Anda di halaman 1dari 38

COLON IN LOOP CA COLON

REKI PEBI W
113170061
Pe m b i m b i n g :
dr. N u n i k R o y y a n i , S p . R a d
Tahap Terjadinya Edema Pulmo...
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Karsinoma kolon merupakan keganasan yang mengenai sel-


sel epitel di mukosa kolon. Kanker kolon penyebab kematian
kedua akibat kanker

Karsinoma kolon penyebab kematian kedua akibat kanker


dua akibat kanker

Colon in loop sensitivitasnya untuk mendiagnosis karsinoma


kolon-rektum: 65 – 95 %,
PENDAHULUAN

Tujuan

1. Mengetahui gambaran colon in loop colon.


2. Mengetahui perbedaan gambaran tipe Ca colon.

Manfaat

1. Memberikan wawasan kepada mahasiswa lain tentang gambaran


colon in loop dan perbedaan gambaran tipe ca colon.
LANDASAN TEORI
Definisi

Colon in Loop adalah pemotretan dengan menggunakan


sinar-X dan fluoroscopy untuk membantu menegakkan
diagnosa dengan melihat kelainan di daerah usus besar
dengan menggunakan media kontras positif yaitu Barium
Sulphat (BaSO4) yang dimasukkan lewat anus.
INDIKASI PEMERIKSAAN

Colitis

Diverticulum

Neoplasma

Polip

Volvulus

Invaginasi

Atresia
KONTRAINDIKASI PEMERIKSAAN

Suspek perforasi

Diverticulitis Akut

Obstruksi
PERSIAPAN PASIEN

Mengubah pola makan pasien

Minum sebanyak-banyaknya

Pemberian obat pencahar


PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
a. Kontras Positif • Bahan kontras yang
• Barium
1. PesawatSulfat (BaSO
X-ray 4) pakai
siap (water digunakan dalam
2. insoluble)
Kaset dan film sesuai 1.pemeriksaan colon
Media kontras, yang ini
sering
• Iodium (water soluble)
kebutuhan menggunakan barium
dipakai adalah larutan
b.3.Kontras
MarkerNegatif
sulfat dan air sebagai
barrium
• Udara pelarut, dengan
4.
• CO2
standar irigator dan irigator 2.perbandingan antara
Air hangat untuk membuat
set lengkap dengan canula barium sulfat
larutan barium yang
rectal 3.digunakan
Vasselin atauadalah 1:8
jelly, yang
5. Vasselin dan jelly dengan
digunakanjumlah
untuk larutan
6. Sarung tangan sebanyak
menghilangi800 ml.
rasa sakit saat
7. Penjepit atau klem kanula dimasukan kedalam
8. Kain kassa anus
9. bengkok
TEKNIK PEMASUKAN MEDIA
KONTRAS

Metode Kontras Metode Kontras


Tunggal Ganda
Pemeriksaan hanya menggunakan
BaSO4 sebagai media kontras.
Kontras Ganda
Satu Tingkat
Kontras dimasukkan ke kolon • Kolon diisi BaSO4
sigmoid, desenden, transversum,
ascenden sampai daerah seikum.
sebagian selanjutnya
ditiupkan udara untuk
mendorong barium
Dilakukan pemotretan full fillng
melapisi kolon
• Selanjutnya dibuat foto full
Evakuasi, dibuat foto post evakuasi filling
TEKNIK PEMASUKAN MEDIA
KONTRAS

Kontras Ganda Dua Tingkat


Tahap pengisian Tahap pelapisan Tahap
• Kolon diisi BaSO4 • Menunggu 1 – 2 menit pengosongan
sampai kira 2 fleksura supaya barium • Pasien disuruh BAB
lienalis atau melapisi mukosa kolon • Dipompakan udara ke
pertengahan kolon dalam kolon = 1800 –
transversum 2000 ml, tidak boleh
• Pasien disuruh berlebihan karena akan
merubah posisi agar timbul komplikasi
barium masuk ke
seluruh kolon
TAHAP PEMOTRETAN

