Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading

DIAGNOSIS, TREATMENT, AND CONSEQUENCES


OF ANASTOMOTIC LEAKAGE
IN COLORECTAL SURGERY

Pembimbing:
dr. Sjaiful Bachri, SpB (K)BD

Disusun oleh :
Mike Jamila Wanane
( 406191002 )

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 23 DESEMBER 2019 – 1 MARET 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Abstrak
 Tujuan :
mengeksplorasi pilihan modalitas untuk diagnosis, perawatan & konsekuensi dari kebocoran
anastomosis.
 Metode:
studi retrospektif dari pasien yg menjalani operasi anastomosis kolorektal akibat kanker
kolorektal, divertikulitis, penyakit radang usus (IBD), atau polip jinak.
 Hasil:
 Populasi 600 pasien, terdapat 60 (10%) pasien mengalami kebocoran anastomosis

 Dibutuhkan ± waktu 8,8 hari untuk mendiagnosis kebocoran

 Sebanyak 44/60 pasien dgn kebocoran telah melakukan CT abdomen, 11 (25%) kebocoran (-)

 Tingkat komplikasi lebih tinggi pada mereka yang mengalami kebocoran

 Angka kematian lebih tinggi pada kelompok yang mengalami kebocoran

 Kesimpulan:
 ¼ dari yang melakukan CT abdomen, awalnya tidak nampak kebocoran

 Kebocoran anastomosis komplikasi PO. Yang parah, kemungkinan op ulang & mortalitas

tinggi
 Relaparotomi lebih awal & peningkatan pengawasan PO  m(-) konsekuensi kebocoran
Introduksi
 Kebocoran anastomosis  komplikasi berat PO dgn morbiditas & mortalitas cukup
besar.
 Faktor risiko: • Laki-laki
• Usia lanjut
• Letak anastomosi rendah
• Keganasan
• ASA Skor tinggi
• Waktu op. lama
 Grading oleh Rahbari et al.
• Radioterapi pra operasi
• Grade A : tdk memerlukan intervensi terapeutik
• Blood loss – Transfusi
• Grade B : intervensi aktif tanpa laparotomi

• Grade C : Laparotomi

 Metode diagnostik: CT scan, kontras enema, pemeriksaan endoskopi, dan operasi


ulang
 Perawatan kebocoran anastomosis dibedakan berdasarkan stadium dan lokasi
anastomosis
 Sering dilakukan stoma permanen & anastomik dilepas
 Tindakan penyelamatan anastomosis pada Grade A & B
Metode
 Desain studi
• Studi retrospektif, berusia > 16 tahun
• Antara Januari 2010 - 30 Juni 2012
• Pasien menjalani pembedahan kolorektal dgn anastomosis akibat kanker kolorektal,
divertikulitis, Penyakit peradangan usus (IBD), atau polip jinak.
• Waktu rata-rata follow-up adalah 32 bulan
 Variabel Inklusi
• Demografi ( nama, jenis kelamin, BB, TB)
• ASA
• Komorbid
• Diagnosis berdasarkan ICD 10
• Variabel perioperatif & pasca operasi
 Kriteria Eksklusi
• reseksi tanpa anastomosis ke kolon/rektum
• ketika operasi dianggap operasi ulang
• pembalikan stoma
• ileo pouch-anal anastomosis
• Pasien yang keluar cepat dari RS setelah op.
• Tidak ada data op. dalam catatan rekam medis
Definisi
 Kebocoran anastomosis  tanda-tanda klinis kebocoran
dikonfirmasi oleh pemeriksaan radiologis, endoskopi,
pemeriksaan klinis anastomosis (mis. Palpasi anastomosis),
atau reoperasi.
 Anastomosis takedown  gangguan kontinuitas usus dan
pembentukan stoma
 Waktu utk diagnosis kebocoran dihitung sebagai hari-hari
antara indeks operasi & diagnosis kebocoran dgn operasi
ulang atau CT abdomen atau CT kontras rektal atau dengan
endoskopi atau ketika cairan yang mengandung feses terlihat
di drainase.
 Kematian dicatat dalam 30 dan 90 hari dari indeks operasi.
Analisis statistik
 SPSS versi 22.0
 Perhitungan statistik: Chi-square & Mann-Whitney
 Signifikansi  p <0,05
Hasil
 Sebanyak 1094 pasien
diidentifikasi; setelah
eksklusi  600 pasien:
Diagnosis kebocoran anastomosis
 Waktu sampai diagnosis rata-rata 8,8 hari (kisaran 2-42 pasien).
 Metode diagnostik: CT Scan ( 44/60 pasien)
 11 (25%) pasien negatif & 33 (75%) positif kebocoran
anastomosis
Perawatan kebocoran anastomosis
 Semua kebocoran Grade A – C, anastomosis dilepas pada 45 pasien (76,3%)
& kontinuitas usus masih utuh pada 14 pasien (23,7%).
 grade B (n=2), anastomosis dilepas krn stenosis & 1 pasien krn
kekambuhan kanker lokal.
 Semua pasien Grade B dirawat dengan antibiotik, 2 menerima drainase
transanal
Komplikasi & operasi ulang pascaoperasi

 Tingkat komplikasi keseluruhan secara signifikan lebih tinggi


pada mereka yg mengalami kebocoran (p <0,001)
 Lebih umum dengan lebih dari tiga komplikasi (p <0,001).
Komplikasi & operasi ulang pascaoperasi
Kematian
 Kematian 30 hari: 5% pada kelompok
kebocoran & 0,6 % pada kelompok yang tdk
ada kebocoran
 Kematian 90 hari: 8,3 % pada kelompok

kebocoran & 2% pada kelompok yg tdk ada


kebocoran
 5 pasien yang meninggal dalam waktu 90

hari (2 pria, 3 wanita)  mengalami


kebocoran Grade C dengan kanker kolorektal
dan komorbiditas yg parah.
Diskusi
 Tingkat kebocoran anastomosis bervariasi,
insidensinya lebih tinggi pada reseksi rektum.
 ¼ CT scan negatif pada pasien yang

kemudian didiagnosis dengan kebocoran


anastomosis.
 Ketika CT scan positif untuk kebocoran,

dibutuhkan rata-rata 8,5 hari sebelum


kebocoran dikonfirmasi, dibandingkan
dengan 4,3 hari pada pasien yang didiagnosis
selama operasi ulang
Kesimpulan
 ¼ CT scan pada awalnya negatif untuk
kebocoran.
 Sebagian besar pasien dengan kebocoran Grade

C tidak akan memiliki anastomosis yg utuh.


 Kebocoran anastomosis  komplikasi pasca

operasi yang jauh lebih parah, kemungkinan


operasi ulang & mortalitas lebih tinggi.
 Relaparotomi yang lebih awal, peningkatan

pengawasan pasca operasi  mungkin dapat


mengurangi konsekuensi kebocoran anastomosis
Sumber
Gessler B, Eriksson O, Angenete E. Diagnosis,
treatment and consequences of anastomotic leakage
in colorectal surgery. International Journal of
Colorectal Disease. 2017 Jan 09;32: 549-56
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai