PENDAHULUAN
1.2 Skenario
Perempuan umur 51 tahun dating ke RSGM PSPDG FK Unsrat dengan keluhan gigi
34, 33, 32, 31, 41, 42, 43 sakit dan agak goyang. Pasien memiliki riwayat hipertensi, DM
yang terkontrol, dan gigi palsu. Dari pemeriksaan klinis bahwa pasien memakai gigi palsu
atas yang hanya 6 gigi 13, 12, 11, 21, 22, 23, terlihat rahang atas sudah tidak bergigi
semuanya di rahang bawah: gigi depan bawah banyak terdapat kalkulus supra maupun
subgingiva pada bagian lingual warna gingiva merah dan tidak berdarah. Dan pada daerah
35, 36, 37, 38 dan 45, 46, 47, 48 tidak bergigi.
1.3 Terminologi
a. Hipertensi
Tekanan darah atau denyut jantung yang lebih tinggi daripada normal karena penyempitan
pembuluh darah atau gangguan lainnya (KBBI)
b. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kinerja insulin atau kedua-
duanya (ADA, 2010).
Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan
produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan oleh
kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes, 2008).
c. Gigi palsu
Gigi palsu adalah suatu bentukan gigi yang menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli
yang hilang dan atau jaringan pendukungnya (Jurnal UGM)
d. Sub-gingiva
Sub-gingiva adalah terletak, tampil, dan terjadi dibawah gingiva dan khususnya diantara
gusi dan bagian basal (permukaan dasar) dari mahkota gigi (Meriam-Webster Dictionary)
f. Kalkulus Supra-Gingiva
Menurut definisinya, kalkulus supra-gingiva adalah kalkulus yang dapat ditemukan di
sebelah koronal dari tepi gingiva.
BAB II
ANALISIS MASALAH
2.1 Pilihan perawatan dan Komponen GTSL Akrilik, Gigi Tiruan Kerangka Logam,
Valplast
1) GTSL Akrilik
Menurut Rahmadhan tahun 2010, bahan GTSL bahan akrilik merupakan sejenis bahan
yang mirip plastik yang keras dan kaku. Bahan ini dipakai untuk plat pada kawat gigi yang
bisa dilepas pasang. Biasanya plat gigi tiruan yang terbuat dari akrilik dibuat agak tebal
agar plat tidak mudah patah. GTSL bahan akrilik dapat dilihat pada gambar berikut ini:
3
Akrilik adalah rantai polimer terdiri dari unitunit metal metakrilat yang berulang.
Akrilik digunakan untuk membuat basis gigi tiruan rehabilitative, untuk plat ortodonsi,
maupun resoransi. Keuntungan poli metil metakrilat sebagai bahan basis protesa adalah
relatif mudah pengerjaannya. Bahan basis protesa poli metal metakrilat umumnya dikemas
dalam bentuk bubuk atau cairan. Cairan mengandung metil metakrilat tidak terpolimer dan
bubuk mengandung resain poli metil metakrilat pra-polimerisasi dalam bentuk butiran
kecil.
Tahapan pembuatan GTSL adalah:
Pencetakan rahang, adalah bentuk negatif dari seluruh jaringan pendukung geligi
tiruan. Setelah dicor, maka akan didapatkan bentuk positif dari rahang atau model
rahang. Desain geligi tiruan, bersihkan model dari sisa-sisa gips dan buat desain geligi
tiruan yang akan dibuat, membuat garis median denture out line.
Perencanaan dimensi vertical dan oklusi sentries, pasien yang kehilangan sebagian
giginya berarti sudah kehilangan bidang oklusi, tinggi gigitan atau dimensi vertical,
oklusi sentrik. Ketiga hal ini harus kita cari saat membuat geligi tiruan dengan media
tanggul gigitan, galangan gigit atau bagian noklusal bite trim.
Memilih gigi, pada kasus pasien ompong, memilih gigi berpedoman pada bentuk
wajah, jenis kelamin dan umur pasien untuk menentukan warna dan tingkat
keaausanya, sedangkan ukuran gigi disesuaikan dengan garis orientasi pada tangul
gigitan.
Penyusunan gigi, penyusunan gigi dilakukan diatas malam/ wax.
Conturing, setelah bentuk kontur geligi tiruan dipendam dalam kuvet.
Packing, proses mencampur monomer dan polimer resin akrilik.
Procesing, polimerasi antara monomer yang bereaksi dengan polimernya bila
dipanaskan atau ditambahakan zat kimia
Deflasking, bila curing telah selesai, maka flask dibiarkan sampai pada suhu kamar,
kemudian flask boleh dibuka
Pemasangan kembali dan pengasahan selektif, pemasangan kembali geligi dalam
artikulator bertujuan untuk mengoreksi hubungan oklusi yang tidak harmonis dari
geligi tiruan yang baru selesai diproses atau dimasak.
Penyelesain geligi tiruan, ini dilakukan dengan cara membuang sisa-sisa resain akrilik
pada batas geligi tiruan.
Pemolesan geligi tiruan, menghaluskan dan mengkilapkan geligi tiruan tanpa merubah
kontur.
4
mudah direparasi bila patah tanpa mengalami ditorsi
mudah dibersihkan
mudah dimanipulasi
kekuatannya baik
harganya terjangkau dan tahan lama
mudah fraktur
menimbulkan porositas
dapat mengalami perubahan bentuk
toleransi terhadap jaringan kurang baik
dapat menimbulkan alergi
GTSL dengan kerangka logam memiliki kualitas mekanik sangat baik dan
memberikan kemungkinan desain denture yang mempertimbangkan kesehatan jaringan
periodonsium gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil ini dapat dicapai
dengan membuatdesain kerangka sesederhana mungkin, untuk mengurangi efek negatif
dari oral hygiene yang buruk.
Elemen GTSL bahan logam adalah dibuat berdasarkan ruang protesa yang ada,
terutama untuk gigi posterior yang ruang protesanya sempit, estetis kurang baik, tahan
terhadap daya kunyah yang besar/kuat.
Untuk mengurangi ketebalan dan luasnya landasan, maka dapat digunakan gigi tiruan
kerangka logam. Gigi tiruan kerangka logam terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam
5
sedang gigi buatannya dari akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat,
landasan gigi tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil, sehingga si
pemakai merasa lebih nyaman. Kontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu terganggu.
Logam yang digunakan adalah campuran logam khusus yang memerlukan manipulasi
lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik. Apabila patah pada
bagian logam, tidak dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat ulang. Akan tetapi
bila yang patah hanya gigi akriliknya saja, masih dapat disambung/ diganti akriliknya saja.
Karena landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum dipasangkan gigi-
giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari pemasangan gigi akrilik,
karena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu terganggu oleh keadaan cairan/
makanan di dalam rongga mulut, yang berpengaruh hanya bagian gigi buatannya saja.
3) Valplast
Valplast merupakan suatu basis gigi tiruan resin fleksibel yang ideal untuk gigi tiruan
sebagian lepasan. Resin tersebut merupakan bahan nilon termoplastik biokompatibel
dengan sifat fisik dan estetik yang unik. Valplast memungkinkan warna alami dari jaringan
mulut tampak melalui bahan tersebut, yang disesuaikan dengan kategori warna dasar,
misalnya medium, light pink atau meharry.
Valplast adalah nilon termoplastik yang lebih tipis dan lebih translusen dari pada gigi
palsu biasa. Pasien lebih menyukai karena nyaman dan bebas metal/logam. Valplast
fleksibel yang tetap kuat tidak bisa patah.
6
Valplast sangat baik dalam estetika, tidak menggunakan kawat retensi tetapi
perlekatan dalam rongga mulut sangat baik.
Valplast sebaiknya tidak digunakan pada free end unilateral atau bilateral karena akan
tidak stabil. Pasien dengan kondisi oral hygiene yang buruk akan menyebabkan valplast
menjadi berubah warna pada plat.
Keuntungan Valplast :
Estetika
Material yang translusen menunjukkan warna jaringan dibawahnya, sehingga hampir tidak
mungkin untuk terdeteksi dalam mulut. Tidak ada clasp yang terlihat pada permukaan gigi
(bila digunakan dalam membuat clasp), meningkatkan estetik. Tidak ada clasp logam yang
terlihat
Kekuatan
Bahan gigi tiruan fleksibel begitu kuat sehingga dapat dibuat sangat tipis menjadikannya
nyaman untuk dipakai dan secara estetik disukai.
