Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

Dengue Hemorrhagic Fever

Disusun Oleh:
dr. Mery Rizqiana Putri

Pendamping internsip:
dr. Jeni Novita Anggraini
contents
Laporan Kasus
01
Tinjauan Pustaka
02
Pembahasan
03
PART 01
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama An. A
Umur 12 tahun
BB 27 kg

Keluhan utama : Demam sejak 4 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk
puskesmas, demam terjadi secara mendadak dan langsung tinggi, demam
berlangsung terus-menerus dan menurun setelah minum obat penurun panas
paracetamol tablet tetapi kembali demam setelah beberapa jam meminum obat.
Pada hari kedua demam, pasien mengeluh pusing disertai nyeri perut yang
dirasakan dibagian ulu hati ketika disentuh nyerinya bertambah. Keluhan
mimisan, pucat, atau BAB darah oleh keluarga disangkal. Mual (+) dan muntah
(+) , nafsu makan pasien menurun. BAB dan BAK (+) dalam batas normal.
Keluhan batuk (-), pilek (-). Karena demam tidak kunjung turun dan pasien
terlihat menjadi lemas, pasien dibawa ke Puskesmas Pademawu.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat alergi
tidak ada, Kejang (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala serupa.

Riwayat Penggunaan Obat :


Paracetamol 500 mg tab 3 x 1/2

Riwayat Alergi :
Riwayat alergi disangkal.
Vital Sign GCS 456/ compos mentis
TD 90/70 mmHg
N 98 x/menit
rr 18 x/menit
t 37,8°C

Kepala Anemis -/-


Icterus -/-
Cyanosis -
Dyspneu -
PEMERIKSAAN Thorax Cor : s1s2 tunggal, murmur -,
gallop -
Pulmo : simetris, retraksi -/- ,
FISIK vesikuler/vesikuler,
ronkhi -/-,
wheezing -/-

Extremitas Akral hangat,


Capillary refill time < 2 detik,
Edema -,
Ptekie (+/+)
Keterangan Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap
Hemoglobin 14,4 g/dL 13,3-16,6 g/dL
Hematokrit 44,42 % 41,3-52,1 %
Trombosit 146.103/mm3 150-450.103/mm3
Leukosit 3,37.103/mm3 3,37-8,38.103/mm3
Eritrosit 5,27.106/mm3 3,69-5,46.103/mm3

HASIL Hitung jenis (diff)

LABORATORIUM Lymfosit 30,0 %


Mid 5,4 %
24-02-22
Granul 64,6 %
Swab Antigen Non Reactive Non Reactive
Imuno-Serologi
Widal O 1/200 Negatif
Widal H 1/100 Negatif
Widal PA 1/100 Negatif
Widal PB 1/100 Negatif
TATALAKSANA

 Planning Terapi:

- Inf. RL grojok 1/2 fl → maintenance 20 tpm

- Per Oral : - Paracetamol 500 mg → 3x1/2 tab


DIAGNOSIS
- Antasida syr → 3xc1
Dengue Hemorrhagic Fever
 Planning Monitoring:
Grade II
Tanda-tanda vital, keluhan, DL serial/24 jam

 Planning Edukasi: Edukasi terhadap pasien dan

keluarganya tentang penyakit yang dialami pasien


FOLLOW UP PASIEN
Hari, Subjective Objective Assesment Planning
Tgl/Jam

Kamis Demam (+), Pusing (+), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL grojok
24/02/22 Nyeri ulu hati (+), mual KU: lemas 1/2 fl →
09.30 (+), sempat muntah 1x, Td : 90/70 maintenance 20
nafsu makan menurun RR: 18 x/menit, tpm
Suhu: 37,8 °C, Per Oral:
Nadi: 98x/menit - Paracetamol
Abd : BU (+) 500 mg →
Tympani 3x1/2 tab
Soepel, Nyeri - Antasida syr
tekan regio → 3xcth1
epigastric
Tho : S1S2
Tunggal m/g -/-
Ext atas : ptekie
(+/+) > 10
Kamis Demam (+), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL
24/02/22 Nyeri ulu hati KU: cukup maintenance 20
16.00 (-), mual (-), Td : 100/70 tpm
muntah (-) RR: 18 x/menit, Per Oral:
Suhu: 39,2 °C, - Paracetamol
Nadi: 80 x/menit 500 mg → 3x1/2
Abd : BU (+) tab
Tympani Soepel, - Antasida syr →
NT (-) 3xcth1
Tho : S1S2 - Psidii syr →
Tunggal m/g -/- 2xcth1
Ext atas : ptekie - Norages extra
(+/+) 270 mg

Jumat Demam (-), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL


25/02/22 Nyeri ulu hati KU: cukup maintenance 20
08.00 (-), mual (-), Td : 100/70 tpm
muntah (-) RR: 18 x/menit, Per Oral:
Suhu: 37,3 °C, - Paracetamol
Nadi: 98 x/menit 500 mg →
Abd : BU (+) 3x1/2 tab
Tympani Soepel, - Antasida syr
NT (-)
→ 3xcth1
Tho : S1S2
Tunggal m/g -/-
- Psidii syr →
Ext atas : ptekie 2xcth1
(+/+)
25/02/22 Nyeri ulu hati KU: cukup maintenance 20
16.00 (-), mual (-), Td : 100/70 tpm
muntah (-) RR: 18 x/menit, Per Oral:
Suhu: 36,9 °C, - Paracetamol
Nadi: 97 x/menit 500 mg →
Abd : BU (+) 3x1/2 tab
Tympani Soepel, - Antasida syr
NT (-)
→ 3xcth1
Tho : S1S2
Tunggal m/g -/- - Psidii syr →
Ext atas : ptekie 2xcth1
(+/+)

Sabtu Demam (-), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL


26/02/22 Nyeri ulu hati KU: cukup maintenance 20
08.00 (+), mual (-), Td : 100/70 tpm
muntah (-) RR: 18 x/menit, Per Oral:
Suhu: 36 °C, - Paracetamol
Nadi: 80 x/menit 500 mg →
Abd : BU (+) 3x1/2 tab
Tympani Soepel, - Antasida syr
Nyeri tekan regio
→ 3xcth1
epigastric
Tho : S1S2
- Psidii syr →
Tunggal m/g -/- 2xcth1
Ext atas : ptekie - Ranitidin 150
(+/+) mg → 2x1
Sabtu Demam (-), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL
26/02/22 Nyeri ulu hati KU: cukup maintenance 20
16.00 (+), mual (-), Td : 100/70 tpm
muntah (-) RR: 18 x/menit, Per Oral:
Suhu: 37,3 °C, - Paracetamol 500
Nadi: 80 x/menit mg → 3x1/2 tab
Abd : BU (+) - Antasida syr →
Tympani Soepel, 3xcth1
Nyeri tekan regio
- Psidii syr →
epigastric
Tho : S1S2
2xcth1
Tunggal m/g -/- - Ranitidin 150 mg
Ext atas : ptekie → 2x1
(+/+)

Minggu Demam (-), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL


27/02/22 keluhan (-) KU: cukup maintenance 20 tpm
08.00 Td : 100/70 Per Oral:
RR: 18 x/menit, - Paracetamol 500
Suhu: 37,3 °C, mg → 3x1/2 tab
Nadi: 80 x/menit - Antasida syr →
Abd : BU (+) 3xcth1
Tympani Soepel, - Psidii syr →
NT (-) 2xcth1
Tho : S1S2 - Ranitidin 150 mg
Tunggal m/g -/- → 2x1
Ext atas : ptekie
(+/+)
Minggu Demam (-), Kesadaran: CM DHF Grade II - Inf. RL
27/02/22 keluhan (-) KU: cukup maintenance 20
16.00 Td : 100/70 tpm
RR: 18 x/menit, Per Oral:
Suhu: 37,3 °C, - Paracetamol
Nadi: 80 x/menit 500 mg → 3x1/2
Abd : BU (+) tab
Tympani Soepel, - Antasida syr →
NT (-) 3xcth1
Tho : S1S2 - Psidii syr →
Tunggal m/g -/- 2xcth1
Ext atas : ptekie - Ranitidin 150
(+/+) mg → 2x1

Senin Demam (-), Kesadaran: CM DHF Grade II KRS


28/02/22 keluhan (-) KU: cukup - Paracetamol
08.00 Td : 100/70 500 mg →
RR: 18 x/menit, 3x1/2 tab (bila
Suhu: 37,3 °C, demam)
Nadi: 80 x/menit - Psidii syr →
Abd : BU (+) 2xcth1
Tympani Soepel, - Ranitidin 150
NT (-)
mg → 2x1
Tho : S1S2
Tunggal m/g -/-
Ext atas : ptekie
(+/+)
FOLLOW UP LABORATORIUM
Lab 24/02/22 Lab 25/03/22 Lab 26/02/22
-Hb : 14,4 g/dl -Hb : 13,7 g/dl -Hb : 14,3 g/dl
-Hematokrit : 44,42 % -Hematokrit : 41,72 % -Hematokrit : 44,85 %
-Eritrosit : 5.270 -Eritrosit : 4.890 -Eritrosit : 5.290
-Leukosit : 3.370 -Leukosit : 1.970 -Leukosit : 3.810
-Trombosit : 146.000 -Trombosit : 77.000 -Trombosit : 66.000
-Widal O : 1/200
-Widal H : 1/100
-Widal PA : 1/100
-Widal PB : 1/100
-Swab Ag : (-)

Lab 27/02/22 Lab 28/02/22


-Hb : 13,7 g/dl -Hb : 13,8 g/dl
-Hematokrit : 41,16 % -Hematokrit : 41,94 %
-Eritrosit : 4.910 -Eritrosit : 4.970
-Leukosit : 6.350 -Leukosit : 5.000
-Trombosit : 52.000 -Trombosit : 82.000
PART 02
01
Tinjauan Pustaka
EPIDEMIOLOGI DIAGNOSA
BANDING
Incidence Rate DBD pada tahun
1. Demam Chikungunya
2020 sebesar 40 per 100.000
2.Idiopathic Thrombocytopenic
penduduk. Relatif menurun jika
Purpura (ITP) MANIFESTASI
dibandingkan dengan tahun
KLINIK
3. leukemia atau anemia aplastik
2019

1.Fase febris

Biasanya demam mendadak tinggi 1-3

hari

2.Fase kritis

DEFINISI Etiologi Fase kritis merupakan peralihan dari

RNA virus dengan nukleokapsid kondisi febris menjadi afebris.Terjadi


Infeksi yang disebabkan oleh virus
ikosahedral dan dibungkus oleh pada hari ke 3-7
dengue. Dengue adalah virus
lapisan kapsul lipid. Virus dengue 3.Fase pemulihan
penyakit yang ditularkan dari nyamuk
mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN 1, Fase pemulihan terjadi pada hari ke
terutama Aedes aegypti dan Aedes
DEN 2, DEN 3, DEN 4. 5-7.
albopictus
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi Infeksi Dengue
Dan Tingkat Keparahan
DBD Menurut WHO 2011
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
GRUP B
Rawat Inap
Kriteria Atau
1. Kondisi khusus: hamil, bayi, geriatrik, diabetes melitus. Dengan tanda bahaya:
2. Indikasi sosial: jauh dari pelayanan kesehatan atau 1.Nyeri abdomen.
tinggal sendiri. 2.Muntah persisten.
3.Tanda akumulasi cairan.
4.Perdarahan mucosa.
5.Gangguan kesadaran.
6.Hepatomegaly > 2 cm.
7.Peningkatan hematocrit.

Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah lengkap.
2. Hematokrit.
Terapi Terapi
1. Mulai dari terapi oral. 1. Pemeriksaan Hct sebelum terapi cairan.
2. Jika tidak memungkinkan mulai dengan intravena 2. NS 0,9% atau RL 5-7 ml/KgBB/jam selama 1-2 jam,
maintenance NS 0,9% atau RL. dikurangi bertahap 3-5 ml/KgBB/jam selama 2-4 jam, 2-3
ml/KgBB/jam mengikuti respon klinis.
Periksa ulang klinis dan Hct
1. Jika Hct normal atau hanya meningkat sedikit, lanjutkan
2-4 jam, 2-3 ml/KgBB/ jam selama 2-4 jam.
2. Jika perburukan klinis dan Hct meningkat cepat,
lanjutkan 5-10 ml/KgBB/ jam selama 1-2 jam.
Periksa ulang klinis dan Hct
Kurangi bertahap pemberian cairan intravena.

Indikasi :
1. Intake cairan dan produksi urine adekuat.
2. Hct menurun dengan klinis pasien stabil.
Monitoring Monitoring
1. Suhu. 1. Tanda vital dan perfusi perifer per 1-4 jam pada fase
2. Balance cairan. kritis.
3. Produksi urine (volume dan frekuensi). 2. Produksi urine per 4-6 jam.
4. Hct, leukosit, tromobosit. 3. Hct setiap pergantian kemudian per 6-12 jam.
4. Glukosa darah.
5. Fungsi organ lain : LFT, RFT, profil koagulasi jika ada
indikasi.
GRUP C
Kasus Emergensi

Kriteria
1.Kebocoran plasma berat ditandai dengan syok atau akumulasi cairan yang mengakibatkan distress pernafasan.
2.Perdarahan berat.
3.Gangguan organ berat.

Pemeriksaan Laboratorium
1.Darah lengkap.
2.Hematokrit.
3. Pemeriksaan fungsi organ jika ada indikasi.
Terapi Syok Terkompensasi
1. Cairan IV kristaloid isotonik 5-10 ml/KgBB/jam selama 1 jam.
2. Evaluasi ulang klinis pasien.
Jika perbaikan :
1. Kurangi bertahap 5-7 ml/kgbb/ jam selama 1-2 jam, dikurangi bertahap 3-5 ml/kgbb/ jam selama 2-4 jam, 2-3
ml/kgbb/ jam mengikuti status hemodinamik.
2. Pemberian cairan IV 24-48 jam.
Jika Tidak Ada Perbaikan :
1. Evaluasi ulang Hct post bolus.
2. Jika Hct meningkat ulang bolus dengan dosis 10-20 ml/KgBB/jam selama 1 jam.
3. Jika perbaikan, kurangi bertahap pemberian cairan IV.
4. Jika Hct menurun, merupakan tanda perdarahan dan memerlukan croos match dan transfusi sesegera mungkin.
Terapi Syok Tidak Terkompensasi
Kristaloid/koloid IV 20 ml/KgBB/jam dalam 15 menit.
Jika Perbaikan :
Kristaloid/koloid IV 10 ml/KgBB/jam dalam 1 jam, kemudian kurangi bertahap.

Jika Tidak Ada Perbaikan :


1. Evaluasi ulang Hct post bolus.
2. Jika Hct menurun, tanda perdarahan dan memerlukan croos match dan transfusi sesegera mungkin.
3. Jika Hct meningkat, ulang bolus dengan koloid dosis 10-20 ml/KgBB/jam selama 30 menit-1 jam. Evaluasi ulang.
4. Jika perbaikan, kurangi bertahap pemberian cairan IV.

Tatalaksana Perdarahan :
Transfusi 5-10 ml/KgBB Packed Red Cell atau 10-20 ml/KgBB Whole Blood.

Monitoring
1. Leukopenia.
2. Fase demam turun.
3. Tanda bahaya.
Segera kembali ke pelayanan kesehatan apabila ada tanda bahaya. Pesan diberikan secara tertulis.
PROGNOSIS PENCEGAHAN

• Sebagian pasien sembuh → setelah pemberian cairan 1.Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
intravena, 2.Foging Focus dan Foging Massal
• Pasien dengan kondisi berat → tidak mendapat cairan 3.Penyuluhan perorangan atau kelompok untuk
sesuai dengan kebutuhan akan jatuh kedalam fase meningkatkan kesadaran masyarakat.
syok 4.Kemitraan untuk sosialisasi penanggulangan DBD.
PART 01
Pembahasan
Tinjauan Kasus Tinjauan Teori

1. Demam terjadi secara mendadak dan langsung • Fase febris


tinggi, demam berlangsung terus-menerus • Biasanya demam mendadak tinggi 1-3 hari, disertai
2. Pusing disertai nyeri perut yang dirasakan dibagian muka kemerahan, eritema kulit, nyeri seluruh tubuh,
Gejala ulu hati myalgia, atralgia dan sakit kepala. Pada beberapa kasus
3. Mual (+) dan muntah (+) , nafsu makan pasien ditemukan nyeri tenggorokan, injeksi faring dan
menurun. konjungtiva, anoreksia, mual dan muntah
• Vital Sign : GCS CM, Td 90/70, napas 18 x/menit, DBD Derajat II
nadi 98 x/menit, suhu 37,8oC Demam dan manifestasi perdarahan (uji tourniquet positif)
• d.Extremitas : akral hangat, capillary refill time < 2 ditambah perdarahan spontan seperti ptekie
detik, edema -, ptekie (+/+)
Pemeriksaan
Tinjauan Kasus Tinjauan Teori

Pemeriksaan Trombositopenia <100.000 sel/mm3


Penunjang Peningkatan hematokrit >20%

Penatalaksanaan grup B
- Inf. RL grojok 1/2 fl → maintenance 20 tpm

- Per Oral : - Paracetamol 500 mg → 3x1/2 tab

Tatalaksana - Antasida syr → 3xc1


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai