Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Basis Gigi Tiruan Basis gigi tiruan adalah bagian dari protesa, yang memperoleh dukungan melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut dibawahnya (Phillips, 2002). Menurut McCabe (1998) persyaratan bahan basis gigi tiruan dapat dibagi menurut beberapa sifatnya yaitu : 1. Sifat fisik Warnanya sama dengan jaringan sekitar, mempunyai dimensional stability yang baik, sehingga dalam kurun waktu tertentu bentuknya tidak berubah. Mempunyai specifik graviry yang rendah, supaya gigi tiruan menjadi ringan. Mempunyai thermal conductivity yang tinggi, sehingga pemakaiannya mampu untuk mempertahankan kesehatan mukosa rongga mulut, dan merasakan rangsangan panas dingin yang normal. Idealnya basis gigi tiruan radiopaque, sehingga mampu untuk dideteksi. 2. Sifat mekanik Basis gigi tiruan harus rigid, mempunyai modulus of elasticity yang tinggi, sehingga menguntungkan. Mempunyai elastic limit yang tinggi, untuk memastikan bahwa tekanan terjadi saat menggigit, dan mengunyah tidak menyebabkan perubahan yang permanen. Mempunyai flexural strengh yang cukup sehingga tidak mudah patah. Basis gigi tiruan harus mempunyai fatigue life yang adekuat dan nilai fatigue limit yang tinggi. Mempunyai abrasion resistence yang cukup, untuk mencegah keausan oleh karena bahan abrasi pembersih gigi tiruan atau makanan. 3. Sifat kimia Bahan basis gigi tiruan seharusnya inert (tidak aktif). Secara alamiah tidak larut dalam cairan rongga mulut dan saliva. Tidak menyerap air atau saliva oleh karena perubahan sifat mekanik bahan, dan menyebabkan menjadi tidak hygienis. 4. Sifat biologik Bahan basis gigi tiruan tidak beracun, dan tidak menyebabkan iritasi bagi pemakainya. 5. Sifat lain

Relatif tidak mahal dan mempunyai shelf life yang lama. Bahan basis gigi tiruan mudah untuk dimanipulasi, dan diproses tanpa memerlukan peralatan yang mahal, jika patah mudah untuk direparasi.

2.1.1 Jenis-jenis basis gigi tiruan Gigi tiruan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gigi tiruan penuh dan gigi tiruan sebagian. Gigi tiruan penuh dibuat pada pasien yang sudah kehilangan seluruh gigi geliginya, sedangkan gigi tiruan lepasan dibuat bila masih ada sebagian gigi yang tersisa. Gigi tiruan sebagian dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan lepasan (yang dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien) dan gigi tiruan cekat (yang disemenkan ke gigi pasien secara permanen). Oleh: drg. Martha Mozartha 1. Gigi Tiruan Penuh Gigi tiruan penuh adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis. ( makalah fakultas kedokteran gigi sultan agung semarang 2010).

Sebelum perawatan. Pada rahang atas tinggal tersisa dua gigi. Pasien sulit mengunyah. Rencana perawatan meliputi pencabutan 2 gigi atas, bedah untuk mengkoreksi bentuk tulang rahang atas dan direhabilitasi dengan gigi tiruan penuh rahang atas, sedangkan pada rahang bawah dibuatkan gigi tiruan sebagian.

Sesudah perawatan. Pasien telah menggunakan gigi tiruan penuh pada rahang atasnya dan gigi tiruan sebagian di rahang bawah. Gigi tiruan terbuat dari resin akrilik. Setelah pemasangan gigi tiruan, pasien kembali merasa percaya diri dan nyaman dengan gigi tiruannya. (Foto. dok. drg. Putry Bunda Navirie Sp.Pros)

2.Gigi Tiruan Sebagian Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar. Restorasi prostetik ini sering disebut juga removable partial denture (Applegate, 1960). Pemakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan kesehatan jaringan tersisa. Untuk tujuan terahir ini selain erat kaitannya dengan pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur agar gaya-gaya yang terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya gaya yang kemungkinan akan merusak (Ardan, 2007a). Dalam proses pembuatan desain geligi tiruan sebagian lepasan berlaku suatu yang umum dan penting. Pertama-tama, dokter gigi perlu mengetahui selengkap-lengkapnya tentang keadaan fisik pasien yang akan menerima protesa. Selain itu, sebelumnya, ia juga sudah memahami betul data-data mengenai bentuk, indikasi dan fungsi dari cengkeram, letak sandaran, macam konektor, bentuk sadel dan jenis dukungan yang akan diterapkan untuk sebuah geligi tiruan. Selanjutnya, sebagai pemenuhan tanggung jawab kepada pasien, dokter gigi wajib membuat rencana desain protesa yang akan diberikannya (Gunadi et al., 1995). Setiap protesa yang dipasang dalam rongga mulut memiliki resiko merusak kesehatan gigi dan jaringan pendukung, kerusakan ini dapat diperkecil dengan membuat desain yang tepat dan dengan menginstruksikan pada pasien tentang cara menjaga kebersihan mulut dan geligi tiruannya (Neil & Walter, 1992). Oleh sebab itu, rencana pembuatan desain merupakan salah

satu tahap penting dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah geligi tiruan (Gunadi et al., 1995).

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, gigi tiruan dapat berupa gigi tiruan lepasan ataupun cekat. Gigi tiruan sebagian umumnya terdiri dari elemen gigi tiruan dari akrilik yang dilekatkan ke basis resin akrilik (semacam plastik) yang berwarna merah muda menyerupai gusi. Selain menggunakan basis akrilik, bisa juga menggunakan kerangka logam, yang menawarkan kelebihan yang lebih banyak dibandingkan gigi tiruan dengan basis akrilik. Gigi tiruan sebagian lepasan
Terdapat 3 jenis gigi tiruan sebagian lepasan yang dibedakan menurut bahan basis gigi tiruannya yaitu gigi tiruan kerangka logam, gigi tiruan dengan basis akrilik dan gigi tiruan dengan basis berbahan dasar nilon termoplastik atau sering disebut dengan flexi (valplast). Gigitiruan kerangka logam adalah salah satu jenis gigitiruan sebagian lepasan yang dibuat dari logam tuang mempunyai komponen yang terdiri dari basis/sadel beserta anasir gigi timan, retainer langsung, retainer tidak langsung, konektor utama dan konektor tambahan Nilon termoplastik adalah gigi tiruan fleksibel yang pertama di dunia. Bahan ini tidak mempunyai cengkeram logam dan bersifat ringan. Bahannya bersifat tembus pandang sehingga gusi pasien terlihat jelas, menghasilkan penampilan alami dan memberikan estetika yang memuaskan. Nilon termoplastik adalah basisi gigi tiruan yang bebas monomer, bersifat hipoalergenik sehingga dapat menjadi alternatif yang berguna bagi pasien yang sensitif terhadap resin akrilik konvensional, nikel atau kobalt. Nilon termoplastik yang disebut juga nylon injection molded, adalah basis gigi tiruan yang ideal untuk gigi tiruan sebagain dan restorasi unilateral. Termoplastik merupakan bahan yang akan menjadi plastik di bawah tekanan dan panas, tetapi sangat kuat pada suhu ruangan.

Resin akrilik merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang telah banyak aplikasikan untuk pembuatan anasir dan basis gigi tiruan, pelat ortodonsi, sendok cetak khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan dengan hasil memuaskan, baik dalam hal estetik maupun dalam hal fungsinya. Oleh karena itu alangkah baiknya kita mengetahui lebih lanjut tentang cara manipulasi ataupun sifat sifat dari resin akrilik dengan melakukan serangkaian studi praktikum, dan nantinya dalam penggunaan atau aplikasinya bisa tercapai dengan baik. Resin akrilik adalah jenis resin termoplastik, di mana merupakan senyawa kompon non

metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin akrilik dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis, dan mengeras apabila dipananskan. Pengerasan terjadi oleh karena terjadinya reaksi polimerisasi adisi antara polimer dan monomer.

Acrylic berasal dari asam acrolain atau gliserin aldehid. Secara kimia dinamakan polymethyl methacrylate yang terbuat dari minyak bumi, gas bumi atau arang batu. Bahan ini disediakan dalam kedokteran gigi berupa ciaran (monomer) mono methyl methacrylate dan dalam bentuk bubuk (polymer) polymthtyl methacrylate.

Gigi tiruan sebagian lepas untuk rahang atas, elemen gigi dari akrilik dengan kerangka logam (metal partial denture). Gigi tiruan jenis ini relatif lebih nyaman bagi pasien. (www.youngfamilydentistry.org)

Gigi tiruan sebagian lepas untuk rahang atas, dengan basis akrilik yang berwarna merah muda, menyerupai gusi, dengan bantuan cengkeram dari logam yang akan memegang gigi penjangkaran supaya gigi tiruan tidak akan lepas saat pasien mengunyah makanan (www.drjoygraham.com) 3.Gigi tiruan sebagian cekat Gigi tiruan sebagian cekat didefinisikan sebagai gigi tiruan sebagian yang dipasang secara permanen dengan semen pada gigi asli atau akar yang dipersiapkan dan merupakan pendukung utama gigi tiruan. Empat perawatan ini berkisar antara restorasi untuk satu gigi sampai rehabilitasi dari oklus secara keseluruhan. Bagian gigi hilang yang diganti oleh gigi tiruan cekat akan meningkatkan kenyamanan pasien dalam hal kemampuan mastikasi, menjaga kesehatan serta integritas dari lengkung gigi, dan memperbaiki estetis gigi. Gigi tiruan jenis ini tidak dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien karena dicekatkan ke gigi dengan menggunakan semen kedokteran gigi, lebih dikenal dengan istilah mahkota tiruan / dental crown dan mahkota tiruan jembatan /dental bridge.

Mahkota tiruan (dental crown)

Crown dibuat pada kasus dimana mahkota gigi sudah rusak, atau pada gigi yang sudah dirawat saluran akar. Crown menutupi seluruh bagian mahkota gigi yang sebelumnya sudah diasah terlebih dahulu

. Ilustrasi mahkota tiruan penuh pada gigi depan rahang atas. Gigi yang akan dipasang crown terlebih dulu diasah, kemudian crown dilekatkan dengan menggunakan semen khusus kedokteran gigi

Mahkota tiruan jembatan (dental bridge)

Bridge dibuat untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang, dengan menggunakan gigi di sebelah gigi yang hilang sebagai penjangkaran. Gigi di sebelah gigi yang hilang akan diasah, lalu dipasangkan mahkota tiruan.

Crown dapat terbuat dari logam (all metal), porselen (all porcelain), resin akrilik, atau paduan logam dengan porselen (porcelain-fused-to-metal crown/PFM) atau bahan resin komposit dengan penguatan fiber. Yang paling sering digunakan adalah PFM crown, karena paling menyerupai tampilan gigi asli dengan kekuatan yang baik untuk menahan tekanan kunyah.

2.1.3 bahan bahan

Bahan

basis gigitiruan non-logam

dibedakan

menjadi

dua yaitu termo-

hardening

dan termo-plastic. 3

Bahan

thermo-hardening

adalah

bahan

yang

mengalami fenol-

perubahan kimia

dalam

proses dan pembentukan,

contohnya

formaldehid, vulkanit dan resin akrilik, sedangkan bahan thermo-plastic adalah bahan

yang tidak mengalami perubahan kimia dalam proses pembentukannya, contohnya :

seluloid, selulosa nitrat, resin vinil, polikarbonat, resin akrilik dan nilon. 2,3

Sejak ditemukannya resin akrilik pada tahun 1937, bahan ini telah menjadi

pilihan utama dalam pembuatan basis gigitiruan sampai dengan sekarang ini.4-7 Resin

akrilik atau lebih dikenal dengan nama polimetil metakrilat (PMMA) menjadi bahan

resin pilihan karena kualitas estetika yang memadai, biaya yang tidak mahal, mudah

diproses dan dipoles.6-8

Resin akrilik yang digunakan dalam kedokteran gigi umumnya dibedakan

atas dua jenis, yaitu resin akrilik swapolimerisasi

dan resin akrilik polimerisasi

panas.4,9 Resin

akrilik swapolimerisasi

adalah resin akrilik dimana dalam proses

polimerisasi membutuhkan aktivasi secara kimiawi.9 Bahan ini digunakan secara luas

Anda mungkin juga menyukai