Akurasi
Sebagai gigi tiruan fleksibel yang dibuat dengan menggunakan teknik injeksi, gigi tiruan
tersebut menunjukkan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik konvensional.
Penanganan undercut basis gigitiruan fleksibel beradaptasi dengan baik pada daerah
undercut. Jumlah penyesuaian yang diperlukan pada saat insersi gigitiruan sangat sedikit.
7
Hal ini juga mengurangi keluhan setelah insersi gigitiruan yang dapat menimbulkan
trauma (ulserasi).
Biokompatibilitas
Biokompatibilitas seluruhnya terpenuhi karena bahan tersebut bebas dari monomer dan
logam, ini menjadi prinsip penyebab reaksi alergi pada bahan gigitiruan konvensional.
Gigi tiruan sementara
Gigi tiruan sementara dianjurkan oleh dokter gigi selama masa penyembuhan. Setelah
bedah rekonstruksi rahang atas yang edentulous baik dengan augmentasi alveolar atau
prosedur distrakasi dan penempatan implan perlu untuk mengakomodasi pasien selama
periode antara operasi dan pembuatan gigitiruan definitif. Dalam masa setelah operasi
selama fase konsolidasi rahang atas yang direkonstruksi, sebuah gigi tiruan fleksibel
menawarkan solusi sementara yang memungkinkan pasien untuk melanjutkan aktifitas
hariannya. Gigi tiruan yang terbuat dari bahan fleksibel mencegah adanya tekanan yang
paling besar dan dengan demikian, menjaga regenerasi jaringan tulang yang lebih banyak
dari pada gigitiruan resin akrilik yang keras. Pembuatan gigi tiruan fleksibel selama fase
konsolidasi tulang yang dicangkokkan dan implan memungkinkan pasien untuk
menjembatani waktu yang dibutuhkan untuk penyatuan tulang yang optimal dari gigi
implan dan pembuatan gigi tiruan definitif tanpa membahayakan regenerasi jaringan
tulang.
Pengelolaan fraktur midline
Fraktur midline gigi tiruan penuh telah dilaporkan sebagai jenis fraktur kedua yang paling
sering terjadi pada gigi tiruan. Bahan gigi tiruan fleksibel dilaporkan memiliki keuntungan
terapi dalam mengatasi fraktur midline gigi tiruan.
Kenyaman yang lebih baik untuk pasien
Bentuk gigi tiruan fleksibel merupakan alternatif yang sangat baik untuk gigi tiruan yang
keras. Pasien memperlihatkan kerjasama yang sangat baik karena tidak ada logam yang
terlihat. Bahan menjadi lembut dan kuat dapat dibuat tipis dan ringan dibandingkan
dengan gigi tiruan konvensional. Hal ini mendorong adaptasi lidah dan pipi yang lebih
baik terhadap basis gigi tiruan. Gigi tiruan fleksibel tidak akan menyebabkan sore spots
(bintik-bintik merah yang sakit) dan memiliki tingkat kenyamanan yang lebih baik yang
8
dapat menghasilkan modulus elastisitas yang rendah. Gigi tiruan ini menyerap sedikit air
yang menjadikan gigitiruan kompatibel terhadap jaringan lunak.
Keuntungan lain
Gigi tiruan fleksibel juga dapat digunakan untuk membuat night guard dan sleep apnea,
microstomia, jaringan parut pada mulut dan wajah akibat penyakit, trauma, atau luka
bakar.
Kekurangan Valplast :
Distribusi tekanan
Aplikasi gigi tiruan fleksibel pada kondisi Kennedy kelas I dan II tidak diindikasikan
karena daerah gigi tiruan fleksibel analog dengan konektor utama cetakan gigi tiruan juga
fleksibel. Oleh karena itu sebenarnya tidak ada cara untuk mengontrol dan memahami cara
tekanan ditransmisikan pada gigi tiruan fleksibel.
Perubahan warna
Gigi tiruan fleksibel dilaporkan mengalami pemudaran warna basis gigi tiruan secara
bertahap selama 12-24 bulan. Penelitian dan perbaikan selanjutnya dalam hal bahan
dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.
Terlepasnya gigi
Kelemahan utama lainnya yang terlihat adalah terlepasnya gigi dari basis gigi tiruan.
Bahan dasar poliamida pada gigi tiruan memiliki sifat unik yang tidak memiliki ikatan
kimia dengan salah satu resin akrilik/porselin, sehingga ikatan mekanik merupakan satu-
satunya bentuk yang digunakan pada bahan dasar gigi tiruan poliamida. Tinggi yang cukup
pada gigi yang dipilih diperlukan untuk ikatan mekanik. Undercut mekanik (diatorik)
harus dilakukan dibagian tengah masing-masing gigi sehingga cairan poliamida dapat
mengalir kedalam undercut sehingga menjadi penahan gigi dalam gigi tiruan.
Ruang antar rahang yang memadai
Pasien dengan dimensi vertikal yang kurang dan panjang mahkota yang kecil tidak sesuai
untuk kasus gigitiruan fleksibel. Modifikasi dalam desain gigi dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah ini.
9
Komponen-komponen GTSL Akrilik, Gigi Tiruan Kerangka Logam dan Valplast
10
2.2 Prinsip-prinsip dasar perawatan GTSL
Tiga jenis tuas digunakan: kelas pertama, kedua, dan ketiga (lihat Gambar 4-2)
11
12
Ada 3 tipe jenis tuas, yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 (gambar).
3. Pengungkit Klas III : titik fulcrum berada di ujung, tahanan pada ujung
yang lain dan tekanan berada di tengah
Tipe pengungkit klas I dan klas II umumnya ditemukan pada kasus gigi tiruan
sebagian lepasan.
13
Terdapat 3 tipe pengungkit yaitu:
14
DUKUNGAN GIGI TIRUAN
A. Dukungan gigi
15
Besar dan lama kerjanya suatu gaya dapat menyebabkan perubahan
dalam struktur jaringan periodontal. Perubahan ini dapat terlihat,
umpamanya pada pembebanan gaya sampai batas tertentu akan terjadi
pembesaran atau pelebaran membrana periodontal, karena jumlah serat
dan kepadatannya bertambah. Besar gaya oklusal yang dapat ditahan oleh
suatu gigi asli tergantung pada kesehatan gigi itu sendiri; gigi yang sehat
dengan sendirinya dapat memikul beban yang lebih besar, dibanding gigi
yang kurang atau tidak sehat. Selanjutnya, kesehatan gigi asli dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut:
B. Dukungan jaringan
16
C. Dukungan kombinasi
17
GAYA-GAYA YANG TERJADI PADA GTSL
Pada proses pengunyahan berlangsung akan timbul gaya-gaya dan rotasi yaitu:
1. Gaya oklusal/vertikal
2. Gaya lateral
3. Gaya antero-posterior
4. Gaya pemindah
5. Gaya ungkit
6. Rotasi
Gaya ini merupakan gaya yang timbul pada waktu bolus makanan
berada di permukaan oklusal GTSL sebelum dan pada waktu beroklusi.
Pada kasus gigi tiruan yang kedua sisinya dibatasi gigi asli (bounded
saddle) gaya oklusinya akan disangga oleh olusal cengkram namun pada
kasus gigi tiruan free end sebagian diterima oleh gigi penyangga dan
sebagian lagi oleh jaringan mukosa dibawah protesa.
18
Gaya oklusi makanan oklusal gigi berfungsi/ tidak berfungsi
Pada GTS kasus kelas III Kennedy gaya oklusal didukung oleh
sandaran oklusi dari klamer
19
Pada GTS ujung bebas (klas I Kennedy) : sebagian gaya oklusal diterima
oleh gigi pendukung, sisanya jaringan mukosa dibawah basis
b. Ligamentum periodontal
d. Kebersihan mulut
d. Keakuratan cetakan
20
a. Mengurangi luas permukaan oklusal
Gaya lateral terjadi pada saat rahang bawah bergerak dari posisi
kontak oklusi eksentrik ke posisi sentrik dan sebaliknya, kemudian akan
diteruskan ke gigi penjangkaran serta jaringan pendukung oleh lengan
cengkram.
