Anda di halaman 1dari 5

Vitamin A

   
Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan dan
kinerja berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi, dan sistem
kekebalan tubuh.
Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti hati sapi, susu,
keju, yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan wortel, serta minyak ikan.

Untuk mencegah kekurangan vitamin A pada balita dan ibu baru melahirkan (masa
nifas), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melakukan program pemberian
vitamin A melalui posyandu.
Vitamin A diberikan secara gratis pada bulan Febuari dan Agustus setiap tahunnya.
Terdapat 2 macam kapsul yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan,
serta kapsul merah untuk anak usia 1-5 tahun dan ibu yang baru melahirkan.
Merek dagang vitamin A: Vitamin A IPI

Apa Itu Vitamin A?
Golongan Vitamin
Kategori Obat bebas dan resep
Manfaat Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin A
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat Kapsul, tablet, obat cair
(Untuk dosis sesuai angka kecukupan gizi harian)Kategori
A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya
risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk
membahayakan janin.(Untuk dosis melebihi >6000 unit per
Vitamin A untuk
hari)Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
ibu hamil dan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
menyusui
terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika
besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin. Vitamin A dapat terserap ke dalam ASI, tetapi masih aman bila
dikonsumsi sesuai dengan nilai angka kecukupan gizi harian.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin A:

 Jangan mengonsumsi vitamin A dengan multivitamin lain yang juga mengandung


vitamin A karena dapat menyebabkan overdosis hingga menimbulkan efek
samping serius.
 Wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau sedang menyusui
sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen vitamin A, kecuali diresepkan oleh
dokter. Vitamin A dosis tinggi berpotensi menyebabkan cacat lahir.
 Konsumsi vitamin A yang berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis,
khususnya pada wanita lansia.
 Beri tahu dokter obat-obatan lainnya yang sedang dikonsumsi sebelum
menggunakan vitamin A.
 Jika terjadi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi vitamin A, segera
hubungi dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin A


Suplemen vitamin A berfungsi untuk mencegah dan mengatasi beberapa kondisi
kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan atau defisiensi vitamin A atau berpotensi
menyebabkan kekurangan vitamin A. Berikut adalah kondisi yang membutuhkan
suplemen vitamin A beserta pembagian dosisnya:
Kondisi: Oral leukoplakia
Dosis: 200.000-900.000 IU/minggu, diberikan selama 6-12 bulan.
Kondisi: Diare setelah persalinan
Dosis: 23.000 IU/minggu, diberikan sebelum, saat, dan setelah kehamilan.
Kondisi: Mencegah rabun senja selama kehamilan
Dosis: 23.000 IU/minggu, diberikan sebelum, saat, dan setelah kehamilan.
Kondisi: Mengatasi retinitis pigmentosa
Dosis: 15.000 IU/hari, terkadang dikombinasikan dengan 400 IU vitamin E.
Kondisi: Mengatasi xerophthalmia

 Dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun: 200.000 UI/hari selama 2 hari, diberikan
kembali dalam dosis tunggal setelah 2 minggu.
 Bayi usia 0-6 bulan: 000 UI/hari selama 2 hari, diberikan kembali dalam dosis
tunggal setelah 2 minggu.
 Bayi usia 6-12 bulan: 000 UI/ hari selama 2 hari, diberikan kembali dalam dosis
tunggal setelah 2 minggu.     

Kondisi: Campak pada anak

 Usia 0-6 bulan: 000 UI/hari selama 2 hari.


 Usia 6-11 bulan: 000 UI/hari selama 2 hari.
 Usia ≥12 bulan: 000 UI/hari selama 2 hari.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin A


Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin A bervariasi, tergantung pada usia, jenis
kelamin, dan kondisi kesehatan. Jumlah asupan tersebut dapat diperoleh dari makanan,
suplemen, atau gabungan dari keduanya. Berikut adalah AKG harian vitamin A
berdasarkan usia:

Usia Asupan (IU/hari)


1-3 tahun 1000 IU
4-8 tahun 1320 IU
9-13 tahun 2000 IU
Pria ≥14 tahun 3000 IU
Wanita ≥14 tahun 2310 IU
Ibu hamil usia 14-18 tahun 2500 IU
Ibu hamil usia ≥19 tahun 2565 IU
Ibu menyusui usia <19 tahun 4000 IU
Ibu menyusui usia ≥19 tahun 4300 IU

Disarankan untuk tidak mengkonsumsi vitamin A melebihi batas atas asupan harian.
Dosis yang lebih tinggi hanya disarankan untuk penderita kekurangan vitamin A. Batas
atas asupan vitamin A adalah sebagai berikut: 

Usia Batas Atas Asupan (IU/hari)


0-3 tahun 2000 IU
4-8 tahun 3000 IU
9-13 tahun 5610 IU
14-18 tahun 9240 IU
19≤ tahun 10000 IU

Cara Mengonsumsi Vitamin A dengan Benar


Pastikan Anda selalu mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai keterangan pada
kemasan atau anjuran dokter.
Telan secara utuh jika mengonsumsi vitamin A berbentuk tablet atau kapsul. Untuk
suplemen vitamin A dalam bentuk cair, sebaiknya gunakan sendok atau gelas takar
yang disertakan dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena
kemungkinan takarannya berbeda.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi suplemen vitamin A, disarankan segera
melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika
sudah dekat, jangan menggandakan dosis.
Simpan dalam suhu ruangan dan jauh dari hawa panas dan lembab, serta terhindar dari
sinar matahari secara langsung.

Interaksi Vitamin A dengan Obat Lain


Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan interaksi jika dikonsumsi
bersamaan dengan vitamin A. Beberapa interaksi yang dapat timbul antara lain:

 Menurunkan penyerapan vitamin A dari makanan, jika digunakan bersama


dengan orlistat.
 Menyebabkan perdarahan, jika digunakan dengan obat warfarin.
 Meningkatkan risiko timbulnya kondisi serius akibat tekanan dalam otak
meningkat, jika digunakan bersama doxycycline, minocycline, oxytetracycline,
dan tetracycline.
 Meningkatkan risiko gangguan hati, jika digunakan dengan obat simvastatin.
 Menyebabkan kadar vitamin A berlebih dalam darah,.jika digunakan bersama
dengan retinoid, tretinoin, dan isotretinoin.
 Menurunkan efektivitas vitamin A, jika digunakan bersama
dengan cholestyramine, colestipol, dan sevelamer.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin A


Apabila dikonsumsi dengan takaran yang sesuai, vitamin A tidak akan membahayakan.
Namun jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang, vitamin A dapat
menyebabkan beberapa efek samping berikut:

 Diare.
 Kehilangan nafsu makan.
 Sakit perut.
 Muntah.
 Kulit dan bibir yang kering atau pecah-pecah.
 Mengantuk dan kelelahan.
 Lemas.
 Uring-uringan.
 Rambut rontok.
 Sakit kepala.
 Demam.
 Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari.
 Pandangan kabur.

Sumber : https://www.alodokter.com/vitamin-a

Anda mungkin juga menyukai