Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

Status Astmaticus
Oleh :
dr. M. Ihwanul M, dr. Fallaudin DL,
dr. Riski A, dr. Bagus Putra DK, dr.
Aulia C
bag. Instalasi Gawat Darurat

Dokter Pembimbing:
dr. Hermawan, SpP
dr. Anna Rahmawati
dr. Yetty Nusaria Nawa

Rumah Sakit HVA Toeloengredjo


Pare - Kediri
2017
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. V
Usia : 17 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Krenceng
Tanggal MRS : 08 April 2017
Status Pasien : Swasta
ANAMNESA
Keluhan Utama : Sesak Napas
Pasien mengeluh sesak nafas sejak tadi malam saat pasien
sedang belajar, sesak dikeluhkan terutama saat udara dingin.
Sesak dirasakan terus-terusan, biasanya membaik dengan
istirahat dan obat asma, namun hari ini tidak membaik.
Selain itu, pasien mengeluh batuk dan pilek sekitar 5 hari.
Untuk keluhan sistemik panas (+) kadang-kadang, Pusing (+)
mual (+) muntah (+) nyeri dada (+) BAB/BAK dbn.
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Dahulu : Asma
Riwayat Pengobatan : Salbutamol, Cefadroxil, dexa, tuzalos
Riwayat Alergi :
Makanan (-) Obat (-) dingin (+)
ANAMNESA
Riwayat Keluarga:
Keluarga tidak ada yang seperti ini
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Tampak sesak berat, gelisah
KESADARAN
Compos mentis, GCS 456
PRIMARY SURVEY
Airway: bebas, rhonki(-) wheezing(+); Breathing:
dyspneu ;
Circulation :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit regular
RR : 28 x/menit
Suhu : 36 derajat celcius
SpO2 : 95%
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : tidak terdapat kelainan
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks cahaya +/+, PBI 3mm/3mm
Hidung : nafas cuping hidung (-)
Bibir : sianosis (-)
Tenggorok : faring hiperemis (-),
Telinga : sekret (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Thoraks : simetris, retraksi (+) intercostal
Pulmo : rhonci - | -, wheezing + | +
-|- +|+
-|- +|+
Cor : S1 S2 tunggal, M (-) G (-)
Abdomen : supel, BU + dbn, met (-)
Ekstremitas : akral hangat (+) Oedema (-) CRT < 2

10/7/2017
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap 08 April 2017
WBC : 12,2 x 103
RBC : 5,32 x 106
HGB : 15,1 g/dL
HCT : 45,4 %
MCV/MCH/MCHC :
85,3/28,4/33,3
PLT : 227x 103
LY/MO/GR: 8,4/1,7/89,9 (%)
LY/MO/GR: 1,0/0.2/11,0 (#x103)
RESUME
Nn. V datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Selain itu, pasien
mengeluh batuk dan pilek sekitar 5 hari. Pusing (+) mual (+) muntah (+) nyeri
dada (+) BAB/BAK dbn.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sesak dan gelisah, kesadaran
Compos Mentis dengan GCS 456, TD 120/80 mmHg N: 80x/m reguler, RR: 28x/m,
Tax: 36 derajat celcius, SpO2 95%, terdapat wheezing pada lapang paru dextra et
sinistra, terdapat retraksi intercostal, bunyi jantung-dbn, abdomen soepel, BU
dbn, perkusi timpani, akral hangat, tidak ada oedema ekstremitas
Dari Hasil Lab didapatkan leukositosis, limfositopenia, dan granulositosis

10/7/2017
ASSESMENT
1. Status Astmaticus
1. Alergen
2. Infeksi

10/7/2017
TERAPI
Oksigenasi O2 2-4 lpm
Nebul Combivent + Pulmicort 1 amp
IVFD PZ ~ 18tpm
Drip Aminophilin 1 amp
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Inj. Dexamethasone 2 x 1 amp
Po: GG 3 x 1 tab
Diet TKTP

10/7/2017
REKOMENDASI
Planning diagnosis : Foto Thorax PA
Planning Terapi : Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
Planning Monitoring :
Keluhan (sesak)
TTV

10/7/2017
Follow up 09/04/17
S O A P
Sesak (+), Bapil KU: lemah Obs. Dyspneu IVFD PZ ~ 18tpm
(+), mual (-), GCS: 456 S.Astma Drip Aminophilin 1
muntah (-), pusing TD: 100/70 mmHg Bronkiale dd amp
(-), ma/mi dbn, N: 78 x/mnt, t: 36,3C pneumonia Inj. Ranitidin 2 x 1
BAB/BAK dbn RR: 24 x/mnt amp
K/L : a/i/c/d : -/-/-/- Inj. Dexamethasone
P KGB: (-) 2 x 1 amp
Mata cowong -/- Diet TKTP
Tho:
P: ves/ ves, rh -/-, wh +/+
C: S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l ttb
Ext : akral hangat +/+, oedem
-/-, crt < 2 dtk
10/7/2017
Follow up 10/04/17
S O A P
Sesak (+), Bapil KU: lemah Obs. Dyspneu IVFD PZ ~ 18tpm
(+), mual (-), GCS: 456 S.Astma Drip Aminophilin 1
muntah (-), pusing TD: 120/80 mmHg Bronkiale dd amp
(-), ma/mi dbn, N: 84 x/mnt, t: 36,2C pneumonia Inj. Ranitidin 2 x 1
BAB/BAK dbn RR: 20 x/mnt amp
K/L : a/i/c/d : -/-/-/- Inj. Dexamethasone
P KGB: (-) 2 x 1 amp
Mata cowong -/- Inj. Ceftriaxone
Tho: Diet TKTP
P: ves/ ves, rh -/-, wh +/+
C: S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l ttb
Ext : akral hangat +/+, oedem
-/-, crt < 2 dtk
10/7/2017
Follow up 11/04/17
S O A P
Sesak (+), Bapil KU: lemah Status IVFD PZ ~ 18tpm
(+), mual (-), GCS: 456 Astmatikus Drip Aminophilin 1
muntah (-), pusing TD: 120/70 mmHg amp
(-), ma/mi dbn, N: 86 x/mnt, t: 36,7C Inj. Ranitidin 2 x 1
BAB/BAK dbn RR: 28 x/mnt amp
K/L : a/i/c/d : -/-/-/- Inj. Dexamethasone
P KGB: (-) 2 x 1 amp
Mata cowong -/- Inj. Cefotaxime 3x1
Tho: amp
P: ves/ ves, rh -/-, wh +/+ O2 nasal 2-4 lpm
C: S1 S2 tunggal, murmur (-), Nebul Combivent
gallop (-) Pamol 3x1
Abd: soepel, BU(+), h/l ttb Diet TKTP
Ext : akral hangat +/+, oedem
-/-, crt < 2 dtk
10/7/2017
Follow up 12/04/17
S O A P
Sesak (+) KU: lemah Status Salbutamol 3x1/2
berkurang, Bapil GCS: 456 Astmatukus tab
(+), mual (-), TD: 110/70 mmHg Methil Prednisolon
muntah (-), pusing N: 80 x/mnt, t: 36C 3x1 tab
(-), ma/mi dbn, RR: 20 x/mnt Acc KRS
BAB/BAK dbn K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
P KGB: (-)
Mata cowong -/-
Tho:
P: ves/ ves, rh -/-, wh +/+turun
C: S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l ttb
Ext : akral hangat +/+, oedem
-/-, crt < 2 dtk
10/7/2017
ASTMA

Menurut Global Initiatives for Asthma (GINA) Updated


2012, asma adalah penyakit inflamasi kronik pada
saluran napas dihubungkan dengan hiperesponsivitas
saluran nafas yang menimbulkan gejala episodik
berulang berupa wheezing, sesak nafas, dada terasa
berat (rasa dada tertekan), dan batuk berulang
terutama pada malam hari atau pagi hari.
MEKANISME TERJADINYA
ASMA
GEJALA ASMA

Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau


tanpa pengobatan
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di
dada dan berdahak
Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini
hari
Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Respons terhadap pemberian bronkodilator
GEJALA ASMA

Riwayat keluarga (atopi)


Riwayat alergi / atopi
Penyakit lain yang memberatkan
Perkembangan penyakit dan pengobatan
Klasifikasi Astma
STATUS ASMATIKUS

Status Asmatikus adalah asma eksaserbasi akut yang


tidak responsif terhadap penanganan awal dengan
bronkodilator sebanyak 3 kali.
Status asmatikus dapat bervariasi dari bentuk
ringan dengan bronkospasme, airway inflammation,
dan mucus plugging yang menyebabkan kesulitan
bernafas, retensi karbondioksida, hipoksemia, dan
gagal nafas
PENATALAKSANAAN

Oksigenasi
B2 Agonist
Kortikosteroid
Antikolinergik
PENATALAKSANAAN
STATUS ASMATIKUS
Infus RL : D5 = 3: 1 dengan tetesan sesuai
kebutuhan rehidrasi.
Oksigen 2 4 l/m melalui kanul nasal.
Aminofilin bolus 5-6 mg / kgBB i.v pelan selama 20-
30 menit dilanjutkan maintenance 20 mg/kgBB/hari
diberikan secara drip.
Terbutalin 0,25 mg / 6 jam subkutan atau I.V. atau
orciprenalin 0,25 mg / 6 jam subcutan atau I.V.
pelan (penelitian terakhir tidak berbeda bermakna)
PENATALAKSANAAN
STATUS ASMATIKUS
Kortikosteroid diberikan intravena, karena sangat
diperlukan untuk mempercepat hilangnya udem
dan mengembalikan sensitivitas terhadap
bronkodilator
Hidrocortison sodium suksinat 4 mg / kgBB / 4 jam
I.V ( 200 mg / 4 jam I.V. ) bisa juga memakai
dexamethason 20 mg / 6 jam I.V. selain itu dapat
digunakan 160 mg methilprednisolon dalam dosis
terbagi 4 kali per hari
Antibiotik

Anda mungkin juga menyukai