LAPORAN KASUS
Keluhan Utama
Demam sejak 2 hari yang lalu
Pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti demam terus-menerus dan bintik-bintik merah pada
kulit sebelumnya.
Kakak pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya saat umur 4 tahun.
Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya hanya membeli bedak gatal di warung untuk mengatasi rasa gatal pada pasien
yaitu ’’ caladine’’
Riwayat Kehamilan
Morbiditas kehamilan : selama masa kehamilan, ibu pasien menyatakan bahwa dalam keadaan sehat, tidak
mengkonsumsi alkohol, tidak mengkonsumsi obat-obatan dan tidak merokok.
Perawatan antenatal : Ibu pasien rutin kontrol ke dokter dan menjalani pemeriksaan USG setiap bulan sekali.
G2P2A0
Kesan : Tidak ditemukan adanya riwayat kelainan pada kehamilan
Riwayat Kelahiran
Penolong : Bidan
Keadaan Setelah Lahir : Langsung menangis, tidak pucat dan tidak kuning.
Riwayat Perkembangan
Motoric kasar :
Miring : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 15 bulan
Berlari : 20 bulan
Menendang : 24 bulan
Naik tangga : 30 bulan
Motoric Halus :
Memegang benda : 4 bulan
Mencoret-coret : 15 bulan
Menyusun 4 kubus : 30 bulan
Kemandirian :
Menatap objek : 2 bulan
Minum dengan cangkir : 15 bulan
Makan sendiri tanpa banyak tumpah : 24 bulan
Saat ini anak berusia 2 tahun 4 bulan . tidak ada gangguan perkembangan mental dan emosi.
Kesan : riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan umur.
Riwayat Makanan
0 bulan – 6 bulan : ASI
6 bulan – 9 bulan : ASI + Susu formula + bubur nasi
9 bulan – 1 tahun : ASI + Susu formula + Bubur nasi & lauk
1 tahun – 2 tahun : ASI + Susu formula + Nasi kasar + lauk variasi
2 tahun – sekarang : Nasi + lauk bervariasi (ayam/ /tahu/tempe/ikan) + buah + sayur + susu
formula
Kesan : Pada anak 0-6 bulan wajib diberikan ASI.
Riwayat Imunisasi
IBU AYAH
KAKAK PASIEN
PEMERIKSAAN FISIK
Inf. Rl 8 Tpm
Po. Cetirizine syr 1 x 2.5 cc
Asiclovir zalf
Ekstra vit A 100.000 IU 1x
FOLLOW UP
TINJAUAN PUSTAKA
Definsi
• Varisella / chickenpox / cacar air merupakan infeksi primer virus varisella zoster (VZV)
• Virus ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella (chickenpox) dan herpes zoster
(shingles)
• Pada tahun 1952, Weller dan Stoddard melakukan penelitian secara invitro, mereka menemukan
varicella dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama
Epidemiologi
• Varicella terutama mengenai anak-anak yang berusia dibawah 20 tahun terutama usia 3 - 6 tahun
dan hanya sekitar 2% terjadi pada orang dewasa
• Di Amerika, varicella sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun dan 5% kasus terjadi
pada usia lebih dari 15 tahun dan di Jepang, umumnya terjadi pada anak-anak dibawah usia 6
tahun sebanyak 81,4 %
Gambaran Klinis
• Varicella pada anak yang lebih besar (pubertas) dan orang dewasa biasanya didahului dengan gejala
prodormal yaitu demam, malaise, nyeri kepala, mual dan anoreksia, yang terjadi 1 - 2 hari sebelum
timbulnya lesi
• pada anak kecil (usia lebih muda) yang imunokompeten, gejala prodormal jarang dijumpai hanya
demam dan malaise ringan dan timbul bersamaan dengan munculnya lesi dikulit.
• Lesi pada varicella, diawali pada daerah wajah dan scalp, kemudian meluas ke dada (penyebaran
secara centripetal) dan kemudian dapat meluas ke ekstremitas.
• Lesi juga dapat dijumpai pada mukosa mulut dan genital. Lesi pada varicella biasanya sangat gatal
dan mempunyai gambaran yang khas yaitu terdapatnya semua stadium lesi secara bersamaan pada
satu saat
Patogenesis
• Masa inkubasi varicella 10 - 21 hari pada anak imunokompeten (rata - rata 14 - 17 hari) dan pada
anak yang imunokompromais biasanya lebih singkat yaitu kurang dari 14 hari.
• VZV masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara inhalasi dari sekresi pernafasan (droplet
infection) ataupun kontak langsung dengan lesi kulit. Droplet infection dapat terjadi 2 hari
sebelum hingga 5 hari setelah timbul lesi dikulit.
• VZV masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa saluran pernafasan bagian atas, orofaring
ataupun conjungtiva
• Seorang anak yang menderita varicella akan dapat menularkan kepada yang lain yaitu 2 hari
sebelum hingga 5 hari setelah timbulnya lesi di kulit.
Diagnosis
• Pemeriksaan laboratorium
1. Tzanck smear
• Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar 84%.
• Test ini tidak dapat membedakan antara virus varicella zoster dengan herpes simpleks virus.
2. Direct fluorescent assay (DFA)
• Hasil pemeriksaan cepat.
• Membutuhkan mikroskop fluorescence.
• Test ini dapat menemukan antigen virus varicella zoster.
• Pemeriksaan ini dapat membedakan antara VZV dengan herpes simpleks virus
3. Polymerase chain reaction (PCR)
• Sensitifitasnya berkisar 97 - 100%.
• Test ini dapat menemukan nucleic acid dari virus varicella zoster
4. Biopsi kulit
• Hasil pemeriksaan histopatologis : tampak vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel
epidermal dan acantholysis. Pada dermis bagian atas dijumpai adanya lymphocytic infiltrate
Tatalaksana
Pada anak imunokompeten, biasanya tidak diperlukan pengobatan yang spesifik dan pengobatan
yang diberikan bersifat simtomatis yaitu :
•Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah.
•Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salap antibiotik untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder.
•Dapat diberikan antipiretik dan analgetik, tetapi tidak boleh golongan salisilat (aspirin) untuk
menghindari terjadinya terjadi sindroma Reye.
•Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat garukan
Obat antivirus
•Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu penyembuhan akan lebih
singkat.
•Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 - 72 jam setelah erupsi dikulit
muncul.
•Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir dan famasiklovir.
•Dosis anti virus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster : Neonatus : Asiklovir 500 mg /
m2 IV setiap 8 jam selama 10 hari.
•Anak ( 2 -12 tahun) : Asiklovir 4 x 20 mg / kg BB / hari / oral selama 5 hari.
•Pubertas dan dewasa :
Asiklovir 5 x 800 mg / hari / oral selama 7 hari.
Valasiklovir 3 x 1 gr / hari / oral selama 7 hari.
Famasiklovir 3 x 500 mg / hari / oral selama 7 hari.
Pencegahan
• Imunisasi pasif
Menggunakan VZIG (Varicella zoster immunoglobulin).
Pemberiannya dalam waktu 3 hari (kurang dari 96 jam) setelah terpajan VZV, pada anak-anak
imunokompeten terbukti mencegah varicellla sedangkan pada anak imunokompromais
pemberian VZIG dapat meringankan gejala varicella.
Dosis : 125 U / 10 kg BB.
Dosis minimum : 125 U dan dosis maximal : 625 U.
Pemberian secara IM tidak diberikan IV
Perlindungan yang didapat bersifat sementara
• Imunisasi aktif
Vaksinasinya menggunakan vaksin varicella virus (Oka strain) dan kekebalan yang didapat dapat
bertahan hingga 10 tahun
Daya proteksi melawan varicella berkisar antara 71 - 100%.
Vaksin efektif jika diberikan pada umur ≥ 1 tahun dan direkomendasikan diberikan pada usia
12 – 18 bulan.
Anak yang berusia ≤ 13 tahun yang tidak menderita varicella direkomendasikan diberikan dosis
tunggal dan anak lebih tua diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 4 - 8 minggu.
Pemberian secara subcutan.
Komplikasi
• Varicella dan herpes zoster pada anak imunokompeten tanpa disertai komplikasi prognosis
biasanya sangat baik sedangkan pada anak imunokompromais, angka morbiditas dan
mortalitasnya signifikan