Anda di halaman 1dari 19

Hernia Nukleus Pulposus

Mikhail Halim / 112016142


Pembimbing : Dr. Hexanto M, Sp.S, M.Kes
Definisi
HNP : Rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada diskus intervertebralis
sehingga isi diskus atau nukleus pulposus keluar (herniasi) dan menekan radix saraf pada
foramina intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis vertebralis sehingga menyebabkan
nyeri radikuler sepanjang daerah yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit tersebut

HNP sesuai dengan letak dari herniasi nya

HNP postero sentral

HNP postero lateral


Anatomi
Epidemiologi
HNP juga merupakan penyebab 2% dari total kejadian Low Back Pain.

Sedangkan penelitian mengatakan bahwa 95% HNP terjadi di daerah lumbal yakni L5-S1 (radiks L5) .

Di daerah servikal yang tersering adalah C6-C7. (5%-10%)

Secara umum kejadian HNP bertambah seiring dengan pertambahan usia, namun pada HNP cervikalis
sekitar 60% penderita berada pada kelompok usia 30-40 tahun.

Lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan yaitu sekitar 2:1.

HNP lebih banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang banyak membungkuk dan
mengangkat.

Protrusi discus cenderung terjadi ke arah postero lateral, dengan kompresi radiks saraf
Etiologi
Trauma (kelompok usia muda)

Proses degeneratif atau aging


Aging atau proses penuaan, keberadaan nyeri pada tulang belakang
meningkat seiring dengan bertambahnya usia, sekitar umur 50-60
tahun. Akan tetapi beberapa penelitian juga mengatakan HNP dapat
terjadi di usia produktif yaitu di antara umur 30-55 tahun
Patofisiologi
Gejala klinis
Manifestasi klinis yang timbul tergantung lokasi lumbal yang terkena.

Dapat Timbul kesegala arah akan tetapi paling sering ke 2 arah, dan apabila
terjadi pada daerah lumbal,
Postero lateral : Ischialgia
Postero sentral : Sindrom kauda ekuina, sindrom konus medularis

Nyeri yang bersifat radikuler disepanjang area yang dilewati atau dipersarafi
oleh radiks saraf yang terkompresi,

kelemahan motorik yang ditemukan dan bersifat gangguan lower motor


neuron pada biasanya yakni tipe flaccid, hiporefleks, dan hipotonus
Daerah servikal
Nyeri menjalar di area lengan pada distribusi radiks, diperburuk
dengan ekstensi leher, rotasi ipsilateral, dan fleksi lateral

Tanda dan gejala lesi LMN : kelemahan motorik atau hipestesi sesuai
dengan dermatom disertai penurunan refleks biceps dan triceps

Protrusi diskus servikal sentral menyebabkan mielopati dan juga


defisit radiks

ROM cervical terbatas, dan nyeri akan semakin berat serta menjelat
apabila dilakukan ekstensi atau fleksi leher
Daerah Lumbal
Nyeri menjalar (nyeri radikuler) dari punggung hingga ke tungkai
bawah atau kaki ( tergantung dari dermatom radiks yang terkena).

Gerakan punggung terbatas (terutama fleksi ke depan)akibat nyeri

Nyeri diperberat dengan batuk,bersin, atau mengejan. Nyeri mereda


dengan memfleksi sendi lutut atau paha.
Test provokasi
Tanda Lhermitte : nyeri seperti disetrum yang menjalar dari tengkuk ke ekstremitas(saat leher
digerakkan)

Tanda Spurling : nyeri pada penekanan ke bawah pada daerah vertex saat pasien menolehkan kepala
penyempitan foramen intervertebralis dan penambahan penonjolan diskus

Straight leg raise (SLR = Lasegues test) atau crossed SLR (nyeri harus terjadi pada sudut <60o)

Femoral strech test

Test Bragard : modifikasi test laseque dengan mendorsofleksikan kaki sewaktu straight leg rising test
sehingga peregangan terhadap nervus isiadikus maupun penekanan pada radiks di perbesar.

Test Sicard : untuk mengidentifikasi atau mengkonfirmasi iritasi dari akar saraf sciatica

Test Patrick dan kontra Patrick


Ischialgia
Kelemahan Motorik
Kelemahan otot deltoid , dan otot biceps mengindikasikan radiks yang terkena adalah radiks
C5 serta C6

Kelemahan otot triceps mengindikasikan yang terkena adalah radiks saraf C6-C8

Kelemahan jari jari tangan untuk abduksi, aduksi, maupun fleksi mengindikasikan adanya
kelemahan di radiks C8, T1.

Kelemahan dalam melakukan fleksi tungkai atas mengindikasikan terlibatnya radiks L1-L3

Kelemahan kuadriseps femoris untuk melakukan ekstensi lutut, mengindikasikan


kelemahan di L2-L4

Dorsofleksi yang berperan adalah C5, dan untuk pelantar fleksi adalah L5-S2, sedangkan
untuk fleksor digitorum (fleksi jari jari kaki) yang berperan adalah S1-S2
Gejala klinis
Motorik
Didapatkan kelemahan otot yang bersifat LMN di bagian otot yang
dipersarafi
Sensibilitas
Hipestesi sesuai dengan dermatom saraf yang bersangkutan
Refleks
Terjadi penurunan reflex, misal pada lesi pada C5 akan memberikan
gambaran hiporeflex biceps
Test provokasi
Nyeri yang bersifat radikuler arti kata menjalar sepanjang distribusi
radiks yang dapat di bangkitkan dengan test provokasi
Pemeriksaan Penunjang
MRI
Labolatorium
Punksi lumbal
EMG
Foto polos lumbosacral
Mielografi
Penatalaksanaan
Karena nyeri yang ditimbulkan merupakan nyeri campuran antara
neuropatik dan inflamasi lokal yang terjadi maka managemen nyeri nya
merupakan managemen nyeri campuran antara lain pengobatan kombinasi
antra NSAID dengan anti konvulsan atau boleh ditambah antidepresan

NSAID : Na Diklofenak, Asam mefenamat


Antikonvulsan : Karbamazepine, Gabapentin, Pregabalin
Anti depresan : SSRI (Fluoxetin)

Opioid (digunakan ketika strategi lain tidak berhasil) : Tramadol

Pada kasus HNP yang berat dapat diberikan Kortikosteroid sebagai anti inflamasi
yang diberikan secara injeksi epidural
Pemakaian korset

Fisioteraphy

Modifikasi aktifitas dan gaya hidup

Pembedahan sesuai indikasi


Nyeri tidak tertahankan walaupun sudah menjalani terapi konservatif yang
adekuat selama lebih dari 3 bulan
Hasil MRI positif didapatkan kompresi radiks
Defisit neurologis yang progresif
Penutup
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu penyebab dari nyeri
punggung (NPB) yang penting. Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari
populasi. HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai diskus intervertebralis
L5-S1 dan L4-L5. HNP merupakan rupturnya atau penonjolan (bulge)
annulus fibrosus pada diskus intervertebralis sehingga isi diskus atau
nukleus pulposus keluar (herniasi) dan menekan radix saraf pada foramina
intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis vertebralis sehingga
menyebabkan nyeri radikuler sepanjang daerah yang dipersarafi oleh saraf
yang terjepit tersebut. HNP tidak dapat dibiarkan begitu saja karena dapat
menimbulkan gejala mulai dari nyeri hingga kelumpuhan yang ireversibel,
oleh karena itu diagnosis serta penatalaksanaan yang tepat di butuhkan
untuk mencegah komplikasi dan kerusakan saraf lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai