Anda di halaman 1dari 7

Bayley Scales of Infant Development (BSID)

Skala Perkembangan Bayi Bayley (Bayley Scales of Infant Development), yang


dikembangkan oleh Nancy Bayley (1969), digunakan secara luas dalam pengukuran
perkembangan bayi. Versi terbaru memiliki tiga komponen: skala mental, skala motorik, dan
profil perilaku bayi. Versi awal skala Bayley ini hanya meliput tahun pertama perkembangan;
pada tahun 1950-an, skala ini diperluas untuk mengukur bayi-bayi yang lebih tua. Pada tahun
1993, skala Bayley II dipublikasikan dengan diperbaharuinya norma-norma pengukuran
diagnostik (norms for diagnostic assessment) pada usia yang lebih muda. Karena diskusi kita
berpusat pada perkembangan kognitif bayi, minat utama kita ialah pada skala mental Bayley,
yang meliputi pengukuran sebagai berikut:

a. Perhatian pendengaran dan penglihatan terhadap rangsangan yang diberikan


b. Manipulasi, seperti mengkombinasikan benda-benda atau menggoyang-goyangkan suatu
mainan yang dapat menghasilkan bunyi
c. Interaksi dengan penguji, seperti ketika bayi mulai mengoceh dan menirukan mimik
wajah
d. Interaksi dengan mainan, seperti memukul-mukulkan sendok bersama-sama
e. Memori yang digunakan atas keberadaan sebuah benda, seperti ketika bayi menemukan
suatu mainan yang disembunyikan
f. Perilaku yang diarahkan kepada tujuan yang melibatkan ketekunan, seperti menempatkan
pasak di atas suatu bidang
g. Kemampuan mengikuti perintah dan pengetahuan tentang nama dan jumlah benda-
benda, seperti memahami konsep bilangan “satu”
Tes Bayley sekarang dalam edisi ketiga (Bayley, 2005).
Sesuai untuk anak-anak usia 1 bulan hingga 42 bulan, instrumen ini adalah sebuah aliran
utama penting untuk evaluasi penundaan perkembangan pada bayi dan anak yang belajar
merangkak. Diketahui secara formal sebagai Bayle-Scales of Infant and Toddler
Development IIII dan secara informal sebagai Bayley-III, versi yang paling baru mewakili
sebuah ekstensi cepat dan revisi edisi-edisi awal. Contohnya, edisi pertama tes di evaluasi
hanya oleh kapasitas kognitif dan motor bayi, dimana edisi terakhir memberikan untuk
penilaian dari lima domain. Kualitas teknik dan standarisasi sempurna dari Bayley-III
menandai tes ini sebagai puncak psikometris bidang ini. Sampel normative dari 1.700 anak
distratifikasi menurut usia dan variabel demografi esensial, dan pengembang tes juga
mengumpulkan data ekstensive pada anak-anak dengan diagnosa klinis kejadian-tinggi
seperti autisme dan keterlambatan mental. Bagaimanapun, terdapat sedikit penelitian validasi
independen pada edisi sekarang ini. Jadi, validitas dari Bayley III berada, sebagian, pada
kemiripannya dengan edisi sebelumnya, dimana ini berbagi sebuah inti dari subtest dalam
domain kognitif dan motor. Mengenai validitas edisi sebelumnya, pengembang Bayley II
melaporkan korelasi 57 antara skala kognitif dan IQ Standford-Binet untuk 120 anak usia 24
hingga 30 tahun. Rohde, Balley dan Yow (1983) mengutip validasi tambahan bukti untuk
Baylley. Baylley III terbukti memiliki validitas prediktif yang baik juga. Bagaimanapun,
sekarang ini, penelitian independen yang menegaskan validitas prediktif adalah kurang.
Bayley Scales of Infant Development (BSID) secara luas digunakan untuk menilai
perkembangan balita. Menurut Healthline.com, BSID digunakan untuk anak-anak dari usia 1
bulan sampai 42 bulan untuk mengukur kemampuan kognitif, motorik (halus dan kasar),
bahasa (reseptif dan ekspresif) dan pengembangan perilaku balita. Bagian kognitif dari tes ini
menilai kemampuan seperti ketajaman sensori, memori belajar dan pemecahan masalah, serta
vokalisasi dan pembentukan konsep-konsep matematika.Tes ini juga membantu mendiagnosa
dan mengobati balita dengan cacat pertumbuhan dan keterbelakangan mental.
Tes ini terdiri dari serangkaian tugas dan permainan yang membutuhkan waktu antara
45-60 menit. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut kemudian akan
dikonversi dalam skala nilai dan skor komposit. Skor ini digunakan untuk menentukan
kinerja anak.
Bayley Scales of Infant Development terdiri atas tiga skala yaitu:
1. Mental Scale/skala perkembangan mental, yaitu memori, habituasi, problem solving,
generalisasi, klasifikasi, early number concepts, vokalisasi, bahasa dan kemampuan
sosial.
2. Motor Scale/skala perkembangan motorik, yaitu termasuk kontrol grup otot gerakan
halus dan gerak kasar.
3. Behavior Rating Scale (BRS)/rekaman perilaku anak, yaitu termasuk attension, aurosal,
orientasi, engagement, emotional regulation, dan kualitas motorik.

TEORI TES BAKAT


1. Teori analisa faktor
Guilford dengan analisis faktornya menemukan ada lima ciri yang menjadi sifat
kemampuan berpikir: pertama, kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk
memproduksi banyak gagasan. Kedua, keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk
mengajukan bermacam-macam pendekatan dan/atau jalan pemecahan terhadap masalah.
Ketiga, keaslian (originality) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan-gagasan asli
sebagai hasil pemikiran sendiri dan tidak klise. Keempat, penguraian (elaboration) adalah
kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci. Kelima, perumusan kembali
(redefinition) adalah kemampuan untuk mengkaji atau menilik kembali suatu persoalan
melalui cara dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lazim.

2. Teori dua faktor


Teori dua faktor ini dikembangkan oleh Spearman (1904), menurut Spearman,
inteligensi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor umum (general faktor, disingkat faktor G)
dan faktor khusus (special faktor, disingkat faktor S). faktor G merupakan kemampuan
umum yang terdapat dalam setiap macam aktivitas intelektual, sedangkan faktor S
merupakan kemampuan khusus yang memberikan kekhasan pada aktivitas intelektual
dalam situasi tertentu. Menurt Spearman masing-masing faktor ini memiliki karakteristik
tersendiri. Karakteristik faktor G adalah:
a. Merupakan kemampuan umum bawaan lahir
b. Merupakan energy umum mental
c. Bersifat konstan
d. Jumlah faktor G setiap individu berbeda
e. Dipergunakan dalam setiap kegiatan individu
f. Makin besar jumlah G yang ada pada seseorang makin besar kemungkinan
kesuksesannya.
Sedangkan karakteristik faktor S adalah:
a. Dipelajari dan diperoleh dari lingkungan
b. Bervariasi dari kegiatan yang satu dengan yang lainnya dari individu yang sama
c. Jumlah muatan S tiap-tiap individu berbeda. Jadi, menurut teori dua faktor
Spearman ini, yang menjadi indicator inteligensi adalah faktor G. Tes inteligensi
yang baik adalah tes inteligensi yang seluruh bagian dari tes itu soal-soalnya
bermuatan faktor G, terutama tes-tes kemampuan berpikir abstraksi. Korelasi
positif antara dua fungsi dapat merupakan atribut akan adanya fatktor G. makin
tinggi taraf korelasi antara dua fungsi itu, makin besar faktor G terkandung dalam
tes tersebut, makin rendah taraf korelasi di antara kedua fungsi, menunjukkan
makin besar muatan faktor S dalam tes itu.
3. Teori faktor majemuk
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan
sedikitnya ada delapan jenis inteligensi yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya :
a. Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi
kata-kata didalam bentuk lisan atau tulisan. Misalnya membuat puisi.
b. Inteligensi matematika-logika (mathematical-logical) yaitu kemampuan
memanipulasi system-sistemangka dan konsep-konsep menurut logika. Misalkan
para ilmuwan bidang fisika, matematika.
c. Inteligensi ruang (spatial intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan
memanipulasi pola-pola dan rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter
bedah.
d. Inteligensi musik (musical intelligence)adalah kemampuan memahami dan
memanipulasi konsep-konsep musik. Contohnya intonasi, irama, harmoni.
e. Inteligensi gerak-tubuh (bodily-kinesthetic intelligence) yakni kemampuan untuk
menggunakan tubuh dan gerak. Misalkan penari, atlet.
f. Inteligensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami perasaan-perasaan
sendiri, refleksi, pengetahuan batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan
agamawan
g. Inteligensi interpersonal yaitu kemmampuan memahami orang lain, pikiran maupun
perasaan-perasaannya, misalnya politis, petugas klinik, psikiater
h. Inteligensi naturalistik yakni kemampuan untuk mengenali dan memahami
lingkungan sekitar, seperti mengenali jenis-jenis hewan,tumbuhan,dll. Tapi bagi
anak kota yang mungkin jarang menemukan hewan dan tumbuhan yang
bervariasi,maka lingkungan yang dimaksud bisa seperti mengenali jenis-jenis
mtobil,motor,dll. contoh profesi yang menggunakan kecerdasan ini adalah ahli
biologi,botanis,dll.

4. Model struktur intelek


Salah satu teori faktor yang cukup komplek dan terkenal adalah teori struktur
intelektual yang dikembangkan oleh Guilford (1967,1985). Menurut teori SOI (Structure
of intellect) ini, inteligensi didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang sistematik
mengenai kemampuan-kemampuan atau fungsi-fungsi intelektual untuk memproses
informasi yang beraneka macam di dalam berbagai bentuk. Istilah kemampuan ini
digunakan di dalam konteks perbedaan-perbedaan individu dan fungsi-fungsi bagi
perilaku individu.
Definisi inteligensi ini mengandung implikasi, bahwa masing-masing kemampuan
dasar diidentifikasi melalui konjungsi tiga variable atau facets. Tiap tiap kemampuan
memiliki jenis keunikan tersendiri di dalam aktivitas mental atau pikiran (operation), isi
informasi (content), dan hasil informasi ( product).Penjelasan mengenai ketiga dimensi
dari inteligensi manusia menurut teori struktural: Operasi Mental (Proses Befikir)
1. Cognition (menyimpan informasi yang lama dan menemukan informasi yang baru).
2. Memory Retention (ingatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari).
3. Memory Recording (ingatan yang segera).
4. Divergent Production (berfikir melebar atau banyak kemungkinan
jawaban/alternatif).
5. Convergent Production (berfikir memusat atau hanya satu kemungkinan
jawaban/alternatif).
6. Evaluation (mengambil keputusan tentang apakah suatu itu baik, akurat, atau
memadai).

Content (Isi yang Dipikirkan)

1. Visual (bentuk konkret atau gambaran).


2. Auditory.
3. Word Meaning (semantic).
4. Symbolic (informasi dalam bentuk lambang, kata-kata atau angka dan notasi musik).
5. Behavioral (interaksi non verbal yang diperoleh melalui penginderaan, ekspresi
muka atau suara).

Product (Hasil Berfikir)

1. Unit (item tunggal informasi).


2. Kelas (kelompok item yang memiliki sifat-sifat yang sama).
3. Relasi (keterkaitan antar informasi).
4. Sistem (kompleksitas bagian saling berhubungan).
5. Transformasi (perubahan, modifikasi, atau redefinisi informasi).
6. Implikasi (informasi yang merupakan saran dari informasi item lain).
Berdasarkan teori 3 dimensi setiap manusia memiliki 120 kemampuan. Dimensi
bakat menurut Guilford meliputi: persepsi (mengukur kepekaan masing-masing
indera yang berhubungan dengan perhatian), psikomorik, dan intelektual. Fungsi
persepsi yang kompleks: bentuk, pola, hubungan berbagai bentuk, semuanya
termasuk dimensi intelek. Psikomotorik yang diukur: kekuatan, kecepatan,
permulaan, ketepatan, koordinasi, dan fleksibilitas gerakan. Intelek meliputi: ingatan
dan berpikir (kognitif, produk, evaluasi). Factor evaluasi: kemampuan melakukan
testing informasi dan membuat kesimpulan yang tepat, dapat diterima, baik dan
cermat. Meliputi keputusan tentang identitas, relasi, konsistensi dan tujuan yang
memuaskan.

7. Teori hirarkis
Di puncak hierarkhi, Vernon meletakkan faktor General (G) dari teori Spearman. Dari sini
faktor G dibagi menjadi dua kelompok faktor mayor, yakni:
1. Kelompok faktor mayor verbal edukasional (VE), dan
2. Kelompok faktor mayor praktikal mekanikal (PM).

Dari kelompok mayor verbal edukasional dibagi lagi menjadi kelompok faktor minor,
yakni:

a. Kelompok faktor minor verbal.


b. Kelompok faktor minor numerikal, dan
c. Kelompok faktor minor edukasional.

Sedangkan kelompok mayor praktikal mekanikal dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok


faktor minor, yakni:

a. kelompok faktor minor praktikal.


b. kelompok faktor minor mekanikal,
c. kelompok faktor minor spasial (gerak), dan
d. kelompok faktor minor fisikal.

Seterusnya tiap faktor minor dibagi-bagi menjadi faktor-faktor khusus.


Keterangan:

1. Fluency of association : kelancaran asosiasi


2. Grammar : tatabahasa
3. Vocabulary : perbendaharaan kata
4. Computation : perhitungan, penghitungan
5. Measurement concepts and formulas : pengukkuran konsep dan rumus
6. Geometric knowledge : pengetahuan geometri
7. Vizualizing rotation in a plane : visualisasi putaran dalam bidang datar
8. Vizualizing in three dimension : visualisasi dalam tiga dimensi
9. Mechanical information : informasi mekanika
10. Electrical information : informasi elektris, kelistrikan
11. Evaluating stresses : penilaian stres, tekanan jiwa

Anda mungkin juga menyukai