Anda di halaman 1dari 36

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ANAK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

LAPORAN KASUS

Pembimbing : dr. Tundjungsari RU, Sp.A, M.Sc

Penyusun : Rinaldi Akbar Maulana (1710221062)


Varicella Zooster
STATUS PASIEN

• Nama : An. HBR


• Umur : 2 Tahun 4 Bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Bawen
• Tgl Lahir : 28 agustus 2016
• Agama : Islam
• Nama Ayah : Tn.P
• Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
• Pendidikan Ayah : SMA
• Nama Ibu : Ny. S
• Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan Ibu : SMA
• Tanggal Masuk RS : 31 Januari 2019 pukul 09:00
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada ibu pasien di Bangsal Anak Anggrek RSUD
Ambarawa tanggal 1 Februari 2019.

Keluhan Utama
Demam sejak 2 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke igd RSUD Ambarawa dengan keluhan demam naik turun sejak 2 hari yang lalu
smrs, demam di rasa muncul mendadak pada pasien, pasien juga mengeluhkan munculnya bintik-
bintik kemerahan pada badan terutama pada kaki dan lengan pasien, bintik-bintik terasa gatal, dan
berair jika digaruk. Bintik-bintik muncul setelah demam terjadi pada pasien.
Semenjak bintik-bintik muncul pasien menjadi kurang nafsu makan, perdarahan (-), mual/muntah
(-), nyeri perut (-), BAB/BAK (n)
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti demam terus-menerus dan bintik-bintik merah pada
kulit sebelumnya.

Tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat Penyakit Keluarga

Kakak pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya saat umur 4 tahun.

Riwayat Pengobatan

Pasien sebelumnya hanya membeli bedak gatal di warung untuk mengatasi rasa gatal pada pasien
yaitu ’’ caladine’’
Riwayat Kehamilan
Morbiditas kehamilan : selama masa kehamilan, ibu pasien menyatakan bahwa dalam keadaan sehat, tidak
mengkonsumsi alkohol, tidak mengkonsumsi obat-obatan dan tidak merokok.
Perawatan antenatal : Ibu pasien rutin kontrol ke dokter dan menjalani pemeriksaan USG setiap bulan sekali.
G2P2A0
Kesan : Tidak ditemukan adanya riwayat kelainan pada kehamilan

Riwayat Kelahiran

Tempat Bersalin : Klinik Bidan

Penolong : Bidan

Cara persalinan : Spontan

Berat Badan Lahir : 3400 gram

Masa Gestasi : 40 minggu

Keadaan Setelah Lahir : Langsung menangis, tidak pucat dan tidak kuning.

Kelainan Bawaan : Tidak Ada

•Kesan : Pasien lahir spontan, dengan kehamilan cukup bulan.


Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :
Riwayat Pertumbuhan
BB lahir : 3400 gram
BB sekarang : 14,5 kg
PB lahir : 49 cm
TB sekarang : 96 cm

Riwayat Perkembangan
Motoric kasar :
Miring : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 15 bulan
Berlari : 20 bulan
Menendang : 24 bulan
Naik tangga : 30 bulan
Motoric Halus :
Memegang benda : 4 bulan
Mencoret-coret : 15 bulan
Menyusun 4 kubus : 30 bulan

Komunikasi dan Bahasa :


Senyum : 1 bulan
Bersuara ma…ma : 14 bulan
Memanggil mama papa : 24 bulan
Menunjukkan bagian tubuh : 30 bulan

Kemandirian :
Menatap objek : 2 bulan
Minum dengan cangkir : 15 bulan
Makan sendiri tanpa banyak tumpah : 24 bulan
Saat ini anak berusia 2 tahun 4 bulan . tidak ada gangguan perkembangan mental dan emosi.
Kesan : riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan umur.
Riwayat Makanan
0 bulan – 6 bulan : ASI
6 bulan – 9 bulan : ASI + Susu formula + bubur nasi
9 bulan – 1 tahun : ASI + Susu formula + Bubur nasi & lauk
1 tahun – 2 tahun : ASI + Susu formula + Nasi kasar + lauk variasi
2 tahun – sekarang : Nasi + lauk bervariasi (ayam/ /tahu/tempe/ikan) + buah + sayur + susu
formula
Kesan : Pada anak 0-6 bulan wajib diberikan ASI.
Riwayat Imunisasi

Saat lahir (0-7 hari) Hb0, BCG, Polio 0


2 bulan DPT/HB1, Polio 1
3 bulan DPT/HB2, Polio 2
4 bulan DPT/HB3, Polio 3
9 bulan Campak 1
18 bulan DPT/HB4, Polio 4
24 bulan Campak 2

Kesan: imunisasi sudah lengkap sesuai jadwal.


Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan pasien BPJS Non PBI. Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan kakak laki-
laki. Pasien tinggal di lingkungan tidak terlalu padat penduduk dan sirkulasi rumah yang baik.
Silsilah Keluarga

IBU AYAH

KAKAK PASIEN
PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan di Bangsal Anggrek pada tanggal 1 Februari 2019 pukul 11:00


Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, aktif
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 90/50 mmHg
Frekuensi Nadi : 122 kali/menit
Frekuensi Nafas : 25 kali/menit, teratur
Suhu : 37.6 oC (axilla)
Data Antopometri :
Berat Badan : 14.5 Kg
Panjang Badan : 96 cm
BB/U = z-score 0 s.d 1
Interpretasi : Normal
 TB/U = z-score 0
 Interpretasi = normal
 Status Gizi :
 Berdasarkan kurva WHO gender laki-laki usia 2 sampai 5 tahun :
 Berdasarkan BB/TB = z-score 0 s.d 1
 Indikator pertumbuhan = normoweight

Kepala : normocephal, rambut berwarna hitam, distribusi rambut merata,


rambut tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : bentuk simetris, sekret tidak ada, membran timpani sulit dinilai
Hidung : bentuk normal, nafas cuping hidung tidak ada, sekret -/-
Mulut : mukosa bibir lembab, tidak sianosis, lidah bersih
Tenggorokan : Tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis, uvula di tengah
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
Toraks :
Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : Focal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Batas paru jantung normal
Auskultasi : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung paru normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-) dan gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : cembung, jejas (-)
Auskultasi : bising usus + normal
Palpasi : perabaan supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Anus dan Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
Atas : akral dingin -/-, odema -/-, crt < 2 detik, pembengkakan sendi (-), multiple vesikel
1 cm (+)
Bawah: akral dingin -/-, odema -/-, crt < 2 detik, pembengkakan sendi (-), multiple vesikel 1 cm
(+)
Kulit : Turgor kulit normal, multiple vesikel 1 cm (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS

Viral Infection : Varicella Zooster


Gizi Baik
TATALAKSANA

Inf. Rl 8 Tpm
Po. Cetirizine syr 1 x 2.5 cc
Asiclovir zalf
Ekstra vit A 100.000 IU 1x
FOLLOW UP
TINJAUAN PUSTAKA
Definsi
• Varisella / chickenpox / cacar air merupakan infeksi primer virus varisella zoster (VZV)

• Virus ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella (chickenpox) dan herpes zoster
(shingles)

• Pada tahun 1952, Weller dan Stoddard melakukan penelitian secara invitro, mereka menemukan
varicella dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama
Epidemiologi

• Varicella terutama mengenai anak-anak yang berusia dibawah 20 tahun terutama usia 3 - 6 tahun
dan hanya sekitar 2% terjadi pada orang dewasa

• Di Amerika, varicella sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun dan 5% kasus terjadi
pada usia lebih dari 15 tahun dan di Jepang, umumnya terjadi pada anak-anak dibawah usia 6
tahun sebanyak 81,4 %
Gambaran Klinis

• Varicella pada anak yang lebih besar (pubertas) dan orang dewasa biasanya didahului dengan gejala
prodormal yaitu demam, malaise, nyeri kepala, mual dan anoreksia, yang terjadi 1 - 2 hari sebelum
timbulnya lesi

• pada anak kecil (usia lebih muda) yang imunokompeten, gejala prodormal jarang dijumpai hanya
demam dan malaise ringan dan timbul bersamaan dengan munculnya lesi dikulit.

• Lesi pada varicella, diawali pada daerah wajah dan scalp, kemudian meluas ke dada (penyebaran
secara centripetal) dan kemudian dapat meluas ke ekstremitas.

• Lesi juga dapat dijumpai pada mukosa mulut dan genital. Lesi pada varicella biasanya sangat gatal
dan mempunyai gambaran yang khas yaitu terdapatnya semua stadium lesi secara bersamaan pada
satu saat
Patogenesis

• Masa inkubasi varicella 10 - 21 hari pada anak imunokompeten (rata - rata 14 - 17 hari) dan pada
anak yang imunokompromais biasanya lebih singkat yaitu kurang dari 14 hari.

• VZV masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara inhalasi dari sekresi pernafasan (droplet
infection) ataupun kontak langsung dengan lesi kulit. Droplet infection dapat terjadi 2 hari
sebelum hingga 5 hari setelah timbul lesi dikulit.

• VZV masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa saluran pernafasan bagian atas, orofaring
ataupun conjungtiva

• Seorang anak yang menderita varicella akan dapat menularkan kepada yang lain yaitu 2 hari
sebelum hingga 5 hari setelah timbulnya lesi di kulit.
Diagnosis

• Pemeriksaan laboratorium
1. Tzanck smear
• Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar 84%.
• Test ini tidak dapat membedakan antara virus varicella zoster dengan herpes simpleks virus.
2. Direct fluorescent assay (DFA)
• Hasil pemeriksaan cepat.
• Membutuhkan mikroskop fluorescence.
• Test ini dapat menemukan antigen virus varicella zoster.
• Pemeriksaan ini dapat membedakan antara VZV dengan herpes simpleks virus
3. Polymerase chain reaction (PCR)
• Sensitifitasnya berkisar 97 - 100%.
• Test ini dapat menemukan nucleic acid dari virus varicella zoster
4. Biopsi kulit
• Hasil pemeriksaan histopatologis : tampak vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel
epidermal dan acantholysis. Pada dermis bagian atas dijumpai adanya lymphocytic infiltrate
Tatalaksana

Pada anak imunokompeten, biasanya tidak diperlukan pengobatan yang spesifik dan pengobatan
yang diberikan bersifat simtomatis yaitu :
•Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah.
•Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salap antibiotik untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder.
•Dapat diberikan antipiretik dan analgetik, tetapi tidak boleh golongan salisilat (aspirin) untuk
menghindari terjadinya terjadi sindroma Reye.
•Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat garukan
Obat antivirus
•Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu penyembuhan akan lebih
singkat.
•Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 - 72 jam setelah erupsi dikulit
muncul.
•Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir dan famasiklovir.
•Dosis anti virus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster : Neonatus : Asiklovir 500 mg /
m2 IV setiap 8 jam selama 10 hari.
•Anak ( 2 -12 tahun) : Asiklovir 4 x 20 mg / kg BB / hari / oral selama 5 hari.
•Pubertas dan dewasa :
Asiklovir 5 x 800 mg / hari / oral selama 7 hari.
Valasiklovir 3 x 1 gr / hari / oral selama 7 hari.
Famasiklovir 3 x 500 mg / hari / oral selama 7 hari.
Pencegahan

• Imunisasi pasif
 Menggunakan VZIG (Varicella zoster immunoglobulin).
 Pemberiannya dalam waktu 3 hari (kurang dari 96 jam) setelah terpajan VZV, pada anak-anak
imunokompeten terbukti mencegah varicellla sedangkan pada anak imunokompromais
pemberian VZIG dapat meringankan gejala varicella.
 Dosis : 125 U / 10 kg BB.
 Dosis minimum : 125 U dan dosis maximal : 625 U.
 Pemberian secara IM tidak diberikan IV
 Perlindungan yang didapat bersifat sementara
• Imunisasi aktif
 Vaksinasinya menggunakan vaksin varicella virus (Oka strain) dan kekebalan yang didapat dapat
bertahan hingga 10 tahun
 Daya proteksi melawan varicella berkisar antara 71 - 100%.
 Vaksin efektif jika diberikan pada umur ≥ 1 tahun dan direkomendasikan diberikan pada usia
12 – 18 bulan.
 Anak yang berusia ≤ 13 tahun yang tidak menderita varicella direkomendasikan diberikan dosis
tunggal dan anak lebih tua diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 4 - 8 minggu.
 Pemberian secara subcutan.
Komplikasi

1. Infeksi sekunder pada kulit yang disebabkan oleh bakteri


2. Scar
3. Pneumonia‘
4. Neurologik
• Acute postinfeksius cerebral ataxia
• encephalitis
Prognosis

• Varicella dan herpes zoster pada anak imunokompeten tanpa disertai komplikasi prognosis
biasanya sangat baik sedangkan pada anak imunokompromais, angka morbiditas dan
mortalitasnya signifikan

Anda mungkin juga menyukai