TEMUAN TERBARU
• Komposisi cairan IV mempengaruhi risiko kerusakan ginjal & mortalitas
pasien kritis.
• Risiko gagal ginjal & mortalitas meningkat :
• Semisintetik koloid >> kristaloid, dan
• Normal saline >> kristaloid seimbang.
ABSTRAK
KESIMPULAN
• Pemberian cairan kristaloid seimbang,
• Pertimbangkan 2-3 liter untuk resusitasi cairan awal pada syok hipovolemik atau
disributif
• Pengukuran respon hemodinamik sebagai pedoman pemberian cairan lebih
lanjut
KATA KUNCI
• Cairan intravena; resusitasi; garam; kristaloid seimbang; koloid.
01. PENDAHULUAN
1832
Dr. Thomas Latta
Infus Pasien kritis
akibat penyakit kolera
30 juta pasien menerima
cairan IV/tahun Uji klinis terbaru
Komposisi setiap larutan IV
fungsi organ & respon
pasien
02. PEMBERIAN CAIRAN
PEMBERIAN CAIRAN
01 Kristaloid
olarutan elektrolit > menyebar ke ruang interstitial, hanya ¼ bagian tetap
tinggal dalam plasma
oharga lebih terjangkau, tersedia banyak
okristaloid “lini pertama” untuk resusitasi cairan pada penyakit kritis
seperti sepsis, syok hemoragik, dan serangan jantung.
Kristaloid “Isotonik”
Normal saline
0,9%NaCl
Kristaloid seimbang
RL, larutan Hartmann, Plasma-Lyte, Normosol, Isolyte
Uji coba acak double-blind
kristaloid seimbang : normal saline pada pasien bedah mayor abdomen
60 pasien, 97% (saline) memerlukan infus katekolamin, 67%
(kristaloid seimbang) (P = 0,03)
Uji coba VISEP, CRYSTMAS, 6S, dan CHEST penggunaan HES meningkatkan
risiko cedera ginjal akut, kebutuhan untuk terapi penggantian ginjal, atau kematian
03. Banyak Cairan yang
harus diberikan
DOSIS CAIRAN
o Uji coba terbaru resusitasi cairan potensi efek negatif dari pemberian bolus cairan
sebagai bagian dari resusitasi sepsis
o Uji coba acak bolus albumin 5%, bolus saline, dan yang tidak di bolus cairan
3.000 anak dengan demam parah dan gangguan perfusi di Afrika bolus cairan se-
cara signifikan meningkatkan angka kematian 48 jam.
o Uji coba di antara 212 pasien di Zambia dengan hipotensi yang diinduksi
sepsis tanpa gagal pernapasan pemberian 3,5 liter cairan dalam 6
jam meningkatkan mortalitas 28 hari, dibandingkan dengan pemberian
2,0 liter.
RESPONSIVITAS CAIRAN
o Albumin me↑ kematian pada traumatic brain injury, tetapi memiliki peran seba-
gai terapi untuk syok septik.
o Koloid semisintetik me↑ risiko cedera ginjal akut, dan tidak boleh digunakan untuk
resusitasi cairan pada kebanyakan pasien kritis.
o Menentukan jumlah cairan yang akan diberikan selama dan setelah resusitasi
membutuhkan pertimbangan kompleks manfaat dan risiko bagi setiap pasien.
KESIMPULAN
o membatasi bolus cairan awal hingga 2-3 liter, dan menggunakan peman-
tauan hemodinamik yang tersedia untuk memandu pemberian cairan
lebih lanjut.
TERIMA KASIH