Anda di halaman 1dari 1

Sindrom TURP pada Lansia 79 Tahun di RS Columbia Asi

Pulomas/BPH Post TURP dengan Acute Liver Failure: Laporan Kasus


May Velyn Dina, Gracia Fensynthia, Fariza Arahmah, Fildza
Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Sindrom TURP adalah komplikasi dari tindakan TURP yang berkaitan dengan penggunaan
cairan irigasi yang terjadi akibat diabsorpsinya cairan irigasi secara berlebihan sehingga dapat
menyebabkan hiponatremia, hipervolemia, hemolisis, dan gagal ginjal akut. Insiden sindrom
TURP 0,5-7% dengan angka kematian 0,2-0,8%.
Laki laki usia 79 tahun datang ke poli urologi RS Columbia Asia Pulomas dengan keluhan sulit
BAK sejak 2 hari SMRS. Dari hasil pemeriksaan USG ginjal dan vesica urinaria pembesaran
prostat sehingga pasien didiagnosa dengan BPH dan direncanakan tindakan TURP. Pasca
tindakan pasien terpasang kateter deengan drip NaCl 0.9% 60 tpm. 1 hari setelah tindakan
TURP, pasien mengeluhkan adanya sesak napas sejak sore hari dan semakin memberat
Pemeriksaan Laboratorium: Trombositopenia 42.000, Hb 9.0, LED 35, Na 127, K 7.1, Cl 100,
PCT 60.3, Ur 183.0, Cr 5.99, SGPT 5916, SGOT 9662, Albumin 3.11, Bilirubin total 4.41,
Bilirubin direct 3.07, Trop I 2660.4, D-dimer 35.200, APTT 53.8. Pada hasil AGD menunjukkan
asidosis metabolic dengan PCO2 30.3, HCO3 20.6, pH 7.441, BE -4, Asam laktat 1.9.
Pasien didiagnosis Sepsis ec Sindrom TURP, ACKD, NSTEMI pada CAD susp Endocarditis,
Trombositopenia ec DIC, Icterus parenkimal ec NAFLD dd sepsis.
Sindrom TURP dipengaruhi oleh jumlah cairan irigasi yang diabsorbsi melalui sinus yang
terbuka selama reseksi, besarnya hiperplasia prostat dan tekanan hidrostatik cairan irigasi.
Kelebihan cairan intravaskular karena absorbsi cairan irigasi akan mengakibatkan terjadinya
hiponatremia dilusional, yang akan menurunkan osmolalitas plasma. Perubahan kadar Na+, K+,
Cl- dan Lac- dapat mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa yaitu asidosis
metabolic.

Anda mungkin juga menyukai