Posisi PA atau AP

• Tujuan : Untuk
menggambarkan
seluruh colon
dengan Central
Point (CP)
setinggi Crista • Tujuan : Untuk
Iliaca menggambarkan flexura
• Pasien : Supine linealis
atau prone,
Central Ray
(CR) vertical
.
TAHAP PEMOTRETAN
Posisi LAO (Left
Anterior Oblique)
• Tujuan : Untuk
menggambarkan
flexura linealis
dan colon
descendens
• Pasien : LAO 45
derajat, CR
vertikal, CP kira-
kira 2 inci ke
arah kanaari msl
setinggi crista
iliaca
TAHAP PEMOTRETAN

Posisi RAO (Right


Anterior Oblique)
• Tujuan : Untuk
menggambarkan
flexura
hepatika,colon
ascenden dan colon
sigmoid.
• Pasien : RAO 35 –
45 derajat CR
vertikal, CP : kira-
kira 2 inci ke arah
kiri dari MSL
setinggi crista iliaca
TAHAP PEMOTRETAN
Posisi Lateral

• Tujuan : untuk
menggambark
an rectum dan
daerah
rectosigmoid
• Pasien :
Lateral
recumbent
padasisi kiri
atau kanan
Gambaran colon in
loop
SINGLE DOUBLE
CONTRAST CONTRAST
STUDY STUDY
PEMBAHASAN
Ca colon

Suatu pertumbuhan tumor yang


bersifat ganas dan merusak sel
DNA dan jaringan sehat
disekitar kolon (usus besar)
EPIDEMIOLOGI

Kanker kolon penyebab kematian kedua akibat kanker

Di Indonesia dari berbagai laporan terdapat kenaikan jumlah


kasus tetapi belum ada angka yang pasti berapa insiden kanker
kolon. Dari evaluasi data-data di Departemen Kesehatan
mendapatkan 1,8 per 100.000 penduduk (Sjamsuhidajat, 1986).
ANATOMI
• Transverse Colon
Melewati abdomen, dari
right colic flexure ke left
colic flexure
• Ascending Colon • Descending Colon
retropretoneal Terletak di left colic
sepanjang sisi kanan
flexure ke left iliac
posterior abdominal
fossa
wall

• Cecum
• Sigmoid
blind intestinal
Colon
pouch, panjang
dan lebar 7.5 cm S-shaped
loop
dengan
• Appendix ukuran
pipa buntu yang kira-kira 40
berbentuk seperti cacing cm
berukuran 6-10 cm,
terletak retrosekal
FAKTOR RESIKO

Diets Age Family history of


cancer

Inflamatory
bowel disease polyps alkohol

History
smooki
of obesitas
ng cancer
PATOFISIOLOGI

Ca-kolon
KLASIFIKASI TUMOR
Secara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma kolon dan rektum, yaitu:

Tipe polipoid atau vegetatif

Tipe skirus atau infiltratif

Tahap ulserasi
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik penunjang
MANIFESTASI KLINIS

Awal sering asimtomatik

Sign Symptoms

Konstipasi atau diare, mual,


nyeri abdomen dan distensi Anemia defisiensi besi
abdomen

BU  melemah/meningkat
kelemahan seluruh badan, cepat
lelah, sesak atau palpitasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ultrasonografi

Ct-scan atau MRI

Foto polos abdomen

Colon in loop

Kolonoskopi
 Karsinoma anular : menginfiltrasi dinding usus secara melingkar dan
menyebabkan penyempitan lumen yang ireguler, disertai deformitas bentuk
“apple core”. Tepi yang bergantungan menimbulkan defek “berbentuk
bahu”.
 Massa polipoid : menghasilkan defek pengisisan
intralumen, paling sering pada caecum.
Kesimpulan

Karsinoma analoid menyebabkan  Massa polipoid : menghasilkan


penyempitan lumen yang ireguler, defek pengisisan intralumen,
disertai deformitas bentuk “apple paling sering pada caecum.
core”
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai