Anda di halaman 1dari 33

PERDARAHAN INTRASEREBRAL

PEMBIMBING : DR. H. HUSNI EDI TAUFIK SP.RAD


PUTRI IFFAH MUSYAHROFAH
G1A216097

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN SENIOR RADIOLOGI


RSUD. RADEN MATTAHER JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. Suhadi
Usia : 72 tahun
Agama : Islam
No. RM : 866557
Masuk Rumah Sakit: 19 September 2017
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan alloanamnesis pada tanggal 20 September 2017
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan penurunan kesadaran,
Keluhan Utama sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit.
Onset terjadi tiba-tiba ketika pasien berjalan ke
kamar mandi.
Sebelum mengalami penurunan kesadaran,
pasien mengeluh nyeri kepala hebat
Penurunan muntah sebanyak 3 kali, isi muntahan warna
kesadaran, sejak 4 kuning berlendir, pasien diketahui belum makan
jam sebelum sebelum muntah.
masuk rumah sakit.
Riwayat jatuh (+), riwayat trauma kepala (-), dan
riwayat kejang (-).
RIWAYAT.

Penyakit Dahulu Kebiasaan Penyakit keluarga

Keluhan seperti ini Merokok (+) Riwayat keluarga


baru pertama kali sekitar setengah dengan hipertensi
Riw. Hipertensi (+) bungkus sehari (+) ibu pasien
sejak 5 tahun Mengkonsumsi
yang lalu, minum jamu-jamuan (+)
obat tidak teratur.
Riw. Kolesterol
tinggi (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal
1.Keadaan Umum Mata : Edema palpebra (-
Kesadaran Coma /-), conjungtiva anemis (-/-), sklera
Kesan ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, 3
Tampak Sakit Berat
Sakit
mm/ 3 mm, refleks cahaya (+)/(+),
Kesan Gizi Gizi berlebih
katarak -/-
3. Status
THT : dalam batas normal
Generalis Mulut : Bibir sianosis (-),
2. Tanda Vital mukosa kering (-), lidah hiperemis (-),
T1-T1, faring hiperemis (-).
Tekanan Darah Nadi Suhu Respirasi Leher : JVP 5-2 cm H2O,
210/110 92 kali/ menit 38.5 C 22 kali/
mmHg menit, pembesaran KGB (-), pembesaran
pernapasan
tiroid (-)
reguler
Status Generalis
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Perut :
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V Inspeksi : Tampak datar, Distensi (-),
Jantung Perkusi
normal
: Batas jantung dalam batas
masa (-).
Auskultasi : BJ I dan BJ II regular, gallop (-
), murmur (-) Palpasi :Soepel, nyeri tekan
epigastrium (+), undulasi (-), shifting dullness (-
), hepar dan lien tidak teraba
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
kanan dan kiri Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Massa (-), Nyeri tekan (-), krepitasi
(-), fremitus taktil sama kanan dan kiri Auskultasi : Bising usus (+) N,
Paru Perkusi : Vocal fremitus sama kiri dan
kanan, Sonor +/+ Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
(-/-) Ekstremitas : Akral hangat, CRT< 2detik,
edema (-)/(-), sianosis (-)/(-)
Status Neurologis
C. Nervus Kranialis
Nervus Kranialis Kiri Kanan
N I (Olfaktorius)
Kesadaran Subjektif Sulit dinilai Sulit dinilai
Tanda Rangsang
Kesadaran meningeal Objektif (dengan bahan) Sulit dinilai Sulit dinilai
kualitatif :
Kaku kuduk :-
Coma N II (Optikus)
Brudzinsky 1 :- Tajam penglihatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Kesadaran
Lapangan pandang Sulit dinilai Sulit dinilai
kuantitatif (GCS) Brudzinsky 2 : -|-
Melihat warna Sulit dinilai Sulit dinilai
: E1V1M2 Brudzinsky 3 : -|- Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N III (Okulomotorius)
Ptosis Sulit dinilai Sulit dinilai
Pergerakan bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Nistagmus Sulit dinilai Sulit dinilai
Ekso/endotalmus Tidak ada Tidak ada
Pupil
bentuk Bulat, isokor, 3 mm Bulat, isokor, 3 mm
reflex cahaya + +
reflex konvergensi + +
Status Neurologis
N IV (Trochlearis) N VIII (Vestibularis)
Pergerakan bola mata ke Sulit dinilai Sulit dinilai Suara berbisik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
bawah-dalam Detik arloji Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rinne test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Weber test Tidak dilakukan
Diplopia Sulit dinilai Sulit dinilai
Swabach test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N V (Trigeminus)
Nistagmus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Motorik
N IX (Glossofaringeus)
Otot Masseter Sulit dinilai Sulit dinilai
Sensasi lidah 1/3 blkg Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Otot Temporal Sulit dinilai Sulit dinilai
Otot Pterygoideus Refleks muntah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sulit dinilai Sulit dinilai
N X (Vagus)
Sensorik
Arkus faring Sulit dinilai
Oftalmikus Sulit dinilai Sulit dinilai
Berbicara Sulit dinilai
Maksila Sulit dinilai Sulit dinilai
Menelan Sulit dinilai
Mandibula Sulit dinilai Sulit dinilai
Refleks muntah Sulit dinilai
N VI (Abdusen) Nadi Normal
Pergerakan bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai N XI (Assesorius)
(lateral) Menoleh ke kanan Sulit dinilai Sulit dinilai
Diplopia - - Menoleh ke kiri Sulit dinilai Sulit dinilai
N VII (Fasialis) Mengangkat bahu Sulit dinilai Sulit dinilai
Mengerutkan dahi Sulit dinilai Sulit dinilai
Menutup mata Sulit dinilai Sulit dinilai N XII (Hipoglosus)

Tersenyum Sulit dinilai


Kedudukan lidah dijulurkan Sulit dinilai
Bersiul Sulit dinilai
Atropi papil -
Sensasi lidah 2/3 depan Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Disartria -
BADAN DAN ANGGOTA GERAK
Anggota Gerak Atas
Badan dan Anggota Gerak Kiri Kanan
Motorik
Badan
Pergerakan Sulit dinilai Sulit dinilai
Motorik
Respirasi Simetris Simetris
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Duduk
Tonus Normal Normal
Bentuk kolumna vertebralis
Trofi Eutrofi Eutrofi
Pergerakan kolumna Lateralisasi Lateralisasi ke kanan
vertebralis Sensibilitas
Sensibilitas Taktil Sulit dinilai Sulit dinilai
Taktil Sulit dinilai Sulit dinilai Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek Reflek
Reflek kulit perut atas Normal Normal Biseps ++ +++
Reflek kulit perut tengah Normal Normal Triseps ++ +++
Reflek kulit perut bawah Normal Normal Radius ++ +++
Ulna ++ ++
Hoffman-Tromner - -
BADAN DAN ANGGOTA GERAK
Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan Sulit dinilai Sulit dinilai Alat Vegetatif
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai Alat Vegetatif Hasil Pemeriksaan
Tonus Sulit dinilai Sulit dinilai Miksi Tidak ada kelainan
Trofi Eutrofi Eutrofi (belum BAB sejak
Defekasi
Lateralisasi Lateralisasi ke kanan sakit)
Sensibilitas
Taktil Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Reflek
Patella ++ +++
Achilles ++ +
Babinsky - +
Chaddock - +
Rossolimo - -
Mendel-Bechterew - -
Schaefer - -
Oppenheim - +
Klonus Paha - -
Klonus Kaki - -
Tes Laseque - -
Tes Kernig - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin 19 September 2017 Kimia Darah 19 September 2017

Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Parameter Hasil Harga Normal


Faal Ginjal
WBC 11,52 (4-10,0 103/mm3) Ureum 61 (15-39 mg/dl)
NEUT# 10.36 (1.3-6.7 103 g/L) Kreatinin 3.0 (L 0,9-1.3; P 0,6-1,1
mg/dl)
RBC 4.78 (3.5-5.5 1012/L)
Asam urat 12.0 (L 3.5-7.2 mg/dl
HGB 13.1 (11,0-16,0 g/dl)
Gula Darah
HCT 39.3 (35,0-50,0 %)
Glukosa sewaktu 134 (<200 mg/dl)
PLT 176 (150-300 109/L) Asam Lemak
MCV 82.3 (80-100 fl) Kolesterol 273 (<200 mg/dl)
MCH 27,4 (27-34 pg) Trigliserida 220 (<150 mg/dl)
HDL 55 (>34 mg/dl)
MCHC 333 (320-360 g/L)
LDL 174 (<120 mg/dl)
CT SCAN
20 SEPTEMBER2017

Hasil pemeriksaan CT Scan Kepala


potongan aksial tanpa kontras:
Sulci dan gyri baik, sistem ventrikel
dan cysterna baik
Tak tampakmidline shift/ efek masa
Tampak lesi hyperdens di pons varolli
batang otak
Volume darah 4cc

Kesan : intraserebral haemoragik


pada batang otak
Penatalaksanaan :
IVFD NaCl 0,9% + Ketorolac 30
Diagnosis mg 20 gtt/i.
Stroke Hemoragik et causa O2 Kanul 2 liter.
perdarahan intraserebral
Posisi tidur pasien 30, mobilisasi
terbatas
PROGNOSIS Pasang NGT
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
drip nicardipin 0.5-6 mg/kg BB
jika TD>180/90 mmHg sampai
target SBP 140/80 mmHg
Inj. Citicolin IV 3 x 250 mg
Inj. Omeprazol IV 1x40 mg
Inj. Furosemid IV 2x40 mg
TINJAUAN PUSTAKA
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang terjadi di otak yang
disebabkan oleh pecahnya (ruptur) pada pembuluh darah otak.

Usia rata-rata Intracerebral ~10% dari


pada umur 53 hemmorage / ICH semua stroke

tahun, interval
40 75 tahun
lebih sering
Angka
terjadi pada
kematian 60 > 1 juta orang
pria daripada 50% tingkat
90 %. pertahun di
wanita fatalitas
seluruh dunia
insiden
perdarahan
intraserebral
berkisar 10 Hipertensi yang
sampai 20 kasus 12.7 juta
per 100.000 tidak terkontrol stroke
penduduk merupakan pertahun
factor risiko paling diseluruh
utama dunia
ANATOMI
ANATOMI
atherosklerosi
ETIOLOGI
Hipertensi + faktor resiko Hipertensi
hipertensi Cerebral Amyloid
Angiopathy
aneurisma Defek structural pemb. Neoplasma intrakranial
darah

Perdarahan di putamen,
thalamus, dan pons biasanya Kelemahan fokal
akibat ruptur a. lentikulostriata, dinding pemb. darah
a. thalamoperforating dan
kelompok basilar-paramedian.
Perdarahan di serebelum Balooning aneurisma
biasanya terdapat di daerah pada bifurcation arterial
nukleus dentatus yang
mendapat pendarahan dari
cabang a. serebelaris superior
Ruptur aneurisma
dan a. serebelaris inferior
serebral
anterior.
PATOFISIOLOGI
Edema perihematoma
Perdarahan awal (beberapa hari)

Ekspansi hematoma
(beberapa jam)
Berhubungan dengan
hipertensi

Kompresi
ICH + edema
hiperglikemi Peningkatan
jaringan otak >>
TIK
Gangguan
jaringan local
dan BBB
antikoagulasi
Obs. Vena
menimbulkan Susbstansial
tromboplastin displacement Disfungsi
(koagulopati)
jaringan otak neurologis
dan ++ TIK

Peningkatan mortalitas
GEJALA KLINIS
Gambaran klinis akibat akumulasi darah di dalam parenkim otak.
PIS khas terjadi sewaktu aktivitas, onset pada saat tidur sangat jarang.
. Biasanya disertai dengan penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran ini
bervariasi frekuensi dan derajatnya tergantung dari lokasi dan besarnya
perdarahan
Sakit kepala hebat dan muntah yang merupakan tanda peningkatan
tekanan intrakranial dijumpai pada PIS, tetapi frekuensinya bervariasi.
Kejang jarang dijumpai pada saat onset PIS.10
Putaminal Hemorrhage

KLASIFIKASI

Thalamic Pons Hemorrhage Perdarahan


Putaminal Hemorrhage Serebellum
Hemorrhage
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS Variabel Perdarahan intraserebral Perdarahan subarahnoid
Faktor risiko Hipertensi, gangguan perdarahan, Hipertensi, gangguan perdarahan,
angiopati, amyloid, obat-obatan obat-obatan, trauma. Sering terjadi
Gejala dan tanda Stroke perdarahan Stroke Iskemik (amfetamin, kokain), trauma pada tidak adanya factor risiko
Saat kejadian/onset Sedang aktif Saat istirahat
Peringatan TIA Tidak ada Ada Mulai timbulnya Tanda-tanda neurologis fokal Tiba-tiba, biasanya selama
deficit mungkin tidak ditemukan atau pengerahan tenaga. Peringatan
Nyeri kepala Hebat Ringan/sangat bermanifestasi sebagai hemiparesis kebocoran terjadi pada 15-30%
halus atau kelumpuhan nervus sebagai nyeri kepala (sentinel
ringan okulomotorius headache) yang seringkali
berjalan tanpa diketahui.
Kejang Ada Tidak ada
Penurunan Sangat nyata Ringan/ sangat
Gejala penyerta Nyeri kepala, muntah, penurunan Mendadak nyeri kepala berat,
kesadaran ringan kesadaran, kejang, terutama dengan penghentin aktivitas, muntah, kaku
perdarahan besar. Nyeri kepala kuduk. Awal kehilangan kesadaran,
Nadi ++ (sejak awal) +/- (hari ke-4) mungkin tidak ditemukan ada 50%, kejang, kebingungan, agitasi
bradikardia/lambat khususnya pada perdarahan lebih fotofobia dengan atau tanpa
kecil fonofobia
Edema papil mata + (sering) -
Lokasi stroke Sebagian besar struktur otak dalam Subarachnoid, terkadang
Muntah Ada Tidak ada (ganglia basalis, materi putih otak, meningoserebral
Kaku kuduk Ada Tidak ada thalamus, pons, serebelum), meskipun
setiap bagian dari otak dapat
Kernig, Bridzinski ++ - terkena
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


GENERALIS NEUROLOGIS MOTORIK
ALGORITMA DAN PENILAIAN
Algoritma Stroke Gadjah Mada DENGAN SKOR STROKE

1. SSS> 1 = Stroke hemoragik


2. SSS < -1 = Stroke non hemoragik
Pencitraan Diagnostik dan
Pemeriksaan Penunjang
GOLD STANDARD
Computed membedakan stroke
tomography (CT) hemoragik dan stroke
magnetic resonance iskemik. Laboratorium
imaging (MRI) Mengetahui
lokasi,tempat, arah darah lengkap,
CT angiography penyebaran profil
(CTA) perdarahan. pembekuan
darah,
kadar elektrolit,
Tampak lesi hiperdens. kadar serum
Volume darah glukosa
(Panjang lesi x Lebar lesi x jumlah
slice yang ada lesi) / 2
PENATALAKSANAAN
Pasien dengan intracerebral
hemorrhage harus
mendapat pengobatan untuk :
Normalisasi tekanan darah
Pengurangan tekanan intrakranial
Pengontrolan terhadap edema
serebral
Pencegahan kejang.
Pengobatan hipertensi

Treatment Hipertensi Tindakan untuk mengurangi peninggian TIK antara lain :


of choice resisten Elevasi kepala higga 30o untuk mengurangi volume vena
intrakranial serta memperbaiki drainase vena.
Ca2+ ACE-I (mis.
Manitol intravena (mula-mula 1,5 g/kg bolus, lalu 0,5 g/kg
channel captopril)
blocker tiap 4-6 jam untuk mempertahankan osmolalitas serum 295-
ARB (mis.
(mis. 310 mOsm/L).
Valsartan)
Nikardipin) Restriksi cairan ringan (67-75% dari pemeliharaan) dengan
CCB (mis.
B-blocker penambahan bolus cairan koloid bila perlu.
Diltiazem /
(mis. herbesser ) Ventrikulostomi dengan pemantauan TIK serta drainase
Labetalol) CSS untuk mempertahankan TIK kurang dari 20 mmHg.
Thiazid-like
diuretics Intubasi endotrakheal dan hiperventilasi, mempertahankan
(mis. HCT) PCO2 25-30 mmHg
PROGNOSIS
Faktor yang terkait dengan keluaran jelek :
Volume hematoma besar (> 30 mL)
Lokasi di fossa posterior
Usia tua
MAP > 130 mmHg saat masuk
GCS < 4 saat masuk
ANALISIS KASUS
Tn.S datang dengan penurunan kesadaran, sejak 4 jam sebelum masuk
rumah sakit. Penurunan kesadaran terjadi tiba-tiba ketika pasien berjalan ke
kamar mandi. Sebelumnya, pasien mengeluh nyeri kepala hebat disertai
muntah sebanyak 3 kali. Riwayat jatuh (+),. Pasien memiliki riwayat darah
tinggi sekitar 5 tahun namun pasien tidak rutin meminum obat untuk
mengontrol tekanan darahnya. Pasien memiliki riwayat kolesterol tinggi
namun tidak terkontrol. Riwayat keluarga dengan hipertensi (+). Pasien
merupakan perokok berat dan dapat menghabiskan sampai setengah
bungkus rokok sehari.
...lanjutan

Pada pemeriksaan fisik kesadaran pasien coma, tekanan darah 210/110


mmHg , pemeriksaan neurologis sulit dinilai dan motorik lateralisasi ke kanan.
Pada pemeriksaan refrek fisiologis ditemukan adanya peningkatan reflek
biceps, triceps, radial, dan patella dengan respons refleks +++ (hiperefleks).
Pada pemeriksaan refleks patologis ditemukan bahwa refleks Babinski,
chaddok, dan Oppenheim positif pada kaki dan tungkai sebelah kiri serta
terdapat klonus pada paha dan kaki yang menandakan adanya lesi tipe
UMN (spastik).
...lanjutan

Temuan ini diperkuat dengan hasil CT-Scan tanpa kontras pada pasien ini
yang menunjukkan adanya perdarahan intraserebral. Oleh karena itu, dari
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang disimpulkan bahwa diagnosis
pada pasien ini adalah Stroke hemoragik et causa Intra Cerebral
Hemmorage / ICH.
KESIMPULAN
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan fokal dari pembuluh
darah dalam parenkim otak.
Penyebabnya biasanya hipertensi kronis
Gejala : penurunan kesadaran onset mendadak sakit kepala, mual, dan
defisit neurologis fokal
Pemeriksaan penunjang dengan CT-scan, MRI, serta angiografi.
Adapun penatalaksanannya di ruang gawat darurat (evaluasi cepat dan
diagnosis, terapi umum, stabilisasi jalan napas dan pernapasan, stabilisasi
hemodinamik, pemeriksaan awal fisik umum, pengendalian peninggian TIK,
pengendalian kejang, pengendalian suhu tubuh, pemeriksaan penunjang)
kemudian penatalaksanaan di ruang rawat inap (cairan, nutrisi,
pencegahan dan mengatasi komplikasi, penatalaksanaan medik yang lain.
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai