PENDAHULUAN
Berdasarkan jumlah gigi yang hilang dan diganti dengan gigi palsu
(artificial teeth), maka prostodonsia dibagi menjadi dua bagian yaitu : gigi tiruan
penuh (full denture) dan gigi tiruan sebagian (partial denture). Gigi tiruan
sebagian (partial denture) dapat dibagi lagi menjadi gigi tiruan sebagian lepasan
(removable prosthodontics) dan gigi tiruan sebagian cekat (fixed prosthodontics).
Pembuatan GTP akan mencegah pengerutan / atropi processus alveolaris(residual
ridge), mencegah berkurangnya vertikal dimensi yang disebabkan turunnya otot-
otot pipi karena tidak ada penyangga dan hilangnya oklusi sentrik. Perawatan
pada pengguna GTL dapat dikatakan berhasil apabila enak dipakai, nyaman dan
menyenangkan, dapat mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan dan estetis,
serta dapat memelihara keadaan jaringan mulut.
BAB II
Gigitiruan penuh (GTP) adalah gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi
geligi yang hilang dan jaringan pendukungnya baik di rahang atas dan rahang
bawah.
a. Sendi Kanan dan kiri pasien tidak bengkak, tidak sakit, clicking (karena
pasien sudah lama tidak bergigi).
Letakkan jari pada garis eye-ear line (garis yang ditarik dari tragus ke sudut
mata), lalu pasien diminta untuk membuka dan menutup mulutnya berkali-kali
secara lambat, dan dengarkan apabila ada bunyi klik pada waktu membuka
atau menutup mulut. Bila bunyinya tidak keras, operator tidak bisa
mendengar bunyi yang terjadi (kecuali menggunakan stetoskop), tetapi pasien
sendiri dapat mendengarnya. Bila gejala ini ada, pasien mungkin mempunyai
kelainan sendi rahang.
Lengkung rahang merupakan factor utama untuk mencapai oklusi yang baik
dalam lengkung yang harmonis.
Disebut juga tuber maxillare atau alveolar tubercle. Daerah ini ditutup
dengan jaringan fibrous dengan ketebalan yang berbeda-beda. Disebut kecil
bila tuber ini lebih kecil dari processus alveolaris, dan besar bila tuber
melebar atau menonjol ke arah oklusal atau lateral. Tuber yang besar akan
mengganggu retensi gigi tiruan.
g. Perlekatan otot:
RA : labial dalam, bukal kanan sedang, dan bukal kiri sedang
RB: labial sedang, lingual sedang, bukal kanan sedang dan bukal kiri
dangkal
Bentuk dan kedalaman palatum berkaitan dengan retensi dan stabilisasi dari
gigi tiruan
Lidah yang terlalu besar akan menyulitkan pada waktu pencetakan dan
pemasangan gigi tiruan. Pasien akan measa ruang lidahnya sempit, sehingga
akan terjadi gangguan bicara dan juga berdampak pada kestabilan protesa.
Lidah yang aktif atau mobilitas tinggi akan mengganggu kestabilan dan retensi
gigi tiruan.
Anatomi pasien dari ketiga kasus tentu saja berbeda. Untuk kasus kedua, pasien
memiliki eksostosis yang dapat menghambat proses pembuatan GTP sehingga
perawatan pendahuluan berupa alveolektomi dilakukan. Untuk kasus ketiga,
pasien masih memiliki sisa 1 gigi sehingga pembuatan desain gigi tiruannya agak
berbeda.
Kasus satu dan dua memiliki landmark yang sama dikarenakan pasien sudah
tidak bergigi sepenuhnya. Perbedaan terdapat pada kasus ketiga dimana pasien
masih memiliki satu gigi tersisa.
Pada pasien kasus pertama, bahan cetak yang dipilih untuk mencetak
model anatomis adalah bahan cetak alginate. Setelah mendapat cetakan anatomis,
selanjutnya dibuatkan sendok cetak individu (perorangan) untuk mencetak model
kerja. Dalam pembuatan sendok cetak individu, operator memilih bahan shellac.
Keuntungan dari penggunaan bahan shellac yaitu mudah dibentuk. Kerugian dari
penggunaan bahan shellac yaitu bahan cenderung mudah mengalami distorsi
(perubahan bentuk).
Pada pasien kasus kedua, bahan cetak yang dipilih untuk mencetak model
anatomis adalah bahan cetak alginate. Setelah mendapat cetakan anatomis,
selanjutnya pasien dibuatkan sendok cetak perorangan untuk mencetak model
kerja. Dalam pembuatan sendok cetak perorangan, operator memilih bahan
shellac. Keuntungan dari penggunaan bahan shellac yaitu mudah dibentuk.
Kerugian dari penggunaan bahan shellac yaitu bahan cenderung mudah
mengalami distorsi (perubahan bentuk).
Pada pasien kasus ketiga, bahan cetak yang dipilih untuk mencetak model
anatomis adalah bahan cetak alginate. Setelah mendapat cetakan anatomis,
selanjutnya pasien dibuatkan sendok cetak perorangan untuk mencetak model
kerja. Dalam pembuatan sendok cetak perorangan, operator memilih bahan cetak
acrylic. Keuntungan dari penggunaan bahan acrylic yaitu cenderung tidak
mengalami perubahan bentuk. Kerugian dari penggunaan bahan acrylic
yaituharganya cukup mahal.
Dari hasil analisis kasus pertama, kedua dan ketiga ditemukan perbedaan
pada penggunaan bahan cetak dalam pembuatan sendok cetak perorangan dimana
operator dalam kasus pertama dan kedua menggunakan bahan shellac sedangkan
operator dalam kasus ketiga memilih untuk menggunakan bahan acrylic.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Gigi tiruan penuh (GTP) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk
menggantikan semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang.
Seseorang telah hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi
pengunyahan, fungsi fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan
psikis.
Prostodonsia dibagi menjadi dua bagian yaitu gigi tiruan lengkap (full
denture) dan gigi tiruan sebagian (partial denture). Perawatan pada pengguna GTL
dapat dikatakan berhasil apabila enak dipakai, nyaman dan menyenangkan, dapat
mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan dan estetis, serta dapat memelihara
keadaan jaringan mulut.
III.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA