Anda di halaman 1dari 27

DIET DM, ASAM URAT DAN GINJAL

DISUSUN:
REKI PEBI W
METI ROSRIANTI R
DIET DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus
DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
DIET DM
Tujuan diet: (Menurut Kementrian Kesehatan RI 2011)
• Memberikan makanan sesuai kebutuhan
• Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/
mendekati normal
• Mempertahankan berat badan menjadi normal
• Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah
yang dapat menyebabkan pingsan
• Mengurangi/ mencegah komplikasi
Syarat diet :
• Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme
basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan
keadaan khusus, misalnya kehamilan atau lakatasi dan adanya komplikasi.
• Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total.
• Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energi total ( <10% dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal). Kolesterol makanan
dibatasi maksimal 300 mg/hari.
• Kebutuhan Karbohidrat 60 -70% dari kebutuhan energi total.
• Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah terkendali
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi total.
• Serat dianjurkan 25 gr / hari.
Pengaturan karbohidrat (Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
Melitus Tipe 2 – 2015)

◦ Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi. Terutama


karbohidrat yang berserat tinggi.
◦ Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan. Glukosa dalam bumbu
diperbolehkan sehingga penyandang diabetes dapat makan sama dengan makanan
keluarga yang lain.
◦ Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.
◦ Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti glukosa, asal tidak melebihi
batas aman konsumsi harian (Accepted Daily Intake/ADI).
◦ Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat diberikan makanan selingan
seperti buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Klasifikasi karbohidrat berdasarkan
indeks glisemik
Pengaturan lemak dan kolesterol

A. Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori, dan tidak diperkenankan melebihi
30% total asupan energi.
B. Komposisi yang dianjurkan:
1. lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori
2. lemak tidak jenuh ganda < 10 %.
3. selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
C. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh dan
lemak trans antara lain: daging berlemak dan susu fullcream.
D. Konsumsi kolesterol dianjurkan < 200 mg/hari.
Pengaturan protein

a. Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan energi.


b. Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging
tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak,
kacang-kacangan, tahu dan tempe.
c. Pada pasien dengan nefropati diabetik perlu penurunan asupan
protein menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan
energi, dengan 65% diantaranya bernilai biologik tinggi.Kecuali
pada penderita DM yang sudah menjalani hemodialisis asupan
protein menjadi 1-1,2 g/kg BB perhari.
Natrium

a. Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama


dengan orang sehat yaitu <2300 mg perhari
b. Penyandang DM yang juga menderita hipertensi perlu
dilakukan pengurangan natrium secara individual.
c. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin,
soda, dan bahan pengawet seperti natrium benzoat dan
natrium nitrit.
Serat

a. Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari kacang-


kacangan, buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang
tinggi serat.
b. Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari yang berasal
dari berbagai sumber bahan makanan.
Pemanis Alternatif

a. Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Accepted
Daily Intake/ADI).
b. Pemanis alternatif di kelompokkan menjadi pemanis berkalori dan pemanis tak
berkalori.
c. Pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai bagian dari
kebutuhan kalori, seperti glukosa alkohol dan fruktosa.
d. Glukosa alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol,mannitol,sorbitol dan xylitol.
e. Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang DM karena dapat
meningkatkan kadar LDL, namun tidak ada alasan menghindari makanan seperti buah
dan sayuran yang mengandung fruktosa alami.
f. Pemanis tak berkalori termasuk: aspartam, sakarin, acesulfame potassium, sukralose,
neotame.
Kebutuhan Kalori
◦ Kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kal/kgBB ideal
Perhitungan berat badan Ideal (BBI) menggunakan rumus Broca
yang dimodifikasi:
o Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
o Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di
bawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi:
Berat badan ideal (BBI) =
(TB dalam cm - 100) x 1 kg.
BB Normal: BB ideal ± 10 %
Kurus: kurang dari BBI - 10 %
Gemuk: lebih dari BBI + 10 %
◦ Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks Massa Tubuh (IMT).
◦ Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan rumus:
◦ IMT = BB(kg)/TB(m2)
Klasifikasi IMT*
a. BB Kurang <18,5
b. BB Normal 18,5-22,9
c. BB Lebih ≥23,0
◊ Dengan risiko 23,0-24,9
◊ Obes I 25,0-29,9
◊ Obes II ≥30

*) WHO WPR/IASO/IOTF dalam The Asia-Pacific


Perspective:Redefining Obesity and its Treatment
DIET ASAM URAT
ASAM URAT (Artritis Gout)
◦ Adalah gangguan metabolisme asam urat yang menimbulkan
hiperurisemia, yaitu tingginya asam urat dalam darah.

◦ Kadar normal :
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dl
Pria : 3,7 – 7 mg/dl

◦ Pada tingkat kronis dapat terjadi Gout yaitu peradangan sendi yang akut
disebabkan oleh reaksi jaringan sendi terhadap pembentukan kristal urat
yang bentuknya menyerupai jarum
KADAR PURIN DALAM MAKANAN
Kadar Purin

50 – 800 50 – 150 mg 0 – 15
mg
-Sardin -Daging -Sayuran
-Hati -Ikan -Buah-buahan
-Ginjal -Kerang-kerangan -Susu
-Ekstrak daging -Asparagus -Keju
-Kembang kol -Telur
-Bayam -Serealia
-Jamur
Tujuan diet :

◦ Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal


◦ Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin
SYARAT DIET
◦ a. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh
◦ b. Protein cukup, yaitu : 1-1,2 gr/kg BB atau 10 – 15 % dari
kebutuhan energi total
◦ c. Hindari bahan makanan sumber protein yang
mengandung purin > 100 mg
◦ d. Lemak sedang, yaitu 10 – 29 % dari kebutuhan total. Lemak
berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin
melalui urin.
◦ e. Karbohidrat 65 – 75 % dari kebutuhan energi total
◦ f. Vitamin dan mineral cukup
◦ g. Rata-rata anjuran cairan : 2 - 2½ liter/hari
Bahan makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari

Sumber karbohidrat Nasi, bubur, bihun, roti, gandum,


macaroni, pasta, jagung, Yang mengandung tinggi
kentang, ubi, talas, singkong purin
Kadar purin antara 150-
800mg/100 gram bahan
Sumber protein hewani Telur, susu skim/rendah lemak
makanan:
Hati, ginjal, jantung, limpa,
Sumber protein nabati otak, ham, sosis, babat, usus,
paru,sarden, kaldu daging,
Sayuran Wortel, labu, kacang panjang, Bayam, buncis, daun/biji bebek, burung angsa, remis
terong, pare, oyong, ketimun, melinjo, kapri, kacang dan ragi
labu air, selada air, tomat, polong, kembang kol,
selada, lobak asparagus, kangkung dan
jamur maksimum 100
gram/hari
Buah-buahan Semua macam buah-buahan

Minuman Semua macam minuman yg Teh kental atau kopi Minuman yg mengandung
tidak berakohol soda dan alcohol, soft drink,
arak, bir
Lain - lain Semua macam bumbu Makanan yg berlemak dan
secukupnya penggunan santan kental,
makanan yang digoreng
DIET GINJAL
Gagal ginjal kronik
◦ Gagal ginjal kronik adalah suatu penurunan fungsi ginjal yang telah berlangsung lama
dan pelahan-lahan (menahun) sehingga laju filtrasi glomerular kurang dari 25 ml/men
Tujuan diet:

◦ Mencukupi kebutuhan zat gizi agar status gizi optimal


sesuai dengan fungsi ginjal
◦ Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
◦ Memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut
◦ Menjaga agar pasien dapat beraktivitas normal
Syarat diet :
◦ Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien
◦ Energi 35 kkal/KgBB, 50% protein hewani dan 50% protein nabati
◦ Lemak: 25-30% dari energi total, diutamakan lemak tidak jenuh
◦ Karbohidrat: 60-65%dari energy total
◦ Kebutuhan cairan sesuaidengan jumlah urin 24 jam + 500ml (cairan
yg keluar melalui keringet dan pernafasan)
◦ Kalium dibatasi jika terjadi hyperkalemia
◦ Garam dapur/ natrium dibatasi apabila pasien mengalami edema /
bengkak karena penumpukan cairan serta hipertensi
Bahan makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari
Sumber karbohidrat Sumber karbohidrat sederhana: Sumber karbohidrat
gula, selai, sirup, permen, madu komplek:
untuk menambah energy nasi,jagung,kentang,
(suplemen), agar-agar, jelly macaroni atau pasta, ubi/
talas
Sumber protein hewani daging kambing, ayam,
ikan, hati, keju, udang, telur

Sumber protein nabati Tahu, tempe,


oncom,kacang tanah,
kacang merah, kacang
hijau, kacang kedelai
Sayuran Semua sayuran kecuali untuk Sayuran tinggi kalsium
pasien dgn hiperkalemia seperti peterseli, buncis,
bayam, daun papaya
muda, apabila pasien
mengalami hiperkalemia
Buah-buahan semua sayuran kecuali untuk Buah-buahan tinggi
pasien dgn hiperkalemia kalsium seperti apel,
alpukat, jeruk,, pisamg,
pepaya, apabila pasien
mengalami hiperkalemia

Lemak Minyak jagung, minyak kacang Minyak kelapa sawit,


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai