Anda di halaman 1dari 27

SKABIES

Tiaz Dini Utami


2013 730 113
PEMBIMBING : dr. Heryanto,Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN


RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SUKAPURA
FKK - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
Identitas Pasien
• Nama : An. A
• Usia : 12 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Belum menikah
• Pendidikan terakhir : SD
• Pekerjaan : Pelajar
• Suku : Jawa
• Alamat : Kp. Baru, Cakung Barat
• Tanggal Rawat Jalan : 15 Oktober 2018
Anamnesis
Keluhan Utama
Gatal pada seluruh badan sejak 1 bulan yang lalu

Keluhan tambahan
Rasa panas dan perih akibat luka garukan
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang diantar orang tua, dengan


keluhan gatal pada seluruh badan sejak 1 bulan
yang lalu, dirasakan terus menerus dan semakin
bertambah berat pada malam hari. Keluhan
awalnya berupa bintik-bintik kemerahan di
sekitar alat kelamin kemudian menyebar ke
seluruh badan kecuali kepala. Kulit pasien
menjadi kering dan mengelupas, disertai dengan
rasa panas dan perih akibat luka garukan. Pasien
mengaku tidak ada riwayat digigit serangga.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien tidak pernah mengalami keluhan


yang sama sebelumnya. Keluhan yang sama juga
dialami oleh beberapa teman pasien di pesantren
dan menular ke Ibu dan adik pasien yang tinggal
satu rumah. Pasien sering bertukar tempat tidur
dengan teman-teman di pesantren. Keluhan
sudah diobati dengan salep dari Puskesmas,
hanya digunakan satu kali tetapi keluhan tidak
membaik.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti
ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien, yaitu Ibu dan adik pasien yang
tinggal satu rumah mengalami keluhan yang
sama.
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah pernah berobat ke Puskesmas
terdekat, dan diberikan obat salep tetapi keluhan
tidak membaik.
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat atau
makanan.
Riwayat Psikososial
Pasien merupakan santri dari salah satu pesantren di
daerah Bogor. Beberapa teman di pesantren juga
mengalami keluhan yang sama. Dalam satu hari,
pasien mandi sebanyak 1 kali, menggunakan
handuk sendiri, mengganti celana dalam hanya 1
kali. pasien mengaku tidak pernah meminjam baju
atau bertukar pakaian dalam dengan temannya.
Tetapi pasien sering bertukar tempat tidur dengan
temannya di pesantren.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : sakit ringan


Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital : tidak dilakukan
Status Generalisata
Kepala : T.A.K
Leher : T.A.K
Thorax : T.A.K
Abdomen : T.A.K
Ekstremitas : T.A.K
Genital : tidak dilakukan (ps. tidak kooperatif)
Kulit : Lihat status dermatologis
Status Dermatologis
Lokasi : ad regio torakalis, abdomen
Eflouresensi : papul eritema multipel, dan
makula hiperpigmentasi
Penyebaran : regional, diskret
Bentuk : tidak teratur
Ukuran : miliar sampai lentikuler
Batas : tegas
Tepi : tidak aktif
Permukaan : rata
Status Dermatologis
Lokasi : ad regio manus dextra-sinistra
Eflouresensi : papul eritema multipel,
berskuama, erosi dan ekskoriasi
Penyebaran : regional, diskret
Bentuk : tidak teratur
Ukuran : miliar sampai lentikuler
Batas : tegas
Tepi : tidak aktif
Permukaan : rata
Resume
Keluhan pruritus di seluruh badan, yang bertambah
berat pada malam hari sejak 1 bulan yang lalu. Diawali
dengan papul eritematosa yang timbul di regio genitalia
lalu menyebar hampir ke seluruh badan, kemudian timbul
skuama, disertai rasa panas dan perih akibat ekskoriasi.
Keluhan yang sama juga dialami oleh beberapa teman
pasien di pesantren dan menular ke Ibu serta adik pasien.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan papul eritema
multipel, dan makula hiperpigmentasi ad regio torakalis
dan abdomen, serta makula hiperpigmentasi disertai erosi
dan ekskoriasi di manus dextra-sinistra.
Working Diagnosis
• Skabies

Differential Diagnosis
• Pedikulosis korporis
• Prurigo

Pemeriksaan Anjuran
• Pemeriksaan mikroskopik
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
• Menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat tinggal
• Mencuci selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir dengan
menggunakan air panas
• Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin
• Anjurkan untuk tidak bertukar alat-alat pribadi dan tempat tidur dengan
orang lain
• Hindari menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan luka dan
resiko infeksi
• Menjelaskan pentingnya mengobati
anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama
• Menggunakan obat dengan krim yang dioleskan pada seluruh badan pada
malam hari sebelum tidur dan tidak boleh terkena air, jika terkena harus
diulang kembali.
Medikamentosa
• Permetrin 5 % krim dioleskan ke seluruh tubuh
pada malam hari selama 10-12 jam, satu kali
• Cetirizin 1 x 10mg
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya

Epidemiologi
Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan,
di semua geografi daerah, semua kelompok usia, ras dan kelas sosial.

Namun menjadi masalah utama pada daerah yang padat


dengan gangguan sosial, sanitasi yang buruk, dan negara
dengan keadaan perekonomian yang kurang.
ETIOLOGI

1. Sarcoptes scabiei varian hominis


2. filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, superfamili Sarcopte

Morfologi Ukuran Bentuk dewasa


1. Tungau kecil 1. betina berkisar antara 330 – 4 pasang kaki, 2 pasang
2. Berbentuk oval 450 mikron x 250 – 350 didepan sebagai alat untuk
3. punggungnya mikron melekat dan 2 pasang kaki
cembung 2. Jantan 200 – 240 mikron x kedua pada betina
4. Bagian perutnya rata 150 – 200 mikron berakhir dengan rambut,
5. Tidak bermata sedangkan pada jantan
pasangan kaki ketiga
berakhir dengan rambut dan
keempat dengan alat perekat
PATOGENESIS
 Masa sensitisasi 2-4 minggu, gejala
klinis(-)
 Keterlibatan reaksi hipersensitivitas tipe
IV dan tipe I.
o reaksi hipersensitivitas tipe I  pertemuan
antigen tungau+Imunoglobulin-E pada sel mast
di epidermis menyebabkan degranulasi sel-sel
mast  peningkatan antibodi IgE.

o reaksi hipersensitivitas tipe IV  gejala (+) 10-


30 hari setelah sensitisasi tungau  papul-papul
dan nodul inflamasi dan jumlah sel limfosit T
banyak pada infiltrat kutaneus.
Manifestasi Klinis

Cardinal Sign
Dapat didiagnosis jika ditemukan 2 dari 4

1. Pruritus nocturna
2. Sekelompok orang
3. Adanya terowongan
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Pemeriksaan Penunjang

1. Apusan Kulit
2. Kerokan Kulit
3. Mengambil tungau dengan jarum
4. Test tinta pada terowongan
5. Biopsi ringan
6. Uji tetrasiklin
Differensial Diagnosis

Beberapa penyakit dapat menyerupai skabies antara


lain prurigo, dermatitis atopik, dermatitis numularis,
dermatitis kontak, dermatitis herpetiformis, erupsi obat
dan insect bite
Jenis Obat Dosis Keterangan
Permethrin Dioleskan selama 8-14 jam, Terapi lini pertama di US dan kehamilan
kategori B
5% cream diulangi setelah 7 hari.

Lindane 1% lotion Dioleskan selama 8 jam setelah itu Tidak dapat diberikan pada anak umur 2 tahun
dibersihkan, olesan kedua diberikan kebawah, wanita selama masa kehamilan
1 minggu kemudian. dan laktasi.

Crotamiton Dioleskan selama 2 hari berturut- Memiliki efek anti pruritus tetapi efektifitasnya
turut, lalu diulangi dalam 5 hari. tidak sebaik topikal lainnya.
10% cream

Precipitatum Sulfur Dioleskan selama 3 hari lalu Aman untuk anak kurang dari 2 bulan dan
wanita dalam masa kehamilan dan laktasi,
5-10% dibersihkan.
tetapi tampak kotor dalam pemakaiannya
dan data efisiensi obat ini masih kurang.

Benzyl Benzoat Dioleskan selama 24 jam lalu Efektif namun dapat menyebabkan
dibersihkan dermatitis pada wajah
10% lotion

Ivermectin Dosis tunggal oral, bisa diulangi Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman.
selama 10-14 hari Dapat digunakan bersama bahan topikal
200 υg/kg
lainnya. Digunakan pada kasus-kasus
scabies berkrusta dan scabies resisten.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai