Pembimbing :
dr. Lopo Triyanto, SpB Onk (K)
Disusun oleh :
Lailatul Masruroh G4A018011
Disusun oleh :
Lailatul Masruroh G4A018011
Mengetahui,
Pembimbing
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah, dan inayah-Nya,
sehingga presentasi kasus dengan judul “EFUSI PLEURA ET CAUSA CA MAMMAE
DEXTRA” ini dapat diselesaikan. Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas di SMF Ilmu
Bedah. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di masa
yang akan datang.
Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. dr. Lopo Triyanto, SpB Onk (K) selaku dokter pembimbing
2. Dokter-dokter spesialis bedah di SMF Ilmu Bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
3. Orang tua serta keluarga penulis atas doa dan dukungan yang tidak pernah henti diberikan
kepada penulis
4. Rekan-rekan ko-assisten Bagian Ilmu Bedah atas semangat dan dorongan serta bantuannya.
Penulis menyadari presentasi kasus ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya. Demikian
yang dapat penulis sampaikan, semoga referat ini bermanfaat bagi semua pihak yang ada di dalam
maupun di luar lingkungan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. S
Umur : 59 tahun
No RM : 00230729
Status : Menikah
B. Anamnesis
Keluhan utama :
Sesak Nafas
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu dan memberat sejak 2 hari.
Keluhan dirasakan terus menerus, mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan bertambah
berat jika tidur terlentang dan pasien lebih nyaman jika posisi duduk. Awalnya payudara
kanan pasien terasa ada benjolan sekitar januari 2016. Benjolan pertama kali dirasakan
seukuran telur ayam lalu semakin membesar. Kemudian pasien memeriksakan diri ke
RS.Banjarnegara dan dilakukan operasi mastektomi. Setelah operasi, pasien disarankan
untuk melakukan kemoterapi namun saat itu menolak karena alasan biaya. Tahun 2019,
pasien merasakan nyeri yang hilang timbul dengan kualitas yang bertambah berat dan sesak.
Kemudian pasien dirujuk ke RS Margono Soekarjo dan datang ke poli dr. Lopo Triyanto,
SpB Onk pada 12 Agustus 2019 dan dirawat inap untuk perbaikan kondisi serta dilakukan
foto rontgen thorax. Hasil foto menunjukkan adanya penumpukan cairan pada paru kanan
dan dilakukan pemasangan wsd pada tanggal 13 agustus 2019.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat keluhan yang sama (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Kemoterapi (-)
Riwayat sinar/radioterapi (-)
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat keluhan yang sama (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat sosial ekonomi :
Pasien tinggal bersama anaknya. Pasien merupakan ibu rumah tangga. Pasien memiliki
kebiasaan makan mie instan 1x sehari dan gemar mengkonsumsi gorengan. Pasien jarang
berolahraga.
C. Pemeriksaan Fisik
7) Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan Ekstremitas Ekstremitas
superior Inferior
Edema + - + +
Sianosis - - - -
Akral dingin - - - -
2) Pemeriksaan lokalis
Mammae dextra
Inspeksi :
Bentuk : Mammae dextra (-), bekas benang jahitan post operasi yang mengering (+)
Permukaan : datar
Palpasi :
Permukaan : Mammae (-), tidak teraba benjolan disekitar area bekas operasi
Konsistensi : keras
Massa Tumor : Tidak tampak benjolan disekitar area yang sudah dioperasi
Mammae sinistra
Inspeksi :
Bentuk : Bergelambir
Kulit : warna kecoklatan sesuai area sekitar dengan area papilla mammae yang
berwarna lebih gelap
Palpasi :
Permukaan : Kering
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 12 Agustus 2019
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin : 13.2 g/dl
Leukosit : 10260 U/L
Hematokrit : 36%
Eritrosit : 4.9 x106/ul
Trombosit : 278.000/ul
MCV : 85.9 fL
MCH : 28.8 pg/cell
MCHC : 33.6 %
RDW : 12.6 %
MPV : 9.5 fL
Hitung Jenis
Basofil : 0,2%
Eosinofil : 0,1%
Batang : 0.8 %
Segmen : 82.2%
Limfosit : 7.2%
Monosit : 9.5%
Kimia Klinik
PT : 12.3 H
APTT : 42.8 H
Ureum darah : 28.26 mg/dL
Kreatinin darah : 0.65 mg/dL
GDS : 96 mg/dL
Na : 113 mEq/L (L)
K : 4.8 mEq/L (H)
Cl : 98 mEq/L
Foto rontgen thorax 12 Agustus 2019
E. Assesement
F. Planning
A. Definisi
Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, serta
dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif, dan relatif cepat membesar. Pada stadium awal
tidak terdapat keluhan sama sekali, hanya berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja,
bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, dan konsistensi padat dan keras.
B. Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih dari
160,000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun, dan 40.000 perempuan meninggal setiap
tahun karena keganasan ini. Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika Serikat akan menderita kanker
payudara, walaupun 1% kasus terjadi pada pria. Risiko meningkat dengan usia, dan meningkat
pesat saat menopouse. risiko besar. Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas, dan memiliki
kesempatan 3-4% menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka. Lokasi yang
sering terkena kanker payudara adalah sebagai berikut.
C. Faktor Risiko
1. Menstruasi dini <12 tahun, menopause yang terlambat > 50 tahun
2. Belum pernah melahirkan
3. Kehamilan pertama > 30 tahun
4. Umur >50 tahun
5. Riwayat kanker payudara di satu sisi dan riwayat kanker endometrium
D. Kriteria Diagnostik
1. Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan di payudara
Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta
Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
Benjolan ketiak dan edema lengan
Keluhan Tambahan
Nyeri tulang (vertebra, femur)
Sesak dan lain sebagainya
2. Pemeriksaan fisik
a. Status generalis (Karnofsky Performance Score)
b. Status lokalis :
2)Massa tumor :
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Bentuk dan batas tumor
Terfiksasi atau tidak ke kulit, m.pectoral atau dinding dada
Perubahan kulit
Kemerahan, dimpling, edema/nodul satelit
Peau de orange, ulserasi
Tertarik
Erosi
Krusta
Discharge
Kgb aksila: Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir terhadap sesama atau jaringan
sekitar
Kgb infraklavikula
Kgb supraklavikula
5. Pemeriksaan Patologi