Gambar. Gaya lateral pada rahang atas (A) dan bawah (B)
21
Gaya lateral timbul pada saat Rahang Bawah bergerak posisi
kontak oklusi eksentrik ke posisi sentrik atau sebaliknya
Gaya lateral gaya paling merusak gigi asli dan tulang alveolar pada
daerah tidak bergigi sebagian serat periodontal dan mukosa yang
menyangga
22
Gaya antero-posterior terjadi saat gerakan rahang dimana gigi anterior pada
posisi edge-to-edge atau protrusif ke oklusi sentris dan sebaliknya. Sedangkan
Gaya yang dihasilkan dari gerak bolak – balik rahang bawah ke anterior
dan posterior, pada posisi edge to edge ke posisi sentrik atau sebaliknya
23
Gambar. Gaya anteroposterior pada (A) protesa atas dan (B) protesa
bawah
4. Gaya Pemindah
5. Gaya Ungkit
24
- Menyebabkan mobilitas gigi
6. Rotasi
o garis fulkrum
o sumbu longitudinal
o imajiner yang tegak lurus pusat rahang
a. Rotasi pada garis fulkrum
Gerak rotasi pada garis fulkrum terjadi di sekeliling sumbu putar yang
terbentuk oleh dua buah sandaran utama. Garis ini disebut garis fulkrum
(garis rotasi), yang merupakan pusat rotasi gigi tiruan dalam arah vertikal.
Garis fulkrum atau garis rotasi adalah garis yang dibentuk oleh dua
sandaran utama
Gaya oklusal diterima protesa, maka gigi tiruan akan bergerak ke jaringan
mukosa
Gaya vertikal/ oklusal yang bekerja pada gigi tiruan dan aksi makin
lengket pada gigi, oklusal gigi akan menyebabkan rotasi pada garis
fulkrum.
25
Rotasi pada garisk fulkrum diimbangi dengan:
Pergerakan sumbu imajiner tegak lurus pusat rahang, terjadi karena adanya
gaya kunyah horizontal dan diagonal pada GTSL. Pergerakan ini dapat
dicegah dengan adanya lengan cengkram bilateral dan kontak basis gigi
tiruan, badan cengkram dengan permukaan vertikal gigi asli.
Gaya horizontal pada saat menekan dan gaya lateral dari lidah yang
bekerja pada basis protesa menyebabkan basis berotasi pada sumbu
vertikal pada pusat rahang
26
Gambar.
Pergerakan
rotasi pada pusat
rahang
Diimbangi :
27
Gambar. Pergerakan rotasi pada sumbu longitudinal
28
29
2.3 Diagnosis : Sindrom Kombinasi
2. Evaluasi klinis dan radiografis baik jaringan keras maupun lunak yang
berhubungan dengan penggunaan gigi tiruan
30
Perawatan konvensional sindrom kombinasi dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu hanya dengan perawatan prostodontik saja, atau
dengan kombinasi perawatan prostodontik dan bedah pra-prostetik.
2. Desain gigi tiruan harus kaku dan menghasilkan stabilitas yang maksimal
3. Dataran oklusalnya harus berada tepat saat posisi relasi sentrik dan sesuai
dengan dimensi vertikal
31
2. G
i
g
i
3. Gigi resin akrilik digunakan untuk menggantikan gigi anterior rahang atas
32
Gambar 4.1 Gigi tiruan lengkap rahang atas dengan amalgam pada permukaan
oklusal gigi artifisial posterior
33
2.4 Penentuan Desain Perawatan Kasus
Desain GTSL
Fungsi desain GTSL:
a. Sebagai penuntun dari gigi tiruan sebagian lepas (GTSKL) yang
akan dibuat
b. Sebagai sarana komunikasi antara dokter gigi dengan tekniker gigi
dalam hal pendelegasian pembuatan gigi tiruan di laboratorium
Kelas I
a. Prinsip Desain GTSL Kelas I
34
Pada desain gigi tiruan lepasan untuk klasifikasi Kennedy Kelas I
berbentuk bilateral free end atau distal extension dengan atau tanpa
modifikasi.
35
36
2.5 Perawatan Pendahuluan
37
Kedua hal tersebut merupakan tindakan dasar dengan
mengembalikan kesehatan mulut dan menyingkirkan keadaan-
keadaan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam tujuan
pemakaian gigitiruan.
Antara lain :
a. Pencabutan.
