Anda di halaman 1dari 6

LO2

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang indikasi dan


kontraindikasi GTC dan GTSL
GTC
Indikasi :
- Mempunyai struktur gigi peyangga yang sehat
- Hygine mulut yang baik
- Berusia 20-50 tahun
- Menggantikan ½ gigi yang hilang
-

Kontraindikasi :

- Jaringan pendukung gigi lemah (kelainan jaringan periodonsium)


- Prognosis jelek
- Pasien tidak kooperatif
- Rampant caries yang besar
- kemungkinan kehilangan gigi pada lengkung gigi yang sama
- Diastema terlalu panjang
- resorbsi linggir alveolus yang besar pada daerah anodonsi

GTSL

Indikasi :

- Pasien dengan periodontitis


- Kehilangan gigi yang Panjang
- Adanya resorpsi atau kerusakan tulang alveolar yang parah,
- Tidak adanya gigi penyangga untuk gigi tiruan cekat,
- Jaringan periodontal yang ada tidak mampu untuk mendukung gigi tiruan cekat,
- Kebutuhan untuk perawatan immediate setelah pencabutan gigi,
- Pertimbangan biaya yang lebih murah dan keinginan pasien

Kontraindikasi :
- Retensi
- Ekstrusi gigi
- Rampan karies
- Kurangnya gigi yang tepat sebagai dukungan, stabilisasi gigi tiruan sebagian
lepasan
- atau kondisi periodontal yang tidak sehat,
- Kebersihan rongga mulut yang buruk,
- Pasien menolak pilihan perawatan karena alasan estetik

SUMBER: Lakshmi S. (2014). Preclinical Manual of Prosthodontics. London: Elsevier, 90.

LO 3

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kelebihan dan


kekurangan dari GTC dan GTSL

GTC
 Kelebihan GTC :
1. Seperti gigi asli
2. Mencegah terlepas atau tertelannya gigi tiruan
3. Tidak ada kawat yang menyebabkan aus permukaan email
4. Memberikan efek splinting
5. Dapat mendistribusikan tekanan pengunyahan keseluruh gigi
sehingga menguntungkan jaringan pendukung

 Kekurangan GTC :
1. Pengasahan permukaan gigi terutama pada mahkota gigi yang
masih utuh
2. Karena sifat giginya permanen menjadi kendala pengontrolan plak
Dapat terjadinya peradangan mukosa dibawah pontik

GTSL
 Keuntungan GTSL:
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) merupakan salah satu jenis gigi
tiruan yang diindikasikan pada pasien yang kehilangan sebagian gigi
aslinya. Gigi tiruan ini dapat dilepas dan dipasangkan sendiri oleh
penggunanya ke mulut, dengan tujuan untuk menggantikan gigi serta
fungsi yang hilang serta mempertahankan struktur jaringan yang masih
tinggal. Memulihkan dan mempertahankan struktur jaringan
merupakan tujuan utama dalam perawatan prostodontik untuk pasien
yang giginya tinggal sebagian.
Penggunaan gigi tiruan ini untuk menggantikan fungsi gigi asli yang
hilang, antara lain memegang peranan penting dalam sistem
pengunyahan. Sistem ini merupakan unit fungsional yang terdiri dari
gigi geligi, temporomandibular joint (TMJ), otot-otot pendukung
pengunyahan baik secara langsung maupun tidak langsung, serta
pembuluh darah dan saraf yang mendukung seluruh jaringan
pendukung sistem pengunyahan.
Dalam bidang prostodonsia pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
bertujuan untuk memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi
bicara serta melindungi jaringan pendukung di bawah gigi tiruan
sebagian lepasan

 Kerugian GTSL :
1. Prosedur pembersihan gigi tiruan secara rutin dan teratur setiap
hari harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah
penumpukan plak, membersihkan debris
2. Sebagian besar pemakai gigi tiruan sebagian lepasan tidak
mengetahui cara membersihkan gigi tiruan karena mereka tidak
pernah mendapatkan instruksi dari dokter gigi yang
merawatnya.4,6Instruksi secara lisan yang diberikan kepada pasien
sebaiknya diperkuat dengan pemberian instruksi tertulis.6 Hal ini
sangat penting untuk pasien lansia dimana terdapat kemungkinan
instruksi lisan tanpa pemberian instruksi tertulis dapat dilupakan.
3. makanan, kalkulus, dan perubahan warna pada gigi tiruan.3 Gigi
tiruan yang tidak bersih dapat menyebabkan bau mulut, estetis
yang buruk, dan inflamasi pada mukosa rongga mulut seperti
denture stomatitis.
4. Banyak kegagalan yang dijumpai sebagai dampak dari pembuatan
gigi tiruan tersebut. Ketidaktepatan dalam proses pembuatan gigi
tiruan antara lain bisa berakibat pada munculnya masalah oklusi
dan stabilitas gigi tiruan. Pasca pemasangan gigi tiruan sering
didapati keadaan pasien tidak dapat mengunyah karena gigi tiruan
yang dibuat kurang sempurna.
5. Tidak semua pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan berhasil atau
berfungsi dengan baik, karena terdapat banyak ditemui keluhan–
keluhan pasien antara lain protesa yang longgar, rasa sakit akibat
luka pada jaringan mukosa mulut yang terlalu menekan, kesalahan
oklusi dan adanya basis protesa yang mengalami fraktur. Salah
satu keluhan yang paling sering adalah protesa yang longgar, yang
disebabkan oleh resorbsi residual ridge, sehingga protesa tidak
dapat berfungsi dengan baik.
Beberapa penyebab Longgarnya antara lain:
o Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate
denture dimana pasien kehilangan berat badan,
o Penyakit sistemik,
o Kesalahan–kesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi
jaringan,
o Peradangan dan terjadi resorbsi.
o Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek,
Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama sehingga terjadi resorbsi prosesu
aveolaris.
SUMBER : (2015). Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan pada penderita kelainan.
Makassar Dent J. 4(3).
LO 4

KOMPENEN DAN BAHAN

 KOMPONEN GTC
a. Gigi Abutment adalah gigi asli atau akar yang telah dipreparasi
untuknpenempatan retainer dan yang mendukung bridge
tersebut
b. Retainer adalah bagian dari GTC yang dilekatkan pada gigi
abutment
c. Pontic adalah bagian dari GTC yang menggantikan gigi asli
yang hilang dan memperbaiki fungsinya. Pontic sendiri terdiri
dari beberapa jenis :
o Pontic Sanitary
o Ridge Lap
o Pontic Conical Root
d. Connector Joint adalah bagian dari GTC yang menghubungkan
retainer dengan pontic.
 KOMPONEN GTSL
a. BASIS atau disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi
tiruan yang menutupi mukosa mulut didaerah palatum labial,
bukal dan lingual.
b. Sadel adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa
diatas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan.
o Antara gigi asli disebut bounded saddle
o Posterior dari gigi asli disebut Free End Ssaddl
c. Cengkeram / Klammer adalah bagian dari gigi tiruan lepas
yang berbentuk bulat/gepeng. Yang terbuat dari kawat stainless
steel/Logam tuang yang melingkari gigi penjangkaran

BAHAN
 Gigi Tiruan Cekat (GTC) merupakan gigi tiruan yang secara permanen
disemenkan pada gigi geligi. Berdasarkan bahan, GTC diklasifikasikan
menjadi tiga yaitu keramik penuh, logam penuh dan keramik-logam.
a. Keramik memiliki stabilitas warna, biokompatibilitas, dan
ketahanan terhadap aus, akan tetapi memiliki kekuatan
fleksural yang rendah.
b. Nikel-kromium (Ni-Cr) yaitu logam yang paling umum
digunakan pada GTC keramik-logam, akan tetapi Ni-Cr
memiliki potensi terhadap masalah kesehatan, sehingga kobalt-
kromium (Co-Cr) digunakan sebagai pilihan yang tepat.
Adapun keuntungan penggunaan Co-Cr dalam kedokteran gigi
yaitu memiliki modulus elastisitas yang tinggi, memiliki
kekuatan ikatan yang adekuat antara keramik dan logam, serta
resisten terhadap korosi. Ketebalan yang optimal pada lapisan
logam yaitu 0,2-0,7 mm.
 Berdasarkan bahan dasarnya Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)
ada dua kelompok yaitu GTSL resin akrilik, yaitu gigi tiruan yang
basisnya dibuat dari bahan resin akrilik, dan GTSL kerangka logam,
yaitu gigi tiruan yang kerangkanya dibuat dari logam. Kedua bahan
diatas adalah gigi tiruan yang umum digunakan untuk mengganti
kehilangan gigi, sedangkan perbedaannya terletak pada bahan basis
yang digunakan untuk mendukung gigi tiruan dan retensi dalam mulut,
yang sering menyebabkan ketidaknyamanan pasien saat tersenyum
atau berbicara akibat cangkolan yang sering terlihat.

SUMBER: Soesetijo Ady. (2016). Pertimbangan Laboratoris Dan Klinis Nilon Termoplastis
Sebagai Basis

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai