Anda di halaman 1dari 34

VITAMIN DAN MINERAL

I. VITAMIN
Vitamin Larut Air : Vitamin yang larut dalam air adalah Vitamin B dan C.

1. Vitamin B1

Merek dagang vitamin B1: Neurobion, Neurodex, Farbion, Vitamin B1

Golongan Suplemen vitamin


Kategori Obat bebas (tablet) dan obat resep (suntikan)
Memenuhi kebutuhan vitamin B1 dan mengobati penyakit akibat
Manfaat
kekurangan vitamin B1
Dikonsumsi Oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori A: Bila dosis tidak melebihi angka kecukupan gizi, studi
terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko
terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan
janin.

Kategori C: Bila dosis melebihi angka kecukupan gizi, studi pada


binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap
Vitamin B1 untuk ibu janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
hamil dan menyusui
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan
melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Suplemen vitamin B1 dapat terserap ke dalam ASI, tetapi dianggap


aman untuk dikonsumsi ibu menyusui.

Ibu menyusui dan ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen


B1 yang ditujukan khusus untuk ibu hamil atau menyusui.
Bentuk Obat Tablet dan suntikan

Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin B1

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan vitamin B1, antara lain:

 Jangan mengonsumsi vitamin B1 jika Anda alergi terhadap vitamin B1 sintetis (tiamin).
 Beri tahu dokter mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama jika menderita gangguan
ginjal dan perlu mendapatkan vitamin B1 melalui suntikan.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal
tertentu.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita penyakit ginjal.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
 Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah
menggunakan vitamin B1.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin B1

Dosis vitamin B1 yang diberikan oleh dokter dapat berbeda-beda berdasarkan usia dan kondisi
pasien. Berikut penjelasan dosis umum vitamin B1 berdasarkan tujuannya:

Tujuan: Mengatasi kekurangan vitamin B1

 Dewasa: dosis maksimal 300 mg tablet vitamin B1 per hari.


 Anak-anak: 10–50 mg tablet vitamin B1 per hari, diberikan dalam dosis terpisah.

Tujuan: Mencegah kekurangan vitamin B1

 Dewasa: 50–100 mg tablet vitamin B1 sekali sehari.


 Anak-anak: 0,5–1 mg tablet vitamin B1 sekali sehari.

Tujuan: Mengobati sindrom Wernicke-Korsakoff

 Dewasa: dosis awal 100 mg melalui suntikan ke pembuluh darah (IV) selama 10 menit.
Dilanjutkan dengan pemberian dosis 50–100 mg per hari melalui suntikan IV atau
suntikan ke dalam otot (IM), sampai pasien diperbolehkan mengonsumsi vitamin B1
dalam bentuk tablet.

Tujuan: Mengobati penyakit Beri-Beri

 Dewasa: 10–20 mg suntikan IM 3 kali sehari, selama hingga 2 minggu. Dilanjutkan


dengan pemberian 5–10 mg tablet vitamin B1 per hari, selama sebulan.
 Anak-anak: 10–25 mg suntikan IV atau IM per hari atau 10–50 mg tablet vitamin B1 per
hari, selama 2 minggu. Dilanjutkan dengan 5–10 mg tablet vitamin B1 per hari, selama
sebulan.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin B1


Kebutuhan vitamin B1 dapat dipenuhi melalui makanan, suplemen, atau gabungan keduanya.
Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan
kondisi kesehatan. Berikut uraian AKG harian dari vitamin B1:

Usia Pria Wanita


0–6 bulan 0,2 mg 0,2 mg
7–12 bulan 0,3 mg 0,3 mg
1–3 tahun 0,5 mg 0,5 mg
4–8 tahun 0,6 mg 0,6 mg
9–13 tahun 0,9 mg 0,9 mg
14–18 tahun 1,2 mg 1,1 mg
19–50 tahun 1,2 mg 1,1 mg
≥51 tahun 1,2 mg 1,1 mg

Ibu hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak asupan vitamin B1 per harinya. AKG
vitamin B1 untuk ibu hamil dan menyusui adalah 1,4 mg/hari.

Belum ada batas asupan maksimal vitamin B1. Diduga penyerapan vitamin B1 akan menurun
jika di dalam tubuh sudah terdapat 5 mg vitamin B1.

Cara Menggunakan Vitamin B1 dengan Benar

Dosis vitamin B1 yang disuntikan akan diberikan oleh dokter atau petugas medis atas petunjuk
dokter. Suntikan akan diberikan secara intravena (ke pembuluh darah) atau intramuskular (ke
otot). Mintalah dokter untuk menganti obat jika cairan vitamin B1 berwarna keruh atau
mengandung partikel.

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan vitamin B1 sebelum mulai
mengonsumsinya. Vitamin B1 perlu dikonsumsi pada waktu makan atau sesuai dengan anjuran
dokter.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antar dosis. Usahakan untuk mengonsumsi vitamin B1
pada jam yang sama agar lebih efektif.

Bila lupa mengonsumsi vitamin B1, segera konsumsi saat teringat jika jeda dengan jadwal
konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan
dosis.

Penggunaan vitamin B1 biasanya dikombinasikan dengan perubahan menu makanan. Ikuti


petunjuk dokter dan hindari makanan yang tidak boleh dimakan.
Simpan vitamin B1 di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung, kelembapan, maupun
suhu panas. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Vitamin B1 dengan Obat Lain

Jika digunakan dengan obat-obatan tertentu, vitamin B1 bisa menimbulkan efek interaksi obat.
Beberapa obat-obatan yang dapat menurunkan efektivitas vitamin B1 adalah:

 Azithromycin
 Clarithromycin
 Erythromycin

Efek Samping dan Bahaya Vitamin B1

Vitamin B1 jarang menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang
tepat. Namun, saat diberikan melalui suntikan, ada beberapa efek samping yang bisa muncul
pada area suntikan, yaitu:

 Kesemutan
 Mual
 Gatal-gatal
 Kulit terasa hangat

2.   Vitamin B2(riboflavin atau laktoflavin)

Merek dagang: Cernevit, Corovit, Folamil, Fervital, Iberet Folic 500, Obimin AF, Soluvit N,
Vitamin B Kompleks

Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin B2

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B2 bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan
kondisi kesehatan masing-masing. Berikut ini adalah AKG vitamin B2 per hari:

 Usia 0-6 bulan: 0,3 mg


 Usia 7-12 bulan: 0,4 mg
 Usia 1-3 tahun:  0,5 mg
 Usia 4-8 tahun: 0,6 mg
 Usia 9-13 tahun: 0,9 mg
 Laki-laki usia 14 tahun atau lebih: 1,3 mg
 Wanita usia 14-18 tahun: 1,0 mg
 Wanita usia 19 tahun atau lebih: 1,1 mg
 Ibu hamil: 1,4 mg
 Ibu menyusui: 1,6 mg

Golongan Vitamin
Kategori Suplemen
Manfaat Mencegah dan mengobati kekurangan vitamin B2 (riboflavin)
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori A (untuk bentuk oral): studi terkontrol pada wanita hamil
tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil
kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Kategori C (jika dosis melebihi AKG): studi pada binatang
Kategori kehamilan percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
dan menyusui namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.
Suplemen vitamin B2 diketahui aman untuk dikonsumsi oleh ibu
menyusui.
Bentuk obat Tablet, kapsul, suntik, infus

Peringatan:

 Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin, disarankan untuk berkonsultasi dan


memeriksakan kondisi kesehatan kepada dokter terlebih dahulu.
 Harap berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin B2 jika menderita hepatitis,
sirosis, atau gangguan empedu.
 Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen dan
produk herba.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Vitamin B2

Berikut ini adalah dosis suplemen vitamin B2 berdasarkan tujuan penggunaannya:

Bentuk obat Kondisi Dosis


Tablet atau kapsul Kekurangan vitamin B2 Dewasa:Maksimal 30 mg per hari, yang
dapat dibagi ke dalam beberapa jadwal
konsumsi.Untuk pencegahan: 1-2 mg per
hari.
Anak-anak:3-10 mg per hari, yang dapat
dibagi ke dalam beberapa jadwal konsumsi.
Anemia mikrositik Dewasa:10 mg per hari, selama 10 hari.

Menggunakan Vitamin B2 dengan Benar

Gunakanlah suplemen vitamin B2 sesuai keterangan pada kemasan. Jika Anda merasa ragu,
tanyakan kepada dokter.

Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi saat makan. Penyerapan vitamin B2 oleh tubuh akan lebih
baik jika konsumsinya bersamaan dengan makanan. Usahakan mengonsumsi vitamin B2 pada
waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.

Apabila lupa mengonsumsi suplemen vitamin B2, disarankan untuk segera melakukannya begitu
ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat,
abaikan dan jangan menggandakan dosis

Simpan vitamin B2 pada kemasan yang tertutup rapat. Hindari paparan sinar matahari langsung
dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Vitamin B2

Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan suplemen vitamin B2 atau
riboflavin bersama dengan obat-obatan lainnya:

 Mengurangi kadar antibiotik tetracycline yang diserap oleh tubuh dan menurunkan
efektivitas tetracycline.
 Meningkatkan kadar vitamin B2 dalam tubuh, jika dikonsumsi dengan obat
antikolinergik seperti atropin atau antihistamin.
 Mengurangi kadar riboflavin dalam tubuh, jika dikonsumsi dengan obat antidepresan
amitriptyline.
 Mempercepat pembuangan vitamin B2 dari tubuh, jika dikonsumsi dengan phenobarbital.
 Menurunkan penyerapan riboflavin, jika digunakan bersama asam borat.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin B2

Vitamin B2 jarang menyebabkan efek samping yang signifikan. Efek samping yang mungkin
muncul adalah warna urine yang lebih kuning dari biasanya.

3.   Vitamin B3 Niasin (asam nikotinat atau antipelagra)


Fungsi asam nikotin adalah untuk
a.    Pertumbuhan dan perbanyakan sel
b.   Perombakan karbohidrat,lemak dan protein
c.    Mencegah penyakit pellagra
d.   Memelihara pencernaan
e.    Berperan penting sebagai koenzim yang diperlukan oleh semua proses hidup dalam sel.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan
lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang
manis.
4.   Vitamin B5 (Pantetonat)
Merek dagang: Cernevit, Nephrovit FE, Megazing

Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B5 bervariasi berdasarkan usia dan kondisi
kesehatan masing-masing. Berikut ini AKG harian dari vitamin B5:

 Usia 0-6 bulan: 1,7 mg


 Usia 7-12 bulan: 1,8 mg
 Usia 1-3 tahun: 2 mg
 Usia 4-8 tahun: 3 mg
 Usia 9-13 tahun: 4 mg
 Usia 14 tahun atau lebih: 5 mg
 Ibu hamil: 6 mg
 Ibu menyusui: 7 mg

Tentang Vitamin B5

Golongan Vitamin
Kategori Suplemen
Manfaat Mencegah dan mengobati kekurangan vitamin B5
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan Kategori A: studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan
dan menyusui adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk
membahayakan janin.

Kategori C (jika dosis melebihi AKG): studi pada binatang


percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.

Vitamin B5 diketahui aman bagi ibu menyusui jika konsumsinya tidak


melebihi AKG harian yang direkomendasikan.
Bentuk obat Tablet dan suntik

Peringatan:

 Harap berhati-hati dalam menggunakan suplemen vitamin B5 bila menderita hemofilia,


peradangan kronis di usus besar (kolon) dan rektum atau kolitis ulseratif, serta
penyumbatan di saluran pencernaan.
 Waspadai jika ingin menggunakan suplemen ini untuk jangka panjang. Diskusikan
mengenai manfaat dan risikonya kepada dokter.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Vitamin B5

Dosis suplemen vitamin B5 untuk mencegah kekurangan vitamin B5 pada orang dewasa adalah
5-10 mg per hari.

Mengonsumsi Vitamin B5 dengan Benar

Gunakanlah suplemen vitamin B5 sesuai keterangan pada kemasan. Diskusikan mengenai dosis
yang tepat kepada dokter sebelum menggunakannya.

Simpan suplemen di dalam kemasan yang tertutup rapat. Hindarkan dari paparan sinar matahari
langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Untuk suplemen vitamin B5 dalam bentuk suntik, dosis dan pemberiannya akan ditentukan oleh
dokter.

Interaksi Obat

Konsultasikan kepada dokter mengenai penggunaan vitamin B5 bersama dengan obat, suplemen,
dan produk herba berikut ini:

 Azithromycin
 Clarithromycin
 Erythromycin
 Roxithromycin
 Royal jelly.
Efek Samping dan Bahaya Vitamin B5

Mengonsumsi vitamin B5 dengan takaran yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping,
seperti nyeri lambung dan diare.

5.   Vitamin B6(adermin atau piridoksin)

Merek dagang vitamin B6: Vitamin B6, Liconam-10, Pyridoxine

Vitamin B6

Golongan Suplemen
Kategori Obat bebas
Manfaat Mengatasi kekurangan vitamin B6 dan sejumlah kondisi lain
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan
adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk
membahayakan janin.
Vitamin B6 untuk ibu
hamil dan menyusui
Vitamin B6 dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan
dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin B6

Meski bisa didapatkan dengan bebas, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin B6. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan
sebelum mengonsumsi suplemen vitamin B6 adalah:

 Jangan mengonsumsi vitamin B6 bila Anda alergi terhadap suplemen ini.


 Jangan mengonsumsi vitamin B6 jika Anda sedang dalam proses pemulihan setelah
menjalani angioplasti.
 Hindari mengonsumsi vitamin B6 jika Anda penderita diabetes yang baru saja terserang
stroke.
 Beri tahu dokter riwayat penyakit yang Anda derita serta obat-obatan yang sedang Anda
konsumsi, termasuk suplemen vitamin dan obat herbal.
 Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan suplemen vitamin B6 jika Anda sedang
hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
 Segera periksakan ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah
mengonsumsi vitamin B6.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin B6

Dosis vitamin B6 tergantung pada tujuan penggunaannya. Berikut ini adalah dosis vitamin B6
untuk beberapa kondisi:

 Kondisi: kekurangan vitamin B6


2,5–25 mg per hari selama 3 minggu, dilanjutkan 1,5–2,5 mg per hari. Pada wanita yang
sedang mengonsumsi pil KB, dosisnya adalah 25–30 mg per hari.
 Kondisi: anemia sideroblastik
200-600 mg, kemudian diturunkan secara bertahap sampai 30–50 mg per hari.
 Kondisi: mengatasi gejala sindrom pramenstruasi (PMS)
50–100 mg per hari.
 Kondisi: batu ginjal
Dewasa: 25–500 mg per hari.
Anak-anak 5 tahun ke atas: 20 mg/kgBB per hari.
 Kondisi: tardive dyskinesia
100–400 mg per hari.
 Kondisi: morning sickness
10–25 mg, 3–4 kali sehari.

Kebutuhan Harian Vitamin B6

Di bawah ini adalah kebutuhan vitamin B6 per hari yang dianjurkan berdasarkan usia dan jenis
kelamin. Kebutuhan harian ini bisa dipenuhi dari makanan, suplemen, atau gabungan dari
keduanya.

Kebutuhan harian vitamin B6 untuk anak-anak

Usia Kebutuhan (mg/hari)


0-6 bulan 0,1
7-12 bulan 0.3
1-3 tahun 0,5
4-8 tahun 0,6
9-13 tahun 1

Kebutuhan harian vitamin B6 untuk remaja dan dewasa

Usia Kebutuhan (mg/hari)


Pria usia 14-50 tahun 1,3
Pria usia ≥50 tahun 1,7
Wanita usia 14-50 tahun 1,2
Wanita usia 19-50 tahun 1,3
Wanita usia ≥50 tahun 1,5
1,9 mg selama masa
Wanita hamil dan menyusui
kehamilan dan 2 mg selama
(segala usia)
masa menyusui

Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin B6 dengan Benar

Suplemen vitamin dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh, terutama ketika
asupan vitamin dari makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Jadi, suplemen vitamin
tidak bisa dijadikan pengganti nutrisi dari makanan.

Suplemen vitamin dikonsumsi pada sejumlah kondisi, seperti saat terserang suatu penyakit atau
sedang mengonsumsi obat yang mengganggu metabolisme vitamin dan mineral.

Konsumsilah vitamin B6 sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan, atau menurut anjuran
dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis dan waktu penggunaan yang dianjurkan.

Konsumsilah vitamin B6 di waktu yang sama setiap harinya agar mendapatkan hasil yang
efektif. Vitamin B6 bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan.

Jika Anda lupa mengonsumsi vitamin B6, segera lakukan begitu teringat, selama jeda dengan
jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Bila sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Interaksi Vitamin B6 dengan Obat Lain

Berikut ini adalah efek interaksi yang dapat terjadi jika mengonsumsi vitamin B6 bersama
dengan obat-obat lain:

 Mengurangi efektivitas vitamin B6 jika digunakan bersama dengan pil KB, isoniazid, dan
antibiotik penisilin
 Meningkatkan sensitivitas terhadap paparan sinar matahari jika digunakan bersama
amiodarone
 Meningkatkan risiko terjadinya hipotensi berat jika digunakan bersama obat
antihipertensi
 Menurunkan efektivitas obat levodopa, phenytoin, dan phenobarbital

Efek Samping dan Bahaya Vitamin B6


Vitamin B6 jarang menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan.
Namun, pada sebagian orang, mengonsumsi vitamin B6 dalam jumlah yang berlebihan dapat
menimbulkan sejumlah efek samping berikut:

 Kantuk
 Mual
 Muntah
 Sakit perut
 Diare
 Sakit kepala
 Kesemutan

6.   Vitamin B11 (asam folat)


Vitamin B11 penting untuk pembentukan sel darah merah,antianemia pernisiosa,membentuk
asam nukleat (DNA dan RNA),serta metabolisme kelompok metil.Vitamin ini banyak terdapat
dalam hati,ginjal,sayuran,ragi,biji gandum,daging sapi,pisang,lemon,dan polongan.
7.   Vitamin B12(sianokobalamin)

Merek dagang vitamin B12 : Global DHA, Feromax, Jovial Multivitamin Emulsion Gold,
Healty Choice Junior Rasa Strawberry, Sakatonik Liver, dan Biovitan.

Vitamin B12

Golongan Suplemen
Kategori Obat bebas dan resep.
Mengobati kekurangan vitamin B12, terutama pada penderita anemia
Manfaat
pernisiosa.
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
Vitamin B12 untuk ibu wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
hamil dan menyusui diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Vitamin B12 dapat
terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan
mengonsumsi suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Suntik, tablet effervescence, tablet kunyah, tablet, kapsul, kapsul lepas
Bentuk obat
tunda, dan sirop.

Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin B12


 Beri tahu ke dokter jika Anda memiliki alergi terhadap vitamin B12 sintetis
(cyanocobalamin).
 Beri tahu ke dokter jika Anda memiliki kadar zat besi, kalium, atau folat yang rendah.
 Beri tahu dokter jika Anda mengalami kencing berdarah (hematuria).
 Beri tahu dokter jika Anda menderita polisitemia.
 Segera lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda mengalami gejala alergi obat atau
overdosis cyanocobalamin.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin B12

Dosis suplemen vitamin B12 diberikan berdasarkan usia dan kondisi yang diderita pasien.

Kondisi: Anemia pernisiosa

 Dosis awal: 1.000 mcg yang disuntikkan ke dalam otot, sekali sehari selama 6-7 hari.
 Dosis lanjutan: 100 mcg setiap 2 hari sekali sebanyak 7 kali, kemudian dilanjutkan
dengan 100 mcg setiap 3-4 hari sekali selama 2-3 minggu.
 Dosis pemeliharaan: 100-1.000 mg per bulan, sepanjang hidup penderita.

Kondisi: Kekurangan vitamin B12

 Dosis dewasa: 25-2.000 mcg obat minum per hari.


 Dosis anak-anak: 0,5-3 mcg per hari.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin B12

Kebutuhan vitamin B12 dapat dipenuhi melalui makanan, suplemen, atau gabungan keduanya.
Berikut ini adalah rincian jumlah vitamin B12 yang dibutuhkan per hari berdasarkan AKG:

Kebutuhan harian

Usia Kebutuhan(microgram/hari)
0-6 bulan 0,4 mcg
7-12 bulan 0,5 mcg
1-3 tahun 0,9 mcg
4-8 tahun 1,2 mcg
9-13 tahun 1,8 mcg
14 tahun ke
2,4 mcg
atas

Ibu hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak asupan vitamin B12 per harinya. Angka
kebutuhan gizi (AKG) vitamin B12 untuk ibu hamil adalah 2,6 mcg/hari, sedangkan ibu
menyusui 2,8 mcg/hari.

Belum ada batas asupan maksimal vitamin B12, karena tingkat toksisitasnya rendah dan asupan
B12 berlebih dapat dikeluarkan melalui urin.

Cara Menggunakan Vitamin B12 dengan Benar

Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
harian tubuh, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan saja tidak cukup. Perlu
diingat, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti nutrisi dari
makanan.

Konsumsilah suplemen vitamin B12 (cyanocobalamin) sesuai petunjuk pada kemasan atau
anjuran dokter. Jangan menelan bulat-bulat cyanocobalamin dalam bentuk permen (lozenge) atau
sublingual. Cyanobalamin dalam bentuk sublingual perlu diletakkan di bawah lidah hingga
mencair dengan sendirinya.

Jangan menggigit, mengunyah, atau menghancurkan tablet lepas tunda (delayed-release tablet).
Telan langsung dengan segelas air.

Bila mengonsumsi vitamin B12 dalam bentuk tablet kunyah, kunyahlah terlebih dahulu sebelum
menelannya.

Jika ingin mengonsumsi vitamin B12 dalam bentuk sirop, gunakan sendok takar yang disertakan
dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena takarannya berbeda.

Interaksi Vitamin B12 dengan Obat Lain

Vitamin B12 yang digunakan bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan interaksi,
yaitu:

 Menurunkan penyerapan vitamin B12, jika dikonsumsi bersama colchicine, metformin,


obat dan suplemen yang mengandung kalium, antibiotik golongan aminoglikosida, obat
antikejang, dan obat untuk mengatasi gangguan lambung.
 Meningkatkan kemungkinan efek samping dan interaksi dengan obat yang memengaruhi
sumsum tulang, seperti kloramfenikol.

Selain obat-obatan, mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat menurunkan kadar vitamin
B12 di dalam tubuh.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin B12

Vitamin B12 aman digunakan dalam dosis yang dianjurkan. Namun, jika digunakan melebihi
dosis, vitamin D berisiko menyebabkan efek samping berikut:

 Sakit kepala
 Pusing
 Mual
 Muntah
 Diare
 Gangguan kecemasan
 Gerakan yang tidak disengaja atau tidak terkendali

Walaupun jarang terjadi, sejumlah efek samping berikut ini juga bisa muncul:

 Rendahnya kadar kalium dalam darah, biasanya ditandai dengan sembelit, detak jantung
tidak beraturan, dan peningkatan frekuensi buang air kecil.
 Gagal jantung kongestif.
 Penggumpalan darah pada tangan dan kaki.
 Syok anafilaktik, yang dapat ditandai dengan kesulitan bernapas dan penurunan
kesadaran.
 Penumpukan cairan pada paru-paru.

1. Vitamin C (asam askorbinat)

Merek dagang vitamin C: Vitamin C IPI, Vitacimin, Xon-ce, Corbavit, Sankorbin, Ulvice,
Holisticare Ester C

Vitamin C (Asam Askorbat)

Golongan Vitamin
Kategori Obat bebas
Manfaat Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin C.
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak.
Kategori kehamilan dan Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
menyusui diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Vitamin C dapat
terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat Tablet hisap & suntik.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin C (Asam Askorbat)

 Hati-hati mengonsumi vitamin C bila memiliki riwayat gagal ginjal, batu ginjal, diabetes,
defisiensi enzim G6PD, dan hemokromatosis.
 Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan vitamin C, terutama bila memiliki
alergi pada makanan maupun obat.
 Pada beberapa orang, vitamin C bentuk minum dapat menyebabkan batu ginjal, terutama
bila dikomsumsi lebih dari 2000 mg per hari.
 Bila akan menjalani tes gula darah atau tes sampel tinja, beri tahu dokter bahwa Anda
sedang mengonsumsi vitamin C, sebab kadar vitamin C yang terlalu tinggi dalam tubuh
dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin C (Asam Askorbat)

Dosis vitamin C tergantung kepada usia pasien. Berikut adalah takaran penggunaan vitamin C
untuk kekurangan vitamin C (skorbut):

Vitamin C tablet

 Dewasa: 250 mg per hari, dalam 4 dosis terbagi.


 Anak-anak: 100 mg per hari, dalam 3 dosis terbagi. Dilanjutkan 100 mg per hari sampai
gejala reda (1-3 bulan)

Vitamin C suntik

 Dewasa: 200 mg per hari.


 Anak usia 5 bulan – 1 tahun: 50 mg per hari.
 Anak usia 1 tahun – 11 tahun: 100 mg per hari.
 Anak usia lebih dari 11 tahun: 200 mg per hari.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin C (Asam Askorbat)


Di bawah ini adalah kebutuhan harian vitamin C per hari yang dianjurkan berdasarkan usia dan
jenis kelamin. Jumlah asupan ini bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau gabungan dari
keduanya.

Bayi/anak

Usia Asupan (mg/hari)


0-6 bulan 40
7-12 bulan 50
1-3 tahun 15
4-8 tahun 25
9-13 tahun 45

Pria dewasa

Usia Asupan (mg/hari)


14-18 tahun 75
19 tahun ke atas 90

Wanita dewasa

Usia Asupan (mg/hari)


14-18 tahun 65
19 tahun ke atas 75
80 (≤18 tahun)85 (19 tahun ke
Ibu hamil
atas)
115 (≤18 tahun)120 (19 tahun
Ibu menyusui
ke atas)

Khusus bagi perokok, tambahkan 35 mg dari asupan vitamin C harian di atas.

Agar tidak terjadi kelebihan vitamin C, perhatikan batas asupan maksimal vitamin C yang aman
berdasarkan usia di bawah ini:

Usia Asupan (mg/hari)


1-3 tahun 400
4-8 tahun 650
9-13 tahun 1200
14-18 tahun 1800
19 tahun ke atas 2000

Cara Menggunakan Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Benar


Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan
mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi
kebutuhan tubuh. Namun, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi
tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang
terserang suatu penyakit (misalnya flu), hamil, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat
mengganggu metabolisme vitamin dan mineral.

Dosis vitamin C diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Vitamin
C tablet umumnya dikonsumsi 1-2 kali sehari, bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Kebutuhan seseorang terhadap vitamin C akan meningkat seiring pertambahan usia.


Konsultasikan dengan dokter spesialis gizi mengenai kebutuhan vitamin C harian yang sesuai
dengan usia Anda. Guna mencegah efek samping, jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

Vitamin C suntik diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh darah, otot, atau di bawah
kulit.

Vitamin C tidak dapat menyembuhkan flu dan batuk. Namun, mengonsumsi vitamin C secara
rutin, sebelum munculnya flu, diduga dapat mempersingkat waktu pemulihan flu yang ringan.
Jika Anda mengalami keluhan demam, batuk, dan sesak yang memberat jangan ragu untuk
melakukan pemeriksaan ke dokter.

Simpan kemasan vitamin C dalam suhu kamar, jauh dari panas dan lembab. Jangan membuka
kemasan vitamin C bila tidak hendak dikonsumsi.

Interaksi Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Obat Lain

Vitamin C yang digunakan bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan reaksi tertentu,
di antaranya:

 Menurunkan efek obat kemoterapi, obat golongan statin, niacin (vitamin B3), serta
warfarin.
 Menurunkan efektivitas pil KB dan fluphenazine.
 Menurunkan efektivitas vitamin C jika dikonsumsi dengan aspirin.
 Meningkatkan risiko keracunan zat besi terhadap jantung, jika dikonsumsi dengan obat
deferoxamine.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin C (Asam Askorbat)


Jika dikonsumsi dalam takaran yang direkomendasikan, vitamin C sangat jarang menyebabkan
efek samping. Sebaliknya, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang,
vitamin C dapat menyebabkan sejumlah efek samping berikut:

 Perut kembung
 Sakit perut
 Diare
 Mual
 Muntah
 Nyeri ulu hati
 Batu ginjal

2  Vitamin Larut Lemak


Vitamin-vitamin di bawah ini adalah vitamin yang tidak dapat larut dalam air,tetapi dapat
larut dalam lemak.Vitamin yang dapat larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K.Vitamin
ini umumnya dapat disimpan dalam tubuh.
a. VITAMIN A

Merek dagang vitamin A: Vitamin A IPI

Golongan Vitamin
Kategori Obat bebas dan resep
Manfaat Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin A
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat Kapsul, tablet, obat cair
(Untuk dosis sesuai angka kecukupan gizi harian)
Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan
adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk
membahayakan janin.(Untuk dosis melebihi >6000 unit per hari)
Vitamin A untuk ibu Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
hamil dan menyusui efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Vitamin A dapat
terserap ke dalam ASI, tetapi masih aman bila dikonsumsi sesuai
dengan nilai angka kecukupan gizi harian.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin A:


 Jangan mengonsumsi vitamin A dengan multivitamin lain yang juga mengandung
vitamin A karena dapat menyebabkan overdosis hingga menimbulkan efek samping
serius.
 Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau sedang menyusui sebaiknya
tidak mengonsumsi suplemen vitamin A, kecuali diresepkan oleh dokter. Vitamin A dosis
tinggi berpotensi menyebabkan cacat lahir.
 Konsumsi vitamin A yang berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis, khususnya
pada wanita lansia.
 Beri tahu dokter obat-obatan lainnya yang sedang dikonsumsi sebelum menggunakan
vitamin A.
 Jika terjadi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi vitamin A, segera hubungi dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin A

Suplemen vitamin A berfungsi untuk mencegah dan mengatasi beberapa kondisi kesehatan yang
disebabkan oleh kekurangan atau defisiensi vitamin A atau berpotensi menyebabkan kekurangan
vitamin A. Berikut adalah kondisi yang membutuhkan suplemen vitamin A beserta pembagian
dosisnya:

Kondisi: Oral leukoplakia

Dosis: 200.000-900.000 IU/minggu, diberikan selama 6-12 bulan.

Kondisi: Diare setelah persalinan

Dosis: 23.000 IU/minggu, diberikan sebelum, saat, dan setelah kehamilan.

Kondisi: Mencegah rabun senja selama kehamilan

Dosis: 23.000 IU/minggu, diberikan sebelum, saat, dan setelah kehamilan.

Kondisi: Mengatasi retinitis pigmentosa

Dosis: 15.000 IU/hari, terkadang dikombinasikan dengan 400 IU vitamin E.

Kondisi: Mengatasi xerophthalmia

 Dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun: 200.000 UI/hari selama 2 hari, diberikan kembali
dalam dosis tunggal setelah 2 minggu.
 Bayi usia 0-6 bulan: 50.000 UI/hari selama 2 hari, diberikan kembali dalam dosis tunggal
setelah 2 minggu.
 Bayi usia 6-12 bulan: 100.000 UI/ hari selama 2 hari, diberikan kembali dalam dosis
tunggal setelah 2 minggu.     

Kondisi: Campak pada anak

 Usia 0-6 bulan: 50.000 UI/hari selama 2 hari.


 Usia 6-11 bulan: 100.000 UI/hari selama 2 hari.
 Usia ≥12 bulan: 200.000 UI/hari selama 2 hari.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin A

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin A bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin,
dan kondisi kesehatan. Jumlah asupan tersebut dapat diperoleh dari makanan, suplemen, atau
gabungan dari keduanya. Berikut adalah AKG harian vitamin A berdasarkan usia:

Usia Asupan (IU/hari)


1-3 tahun 1000 IU
4-8 tahun 1320 IU
9-13 tahun 2000 IU
Pria ≥14 tahun 3000 IU
Wanita ≥14 tahun 2310 IU
Ibu hamil usia 14-18 tahun 2500 IU
Ibu hamil usia ≥19 tahun 2565 IU
Ibu menyusui usia <19 tahun 4000 IU
Ibu menyusui usia ≥19 tahun 4300 IU

Disarankan untuk tidak mengkonsumsi vitamin A melebihi batas atas asupan harian. Dosis yang
lebih tinggi hanya disarankan untuk penderita kekurangan vitamin A. Batas atas asupan vitamin
A adalah sebagai berikut: 

Usia Batas Atas Asupan (IU/hari)


0-3 tahun 2000 IU
4-8 tahun 3000 IU
9-13 tahun 5610 IU
14-18 tahun 9240 IU
19≤ tahun 10000 IU

Cara Mengonsumsi Vitamin A dengan Benar

Pastikan Anda selalu mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai keterangan pada kemasan atau
anjuran dokter.
Telan secara utuh jika mengonsumsi vitamin A berbentuk tablet atau kapsul. Untuk suplemen
vitamin A dalam bentuk cair, sebaiknya gunakan sendok atau gelas takar yang disertakan dalam
kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena kemungkinan takarannya berbeda.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen vitamin A, disarankan segera melakukannya jika
jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, jangan
menggandakan dosis.

Simpan dalam suhu ruangan dan jauh dari hawa panas dan lembab, serta terhindar dari sinar
matahari secara langsung.

Interaksi Vitamin A dengan Obat Lain

Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersamaan
dengan vitamin A. Beberapa interaksi yang dapat timbul antara lain:

 Menurunkan penyerapan vitamin A dari makanan, jika digunakan bersama dengan


orlistat.
 Menyebabkan perdarahan, jika digunakan dengan obat warfarin.
 Meningkatkan risiko timbulnya kondisi serius akibat tekanan dalam otak meningkat, jika
digunakan bersama doxycycline, minocycline, oxytetracycline, dan tetracycline.
 Meningkatkan risiko gangguan hati, jika digunakan dengan obat simvastatin.
 Menyebabkan kadar vitamin A berlebih dalam darah,.jika digunakan bersama dengan
retinoid, tretinoin, dan isotretinoin.
 Menurunkan efektivitas vitamin A, jika digunakan bersama dengan cholestyramine,
colestipol, dan sevelamer.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin A

Apabila dikonsumsi dengan takaran yang sesuai, vitamin A tidak akan membahayakan. Namun
jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang, kelebihan vitamin A dapat
menyebabkan beberapa efek samping berikut:

 Diare.
 Kehilangan nafsu makan.
 Sakit perut.
 Muntah.
 Kulit dan bibir yang kering atau pecah-pecah.
 Mengantuk dan kelelahan.
 Lemas.
 Uring-uringan.
 Rambut rontok.
 Sakit kepala.
 Demam.
 Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari.
 Pandangan kabur.

b. Vitamin D

Merek dagang vitamin D: Biovitan, Calnic Plus, Cerebrofort Gold Rasa Strawberry, Hufalysin
New, Calcifos, Nutrahealth Vitamin D3 400 IU, Obipluz, Nutrimax Nutri Kidz, Healthy Choice
Junior Rasa Strawberry, Osfit.

Vitamin D

Golongan Suplemen
Kategori Obat bebas dan resep.
Mencegah kekurangan vitamin D, mengatasi dan mencegah
Manfaat osteoporosis, serta mengatasi hipoparatiroid, rakitis, dan
hipofosfatemia.
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
Kategori Kehamilan dan wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
Menyusui diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Vitamin D dapat
terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat Kapsul, tablet, sirup.

Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin D:

 Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan vitamin D, terutama


bila memiliki alergi pada makanan, obat, maupun bahan lain yang terkandung dalam
suplemen ini.
 Sebelum mengonsumsi vitamin D, beri tahu dokter bila sering sakit kepala, memiliki
riwayat tekanan darah tinggi, batu ginjal, dan penyakit autoimun.
 Beri tahu dokter bila memiliki riwayat penyakit hati, penyakit jantung, penyakit paru-
paru, penyakit kulit, penyakit tiroid, serta gangguan lambung.
 Segera ke dokter bila mengalami gejala alergi obat atau overdosis vitamin D.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin D


Dosis vitamin D diberikan berdasarkan usia dan kondisi yang diderita pasien. Vitamin D dosis
400-5.000 IU dapat dibeli secara bebas, sedangkan vitamin D dosis 50.000 IU hanya dapat dibeli
dengan resep dokter.

Berikut takaran vitamin D untuk sejumlah kondisi:

Dosis dewasa

 Kondisi: Mencegah kekurangan vitamin D


Usia 19-70 tahun: 600 IU per hari.

 Kondisi: pengobatan dan pencegahan osteoporosis


Usia >50 tahun: 800-1.000 IU, 1 kali sehari.

 Kondisi: hipoparatiroid
50.000-200.000 IU, 1 kali sehari.

 Kondisi: hipofosfatemia atau rendahnya kadar fosfat dalam darah


10.000-60.000 IU, 1 kali sehari.

 Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.

Dosis anak-anak

 Kondisi: hipofosfatemia
40.000-80.000 IU, 1 kali sehari.

 Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin D

Di bawah ini adalah kebutuhan harian vitamin D per hari yang dianjurkan untuk mencegah
kekurangan vitamin D. Kebutuhan harian ini bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau
gabungan dari keduanya.

Kebutuhan harian

Usia Kebutuhan (IU/hari)


0-12 bulan 400
1-70 tahun 600
70 tahun ke atas 800

Batas asupan

Agar tidak terjadi overdosis vitamin D, jangan melewati batas asupan maksimal harian berikut
ini:

Usia Batas asupan (IU/hari)


0-6 bulan 1.000
7-12 bulan 1.500
1-3 tahun 2.500
4-8 tahun 3.000
9-70 tahun ke atas 4.000

Cara Menggunakan Vitamin D dengan Benar

Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh terhadap vitamin
dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi
kebutuhan tubuh. Perlu diingat, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi
tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.

Ada beberapa kondisi yang membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang terserang suatu
penyakit, hamil, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu metabolisme vitamin
dan mineral.

Konsumsilah suplemen vitamin D sesuai petunjuk pada kemasan. Vitamin D sebaiknya


dikonsumsi bersama makanan agar lebih mudah diserap oleh tubuh.

Bila ingin mengonsumsi vitamin D dalam bentuk sirup, gunakan sendok takar yang disertakan di
dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena takarannya akan berbeda.

Interaksi Vitamin D dengan Obat Lain

Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan reaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan
vitamin D, antara lain:

 Alumunium (terdapat di antasida). Efeknya dapat meningkatkan kadar alumunium di


dalam tubuh.
 Antikejang, prednisone, atau obat pencahar. Efeknya dapat mengurangi penyerapan
kalsium.
 Cholestyramine dan orlistat. Efeknya dapat menurunkan penyerapan vitamin D.
 Calcipotriol. Efeknya dapat meningkatkan efek samping calcipotriol.
 Digoxin dan verapamil. Efeknya dapat meningkatkan risiko gangguan pada jantung.
 Diuretik dan diltiazem. Efeknya dapat meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin D

Vitamin D aman bagi tubuh apabila digunakan dalam dosis yang dianjurkan. Namun jika
digunakan melebihi dosis, vitamin D berisiko menyebabkan efek samping berikut ini:

 Mulut kering
 Sensasi logam di mulut
 Tidak nafsu makan
 Berat badan menurun
 Tubuh mudah lelah
 Sakit kepala
 Sembelit
 Mual dan muntah
 Hiperkalsemia atau kelebihan kalsium dalam darah
 Kerusakan ginjal
 Gangguan irama jantung

c. Vitamin E (tokoferol)

Merek dagang vitamin E: Dalfarol, Evigra, Good Life Vit E 400, Natur-E, Toco-E, E-400,
Lanturol-200 / 400, Santa-E

Vitamin E

Golongan Vitamin
Kategori Obat bebas dan resep
Manfaat Mengatasi defisiensi vitamin E dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan Dosis dalam batas konsumsi harian (≤15 mg//hari)Kategori A: Studi
dan menyusui terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap
janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Dosis lebih tinggi dari batas konsumsi harian (>15 mg/hari)Kategori
C: Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping pada janin, namun belum ada studi terkontrol terhadap wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Vitamin E untuk ibu menyusuiVitamin E dapat terserap ke dalam ASI.
Suplemen vitamin E hanya boleh digunakan jika kebutuhan harian ibu
menyusui belum terpenuhi.
Bentuk obat Tablet dan kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin E:

 Perokok dan penderita penyakit Alzheimer, penurunan fungsi mental, kerusakan mata,
gangguan ginjal, penyakit jantung, diabetes, penyakit kulit, defisiensi vitamin K, dan
gangguan pembekuan darah perlu berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin E.
 Konsultasikan dengan dokter jika timbul reaksi alergi terhadap suplemen vitamin E.
 Hentikan penggunaan suplemen vitamin E dua minggu sebelum menjalani operasi karena
dapat meningkatkan risiko perdarahan saat operasi.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin E

Seseorang yang menderita penyakit yang membutuhkan tambahan vitamin E dapat memenuhi
kebutuhannya dengan mengonsumsi suplemen vitamin E. Dosis suplemen vitamin E akan
ditentukan sesuai dengan kondisi yang dialami. Berikut adalah rincian dosis yang umumnya
disarankan dokter:

Kondisi: Defisiensi vitamin E

 Anak-anak: 2-20 mg/kgBB, satu kali sehari


 Dewasa: 40-50 mg per hari

Kondisi: Cystic fibrosis

 Anak-anak: 50-200 mg, satu kali sehari


 Dewasa:100-200 mg per hari

Kondisi: Kelainan abetalipoproteinemia

 Anak-anak: 50-100 mg/kg satu kali sehari


 Dewasa: 50-100 mg/kg per hari

Sebagai informasi, 1 mg vitamin E setara dengan 1-2 IU vitamin E. Mengingat takaran dosis
yang perlu disesuaikan dengan kondisi yang dialami, disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi vitamin E agar terhindar dari overdosis atau efek samping.

Kebutuhan normal harian vitamin E


Kebutuhan vitamin E harian berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usianya. Kebutuhan
vitamin E seseorang dapat dikatakan tercukupi jika sudah sesuai dengan angka kecukupan gizi
atau AKG vitamin E. Berikut adalah rincian AKG untuk seseorang sesuai usianya:

Usia AKG per hari


0-6 bulan 4 mg
7-12 bulan 5 mg
1-3 tahun 6 mg
4-8 tahun 7 mg
9-13 tahun 11 mg
14-18 tahun 15 mg
Dewasa 15 mg
Ibu hamil 15 mg
Ibu menyusui 19 mg

Cara Mengonsumsi Vitamin E dengan Benar

Pastikan untuk membaca informasi pada kemasan obat atau mengikuti anjuran dokter dalam
mengonsumsi vitamin E. Konsumsilah vitamin E bersama dengan makanan karena penyerapan
vitamin E di dalam tubuh memerlukan lemak dari makanan.

Jika akan menjalani operasi dan sedang mengonsumsi vitamin E, beritahukan kepada dokter
tentang hal tersebut. Dokter akan meminta konsumsi vitamin E untuk dihentikan terlebih dahulu
jika perlu.

Jika sudah mengonsumsi suplemen vitamin E untuk jangka panjang, disarankan untuk
berkonsultasi kembali dengan dokter agar terhindar dari efek samping atau overdosis.

Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan
mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi
kebutuhan tubuh. Namun, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi
tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.

Interaksi Vitamin E dengan Obat Lain

Berikut ini adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika mengonsumsi vitamin E
bersamaan dengan obat-obatan tertentu:

 Terganggunya penyerapan vitamin E, jika dikonsumsi bersama dengan cholestyramine


dan orlistat.
 Risiko perdarahan, bila mengonsumsi vitamin E dosis tinggi dengan warfarin.
 Penurunan efektivitas suplemen zat besi.
Efek Samping dan Bahaya Vitamin E

Vitamin E jarang menyebabkan efek samping terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang sesuai.
Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin E dapat menyebabkan:

 Diare
 Mual
 Kram perut
 Sakit kepala
 Tubuh menjadi lemah
 Ruam kulit
 Gangguan pada penglihatan

d.   Vitamin K

Merek dagang Vitamin K: Nourish Skin, Nutrimax Complete Multivitamins & Minerals,
Bonesco, Cal-95, Prohem, Vitadion, Vitka Infant.

Vitamin K

Golongan Vitamin
Kategori Obat bebas dan resep
Mengatasi kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir dan
Manfaat
mengatasi perdarahan akibat kelebihan obat antikoagulan.
Digunakan oleh Dewasa
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Suplemen ini hanya boleh
digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
Vitamin K untuk ibu hamil
besarnya risiko terhadap janin.
dan menyusui
Belum diketahui apakah vitamin K dapat terserap ke dalam ASI
atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan
suplemen ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat Tablet, injeksi.

Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin K:

 Jangan menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi dengan obat ini.
 Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat cystic fibrosis atau gangguan pankreas, diare
kronis, gangguan kandung kemih, gangguan pencernaan, defisiensi glucose-6-phosphate
dehydrogenase (G6PD), serta penyakit hati, sebelum menggunakan vitamin K.
 Hati-hati menggunakan vitamin K pada orang yang memiliki katup jantung mekanis, dan
orang lanjut usia.
 Beri tahu dokter dan periksakan secara rutin kadar gula darah Anda bila menderita
diabetes.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah, agar dosis disesuaikan dengan
kondisi.
 Hentikan penggunaan vitamin K dan lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami
reaksi alergi obat atau overdosis.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin K

Dosis vitamin K tergantung pada usia dan kondisi pasien. Pada pasien dewasa dan remaja yang
menderita gangguan pembekuan darah, dosisnya adalah 2,5-25 mg. Dosis bisa ditingkatkan
sampai 25-50 mg dan diulangi 12-48 jam berikutnya.

Untuk mencegah perdarahan akibat kekurangan vitamin K, pada bayi yang baru dilahirkan, akan
diberikan suntikan vitamin K dengan dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan dan
kondisi bayi. Suntikan hanya diberikan di bawah pengawasan dokter.

Kebutuhan Harian Vitamin K

Di bawah ini adalah kebutuhan vitamin K per hari yang dianjurkan berdasarkan usia dan jenis
kelamin. Kebutuhan harian ini bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau gabungan dari
keduanya.

Kebutuhan harian vitamin K untuk anak-anak

Usia Kebutuhan (mcg/hari)


0-6 bulan 2
7-12 bulan 2,5
1-3 tahun 30
4-8 tahun 55
9-13 tahun 60
14-18 tahun 75

Kebutuhan harian vitamin K untuk dewasa

Usia Kebutuhan (mcg/hari)


Pria usia 19 tahun ke atas 120
Wanita usia 19 tahun ke atas 90
Wanita hamil dan menyusui
75
(usia di bawah 19 tahun)
Wanita hamil dan menyusui
90
(usia 19-50 tahun)

Interaksi Vitamin K dengan Obat Lain

Konsumsi suplemen vitamin K bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan efek interaksi
yang tidak diinginkan. Berikut adalah interaksi yang terjadi:

 Menurunkan kadar gula darah sampai di bawah normal, jika dikonsumsi dengan obat
diabetes.
 Mengurangi penyerapan vitamin K, jika dikonsumsi bersama obat pengikat asam
empedu, seperti cholestyramine.
 Menurunkan efektifitas obat antikoagulan dalam membekukan darah.
 Mengurangi penyerapan vitamin K, jika dikonsumsi dengan orlistat.
 Menurunkan efektifitas vitamin K, jika dikonsumsi dengan antibiotik.

Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin K dengan Benar

Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh terhadap vitamin
dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi
kebutuhan tubuh. Perlu diingat, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi
tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.

Ada beberapa kondisi yang membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang terserang suatu
penyakit, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu metabolisme vitamin dan
mineral.

Jika menggunakan suplemen vitamin K yang dijual bebas, gunakan sesuai dengan keterangan
pada kemasan. Suplemen vitamin K dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Bila menggunakan suplemen vitamin K yang disertai resep dokter, gunakanlah sebagaimana
yang dianjurkan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis dan waktu penggunaan obat.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin K

Vitamin K sangat jarang menyebabkan efek samping, terutama jika dikonsumsi dalam dosis
yang dianjurkan. Namun, pada beberapa kasus, suplemen ini dapat menimbulkan efek samping
berupa:
 Mudah berkeringat
 Gangguan indera pengecap
 Bibir membiru
 Pusing seperti hendak pingsan
 Sesak napas
 Kulit dan putih mata menguning

II. Mineral
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro mineral.
1) Mineral Mikro
mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium),
Cl (klorida), dan S (sulfur).
1.Kalsium (Ca)
Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi
Anda. Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan
darah, dan sistem imunitas. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan kalsium Anda.Buah dan sayuran yang mengandung Kalsium : sayuran berdaun hijau,
seperti kangung, daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, brokoli.
2.   Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi. Selain itu,
fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan mineral ini menyebabkan
otot Anda terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu berlebih, menyebabkan terjadi nya proses
kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal. Daging,
ikan, unggas, telur dan susu merupakan sumber fosforus yang utama.
3.   Natrium atau sodium (Na)
Fungsi utam natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta menjaga dan
mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Dalam
menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama dengan kalium. Natrium juga
berperan dalam transmisi sara, kontraksi otot, absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat
gizi melalui membrane sel.
4.   Kalium atau Potasium (K)
Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam pemeliharaan
keseimbangan cairan dan eletrolit serta keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Kalium juga
berperan dalam transmisi saraf dan rekasasi otot serta sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein. Buah dan sayuran
yang mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau, tomat, kentang, kacang
polong, dan wortel.
5.   Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak.
Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar
metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat bakteri. Buah dan sayuran yang
mengandung Sulfur : kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.

2) Mineral mikro
terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam jumlah kurang
dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu), iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se
(selenium).
Masing-masing mineral memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Berikut ini macam-
macam mineral yang penting dan fungsinya di dalam tubuh Anda.
1.   Kromium (Cr)
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama dengan
insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel.
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam,
wortel, dan jeruk.
2.   Zat besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah.
Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru ke keseluruh
jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam metabolisme energi, termasuk sintesis DNA oleh
beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan tubuh. Buah dan sayuran yang mengandung Zat
besi : sayuran hijai seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
3.   Yodium (I)
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak tubuh;
serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.Buah dan sayuran yang mengandung
Yodium : bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
4.   Magnesium (Mg)
Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh.
Magensium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh, termasuk
reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohodrat, lemak, protein, dan asam
nukleat. Selait itu, magnesium juga berperan dalam sintesis degradasi, dan stabilitas banan gen
DNA
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-
bijian.
5.     Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam proses
metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam sintesis ureum,
pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas.
Mangan juga berperan dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon
tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan neurotransmiter.Buah dan sayuran yang mengandung
Mangan : kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
6.     Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-
reduksi, penawar racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong, bayam,
bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis.
7.     Selenium (Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam sistem
enzim. Di samping, selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan radikal bebas,
melindungi membran dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada
tahap akhir rantai metabolisme, serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan
tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
8.     Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, menghambat
virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepat
proses penyembuhan luka.
Buah dan sayuran yang mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
9.     Boron (Bo)
Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis dengan
cara meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat sinergis
dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat membantu memelihara
fungsi sarat. Selain itu, boron juga mempunyai mekanisme kerja yang berhubungan dengan
fungsi membran sel sarat serta terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan).
Aktivitasnya sangat signitifkan, terutama untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti
rematoid, artritis, dan asama.
Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur, kacang-kacangan dan asparagus.

Anda mungkin juga menyukai