38
Gigi yang cukup kuat yang akan dijadikan sandaran dapat
dipertahankan sebaliknya gigi yang dapat menimbulkan kesulitan
dalam pembuatan gigitiruan sebaiknya dicabut.
d.Penonjolan tulang
e.Bedah periodontal
39
gusi dapat dilakukan dengan cara kuretase dan eksisi surgical.
Misalnya :
•Gingivectomy
•Reposisi flep
•Menghilangkan kalkulus
3)Tindakan Konservasi
•Penambalan
•Kedudukan rest
4)Tindakan-tindakan ortodonti
40
Aspek yang lebih signifikan dari perawatan desain gigitiruan
sebagian lepasan adalah rencana perawatan yang tepat dan persiapan
mulut dan keakuratan hasil melalui proses pembuatan. Perlu
diperhatikan desain gigitiruan tidak akan berhasil tanpa penyelesaian
yang sangat teliti dan prosedur klinis serta prosedur laboratorium.
Jadi, perawatan pendahuluan pada kasus ini yang utama adalah usaha
mempersiapkan mulut untuk menerima gigitiruan
41
Perawatan pendahulan untuk rahang bawah akan di lakukan perawatan
yang berhubungan dengan jaringan pendukung (periodontal), sepeeti :
- menghilangkan kalkulus
Prosedur pencetakan
a. Cetakan Anatomis
Bahan : Hydrokoloid irreversible/alginate
Sendok : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut
Prosedur pencetakan
a. Cetakan Anatomis
Bahan : Hydrokoloid irreversible/alginate
Sendok : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut
Prosedur pencetakan
a. Cetakan Anatomis
Bahan : Hydrokoloid irreversible/alginate
Sendok : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut
Prosedur pencetakan
a. Cetakan Anatomis
Bahan : Hydrokoloid irreversible/alginate
Sendok : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut
42
2.6 Teknik mencetak dengan
penekanan yang selektif
antara gigi dan jaringan pendukung
• Teknik mukokompresi
• Teknik mukostatis
43
Teknik Pencetakan Fungsional Rahang Tak Bergigi
IMPRESSION TECHNIQUE
Keuntungan:
c. Kesalahan dalam satu segmen/satu sisi tidak akan menyebar luas ke
segmen yang lain
44
2) Selective pressure technique
- Individual tray (window type)
- Heavy body
- Light body
- Adhesive tray
- Hanskun Latex/Nitride
45
2.7 Survei Model
• Pola kontur wax (lilin) untuk mahkota.Pola wax untuk mahkota dapat
dikontur dengan potongan khusus menggunakan surveyor gigi.Terutama
untuk pembentukan mahkota dari gigi penyangga untuk RPD. Mereka
menyebutnyaMAHKOTA SURVEYER dan harus dipotong khusus untuk
clasp atau attachment yang digunakan pada RPD
46
• Kontur Mahkota Permukaan mahkota metal dan porselen dapat di
kontur untuk mencapaai pemotongan khususmenggunakan bur pada
untuk keamanan handpiece untuk keamanan pada vertikal spindel
darisurveyor gigi. Proses dari pemotongan permukaan mahkota secara
paralel untuk memneri jalankecil pada penempatan dari RPD
menggunakan bur yang disebut MILLING.G
• Model kerangka RPD pada tuangan utama Surveyor gigi digunakan untuk
menandai batas survey dan undercut pada master cast prior untuk kerangka
outlining RPD.
Surveyor mekanikal terdiri dari tiga bagian utama : surveyor, cast holder dan
berbagai alat-alat
survey.
47
4. SPINDLE VERTIKAL dengan cekaman pada akhir inferior.
5. CHUCK (CEKAMAN) pada akhir inferior dari spindle, dimana berbagai alat-
alat survey
dapat dijamin.
Bagian-bagian Surveyor
48
Jenis surveyor yang banyak dipakai ialah The Ney dan Jalenko. Kedua jenis
surveyor ini mempunyai disain yang sederhana tetapi mencukupi untuk beberapa
keperluan.
49
Langkah-langkah :
1. Pemiringan anterior
Tepi anterior dimiringkan ke bawah dan digunakan untuk kasus berujung bebas
yang lebih posterior dari gigi premolar, memberikan arah pemasangan dari
2. Pemiringan posterior
Pada kasus kehilangan banyak gigi anterior, disini gerong mesial dari premolar
dan
Pada kasus kehilangan gigi yang terjadi pada bagian anterior maupun posterior
1. Pemiringan anterior
50
Tepi anterior dimiringkan ke bawah dan digunakan untuk kasus berujung
bebasyang lebih posterior dari gigi premolar, memberikan arah pemasangan
dari posterior ke anterior, dengan memanfaatkan gerong yang ada pada bagian
distal premolar.
2. Pemiringan posterior
Pada kasus kehilangan banyak gigi anterior, disini gerong mesial dari premolar
danmolar yang dimanfaatkan.Pada kasus kehilangan gigi yang terjadi pada bagian
anterior maupun posterior
3. Pemiringan lateral
Pada kasus dengan posisi salah satu gigi penyangganya abnormal seperti gigi
molar kiri bawah sangat miring ke lingual serta gerong jaringan tertentu
sepertituberositas yang menonjol.
51
dilakukan dengan pemasangan selapis tipis malam pada permukaanmodel
kerja, diatas malam baru dipasang konektor atau bagian lain.
52
2.8 Penjelasan mengenai apa yang terjadi pada kasus GTSL kompleks
seperti ini dan penanganannya
Yang terjadi :
53
3. Hiperplasia papila dari mukosa palatum keras
5. Kehilangan tulang alveolar dan ketinggian linggir di bawah landasan gigi tiruan
lepasan rahang bawah
6. Gangguan estetik
Menurut Ellsworth Kelly, terdapat lima tanda atau gejala yang umum terjadi pada
sindrom ini, yaitu:
54
Penanganannya:
Perawatan konvensional sindrom kombinasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu hanya dengan perawatan prostodontik saja, atau dengan kombinasi
perawatan prostodontik dan bedah pra-prostetik.
Kelly berpendapat bahwa sebelum dilakukan perawatan dengan menggunakan
gigi tiruan, perubahan-perubahan besar yang sudah ada sebaiknya dilakukan
perawatan bedah terlebih dahulu. Kondisi ini termasuk jaringan flabby
(hiperplastik), hiperplasia papila, dan tuberositas yang membesar. Gigi tiruan
lengkap rahang bawah menghasilkan prognosis yang lebih baik pada pasien
sindrom kombinasi dan gigi-gigi asli anterior rahang bawah ada keterlibatan
periodontal.
Sedangkan Saunders et al tahun 1979 menyatakan bahwa perawatan dasar yang
objektif dalam merawat pasien-pasien sindrom kombinasi adalah untuk
mendapatkan dataran oklusal yang lebih baik yang mana terjadi penekanan
oklusal pada regio anterior rahang atas
2.9 Penentuan Hubungan Rahang
55
fisiologis, sehingga dalam mulut terdapat selisih ruang dari kedua dimensi vertikal
tersebut yang dikenal sebagai jarak interoklusal atau free way space.
Pada pasien yang telah kehilangan semua gigi (adodonsia penuh), dimensi
vertikalnya telah hilang sehungga harus dilakukan pencarian kembali dengan
rumus:
1) Ukur dimensi vertikal dengan bite rim rahang atas dan rahang bawah
dalam mulut.
2) Tentukan dua titik pada wajah pasien sejajar dengan median line.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dari titik
subnasion sampai titik gnation.
56
8) Bila relasi vertikal terlalu tinggi, maka ketinggian bite rim rahang bawah
harus dikurangi supaya tidak mengganggu estetika, kecuali bila
memerlukan pengurangan yang banyak, barulah bite rim atas bisa
dikurangi.
10) Bila relasi vertikal terlalu rendah, maka dapat dilakukan penambahan bite
rim rahang bawah dengan menggunakan wax agar ketebalannya merata
dan tidak mengganggu kesejajaran bidang orientasi.
11) Jangan pernah menambah bite rim rahang atas, karena akan menambah
garis insisal yang telah ditentukan sebelumnya
BAB III
57
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dan pada desain gigi tiruan lepasan untuk klasifikasi Kennedy Kelas
I berbentuk bilateral free end atau distal extension dengan atau tanpa
modifikasi dibuat dengan usaha untuk mengurangi beban, membagi beban
antara gigi dan ridge, membagi beban seluas-luasnya, dan atau menyebarkan
luaskan beban.
3.2 Saran
58