan yang tidak dipoles. Pembersihan gigi tiruan merupakan salah satu

langkah penting untuk mencegah kontaminasi silang dan berkontribusi pada kesehatan

pasien, umur dari gigi tiruan, dan kualitas hidup secara keseluruhan pasien. 1 Seringkali,

pengguna gigi tiruan hanya membersihkan bagian luar gigi tiruan yang terlihat dan

mengabaikan pembersihan sisi bantalan jaringan, atau juga mengabaikan pembersihan

jaringan tempat gigi tiruan bersandar. Oleh karena itu, tanggung jawab dokter adalah untuk

mengedukasi pasien mengenai metode pembersihan yang tepat, serta merekomendasikan

jenis produk pembersih tambahan tertentu. Pasien juga harus diperingatkan untuk

menghindari penggunaan panas untuk membersihkan gigi tiruan karena dapat menyebabkan

perubahan bentuk secara permanen, yang mengakibatkan hilangnya kesesuaian gigi tiruan.

Pembersihan gigi tiruan harus dilakukan secara berkala untuk membuang plak dan akumulasi

debris. (TOCD 19) 4


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gigi Tiruan Lepas

2.1.1 Definisi Gigi Tiruan Lepas

Gigi tiruan merupakan pengganti untuk gigi asli yang hilang dan jaringan sekitarnya. Gigi tiruan

dapat menggantikan seluruh gigi atau sebagian gigi dan struktur terkait dari rahang atas atau

rahang bawah. Gigi tiruan lepasan merupakan pengganti gigi dan struktur yang berdekatan untuk

pasien tidak bergigi atau sebagian dengan pengganti buatan yang mudah dilepas dari mulut.

6,255 (TOP)

2.1.2 Indikasi Gigi Tiruan Lepas

Indikasi gigi tiruan lepas yaitu: (Mc Cracken 177-179)

1. Keadaan distal extension

2. Setelah dilakukan pencabutan

3. Penggunaan jangka panjang

4. Perlunya stabilisasi bilateral

5. Kehilangan tulang sisa yang berlebihan

6. Gigi penyangga memiliki prognosis yang baik

7. Pertimbangan Ekonomi

2.1.3 Macam Gigi Tiruan Lepas

Gigi tiruan lepasan dapat diklasifikasikan sebagai gigi tiruan sebagian lepasan dan

gigi tiruan lengkap lepasan.


1. Gigi Tiruan Lengkap

Gigi tiruan lengkap didefinisikan sebagai prostesis gigi yang

menggantikan seluruh gigi dan struktur terkait dari rahang atas maupun rahang

bawah. Fungsi gigi tiruan penuh antara lain; (1) Estetika: mengembalikan kontur

wajah yang hilang, dimensi vertikal, dll (2) Pengunyahan: gigi tiruan penuh

harus memiliki oklusi seimbang yang tepat untuk meningkatkan stabilitas gigi

tiruan. Fonetik: Salah satu fungsi terpenting gigi tiruan adalah mengembalikan

kemampuan bicara pasien. Bagian-bagian dari gigi tiruan lengkap lepasan (A)

Basis adalah bagian dari gigi tiruan lengkap yang menempel pada mukosa mulut

dimana elemen gigi tiruan melekat. Basis gigi tiruan membentuk fondasi gigi

tiruan dan membantu mendistribusikan kekuatan yang bekerja pada gigi tiruan

ke jaringan basal. (B) Flange adalah perpanjangan vertical pada basis menuju

vestibulum dalam rongga mulut. Dan untuk gigi tiruan rahang bawah

perpanjangan vertical sepanjang daerah lingual sulks alveolingual. (C) Border

adalah margin dari basis gigi tiruan yang merupakan pertemuan dari permukaan

poles dan permukaan cetak. (D) Elemen gigi adalah bagian terpenting dari gigi

tiruan dari sudut pandang pasien. Fungsi elemen gigi adalah untuk estetika,

pengunyahan dan bicara, elemen gigi biasanya terbuat dari resin akrilik atau

porselen.

2. Gigi Tiruan Sebagaian

Gigi tiruan sebagian lepasan didefinisikan sebagai pengganti gigi yang

hilang serta jaringan pendukung dengan prostesa yang dirancang dapat dilepas
oleh pasien sendiri. Bagian-bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan 1) Konektor

mayor berfungsi untuk menghubungkan semua bagian komponen protesa dan

memberikan retensi tidak langsung. 2) Konektor minor merupakan komponen

yang menghubungkan komponen lain dari gigi tiruan sebagian lepasan ke

konektor mayor. 3) Rest berfungsi untuk menyalurkan gaya oklusal yang

bekerja pada gigi tiruan sepanjang sumbu panjang gigi penyangga (abdument).

4) Direct retainer atau cengkeram ditempatkan pada gigi penyangga (abdument)

dengan tujuan untuk mencegah perpindahan gigi tiruan 5) Indirect retainer

merupakan sebuah bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan yang membantu

direct retainer dalam mencegah perpindahan gigi tiruan dan bekerja pada basis

gigi tiruan. 6) Basis gigi tiruan adalah bagian dari gigi tiruan yang membentuk

permukaan jaringan gigi tiruan pada daerah yang kehilangan gigi. Biasanya

basis terbuat dari resin akrilik yang dapat membantu mendistribusikan gaya

yang bekerja pada gigi tiruan ke seluruh residual ridge. Basis gigi tiruan juga

berfungsi untuk menahan gigi pengganti tetap pada posisinya.

2.1.4 Bahan dasar Gigi Tiruan Lepas

Bahan dasar gigi tiruan merupakan bagian dari gigi tiruan yang bertumpu pada

jaringan dan merupakan tempat dimana gigi dipasang. Bahan dasar ini bertujuan untuk

membentuk fondasi gigi tiruan. (TEXTBOOK OF COMPLETE DENTRUE HAL 7)

Persyaratan untuk basis gigi tiruan yang ideal adalah sebagai berikut: (MCCRACKEN 103)

 Akurasi adaptasi pada jaringan, dengan perubahan volume minimal


 Permukaan padat dan tidak menimbulkan iritasi yang mampu menerima dan

mempertahankan hasil akhir yang baik

 Konduktivitas termal

 Ringan saat digunakan di dalam mulut

 Memiliki kekuatan yang cukup, resistensi terhadap fraktur atau distorsi

 Mudah dibersihkan

 estetik dapat diterima

 Potensi relining di masa yang akan datang

 tidak terlalu mahal

Bahan dasar gigi tiruan dapat terbuat dari :

a. Polimer

Polimer merupakan bahan yang paling populer untuk konstruksi basis gigi tiruan. Polimer

sangat mudah dibentuk dan dibentuk, dan tidak seberat bahan logam. Monomer liquid

(metil metakrilat) ditambahkan dengan poweder, bahan prapolimerisasi. Polimer yang

dihasilkan terdiri dari untaian bahan yang baru dipolimerisasi (polimetil metakrilat) yang

mengelilingi (tetapi tidak terikat secara kimiawi) bahan prapolimerisasi yang awalnya

ditambahkan. Hasilnya adalah massa rantai polimer yang memberikan kekuatan.

Berbagai jenis monomer (resin) digunakan dalam berbagai produk untuk mengontrol sifat

fisik.

b. Logam

Jenis bahan dasar gigi tiruan lainnya adalah logam. Biasanya, hanya sisi gigi tiruan yang

berada di sebelah mukosa mulut (sisi bantalan jaringan) yang terbuat dari logam, dan
bahan polimer akan ditambahkan untuk menahan gigi tiruan pada tempatnya.

Keuntungan dari basis logam adalah memberikan kecocokan yang jauh lebih akurat ke

mukosa dibawahnya, dan juga mentransfer panas dari makanan dan cairan ke area palatal

(biasanya tidak ada lapisan polimer di area ini). Sensasi tambahan ini memberikan

peningkatan yang luar biasa dari kenikmatan saat makan bagi banyak pasien edentulous.

Selain itu untuk gigi tiruan mandibula, berat gigi tiruan membantu menjaga gigi tiruan

tetap di tempatnya. Namun, untuk gigi tiruan rahang atas yang berbahan dasar logam,

penambahan berat dapat mengganggu retensi protesa. (TOCD 10)

Gambar 2.1 bahan dasar (A) resin akrilik, (B) metal

2.1.5 Bahan Gigi pada Gigi Tiruan Lepas

Gigi pada gigi tiruan bertujuan untuk meningkatkan estetika, fonetik dan pengunyahan.

Bahan gigi pada gigi tiruan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (TEXTBOOK OF prosto

HL 8)

a. Porselen

Gigi porselen adalah yang pertama kali dikembangkan. Gigi ini terbuat dari bahan

ceramic yang cukup keras serta tahan aus. Kekurangan dari gigi tiruan porselen
termasuk kekerasannya, yang dapat menjadi faktor keausan berlebih pada gigi asli

antagonisnya. Gigi porselen juga cenderung meneruskan beban dari gigitan ke

mukosa di bawahnya, yang dapat meningkatkan kecepatan resorpsi tulang yang

terjadi di residual ridge dibawahnya. Karena gigi ini dibuat dari bahan keramik, gigi

ini mudah patah walupun hanya dengan trauma minimal. Selain itu, gigi porselen

seringkali menghasilkan suara ‘klik’ yang khas dan mengganggu saat berbicara. Gigi

porselen juga sulit dibentuk konturnya agar sesuai dengan ridge dan penyesuaian saat

insersi. Kekerasan bahan juga dapat menjadi keuntungan karena pasien dengan gigi

tiruan porselen cenderung tidak menunjukkan hilangnya dimensi vertikal oklusal

yang disebabkan oleh keausan gigi tiruan. Namun, perlu diingat bahwa kekerasan gigi

porselen dapat meneruskan tekanan ke tulang di bawahnya dan menyebabkan

hilangnya dimensi vertikal oklusal karena kehilangan tulang. Banyak praktisi lebih

suka pasien menunjukkan kehilangan bahan gigi tiruan daripada kehilangan tulang.

b. Plastik

Jenis gigi tiruan lainnya terbuat dari polimer atau disebut juga gigi plastik. Gigi ini

jauh lebih lembut daripada gigi porselen. Oleh karena itu, gigi ini tidak memberikan

beban yang tinggi pada tulang alveolar sehingga resorpsi ridge berkurang. Karena

lebih lembut, gigi plastik juga kurang tahan aus dibandingkan gigi porselen. Gigi

plastik mudah dibentuk agar sesuai dengan ridge di bawahnya dan mudah saat insersi.

Selain itu, kemungkinan untuk patah dibandingkan gigi porselen lebih kecil, tetapi

permukaan oklusalnya lebih cepat aus.

Gigi plastik dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis, berdasarkan komposisi

dan metode polimerisasi: gigi plastik konvensional dan IPN (Interpenetrating


Polymer Network). Gigi plastik konvensional memiliki komposisi yang homogen dan

mengandung jaringan polimer yang pada dasarnya hanya berupa satu jenis resin.

Namun, gigi IPN terdiri dari kombinasi material yang unik dan memiliki sifat fisik

yang lebih baik seperti lebih keras dan tahan aus dibandingkan analog

konvensionalnya. Gigi plastik dipertahankan ke basis gigi tiruan polimerisasi

menggunakan interlocking mikromekanis dari polimer gigi tiruan baru yang mengikat

jaringan polimer gigi tiruan yang bersentuhan dengan basis perawatan. (TOCD 10-

11)

2.2 Pembersihan Gigi Tiruan Lepas

2.2.1 Tujuan Pembersihan Gigi Tiruan Lepas

Pembersihan gigi tiruan bertujuan untuk menghilangkan plak dan akumulasi debris yang ada

pada gigi tiruan. Pembersihan gigi tiruan yang tepat sangat berpengaruh dalam menjaga warna

dasar gigi tiruan dan kesehatan mulut pasien. (TOCD 18)

2.2.2 Macam Pembersihan Gigi Tiruan

Pembersih gigi tiruan dapat dibagi menjadi dua kelompok: (Materials and methods for cleaning

denture)

a. Secara Mekanis

- Brushing

Brushing merupakan yang paling umum untuk pembersihan gigi tiruan. Teknik ini

efektif bila digunakan dengan cermat untuk menghilangkan diskolorisasi dan plak
dari gigi tiruan resin akrilik. Namun, teknik ini terbukti dapat merusak resin akrilik

secara progresif disebabkan brushing yang lama, khususnya apabila menggunakan

sikat yang tidak tepat atau menyebabkan abrasive yang cukup buruk. Selain itu,

kerusakan pada gigi tiruan meningkat dengan diameter bristle yang besar, dan

berkurang dengan bertambahnya panjang bulu. Untuk menghindari kerusakan yang

berlebihan, sikat gigi tiruan yang relatif lembut harus direkomendasikan kepada

pasien, bulu sikat harus lebih kaku dari yang digunakan untuk menyikat gigi biasa.

Pasien harus diinstruksikan untuk menyikat dengan hati-hati karena seperti halnya

plak gigi, plak gigi tiruan sulit dihilangkan.

- Paste dan powder

Semua paste dan powder meningkatkan kerusakan gigi tiruan. Produk yang

mengandung kalsium karbonat yang tidak dapat larut sangat abrasif, sedangkan yang

mengandung natrium bikarbonat atau polimetil-metakrilat larut lebih sedikit. Pasta

pembersih gigi tiruan yang dikembangkan secara khusus yang mengandung

zirkonium telah ditemukan lebih unggul dari beberapa pasta yang tersedia secara

komersial untuk membersihkan dan memoles gigi tiruan serta mengurangi abrasi

resin akrilik. Pasta gigi yang mengandung kloroform telah terbukti menyebabkan

keausan gigi tiruan yang parah karena kelarutan akrilik dalam kloroform dan

sebaiknya tidak digunakan.

- Ultrasonic

Sejumlah penelitian terbaru menggunakan sonik atau ultrasonik untuk membersihkan

gigi tiruan. Perangkat ultrasonik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik

pada frekuensi gelombang suara (di atas kisaran pendengaran normal 20.000 siklus
per detik). Pembersih sonik sebaliknya menggunakan energi getaran untuk

membersihkan gigi tiruan. Dilaporkan bahwa frekuensi ultrasonik berpengaruh

terhadap kerusakan sel. Ketika deterjen alkali dengan pH 11,5 disonifikasi pada

400ke, bakteri a11 termasuk spora dapat dihancurkan dalam 5 menit. Tidak diketahui

apakah suhu yang lebih tinggi, alkalinitas yang lebih tinggi, atau frekuensi yang lebih

tinggi merupakan faktor paling efektif dalam penghancuran spora yang cepat.

Efektivitas perangkat ultrasonik telah dipelajari dan hasilnya kontroversial. Beberapa

peneliti tidak begitu terkesan dengan keefektifan alat ultrasonik, sementara yang lain

menganggapnya sebagai metode yang sangat efektif untuk membersihkan gigi tiruan.

American Dental Association menyarankanpada bahan dan perangkat gigi bahwa

pembersih ultrasonik meningkatkan kapasitas pembersihan larutan deterjen. Namun,

mereka menunjukkan bahwa pembersihan gigi tiruan sebagian besar disebabkan oleh

aktivitas kimiawi daripada sifat mekanis perangkat itu sendiri. ADA menemukan

bahwa perangkat ultrasonik lebih efektif daripada sonic action machines.

b. Secara kimiawi

- Alkaline Peroxide

Seperti efferdent dan polident yang merupakan pembersih gigi tiruan yang paling

umum digunakan. Biasanya berbentuk bubuk atau tablet yang larut dalam air dan

membentuk larutan alkali. Jenis pembersih ini bekerja dengan mengurangi tegangan

permukaan dan melepaskan oksigen. Oksigen yang dilepaskan dapat menghasilkan

aksi effervescing, sehingga pembersih dapat menggunakan kemampuan mekanis

untuk menghilangkan kotoran yang hilang. Produk ini tidak efektif jika waktu
perendaman terbatas. Gigi tiruan harus direndam dalam larutan kimia selama

beberapa jam dalam semalam.

- Alkaline Hypochlorite

Larutan Alkaline Hypochlorite seperti mersene, berguna sebagai pembersih gigi tiruan

karena menghilangkan noda, melarutkan mukin dan zat organik lainnya. Alkaline

hypochlorite memiliki sifat bakterisida dan fungisida yang dipercaya bekerja secara

langsung pada matriks organik plak. Bahan ini tidak melarutkan kalkulus tetapi dapat

menghambat pembentukan kalkulus pada gigi tiruan.

- Dilute organic atau inorganic acids

Pembersih larutan komersial dari dilute acids melawan kalkulus dan noda pada gigi

tiruan. Efeknya bergantung pada pelarutan bagian organik dari endapan gigi tiruan.

Pembersih asam biasanya berupa larutan asam klorida 5%, atau asam fosfat.

Kombinasi dari kedua asam dapat digunakan untuk meningkatkan kerja pembersih.

Asam asetat juga dapat digunakan untuk melarutkan kalkulus. Produk ini sebaiknya

hanya digunakan dalam interval mingguan atau dua minggu karena akan

menyebabkan korosi pada komponen logam pada gigi tiruan. Banyak perhatian harus

diberikan dalam menangani dan menyimpan produk ini karena dapat merusak pakaian

dan berbahaya bagi mata dan kulit.

- Disinfectant

Pembersih gigi tiruan jenis disinfectant seperti larutan klorheksidin glukonat atau

salisilat dapat menyebabkan penurunan dalam jumlah plak gigi tiruan dan memberi

perbaikan pada mukosa pasien dengan Candida-denture stomatitis dengan cara

merendam gigi tiruan selama beberapa menit setiap hari. Namun, a kekambuhan
terlihat setelah pengobatan berkelanjutan. Perendaman gigitiruan setiap malam dalam

larutan klorheksidin glukonat 0,2% mencegah kambuhnya infeksi meskipun yeast

tidak dihilangkan dari rongga mulut. Namun, semua penelitian melaporkan adanya

perubahan warna gigi tiruan yang parah oleh larutan klorheksidin yang membuat

metode ini tidak cocok untuk pembersihan gigi tiruan rutin.

- Enzyme

Enzyme juga dapat digunakan sebagai pembersih gigi tiruan. Enzyme bekerja dengan

memecah glikoprotein, protein muko, dan mukosa polisakarida plak. Sebuah

penelitian menyatakan bahwa efek pembersih yang mengandung chelating agent

(ethylene di-amine tetra acetic acid - EDTA) dan campuran enzim (dekstrana,

mutanase, dan proteinase) pada endapan plak gigi tiruan menghasilkan formulasi

pembersih gigi tiruan dual enzyme dengan menggabungkan proteinase dan mutanase

yang menyebabkan pengurangan signifikan jumlah plak gigi tiruan dan mengurangi

pembentukan plak baru. Efektivitas pembersih gigitiruan dual enzyme ini juga telah

dipelajari dengan menggunakan scanning electron microscope.


BAB 3

PEMBAHASAN

PMMA merupakan pilihan utama bahan gigi tiruan, meskipun memiliki permukaan yang

tidak rata yang menyebabkan yeast dan bakteri dapat berkoloni, dan membentuk biofilm.

Pembersihan gigi tiruan penting untuk menjaga kesehatan mukosa mulut dan umur panjang gigi

tiruan. Kolonisasi bakteri dan jamur pada gigi tiruan dapat menyebabkan denture stomatitis,

angular cheilitis, dan kesehatan mulut yang buruk. (Effect of cleansers on denture base resins’

structural properties ) Metode pembersihan gigi tiruan meliputi pembersihan secara mekanis dan

kimiawi. Pembersihan mekanis dilakukan dengan cara menghilangkan plak menggunakan sikat

atau pembersihan ultrasonik. Sedangkan kimiawi dengan menggunakan produk pembersih kimia

didasarkan pada hypochlrorite, peroxide, neutral peroxide dengan enzyme, enzyme, atau

acids(Impact of Denture Cleaning Method and Overnight Storage). Penentuan metode yang optimal

untuk membersihkan gigi tiruan difokuskan pada berbagai teknik pembersihan fisik dan kimia,

baik secara individu maupun kombinasi.

(https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/20002297.2018.1538437
Idealnya, pembersih gigi tiruan harus mengurangi atau menghilangkan biofilm tanpa mengubah

sifat fisik dan mekanik dari bahan dasar gigi tiruan. Namun, beberapa penelitian menyatakan

bahwa penggunaan pembersih gigi tiruan yang berkepanjangan dapat menghasilkan efek

destruktif yang tidak diinginkan pada sifat fisik dan mekanik, termasuk warna, kekasaran

permukaan, dan kekerasan resin gigi tiruan. Kekasaran permukaan merupakan faktor penting

yang berperan dalam pembentukan plak dan kolonisasi bakteri pada gigi tiruan. Kekuatan fisik

resin gigi tiruan menentukan kemudahan finishing dan polishing dan ketahanan terhadap erosi

selama pembersihan.( Effect of cleansers on denture base resins’ structural properties)

Meskipun adanya keterbatasan mengenai bagaimana perawatan gigi tiruan seharusnya dilakukan,

tetapi terdapat pedoman yang lebih jelas mengenai apa yang tidak boleh dilakukan. Salah

satunya, tidak dianjurkan untuk membersihkan gigi tiruan dalam air mendidih dan menyimpan

gigi tiruan dalam keadaan kering. Hal ini dilakukan guna meminimalkan adanya perubahan fisik

seperti pembengkokan pada gigi tiruan. Selain itu, air yang digunakan untuk merendam atau

menyimpan gigi tiruan harus sering diganti untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang

berlebih. Paparan produk yang mengandung natrium hipoklorit / pemutih dalam waktu lama juga

harus dihindari. Hal ini disebabkan karena produk yang mengandumg natrium hipoklorit /

pemutih dapat berrdampak merusak pada bahan gigi tiruan, terutama logam. Penggunaan

disinfectant microwave dengan kombinasi dengan pembersih gigi tiruan dan menyikat gigi juga

telah terbukti dapat mendisinfeksi gigi tiruan secara in vivo menurut Sesma dkk pada tahun 2013

(Sesma N, Al R, Dc L, et al. Effectiveness of denture cleanser associated with microwave disinfection and

brushing of complete dentures: in vivo study. Braz Dent J. 2013;24:357–361) Meskipun diberithahu

bahwa desinfectant microwave juga dapat merusak gigi tiruan akrilik. Sejumlah pendekatan non-

konvensional untuk perawatan gigi tiruan, termasuk perendaman dalam cuka, soda kue, natrium
klorida dan sabun cair, diidentifikasi dalam penelitian terbaru dari As dan Bosma dkk.( As A,

Varghese R, Bosma M, et al. Dental health professional recommendation and consumer habits in

denture cleansing. J Prosthet Dent. 2016;115:183–188). Banyak dari perwatan ini yang kurang baik

dalam keefektifan dan atau kompatibilitas material. Namun demikian, masih banyak pemakai

gigi tiruan dapat melanjutkan praktik alternatif ini tanpa pertimbangan dari dokter gigi.

https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/20002297.2018.1538437

Beberapa peneliti terakhir menyoroti kebutuhan akan teknik pembersihan gigi tiruan yang

lebih baik yang mampu menangani berbagai bakteri, selain sel candida yang sangat toleran.

Hal ini dapat dicapai baik melalui alat mekanis seperti sikat atau menggunakan alat

pembersih sonik yang mungkin merupakan metode yang lebih efektif untuk membersihkan

gigi tiruan. Perwatan alternatif termasuk bahan kimia dan enzim yang mampu mencerna dan

memisahkan biofilm. Berdasarkan bukti saat ini, metode mekanis ditambah dengan agen

antimikroba yang efektif kemungkinan menjadi pilihan yang dianjurkan.

https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/20002297.2018.1538437

Selain itu, frekuensi pembersihan gigi tiruan juga berpengaruh dalam kebersihan gigi

tiruan. Hal ini didukung oleh penelitian oleh Nishi dkk (2012) mengenai penggunaan sikat

gigi tiruan dan larutan pemersih dengan frekuensi pembersihan. Dinyatakan bahwa

penggunaan sehari-hari lebih baik daripada penggunaan bulanan.


BAB 4

KESIMPULAN

Terdapat dua metode untuk membersihkan gigi tiruan, yaitu secara mekanis dan kimiawi.

Pembersihan secara mekanis dilakukan dengan cara menghilangkan plak menggunakan sikat

atau pembersihan ultrasonik. Sedangkan kimiawi dengan menggunakan produk pembersih kimia

didasarkan pada hypochlrorite, peroxide, neutral peroxide dengan enzyme, enzyme, atau acids.

Metode yang dianjurkan untuk membersihkan gigi tiruan adalah metode kombinasi dengan

menggabungkan metode mekanis dan kimiawi. Selain itu, frekuensi pembersihan juga

berpengaruh dalam kebersihan gigi tiruan. Pembersihan gigi tiruan penting untuk menjaga

kesehatan mukosa mulut dan umur panjang gigi tiruan. Kolonisasi bakteri dan jamur pada gigi

tiruan dapat menyebabkan denture stomatitis, angular cheilitis, dan kesehatan mulut yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
1. Porwal A, Khandelwal M, Punia V, Sharma V. Effect of denture cleansers on color
stability, surface roughness, and hardness of different denture base resins. The Journal of
Indian Prosthodontic Society. 2017:61-67
2. Duyck J, Vandamme K, Muller P, Teughels W. Overnight storage of removable dentures
in alkaline peroxide-based tablets affects biofilm mass and composition. Journal of
dentistry 41. 2013:1281-1289
3. Peracini A, Davi LR, Ribeiro NQ, Souza RF, Silva CHL, Paranhos HFO. Effect of
denture cleansers on physical properties of heat-polymerized acrylic resin. Journal of
Prosthodontic. 2010:78-83
4. Rahn AO, Ivanhoe JR, Plummer KD. Textbook of Denture Complete. 6th ed.
Shelton:PMPH; 2007:19
5.

Anda mungkin juga menyukai