Anda di halaman 1dari 44

PRESENTASI KASUS KECIL

SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDIA DAN


HIPERTENSI URGENSI

NAMA:
Yulandita Debi W G4A017037
Rahmatika Gita Pratiwi G4A017053
Finaldy G4A018009
Lailatul Masruroh G4A018011

Pembimbing: dr. Rendi Asmara, Sp.JP, FIHA


SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO
PURWOKERTO
2018
STATUS PASIEN
IDENTITAS PENDERITA

 Nama : Tn. K
 Usia : 33 tahun
 Alamat : Kembaran, Banyumas
 Tgl masuk : 3 Oktober 2018
 Bangsal : Dahlia
 DPJP : dr. Abraham Avicenna, Sp.JP
ANAMNESIS
 Keluhan Utama: Dada berdebar

 Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Pasien masuk RSMS hari Rabu 3 Oktober 2018 pukul 17.46 karena dada
berdebar-debar. Keluhan berdebar dirasakan sejak siang hari itu pukul
12.00 saat pasien sedang beristirahat kerja. Sebelum timbul keluhan
berdebar, pasien bekerja di pembangunan dari jam 08.00, kemudian
saat istirahat pasien melaksanakan ibadah dan makan siang rujak.
Setelah makan rujak baru muncul keluhan dada berdebar. Keluhan
berdebar tidak kunjung hilang, kemudian pasien memeriksakan diri ke
Klinik UMP pukul 13.00. Dari Klinik UMP merasa tidak dapat
menangani sehingga dirujuk ke Klinik Amanda. Klinik Amanda menduga
gangguan berdebar berasal dari jantung, sehingga di rujuk ke RSMS
karena Klinik Amanda tidak memiliki dokter jantung. Selain berdebar,
pasien juga mengeluhkan keluar keringat dingin.
 Pasien mengaku sudah pernah mengalami keluhan serupa
sejak tahun 2013 saat pasien ketahuan memiliki tekanan
darah yang tinggi. Namun biasanya keluhan dada berdebar
hanya muncul dengan durasi paling lama satu menit. Sejak
pasien ketahuan tekanan darah tinggi, pasien tidak rutin
kontrol ke dokter untuk mengobati tekanan darah tinggi
pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat keluhan yang sama : (+)


 Riwayat HT : (+) tidak terkontrol
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat penyakit hati : disangkal
 Riwayat keganasan : disangkal
 Riwayat merokok : (+) 6 batang perhari
 Riwayat operasi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:

 Riwayat keluhan yang sama : disangkal


 Riwayat hipertensi : (+)
 Riwayat diabetes melitus : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi

 Pasien merupakan seorang pekerja di bangunan.


Pasien bekerja mulai jam 08.00 pagi hingga 16.00.
Pasien tinggal dirumah sendiri bersama suami dan
dua orang anaknya. Biaya pengobatan ditanggung
BPJS. Kesan ekonomi cukup. Pasien mengaku sering
makan gorengan. Pasien memiliki riwayat merokok
sejak tahun 2010 dengan perhari menghabiskan 6
batang rokok. Pasien juga mengaku rutin meminum
kopi sehari satu gelas. Pasien mengaku jarang
begadang.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Baik


 Kesadaran : Compos mentis
 Vital sign
 TD : 180/110 mmHg
 N : 90 x/menit, regular, kuat angkat
 RR : 20 x/menit, simetris
 S : 36.5 oC
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG 3/10/2018 pukul 17.46
EKG 3/10/2018 pukul
22.05
EKG 4/10/2018
EKG 6/10/2018
DIAGNOSIS

 SVT
 HT Urgensi
TATALAKSANA

 O2 3 LPM
 IVFD Ringer Laktat 10 TPM
 Inj Fargoxin ½ ampul  evaluasi EKG 4 jam
 Irbesartan 1x300 mg
Tgl S O
FOLLOW UP A P
3/10/18 Dada berdebar KU: CM SVT Therapi 
– debar, GCS: E4M6V5 HT Urgency - O2 3 LPM

keringat dingin, TD: 170/140 - IVFD Ringer Laktat

nyeri dada (-) HR: 196x/menit 10 TPM


- Inj Fargoxin ½
Suhu: 36,5
ampul  evaluasi
RR: 26x/menit
EKG 4 jam
- Irbesartan 1x300 mg
status generalis: tampak sakit
sedang
mata: CA -/-, SI -/-
Hidung: NCH (-), NK (+)
Mulut: sianosis (-)
Leher: deviasi trakea (-)
thoraks: simetris, retraksi (-)
pulmo: SDves +/+, RBH: -/-, RBK:
-/-, Wheezing: -/-
cor:
S1 > S2, murmur (-), gallop (-)
abdomen:
Cembung, supel, NT (-)
Ekstremitas: Edema -/-/-/-, akral
4/10 Nyeri dada KU: CM SVT Therapi 
/18 kiri, dada GCS: E4M6V5 HT - O2 3 LPM
berdebar – TD: 150/100 Urgency - IVFD Ringer
debar, HR: 90x/menit Laktat 12
keringat Suhu: 36,5 TPM
dingin (+) RR: 22x/menit - Verapamil
2x1 tab
status generalis: tampak sakit sedang - Irbesartan 1x300
mata: CA -/-, SI -/- mg
Hidung: NCH (-), NK (+) - Amlodipine
Mulut: sianosis (-) 1x5mg
Leher: deviasi trakea (-) - Miniaspi 1x1 tab
thoraks: simetris, retraksi (-)
pulmo: SDves +/+, RBH: -/-, RBK: -/-,
Wheezing: -/-
cor:
S1 > S2, murmur (-), gallop (-)
abdomen:
Cembung, supel, NT (-)
Ekstremitas: Edema -/-/-/-, akral
hangat +/+/+/+
5/10/18 HP 2 KU: CM SVT Therapi 
Dada GCS: E4M6V5 HT Urgency - IVFD Ringer
berdebar TD: 180/100 Laktat 12 TPM
membaik, HR: 88x/menit - Irbesartan 1x300 mg
nyeri dada (- Suhu: 36,5 - Amlodipin 1x5mg
), keringat RR: 20x/menit - Miniaspi 1x1 tab
dingin (-) - Herbesser CD
status generalis: tampak 1x200mg
sakit sedang
mata: CA -/-, SI -/-
Hidung: NCH (-), NK (-)
Mulut: sianosis (-)
Leher: deviasi trakea (-)
thoraks: simetris, retraksi
(-)
pulmo: SDves +/+, RBH: -/-,
RBK: -/-, Wheezing: -/-
cor:
S1 > S2, murmur (-), gallop
(-)
abdomen:
6/10/18 HP 3 KU: CM SVT Therapi 
Dada GCS: E4M6V5 HT - Amlodipin 1x10mg
berdebar TD: 180/110 Urgency - Klonidin 1x1 tab
HR: 90x/menit
(-), - Irbesartan 1x300
Suhu: 36,5
keluhan mg
RR: 20x/menit
lain (-) - Miniaspi 1x1 tab
status generalis: tampak sakit
sedang
mata: CA -/-, SI -/-
Hidung: NCH (-), NK (-)
Mulut: sianosis (-)
Leher: deviasi trakea (-)
thoraks: simetris, retraksi (-)
pulmo: SDves +/+, RBH: -/-,
RBK: -/-, Wheezing: -/-
cor:
S1 > S2, murmur (-), gallop (-)
abdomen:
Cembung, supel, NT (-)
Ekstremitas: Edema -/-/-/-, akral
hangat +/+/+/+
TINJAUAN PUSTAKA
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI

 Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis


takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju
jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi
berkisar antara 150 kali/menit sampai 250
kali/menit.
MEKANISME TERJADINYA SVT

 Otomatisasi
 Reentry
JENIS SVT

 Takikardi atrium primer (takikardi atrial ektopik)


 Atrioventricular re-entry tachycardia (AVRT)
 Atrioventricular nodal reentry tachycardia
(AVNRT)
ETIOLOGI SVT

 Idiopatik, ditemukan pada hampir setengah jumlah


pasien. Tipe idiopatik ini biasanya terjadi lebih sering
pada bayi daripada anak.
 Sindrom Wolf Parkinson White (WPW) terdapat
pada 10-20% kasus dan terjadi hanya setelah konversi
menjadi sinus aritmia. Sindrom WPW adalah suatu
sindrom dengan interval PR yang pendek daninterval
QRS yang lebar; yang disebabkan oleh hubungan
langsung antara atrium dan ventrikel melalui jaras
tambahan.2
 Beberapa penyakit jantung bawaan (anomali Ebstein’s,
single ventricle, L-TGA)
MANIFESTASI KLINIS SVT

 Palpitasi,
 Lightheadness
 Mudah lelah
 Nyeri dada
 Nafas pendek dan bahkan penurunan kesadaran.
 Pasien juga mengeluh lemah, nyeri kepala dan rasa
tidak enak di tenggorokan
DIAGNOSIS

Diagnosis TSV berdasarkan pada gejala dan tanda sebagai


berikut:3,10
 Pada bentuk akut: pucat, gelisah, takipneu dan sukar
minum
 Denyut jantung; 180-300 kali/menit (mungkin sulit
dihitung)
 Dapat terjadi gagal jantung (bila dalam 24 jam tidak
membaik)
 EKG:
 Pemeriksaan esophageal electrophysiology dapat
digunakan sebagai prediktor apakah
 bayi membutuhkan obat anti aritmia.7
TATALAKSANA

 Penatalaksanaan Segera
 Pemberian adenosin  sifatnya kronotropik negatif, inotropik

 Pemberian verapamil  untuk menurunkan cardiac output

 Pemberian digoksin
HIPERTENSI
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

Yang dapat diubah: Tidak bisa diubah:

 Kebiasaan merokok  Usia


 Konsumsi garam  Jenis kelamin
 Konsumsi lemak jenuh  Riwayat keluarga
 Konsumsi alkohol  Genetik
 Obesitas
 Aktivitas fisik kurang
 Stress
PATOGENESIS HIPERTENSI
TATALAKSANA

 Non Farmakologis
1. Penurunan berat badan
2. Mengurangi asupan garam
3. Olahraga
4. Berhenti merokok
TATALAKSANA
 Terapi Farmakologi
TATALAKSANA HIPERTENSI BERDASARKAN
JNC VIII
KRISIS HIPERTENSI

HIPERTENSI
HIPERTENSI URGENSI
EMERGENCY
 Tekanan darah ≥180/≥120
mmHg, tanpa disertai kerusakan  Tekanan darah
organ ≥180/≥120 mmHg,
 Terapi anti hipertensi oral,
dianjurkan untuk menurunkan disertai kerusakan organ
tekanan darah secara
perlahan dalam 24 - 48 jam.  Obat-obatan yang biasa
Obat yang dianjurkan adalah dipakai adalah labetalol,
captopril 50 mg sublingual
atau oral. Pemberian nifedipine esmolol, nitrogliceryn,
sublingual atau oral tidak lagi
direkomendasikan untuk sodium nitroprusside,
hipertensi urgency karena dapat clevidipine, trimetaphan,
menyebabkan hipotensi berat
dan iskemia organ dan pentholamine
TATALAKSANA HIPERTENSI URGENSI
TATALAKSANA HIPERTENSI
EMERGENCY

Anda mungkin juga menyukai